Pemanfaatan Lemna perpusilla Hasil Fitoremediasi sebagai Pakan Tambahan dengan Frekuensi Pemberian Berbeda Terhadap Produksi Ikan Lele Sangkuriang Clarias sp.

PEMANFAATAN Lemna perpusilla HASIL FITOREMEDIASI
SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DENGAN FREKUENSI
PEMBERIAN BERBEDA TERHADAP PRODUKSI IKAN LELE
SANGKURIANG Clarias sp.

RIA MAULIDA

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul : “Pemanfaatan Lemna
perpusilla Hasil Fitoremediasi sebagai Pakan Tambahan dengan Frekuensi
Pemberian Berbeda Terhadap Produksi Ikan Lele Sangkuriang Clarias sp.” adalah
benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan tidak diterbitkan dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Ria Maulida
NIM C14100013

ABSTRAK
RIA MAULIDA. Pemanfaatan Lemna perpusilla Hasil Fitoremediasi
sebagai Pakan Tambahan dengan Frekuensi Pemberiaan Berbeda Terhadap
Produksi Ikan Lele Sangkuriang Clarias sp.. Dibimbing oleh KUKUH
NIRMALA dan MIA SETIAWATI.
Budidaya ikan lele (Clarias sp.) hanya memberikan pakan komersil
membutuhkan biaya produksi tinggi sehingga dibutuhkan pakan tambahan untuk
mengurangi biaya produksi. Penelitian ini menggunakan pakan komersil dan
Lemna perpusilla sebagai pakan tambahan dan menentukan frekuensi pemberian
Lemna perpusilla yang mendukung kinerja produksi budidaya ikan lele. Penelitian

menggunakan rancangan acak lengkap terdiri atas 4 perlakuan dan 3 ulangan.
Sebagai perlakuan yaitu pemberian pakan komersil (P) dan Lemna perpusilla (L)
terdiri atas perlakuan kontrol (3P), perlakuan A (2P+1L), perlakuan B (1P+2L),
dan perlakuan C (3L). Ikan lele dengan bobot rata-rata 3,62±0,30 g dan panjang
rata-rata 7,33±0,12 cm, kepadatan 10 ekor/akuarium dipelihara selama 40 hari
dengan menggunakan wadah yang berukuran 0,50 0,35 0,25 m3. Pegelolaan
kualitas air dilakukan melalui pergantian air setiap 10 hari sekali dan penyiponan
sisa pakan dan feses satiap hari. Hasil menunjukkan perlakuan A (2P+1L) dan
perlakuan kontrol (3P) tidak berpengaruh nyata. Perlakuan A (2P+1L)
menghasilkan efesiensi pakan komersil 82,56±7,18%, konversi pakan komersil
0,25%, pertumbuhan panjang mutlak 3,42±0,01 cm, mengasilkan
1,28
keuntungan lebih besar yaitu Rp. 1433,20, dan kualitas ikan lebih baik dengan
metode uji arus. Dengan demikian pemberian Lemna perpuslilla sebagai pakan
tambahan pada ikan lele dapat diberikan satu kali pemberian dalam satu hari.
Kata kunci: ikan lele, Lemna perpusilla, pakan komersil.

ABSTRACT
RIA MAULIDA. Utilization of Lemna perpusilla as Phyto-remediation Product as
Additional Feed with Different Feeding Frequencies on Production Performance

Of “Sangkuriang” Catfish Clarias sp.. Guided by KUKUH NIRMALA and MIA
SETIAWATI.
Catfish (Clarias sp.) culture which relied only on commercial feed requires
high production cost. Therefore, in order to reduce the production cost, additional
feed were required. The purpose of the recent study was to find out the perfect
combination of commercial feed and Lemna perpusilla as additional feed and also
to determine the correct feeding frequency of Lemna perpusillato support the
production performance of catfish culture. The recent study used completely
randomized design consisted of 4 treatments and 3 replications: Commercial feed
treatment (P) and Lemna perpusilla (L) consists of control treatment (3P), A
treatment (2P+1L), B treatmet (1P+2L), and C treatment (3L). Catfish with
average weight of 3,62±0,30 g and average length of 7,33±0,12 cm, stocking
density of 10 fish/aquarium were maintained for 40 days in 0,50 0,35 0,25 m3
sized aquariums. Water quality management was performed through water
exchange once in every 10 days and also syphoning for feed rest and fecec once a
day. The results showed that there are no significant differences between A
treatment (2P+1L) and control (3P). A treatment (2P+1L) showed commercial
feed efficiency of 82,56±7,18%, commercial feed conversion ratio of 1,28±0,25%,
absolute length growth of 3,42±0,01 cm, higher profit rate of Rp. 1433,20, and the
best fish quality after challenged with current test. Therefore feeding with Lemna

perpuslilla as additional feed could be performed once a day.
Keywords: catfish, commercial feed, Lemna perpusilla.

PEMANFAATAN Lemna perpusilla HASIL FITOREMEDIASI
SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DENGAN FREKUENSI
PEMBERIAN BERBEDA TERHADAP PRODUKSI IKAN LELE
SANGKURIANG Clarias sp.

RIA MAULIDA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2014

: Pemanfaatan Lemna perpusilla Hasil Fitoremediasi sebagai
Pakan Tambahan dengan Frekuensi Pemberian Berbeda
Terhadap Produksi Ikan Lele Sangkuriang Clarias sp.
Nama
: Ria Maulida
NIM
: C14100013
Program studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
Judul Skripsi

Disetujui oleh

Dr Ir Kukuh Nirmala, M.Sc
Pembimbing I

Dr Ir Mia Setiawati, M.Si
Pembimbing II


Diketahui oleh

Dr Ir Sukenda, M.Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang
berjudul “Pemanfaatan Lemna perpusilla Hasil Fitoremediasi sebagai Pakan
Tambahan dengan Frekuensi Pemberian Berbeda Terhadap Produksi Ikan Lele
Sangkuriang Clarias sp.”. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga
Maret 2014 di Laboratorium Lingkungan Departemen Budidaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Berbagai pihak
telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Papa H. Ismail Thalib dan ibu Hj. Masdariani yang selalu mencurahkan kasih
sayangnya, doa, dukungan materi dan non materi yang tak terhingga, kakak
Maya Septia, abang Opan Sofyan Anugrah, dan adik-adik yang memberi

motivasi, nasihat dan doa.
2. Dr Ir Kukuh Nirmala, M.Sc selaku Pembimbing I dan Ibu Dr Ir Mia Setiawati,
M.Si selaku Pembimbing II dan Pembimbing Akademik atas segala masukan
dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir
ini.
3. Dr Ir Widanarni M.Si selaku dosen penguji tamu dan Dr Ir Dedi Jusadi M.Sc
selaku dosen program studi atas arahan dan koreksinya.
4. Teman-teman dan sahabat seperjuangan BDP 47 atas semangat, motivasi dan
doa yang diberikan.
5. Sahabat-sahabat terdekat: Imam, Asih, Amel, Cyntia, Septi, dan Irma yang
telah membantu selama penelitian berlangsung dan memberikan dukungan dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis, ilmu pengetahuan,
masyarakat, dan seluruh pihak yang membutuhkan.
Bogor, Juli 2014
Ria Maulida

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
Latar Belakang..................................................................................................... 1

Tujuan .................................................................................................................. 1
METODOLOGI ...................................................................................................... 2
Rancangan Penelitian .......................................................................................... 2
Pemeliharaan Ikan Uji ......................................................................................... 2
Pengamatan.......................................................................................................... 3
Parameter Uji dan Analisis Data ......................................................................... 3
Parameter Kualitas Air .................................................................................... 3
Parameter Biologi Ikan .................................................................................... 3
Kualitas Ikan........................................................................................................ 5
Analisis ekonomi ................................................................................................. 5
Analisis Data ....................................................................................................... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5
Hasil..................................................................................................................... 5
Pembahasan ......................................................................................................... 8
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 11
Kesimpulan ........................................................................................................ 11
Saran .................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 17


DAFTAR TABEL
1 Rancangan perlakuan pemberian pakan pada ikan lele dengan pakan
komersil (P) dan L.perpusilla ( L) ................................................................ 2
2 Kandungan nutrisi L.perpusilla dan pelet dalam persentase bbot kering ........ 2
3 Pengamatan parameter kualitas air selama 40 hari pemeliharaan ikan
lele ................................................................................................................. 3
4 Berat rata-rata awal (Wo), berat rata-rata akhir (Wt), jumlah Konsumsi
pakan komersil (JKPK), jumlah konsumsi pakan L. perpusilla (JKPL),
pertumbuhan harian (LPH), kelangsungan hidup (KH), laju
pertumbuhan panjang mutlak (PPM), efesiensi pakan (EP), konversi
pakan komersil (KPK) ikan lele selama pemeliharaan 40 hari. .................... 6
5 Kualitas air parameter suhu, pH, DO, amoniak, nitrit, nitrat, dan TOM
pada media pemeliharaan ikan lele ............................................................... 6
6 Hasil kualitas ikan pada ikan lele selama 40 hari pemeliharaan...................... 8
7 Analisis ekonomi ikan lele selama 40 hari pemeliharaan ................................ 8

DAFTAR GAMBAR
1 Konsentrasi amoniak pada media pemeliharaan ikan lele dengan
pemberian pakan komersil (P) dan L. perpusilla (L) pada perlakuan
(♦) K (3P), (■) A (2P+1L), (▲) B (1P+2L), (x) C (3L), dan (---) batas

optimum ........................................................................................................ 7
2 Konsentrasi Total Organik Metter (TOM) pada media pemeliharaan
ikan lele dengan pemberian pakan komersil (P) dan L. perpusilla (L)
pada perlakuan (♦) K (3P), (■) A (2P+1L), (▲) B (1P+2L), dan (x) C
(3L) ............................................................................................................... 7

DAFTAR LAMPIRAN
1 Jumlah konsumsi pakan komersil dan Anova............................................. 13
2 Jumlah konsumsi pakan L. perpusilla dan Anova ...................................... 13
3 Laju pertumbuhan harian dan Anova.......................................................... 13
4 Kelangsungan hidup dan Anova ................................................................. 13
5 Pertumbuhan panjang mutlak dan Anova ................................................... 14
6 Efesiensi pakan dan Anova ......................................................................... 14
7 Konversi pakan komersil dan Anova .......................................................... 14
8 Analisis ekonomi ikan lele .......................................................................... 15

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Budidaya ikan lele (Clarias sp.) yang intensif membutuhkan pakan
komersil yang banyak karena intensifikasi budidaya dilakukan berdasarkan

jumlah padat penebaran ikan dan jumlah pakan. Biaya produksi tinggi jika
budidaya ikan lele hanya memberi pakan komersil. Mahalnya harga pakan
komersil sehingga dibutuhkan pakan tambahan untuk mengurangi biaya produksi.
Semakin tingginya padat tebar ikan menyebabkan limbah perairan meningkat.
Semakin banyak pakan yang diberikan maka semakin tinggi pula kandungan
nitrogen yang dihasilkan dari proses metabolisme (Shafrudin 2006). Gunadi dan
Hafsaridewi (2008) menyatakan ikan hanya mampu memanfaatkan 20-30%
protein yang terkandung di dalam pakan. Sisanya dikeluarkan dari tubuh dan
terakumulasi di perairan. Sisa pakan dan hasil metabolisme ikan mengandung
amoniak yang akan menumpuk di lingkungan pemeliharaan ikan. Budidaya ikan
lele tanpa pergantian air mengakibatkan limbah amoniak akan meningkat tajam
seiring dengan pengaruh metabolisme tubuh ikan. Menurut Sustrisno et al (2010),
limbah yang terakumulasi di lingkungan perairan akan mengalami proses
dekomposisi bahan organik yang dapat memicu timbulnya penyakit serta
menimbulkan bau dan gas yang menganggu estetika lingkungan.
L. perpusilla merupakan tanaman air yang berukuran kecil mengambang
bebas pada permukaan air. Tanaman ini tergolong dalam famili Lemnaceae
(Cheng et al. 2002). Menurut Chrismadha et al (2012) L. perpusilla dapat
mengendalikan pencemaran unsur hara di perairan sehingga banyak dimanfaatkan
sebagai bahan fitoremediasi dan sumber pakan alternatif yang bernilai gizi tinggi
dengan ramah lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian Yilmaz et al. (2004) L.
perpusilla memiliki kandungan protein yang tinggi hingga mencapai 31,82%.
Ikan lele lebih banyak mengkonsumsi L. perpusilla dibandingkan ikan gurame
pada penelitian pendahuluan.
Budidaya ikan lele hanya memberikan pakan komersil menyebabkan biaya
produksi tinggi sehingga L. perpusilla dapat dijadikan pakan tambahan dengan
mengkombinasikan pakan komersil pada pemeliharaan ikan lele. Sehingga perlu
diketahui frekuensi yang tepat pada pemberian L. perpusilla sebagai pakan
tambahan pada budidaya ikan lele. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
pemberian L. perpusilla pada ikan lele.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan frekuensi pemberian Lemna
perpusilla hasil fitoremediasi sebagai pakan tambahan yang dapat mendukung
kinerja produksi ikan lele sangkuring (Clarias sp.), serta meminimalkan biaya
pakan pada kegiatan budidaya.

2

METODOLOGI
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan ikan lele sangkuriang dari hasil pemijahan yang
sama. Ikan lele yang digunakan memiliki bobot rata-rata 3,62±0,30 g dan panjang
rata-rata 7,33±0,12 cm diberi pakan kombinasi pakan komersil dan L. perpusilla
dengan frekuensi berbeda hingga ikan kenyang (at satiation) sebanyak 3 kali
sehari pada pukul 08.00 WIB, 13.00 WIB dan 17.00 WIB. Penelitian ini terdiri
dari 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Rancangan penelitian dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1 Rancangan perlakuan pemberian pakan pada ikan lele dengan pakan
komersil (P) dan Lemna perpusilla ( L)
Waktu Pemberian
Perlakuan Pemberian Pakan
Pakan
K (3P)
A (2P+1L)
B (1P+2L)
Pagi
Pelet
Pelet
Pelet
Siang
Pelet
Pelet
Lemna
Sore
Pelet
Lemna
Lemna
Keterangan:
K
= Kontrol
Angka 1,2,3
= Frekuensi pemberian pakan dalam satu hari

C (3L)
Lemna
Lemna
Lemna

Kandungan nutrisi pakan komersil (pelet) dan pakan tambahan
L.perpusilla mengacu pada penelitian Ilyas (2014) dan hasil proksimat
Laboratorium Nutrisi FPIK IPB (2014) karena menggunakan pakan uji dari
sumber yang sama. Analisis proksimat terdiri dari kadar abu, protein, lemak, serat,
dan BETN. Berikut komposisi nutrien pakan komersil dan pakan tambahan L.
perpusilla dalam bobot kering (Tabel 2).
Tabel 2 Kandungan nutrisi L.perpusilla dan pelet dalam persentase bobot kering
Komposisi Nutrien (%)
Kadar Abu
Protein
Lemak
Serat
BETN

L. perpusilla (%) a
6,70
38,10
5,47
44,80
4,93

Pelet (%) b
9,83
37,06
8,81
3,76
40,56

Keterangan:
*BETN
= Bahan Ekstrak Tanpa Energi
*a) Ilyas (2014) ; b) Laboratorium Nutrisi FPIK IPB (2014)
Pemeliharaan Ikan Uji
Pemeliharaan ikan diawali dengan persiapan wadah. Wadah yang
digunakan adalah akuarium dengan ukuran 0,50×0,35×0,25 m3 sebanyak 12 unit.
Akuarium sebelumnya dibersihkan lalu disterilisasi dengan menggunakan
chlorine 100 ppm selama 24 jam kemudian wadah dibilas dengan air bersih.
Selanjutnya wadah diberi larutan permanganat kalium (PK) didiamkan selama 24
jam dan dibilas. Kemudian dilakukan pengisian air tawar ke dalam akuarium

3
sebayak 35 L yang berasal dari tandon, dan aerasi serta heater dipasang pada
masing-masing akuarium.
Ikan lele sangkuriang yang digunakan berasal dari Balai Besar
Pengembangan Air Tawar Sukabumi. Ikan yang digunakan sebelumnya dilakukan
adaptasi selama 7 hari. Ikan lele ditebar sebanyak 15 ekor pada setiap akuarium.
Penelitian ini dilakukan selama 40 hari. Selama pemeliharaan dilakukan
pergantian air setiap 10 hari sekali sebayak 50% dari volume air dan penyiponan
sebayak 5% dari volume air setiap harinya. L. perpusilla yang diberikan berasal
dari LIPI Cibinong dalam bentuk bobot basah. Selama pemeliharaan jika terdapat
pakan sisa lemna yang tidak termakan ditimbang dan dibuang, demikian juga
dengan pemberian pakan komersil.
Pengamatan
Sampling bobot dan panjang ikan dilakukan setiap 10 hari sekali.
Sampling bobot dilakukan dengan menggunakan timbangan digital 0,01 g
sedangkan panjang menggunakan penggaris 0,01 cm. Dilakukan uji kualitas air
setiap 10 hari yaitu suhu, DO (Disolve Oxygen), pH, TAN (Total Amoniak
Nitrogen), nitrit, nitrat, dan TOM (Total Organic Metter) (Tabel 3). Selain itu,
dilakukan uji kualitas ikan dengan menggunakan metode uji arus. Ikan yang mati
selama pemeliharaan diangkat dan ditimbang. Pakan yang tersisa ditimbang
sehingga dapat dihitung jumlah konsumsi pakan.
Parameter Uji dan Analisis Data
Parameter Kualitas Air
Pengukuran kualitas air (Tabel 3) dianalisis secara deskriptif terhadap
waktu pengamatan dan kelayakan lingkungan media untuk kehidupan ikan lele.
Tabel 3 Pengamatan parameter kualitas air selama 40 hari pemeliharaan ikan lele
Parameter
Suhu
DO
pH
TAN
Nitrit
Nitrat
TOM

Satuan
o
C
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

Metode/ Alat
DO meter
DO-meter
pH-meter
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Titrasi

Parameter Biologi Ikan
Kelangsungan Hidup (KH)
Kelangsungan hidup (KH) adalah jumlah ikan yang hidup setelah
dipelihara beberapa waktu dibandingkan dengan jumlah ikan pada awal
pemeliharaan. KH menggunakan rumus dari Zonneveld et al. (1991):
KH =
Keterangan:
KH= Tingkat kelangsungan hidup (%)
Nt = jumlah populasi ikan hari ke-t (ekor)
No = jumlah populasi ikan hari ke-o (ekor)

4

Laju Pertumbuhan Harian (LPH)
Laju pertumbuhan harian (LPH) merupakan persentase pertambahan
bobot tiap hari. LPH menggunakan rumus dari Huisman (1987):
LPH=
Keterangan:
LPH = Laju pertumbuhan spesifik (%)
Wt = Bobot rata-rata akhir (g)
Wo = Bobot rata-rata awal (g)
T
=Waktu yang dibutuhkan dari berat awal hingga berat akhir (hari)

Pertumbuhan Panjang Mutlak (PPM)
Pertumbuhan panjang mutlak dilakukan dengan mengukur panjang total
ikan mulai dari pangkal mulut hingga ujung ekor kemudian dapat dihitung dengan
rumus (Huisman 1987):
Keterangan:
= Petumbuhan panjang (cm)
Pt = Pertumbuhan panjang pada hari ke-t (cm)
Po = Pertumbuhan panjang pada hari ke-0 (cm)
Efisien Pakan (EP)
Efisien pakan dihitung untuk mengetahui seberapa besar efisiensi pakan
ikan lele yang diberikan. EP menggunakan rumus dari Watanabe (1988):

EP

Keterangan:
= Efisiensi pakan (%)
= Banyaknya pakan diberikan selama pemeliharaan (g)
= Selisih biomassa ikan pada awal dan akhir pemeliharaan (g)

Rasio Konversi Pakan (KP)
Konversi pakan (Feed conversion rattio, FCR) adalah banyaknya pakan
yang diperlukan untuk dapat menambah bobot biomassa ikan sebesar satu
kilogram. KP menggunakan rumus dari Goddard (1996):
F
FCR
Wt Wd W0
Keterangan :
F
= jumlah pakan yang dimakan (g)
Wt
= biomassa ikan pada akhir perlakuan (g)
Wd
= biomassa ikan pada awal perlakuan (g)
Wo
= biomassa ikan yang mati (g)

5
Kualitas Ikan
Kualitas ikan dilakakukan dengan metode uji arus. Uji arus dilakukan
menggunakan paralon berukuran panjang 80 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 11 cm.
Kemudian diberi aliran air dengan menggunakan pompa dengan kecepatan 0,11
m/s. Uji ini dibagi menjadi tiga zona dari panjanbg paralon yaitu zona I dekat
dengan sumber aliran air, zona II ditengah sumber aliran air, dan zona III jauh dari
sumber aliran air. Ikan yang melawan arah arus dan berada di zona dekat aliran air
berarti ikan memiliki kualitas baik, sedangkan ikan yang tidak melawan arus dan
berada jauh zona dengan aliran air berarti ikan memiliki kualitas yang tidak baik.
Analisis ekonomi
Keuntungan (π) adalah selisih lebih antara harga pokok dan biaya yang
dikeluarkan dengan penjualan. Keuntungan dapat dihitung dengan rumus (Rahardi
et al. 1998):
Keuntungan=Penerimaan – Biaya Produksi Total
Rasio R/C adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya total yang
dikeluarkan untuk menghitung kelayakan suatu usaha. Suatu usaha dikatakan
layak jika nilai rasio R/C bernilai diatas 1 (Rahardi et al. 1998):
Rasio R/C=
Harga pokok produksi (HPP) adalah nilai atau biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi 1 unit produksi. HPP dapat dihitung dengan rumus (Rahardi et al.
1998):
HPP=

Analisis Data
Penelitian ini menggunakan RAL (Rangcangan Acak Lengkap). Data
dianalisis menggunakan Minitab 16 dan diuji lanjut untuk beda nyata
menggunakan uji Tukey. Parameter yang dianalisis statistik secara kuantitatif
adalah jumlah konsumsi pakan komersil, jumlah konsumsi L. perpusilla,
kelangsungan hidup, laju pertumbuhan harian, pertumbuhan panjang mutlak,
efesiensi pakan, rasio konsumsi pakan komersil. Sedangkan parameter yang
dianalisis secara deskriptif adalah kualitas air, kualitas ikan, dan analisis ekonomi.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil kinerja pertumbuhan ikan lele yang diberi pakan komersil dan L.
perpusilla selama 40 hari bahwa secara umum pemberian L. perpusilla dapat
mengurangi konsumsi pakan komersil. Namun, pemberian L. perpusilla tanpa
pakan komersil menghasilkan kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan harian
yang terendah (p