Identifikasi Minyak Atsiri Karakterisasi Simplisia dan Isolasi serta Analisis Komponen Minyak Atsiri secara GC-MS dari Simplisia Temu Putih (Kaemferia rotunda L.)

4.3 Identifikasi Minyak Atsiri

Pemeriksaan organoleptis pada minyak atsiri yang diisolasi dari simplisia rimpang tumbuhan temu putih adalah memiliki warna putih kekuningan, bau aromatik, dan rasa pahit. Tabel 4.2. Hasil Penetapan Kadar Minyak Atsiri No Sampel Kadar Praktek vb Kadar berdasarkan literatur vb 1 Simplisia rimpang temu putih 1,09 vb Tidak kurang dari 0,15 vb Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 44 Minyak atsiri dapat terkandung dalam beberapa organ tumbuhan Tyler,et al,1970: 1. Terdapat dalam rambut kelenjar contoh: famili Labiatae dan Moraceae 2. Terdapat di dalam sel-sel parenkim contoh: famili Piperaceae dan Zingiberaceae 3. Terdapat di dalam saluran minyak yang disebut vittae contoh: famili Umbelliferae 4. Terdapat di dalam rongga skizogen dan lisigen contoh: famili Pinaceae dan Rutaceae Minyak atsiri yang terdapat pada rimpang temu putih yaitu berada di dalam sel-sel parenkim. Kadar minyak atsiri yang terkandung di dalam rimpang temu putih dipengaruhi oleh umur panen, lingkungan, dan faktor genetik dimana minyak atsiri yang dihasilkan sudah maksimal Depkes, 2000. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Hasil Penentuan Indeks Bias dan Bobot Jenis Minyak Atsiri No Sampel Indeks bias Bobot jenis Hasil Penetapan Hasil Penetapan 1 Minyak atsiri temu putih 1,5020 0,9144 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 49-50 Bobot jenis minyak atsiri merupakan perbandingan antara bobot minyak dengan bobot air pada volume air yang sama dengan volume minyak. Bobot jenis sering dihubungkan dengan jumlah komponen yang terkandung didalamnya. Semakin besar jumlah komponen yang terkandung dalam minyak, semakin besar pula nilai densitasnya Armando, 2009. Indeks bias merupakan perbandingan antara kecepatan cahaya didalam udara dengan kecepatan cahaya didalam zat tersebut pada suhu tertentu. Indeks bias minyak atsiri berhubungan erat dengan komponen-komponen yang terkandung dalam minyak atsiri yang dihasilkan, sama halnya dengan berat jenis dimana komponen penyusun minyak atsiri dapat mempengaruhi nilai indeks biasnya Armando, 2009. Pada penentuan bobot jenis, piknometer yang digunakan adalah Sprengel kecil yang berkapasitas 2 ml yang ditentukan pada suhu ruang. Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis dengan GC-MS

Dokumen yang terkait

Isolasi Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia ROTUNDA (L.) Mansf.) Segar Dan Kering Secara Gc-Ms

13 65 107

Karakterisasi Simplisia, Isolasi Minyak Atsiri Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms Dari Rimpang Lempuyang Gajah (Zingiber zerumbet SM.)

14 107 104

Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Buah Segar Dan Kering Tumbuhan Attarasa (Litsea cubeba Pers.) Secara GC-MS

15 107 92

Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Dari Buah Jintan Putih (Cuminum cyminum L.) Secara GC-MS

4 46 81

Karakterisasi Simplisia Dan Isolasi Serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara Gc-Ms Dari Kulit Buah Jeruk Bali (Citri maximae pericarpium)

10 50 93

Karakterisasi Simplisia, Isolasi serta Analisis Komponen Minyak Atsiri Lada Hitam dan Lada Putih (Piper nigrum L.) Secara GC-MS

24 174 100

Karakterisasi Simplisia, Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri dari RimpangLengkuas Merah (Galangae rhizoma.) Secara GC-MS

4 62 94

Karakterisasi Simplisia, Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Buah Kemukus (Cubebae fructus) dari Wonosobo dan Padang Sidempuan Secara GC-MS

2 78 87

Karakterisasi Simplisia, Isolasi Dan Analisi Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Dan Daun Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Kering Secara Gc-Ms

1 51 92

Minyak Atsiri Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.) Karakterisasi Simplisia, Isolasi, Dan Analisis Komponen Minyak Atsiri Secara GC-MS

10 100 103