Suplementasi Tepung Pupa dan Tepung Jangkrik dalam Milk Replacer terhadap Performa Anak Domba Pra Sapih.

SUPLEMENTASI TEPUNG PUPA DAN TEPUNG JANGKRIK
DALAM MILK REPLACER TERHADAP PERFORMA
ANAK DOMBA PRA SAPIH

ANGGITA PUTRI

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Suplementasi Tepung
Pupa dan Tepung Jangkrik dalam Milk Replacer terhadap Performa Anak Domba
Pra Sapih adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2015

Anggita Putri
NIM D24110073

ABSTRAK
ANGGITA PUTRI. Suplementasi Tepung Pupa dan Tepung Jangkrik dalam Milk
Replacer terhadap Performa Anak Domba Pra Sapih. Dibimbing oleh I KOMANG G
WIRYAWAN and DEWI APRI ASTUTI
Salah satu keuntungan dalam beternak domba adalah memiliki sifat prolifik.
Sifat prolifik ini tidak selalu memberikan keuntungan yang besar bagi peternak
karena memiliki dampak negatif yakni tingginya tingkat mortalitas anak domba
kembar pra sapih. Milk replacer atau susu pengganti induk merupakan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa jenis bahan yang berpotensi dapat
digunakan sebagai milk replacer adalah tepung pupa dan tepung jangkrik yang
memiliki kandungan protein tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi
pengaruh dari suplementasi tepung pupa dan tepung jangkrik dalam milk replacer
terhadap performa anak domba pra sapih. Penelitian ini menggunakan rancangan acak

lengkap (RAL). Sebanyak 12 ekor anak domba pra sapih yang digunakan memiliki
bobot lahir 2.0-2.5 kg dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan
terdiri dari P0 (sebagai kontrol), P1 (milk replacer berupa susu sapi segar), P2 (milk
replacer yang mengandung tepung jangkrik), P3 (milk replacer yang mengandung
tepung pupa). Penggunaan ketiga jenis susu pengganti pada penelitian ini belum dapat
meningkatkan performa anak domba pra sapih, namun tepung pupa dan tepung
jangkrik dapat digunakan sebagai bahan dasar untuk milk replacer.
Kata kunci: susu pengganti, performa, tepung pupa, tepung jangkrik, domba pra sapih

ABSTRACT
ANGGITA PUTRI. Supplementation of Pupae Meal and Cricket Meal in Milk
Replacer for the Performance of Preweaning Lambs Supervised by I KOMANG G
WIRYAWAN and DEWI APRI ASTUTI
One of the advantages in sheep breeding is having a prolific characteristic
which does not always have a huge benefits for the farmer because it has a negative
impact such as high rate of mortality at pre weaning. Milk replacer or milk substitute
is a solution for this problem. Several types of materials that could potentially be used
as a milk replacer is pupae meal and also cicada meal which have high protein
content. This research was aimed at improving the performance of sheep
supplemented with milk replacer containing pupae meal and cricket meal. This study

used a completely randomized design (CRD). Twelve post partus lambs with body
weight ranged from 2.0-2.5 kg, were used and divided into 4 treatments with 3
replications. The treatments were P0 (lambs given sheep's milk), P1 (lambs given
cow's milk), P2 (lambs given milk replacer containing cricket meal) and P3 (lambs
given milk replacer containing pupae meal). The provision of three types of milk
replacer on this research were not able to improve the performance pre-weaning
lambs, but the pupae meal and cicada meal can still be used as materials for milk
replacer.
Keywords: milk replacer, performance, pupae meal, cicada meal, preweaning lamb

SUPLEMENTASI TEPUNG PUPA DAN TEPUNG JANGKRIK
DALAM MILK REPLACER TERHADAP PERFORMA
ANAK DOMBA PRA SAPIH

ANGGITA PUTRI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada

Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat dan limpahan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Suplementasi Tepung Pupa dan tepung
Jangkrik dalam Milk Replacer terhadap Performa Anak Domba Pra Sapih”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan dan memperoleh gelar
Sarjana Peternakan di Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Latar belakang penelitian ini yaitu tingginya angka mortalitas anak domba
kembar tiga atau lebih sehingga dibutuhkan susu pengganti induk guna untuk
menekan angka mortalitas. Bahan dasar pembuatan milk replacer dalam penelitian
menggunakan tepung pupa dan tepung jangkrik karena bersifat limbah dan

memiliki kandungan protein yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi pengaruh dari suplementasi tepung pupa dan tepung jangkrik dalam
milk replacer terhadap performa anak domba pra sapih.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skipsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik, saran, dan masukan yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan dimasa mendatang. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan informasi baru dalam dunia peternakan dan
dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya. Semoga karya ilmiah ini
bermanfaat.

Bogor, Agustus 2015

Anggita Putri

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
METODE

Materi
Lokasi dan Waktu Penelitian
Prosedur
Pembuatan Milk Replacer
Pemeliharaan
Pengukuran Performa Anak Domba
Rancangan dan Analisis Data
Perlakuan
Rancangan Percobaan
Peubah yang diamati
HASIL DAN PEMBAHASAN
Konsumsi Nutrien Pakan
Performa Anak Domba
Konversi Pakan
Mortalitas dan Kesehatan Ternak
Perhitungan Income Over Feed Cost (IOFC)
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
UCAPAN TERIMA KASIH

xii
xii
1
2
2
3
3
3
3
4
5
5
5
5
6
6

9
11
12
12
13
13
14
14
16
22
22

DAFTAR TABEL

1 Komposisi milk replacer yang diberikan per hari
2 Kandungan nutrien susu dan milk replacer perlakuan
3 Konsumsi nutrien pakan anak domba pra sapih selama penelitian
4 Bobot lahir, bobot sapih dan pertambahan bobot badan harian anak
domba pra sapih selama penelitian
5 Konversi pakan anak domba pra sapih selama penelitian

6 IOFC anak domba pra sapih selama penelitian

2
3
6
9
11
12

DAFTAR LAMPIRAN

1 ANOVA konsumsi bahan kering milk replacer anak domba
2 Uji lanjut duncan konsumsi bahan kering milk replacer anak domba
3 ANOVA konsumsi bahan kering konsentrat anak domba
4 Uji lanjut duncan konsumsi bahan kering konsentrat anak domba
5 ANOVA konsumsi bahan kering total anak domba
6 Uji lanjut duncan konsumsi bahan kering total anak domba
7 ANOVA konsumsi protein milk replacer anak domba
8 ANOVA konsumsi protein konsentrat anak domba
9 Uji lanjut duncan konsumsi protein konsentrat anak domba

10 ANOVA konsumsi protein total anak domba
11 Uji lanjut duncan konsumsi protein total anak domba
12 ANOVA konsumsi lemak milk replacer anak domba
13 Uji lanjut duncan konsumsi lemak milk replacer anak
domba
14 ANOVA konsumsi lemak konsentrat anak domba
15 Uji lanjut duncan konsumsi lemak konsentrat anak domba
16 ANOVA konsumsi lemak total anak domba
17 Uji lanjut duncan konsumsi lemak total anak domba
18 ANOVA konsumsi energi milk replacer anak domba
19 ANOVA konsumsi energi konsentrat anak domba
20 Uji lanjut duncan konsumsi energi konsentrat anak domba
21 ANOVA konsumsi bahan energi total anak domba
22 ANOVA konsumsi Ca milk replacer anak domba
23 Uji lanjut duncan konsumsi Ca milk replacer anak domba
24 ANOVA konsumsi Ca konsentrat anak domba
25 Uji lanjut duncan konsumsi Ca konsentrat anak domba1
26 ANOVA konsumsi Ca total anak domba
27 ANOVA konsumsi P milk replacer anak domba
28 Uji lanjut duncan konsumsi P milk replacer anak domba


16
16
16
16
16
16
16
17
17
17
17
17
17
17
18
18
18
18
18
18
18
19
19
19
19
19
19
19

29 ANOVA konsumsi P konsentrat anak domba
30 Uji lanjut duncan konsumsi P konsentrat anak domba
31 ANOVA konsumsi P total anak domba
32 Uji lanjut duncan konsumsi P total anak domba
33 ANOVA bobot lahir anak domba
34 ANOVA bobot sapih anak domba
35 ANOVA pertambahan bobot badan harian anak domba
36 ANOVA konversi pakan anak domba
37 Rincian Harga Bahan Pembuatan Milk Replacer Perlakuan

20
20
20
20
20
20
20
21
21

1

PENDAHULUAN

Domba merupakan ternak sumber protein hewani yang dapat
dikembangkan sebagai produk unggulan di sektor peternakan. Beberapa
keunggulan dalam beternak domba adalah perputaran modal yang cepat,
pemeliharaan yang praktis, serta mudah menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Selain itu, domba memiliki sifat prolifik (dapat beranak lebih dari satu dalam satu
kelahiran), tahan penyakit, dan potensial untuk dipelihara di Indonesia. Sifat
prolifik ini tidak selalu memberikan keuntungan yang besar bagi peternak karena
memiliki dampak negatif yakni tingginya tingkat mortalitas anak domba kembar
pra sapih. Adiati dan Subandriyo (2007) melaporkan bahwa tingkat mortalitas
anak domba lahir kembar lebih dari dua dapat mencapai 88.9% saat anak domba
berusia 0-3 hari dan dapat meningkat menjadi 100% saat anak domba berusia 14
hari dari total 20 ekor anak domba yang diamati. Mortalitas yang tinggi tersebut
dikarenakan bobot lahir yang rendah sehingga lemahnya kondisi tubuh yang
menyebabkan anak domba tersebut kekurangan nutrien akibat kalah bersaing
dengan yang lebih kuat.
Milk replacer atau susu pengganti induk merupakan solusi untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Milk replacer adalah susu buatan yang
digunakan untuk menggantikan susu induk yang biasanya dibuat dari susu dan
olahannya serta hasil sampingan susu dan ditambahkan dengan minyak hewani,
vitamin, dan mineral (Moran 2002). Kriteria milk replacer menurut FAO (2011)
yaitu memiliki komposisi yang hampir sama dengan susu induk, palatabilitas,
tidak mengandung bahan asing, tidak memiliki bau yang menyengat, dan sangat
mudah dicerna. Milk replacer yang diberikan pada anak domba diharapkan
mampu menunjang kemampuan hidup anak domba selama periode pra sapih,
sebelum anak domba diberikan pakan utama, sehingga mortalitas dapat ditekan.
Selain itu, melalui program pemberian milk replacer, anak domba dapat disapih
lebih awal sehingga induk dapat cepat dikawinkan kembali. Hal ini dapat
meningkatkan produktivitas domba. Beberapa jenis bahan yang berpotensi dapat
digunakan sebagai milk replacer adalah tepung pupa dan tepung jangkrik.
Pupa merupakan bagian isi dari kokon yang merupakan produk sampingan
serikultur yang bersifat sebagai limbah. Pupa banyak dimanfaatkan dalam bentuk
tepung, hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan protein dan lemak pada
tepung pupa sebesar 52.77% dan 31.85% (Singhal 2001). Selain tepung pupa,
tepung jangkrik juga memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi sebesar
65.07% dan 14.48% (Sugandi 2006). Jangkrik berpotensi sebagai salah satu pakan
ternak. Potensi tersebut dilihat dari daya reproduksi yang tinggi dan mudah
dipelihara. Jangkrik dapat diolah menjadi tepung seperti halnya ikan, namun harga
tepung jangkrik relatif lebih murah dibandingkan dengan tepung ikan, hal ini
menyebabkan permintaan tepung jangkrik meningkat sehingga pabrik pakan
tertarik untuk menggunakan bahan baku jangkrik untuk produksinya (Sukarno
1999). Jangkrik yang digunakan adalah jangkrik afkir yang sudah tidak dapat
bertelur sehingga bersifat sebagai limbah yang tidak termanfaatkan kembali.
Tepung pupa dan tepung jangrik sering digunakan sebagai pakan unggas, namun
belum dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan milk replacer. Tujuan dari

2

penelitian ini adalah mengevaluasi pengaruh dari suplementasi tepung pupa dan
tepung jangkrik dalam milk replacer terhadap performa anak domba pra sapih.

METODE

Materi
Ternak
Penelitian ini menggunakan 12 ekor anak domba dengan bobot lahir 2.02.5 kg. Anak domba yang digunakan dipisahkan dari hari ke-4 untuk proses
adaptasi pemberian milk replacer hingga hari ke-7, setelah itu dimulai perlakuan
hingga hari ke-56. Anak domba yang digunakan berasal dari kelahiran kembar
dua dari induk yang sama.
Peralatan dan Bahan
Anak domba dipelihara di kandang yang terbuat dari bambu dan
beralaskan serbuk gergaji serta dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat air
minum. Alat lain yang digunakan yaitu timbangan kris digital kapasitas 150 kg
untuk menimbang bobot badan anak domba, timbangan digital berkapasitas 5 kg
untuk menimbang konsentrat yang akan diberikan dan menimbang sisa konsentrat
tersebut, botol susu dengan kapasitas 250-300 ml yang digunakan untuk
memberikan milk replacer pada anak domba, dan gelas ukur untuk membuat
campuran milk replacer.
Milk Replacer
Milk replacer yang digunakan dalam penelitian terdiri atas 3 jenis milk
replacer yang dibuat dari susu sapi segar, tepung gandum, tepung kuning telur,
tepung jangkrik atau tepung pupa, susu full cream, tepung skim, minyak ikan,
premix dan DCP. Komposisi milk replacer yang diberikan pada anak domba per
hari ditampilkan pada Tabel 1, dan kandungan nutrien susu maupun milk replacer
perlakuan ditunjukkan pada Tabel 2.
Tabel 1 Komposisi milk replacer yang diberikan per hari
P0

P1

Susu Induk
100%

Susu Sapi
100%

P2
Bahan
Tp Gandum
Tp Kuning Telur
Tp Jangkrik
Susu Full Cream
Tp Skim
Minyak Ikan
Premix
DCP

%
10.5
21.5
10
21.5
16.5
5
13
2

P3
Bahan
Tp Gandum
Tp Kuning Telur
Tp Pupa
Susu Full Cream
Tp Skim
Minyak Ikan
Premix
DCP

%
10
19.5
10
21
17
5
15
2.5

P0 = susu induk, P1 = susu sapi, P2 = milk replacer yang mengandung tepung jangkrik, P3 = milk
replacer yang mengandung tepung pupa

3

Tabel 2 Kandungan nutrien susu dan milk replacer perlakuan
Kandungan
BK (%)
PK (%)
LK (%)
Ca (%)
P (%)
GE (kal g-1)

P0a
17.51
24.50
40.55
1.26
0.85
6504

Perlakuan
P1a
14.48
25.83
22.79
0.94
0.78
5736

P2b
18.50
20.42
26.21
1.57
0.87
5242

P3b
18.56
20.48
24.83
1.89
0.92
5278

Rekomendasic
20 - 21
20 - 24
20 - 30
1.2
0.9
4760 - 5000

a

Hasil analisis Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan IPB (2015). bHasil
analisis Laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, IPB (2015),
c
Sumber: FAO (2011), P0 = susu induk, P1 = susu sapi, P2 = milk replacer yang mengandung
tepung jangkrik, P3 = milk replacer yang mengandung tepung pupa, BK = Bahan Kering, PK =
Protein Kasar, LK = Lemak Kasar, GE = Gross Energy

Konsentrat
Pakan tambahan yang digunakan selama penelitian berupa konsentrat jenis
lacto A serta air minum yang diberikan ad libitum. Kandungan nutrien konsentrat
penelitian adalah BK: 84.10%; Abu: 17.82%; PK: 12.79%; SK: 22.12%; LK:
3.02%; BETN: 44.24%; Ca: 1.07%, P: 0.30%; dan GE: 2148 kal g-1. Kandungan
nutrien pada konsentrat berdasarkan hasil analisis laboratorium pusat penelitian
sumberdaya hayati dan bioteknologi, Institut Pertanian Bogor (2015).
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2014 - Maret 2015.
Lokasi penelitian bertempat di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Daging
dan Kerja. Analisis kandungan nutrien dilakukan di Laboratorium Ilmu dan
Teknologi Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Prosedur
Pembuatan Milk Replacer
Milk replacer yang diberikan berupa susu sapi segar, suplementasi tepung
jangkrik dan tepung pupa. Milk replacer yang diberikan sebanyak 3% dari bobot
badan (Brandano et al. 2004). Pembuatan milk replacer dilakukan dengan cara
menimbang seluruh bahan satu persatu sesuai kebutuhan. Proses pencampuran
bahan milk replacer dimulai dari penyatuan sumber mineral dengan sumber
protein lalu dihomogenkan, kemudian ditambah sumber energi selanjutnya
dihomogenkan kembali, setelah itu ditambahkan minyak ikan. Air hangat (3540oC) ditambahkan hingga 250-300 ml. Perbandingan padatan dengan air adalah
1:4.
Pemeliharaan
Pemeliharaan anak domba dilakukan selama 56 hari pada anak domba
yang tidak dipisahkan dari induknya (sebagai kontrol) dan pada anak yang telah
dipisah dari induknya (sebagai perlakuan). Konsumsi anak domba pra sapih hanya
dapat diperoleh dari anak domba yang dipisahkan dari induknya, sedangkan

4

konsumsi anak domba pra sapih pada anak domba yang bersama induknya (P0)
tidak dapat dihitung karena anak domba tersebut mengonsumsi susu yang berasal
dari susu induknya dan mengonsumsi konsentrat bersamaan dengan induknya.
Anak domba yang baru lahir ditimbang bobot lahirnya, kemudian
dibiarkan bersama induknya terlebih dahulu selama 3 hari, setelah itu anak domba
dipisah berdasarkan perlakuan. Penimbangan anak domba yang dipelihara
dilakukan setiap seminggu sekali. Proses pemberian milk replacer selama
pemeliharaan adalah 2-3 kali sehari, dengan dosis pemberian 500-600 ml (Grober
Nutrition, 2011). Konsentrat diberikan pada pagi hari. Pengukuran konsumsi
nutrien pakan berdasarkan estimasi Dove (1988).
Pengukuran Performa Anak Domba
Bobot Lahir. Bobot lahir anak domba didapatkan dengan cara menimbang anak
domba sesaat setelah lahir dalam kurun waktu 24 jam. Penimbangan dilakukan
dengan menggunakan timbangan kris digital kapasitas 150 kg.
Konsumsi Milk Replacer. Milk replacer diberikan sebanyak 250-300 ml sekali
pemberian setiap hari masing-masing pada pagi dan sore hari. Sisa susu diukur
dengan menggunakan takaran yang terdapat di dalam botol susu setiap kali
pemberian.
Konsumsi Konsentrat. Konsentrat diberikan saat anak domba telah berumur 2
minggu dengan air minum yang selalu tersedia di kandang. Konsentrat diberikan
pada pagi hari sebanyak 90 g kemudian keesokan paginya sisa pakan ditimbang.
Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH). Anak domba ditimbang seminggu
sekali untuk mengetahui rata-rata pertambahan bobot badan harian. Penimbangan
dilakukan dengan menggunakan timbangan digital kapasitas 150 kg.
Penimbangan dilakukan sebelum anak domba diberikan milk replacer.
PBBH
=
Bobot sapih (g) – Bobot awal (g)
Lama pemeliharaan (56 hari)
Bobot Sapih. Pengukuran bobot badan anak saat disapih didapat dengan cara
melakukan penimbangan setelah 56 hari pemeliharaan. Penimbangan dilakukan
dengan menggunakan timbangan digital kapasitas 150 kg.
Konversi Pakan. Konversi pakan merupakan jumlah pakan yang dikonsumsi
untuk mendapatkan bobot badan tertentu dalam satuan waktu tertentu.
Konversi Pakan
=
Konsumsi pakan (g ekor-1 hari-1)
Pertambahan bobot badan (g ekor-1 hari-1)
Mortalitas dan Kesehatan Ternak. Mortalitas dan kesehatan ternak diperoleh
berdasarkan pengamatan yang terjadi selama penelitian.
Perhitungan IOFC. IOFC (Income Over Feed Cost) merupakan selisih dari total
pendapatan dengan total biaya milk replacer dan creep feed yang digunakan
selama pemeliharaan anak domba. Metode perhitungan IOFC menurut
Prawirokusumo (1990) diperoleh dengan menghitung selisih pendapatan usaha

5

peternakan dikurangi biaya pakan. Pendapatan merupakan perkalian antara
produksi peternakan atau pertambahan bobot badan akibat perlakuan dengan
harga jual.
IOFC = (Pertambahan bobot badan X harga jual anak domba kg-1) – (Total
konsumsi pakan X harga pakan perlakuan kg-1)

Rancangan dan Analisis Data
Perlakuan
Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 3 ulangan, yaitu:
P0 = Susu induk / susu domba
P1 = Susu sapi segar
P2 = Milk replacer yang mengandung tepung jangkrik
P3 = Milk replacer yang mengandung tepung pupa
Rancangan Percobaan
Penelitian menggunkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4
perlakuan dan 3 ulangan, setiap ulangan terdiri atas 1 ekor anak domba. Data
dianalisis dengan sidik ragam (ANOVA) menggunakan software statistical
package for social science (SPSS) 16.0. Jika diperoleh perbedaan antar perlakuan
dilanjutkan dengan uji Duncan. Model linear analisis ragam yaitu. Model
matematika menurut Steel dan Torrie (1993) yang digunakan adalah:
Yij = µ + τi + εij
Keterangan :
Yij
= Respon yang diteliti dari pemberian perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ
= Rataan umum pengamatan
i
= Pengaruh pemberian milk replacer (i = 1, 2, 3, 4)
ij
= Pengaruh galat milk replacer ke-i dan ulangan ke-j (j = 1, 2, 3, 4)
Peubah yang Diamati
Bobot lahir, konsumsi milk replacer, konsumsi konsentrat, konsumsi
nutrien pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH), bobot sapih, konversi
pakan, mortalitas dan kesehatan ternak, dan Income Over Feed Cost (IOFC).

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsumsi Nutrien Pakan
Konsumsi pakan dihitung berdasarkan banyaknya pakan yang dikonsumsi
setiap harinya. Pakan yang dikonsumsi anak domba pra sapih berasal dari milk
replacer dan konsentrat yang diberikan. Konsumsi konsentrat anak domba yang
mengonsumsi susu induk (P0) tidak dapat dihitung karena mengonsumsi
bersamaan dengan induknya. Konsumsi nutrien pakan anak domba pra sapih
dicantumkan pada Tabel 3.
Tabel 3 Konsumsi nutrien pakan anak domba pra sapih selama penelitian
Perlakuan
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3
P0
P1
P2
P3

Peubah
Milk Replacer
Konsentrat
Total
Konsumsi Bahan Kering (g ekor-1 hari-1)
112.41 ± 43.33
87.59 ± 0.12b
24.34 ± 2.62a
111.93 ± 2.74b
102.57 ± 3.18a
22.03 ± 3.97a
124.61 ± 7.15a
102.56 ± 6.94a
11.26 ± 2.39b
113.81 ± 9.34b
Konsumsi Protein Kasar (g ekor-1 hari-1)
27.54 ± 10.62
22.62 ± 0.03
3.11 ± 0.34a
25.74 ± 0.37a
20.95 ± 0.65
2.82 ± 0.51a
23.76 ± 1.16b
21.00 ± 1.42
1.37 ± 0.31b
22.44 ± 1.73b
Konsumsi Lemak Kasar (g ekor-1 hari-1)
45.58 ± 17.57
19.96 ± 0.03b
0.74 ± 0.08a
20.70 ± 0.11b
26.88 ± 0.83a
0.67 ± 0.12a
27.55 ± 0.95a
25.47 ± 1.72a
0.34 ± 0.07b
25.81 ± 1.80a
Konsumsi Energi (kal g -1 ekor-1 hari-1)
7311.42 ± 28.28
5024.41 ± 6.92
522.81 ± 56.37a
5547.22 ± 63.28
5389.15 ± 167.35
473.28 ± 85.20a
5862.43 ± 252.55
5413.06 ± 366.53
241.77 ± 51.39b
5654.83 ± 417.91
Konsumsi Ca (g ekor-1 hari-1)
1.42 ± 0.55
0.82 ± 0.00c
0.22 ± 0.02a
1.04 ± 0.03
1.61 ± 0.05b
0.20 ± 0.04a
1.81 ± 0.02
1.94 ± 0.13a
0.11 ± 0.02b
2.04 ± 0.07
-1
-1
Konsumsi P (g ekor hari )
0.96 ± 0.37
0.68 ± 0.00b
0.06 ± 0.00a
0.74 ± 0.01b
0.89 ± 0.03a
0.06 ± 0.01a
0.95 ± 0.02a
0.94 ± 0.06a
0.03 ± 0.01b
0.97 ± 0.07a

Kebutuhan

270*

33*

86**

3690***

1.8***

1.3***

P0 = susu domba, P1 = susu sapi, P2 = milk replacer yang mengandung tepung jangkrik, P3 = milk replacer
yang mengandung tepung pupa. Huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan beda nyata tiap
perlakuan dengan (P>0.05); *Sumber: ARC (1980); **Sumber: Bouchard dan Brisson (1970); ***Sumber:
Leonard C. Kearl (1982)

7

Konsumsi Bahan Kering (BK)
Anak domba pra sapih yang dipelihara selama 56 hari lebih banyak
mengonsumsi milk replacer sebagai pakan utamanya dibandingkan konsentrat
(Tabel 3). Pemberian milk replacer yang berbeda pada ketiga perlakuan
menunjukkan perbedaan nyata (P