Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara

KEANEKARAGAMAN BAZZANIA DI HUTAN SIBAYAK
SUMATRA UTARA

NOVITA KARUNIA SARI

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman
Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara adalah benar karya saya dengan arahan
dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor,

Agustus 2014

Novita Karunia Sari
NIM G34090037

ABSTRAK
NOVITA KARUNIA SARI. Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak
Sumatra Utara. Dibimbing oleh NUNIK SRI ARIYANTI dan ETTI SARTINA
SIREGAR.
Hutan hujan tropis, termasuk Hutan Sibayak di Sumatra Utara, memiliki
keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga
lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (Marchantiophyta). Laporan
keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar
laporan didasarkan pada penelitian di Jawa. Penelitian ini bertujuan
menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak,
Sumatra Utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang,
kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan.
Inventarisasi menghasilkan 14 jenis Bazzania yaitu B. calcarata, B. densa, B.

erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta,
B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata dan Bazzania sp. Hasil ini merupakan
konfirmasi persebaran jenis-jenis Bazzania di Sumatra yang dilaporkan lebih dari
30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman Bazzania
di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Habitat Bazzania di Hutan Sibayak termasuk
dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (6002000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah Bazzania
subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata,
B. praerupta, dan B. spiralis.
Kata kunci: Bazzania, Hutan Sibayak, Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sumatra.
ABSTRACT
NOVITA KARUNIA SARI. Diversity of Bazzania in Sibayak Forest North
Sumatra. Supervised by NUNIK SRI ARIYANTI and ETTI SARTINA
SIREGAR.
Tropical rain forest, including Sibayak Forest in North Sumatra, has a large
diversity of bryophytes. Bazzania is a genus of bryophytes included in the group
of liverworts (Marchantiophyta). Reports of diversity of Bazzania in Indonesia are
very rare and the most reports were based on the studies in Java. This study aims
to inventory and explain the diversity of Bazzania in Sibayak Forest, North
Sumatra. The bryophytes were collected from various substrat (trunk base,
decaying wood) along the trail in the forest. The inventory yielded 14 species that

are B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B.
paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata
and Bazzania sp. This result is a confirmation of the distribution of these species
in Sumatra which have been reported more than 30 years ago and it is the first
report of Bazzania in Sibayak Forest. The Bazzania in Sibayak were found in
lowland forest to lower montane forest (600-2000 m asl). Bazzania subtilis was
the most common and abundant species in the forest, whereas B. calcarata, B.
loricata, B. praerupta, and B. spiralis were infrequently found.
Key words: Bazzania, Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sibayak Forest, Sumatra.

KEANEKARAGAMAN BAZZANIA DI HUTAN SIBAYAK
SUMATRA UTARA

NOVITA KARUNIA SARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Biologi


DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara
: Novita Karunia Sari
: G34090037

Disetujui oleh

Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi
Pembimbing I


Etti Sartina Siregar, SSi, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Iman Rusmana, MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan
sejak bulan Februari sampai September 2013 dengan judul Keanekaragaman
Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara, bertempat di Laboratorium
Sistematika Tumbuhan Berpembuluh, Departemen Biologi, FMIPA IPB.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi dan Etti
Sartina Siregar, SSi, MSi selaku pembimbing atas kesabarannya dalam
memberikan bimbingan, dukungan, dan saran selama penelitian dan penyusunan
karya ilmiah. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ir Hadisunarso, MSi
selaku penguji atas koreksi dan saran yang telah diberikan. Terima kasih kepada

Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) IPB yang membantu penulis
selama menempuh studi, serta Ibu Tri Astuti, Bapak Abdul Muntholib, Mbak
Reikha, keluarga Biologi 46 dan Wisma Bintang atas doa dan semangatnya, juga
pihak-pihak yang membantu penulis dalam mendapatkan pustaka mengenai
Bazzania. Terima kasih kepada Pak Parman, Kak Roma, dan teman-teman
seperjuangan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Berpembuluh atas bantuan
dan semangatnya selama pengamatan dan penyusunan karya ilmiah.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor,

Juli 2014

Novita Karunia Sari

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN

METODE
Tempat Penelitian
Koleksi Sampel
Identifikasi Sampel
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keanekaragaman Bazzania
Kunci Identifikasi
Deskripsi Jenis Bazzania di Hutan Sibayak
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

vii
vii
viii
1
2
2

2
2
2
2
2
3
4
18
19
21
23

DAFTAR TABEL
1

Keanekaragaman jenis, kemelimpahan, dan substrat Bazzania di Hutan
Sibayak

3


DAFTAR GAMBAR
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10


11

Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun
lateral, c daun ventral: 1 apendiks, d pangkal daun lateral: 1 kuping
distal, 2 kuping proksimal, e sel daun lateral: 1 trigon, f cabang ventral,
g sisik daun
Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral,
c sel daun ventral, d daun ventral: 1 ujung melekuk, e tepi dan sel daun
lateral, f cabang ventral , g sisik daun
Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral,
c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun ventral: 1 sel
hialin, f cabang ventral , g sisik daun
Bazzania indica (Gottsche & Lindenb.) Trevis. A habitus ventral, b
daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 trigon besar, d tepi
daun ventral, f cabang ventral , g sisik daun
Bazzania japonica (Sande Lac.) Lindb. a habitus ventral, b daun
lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi daun lateral, f cabang
ventral , g sisik daun
Bazzania loricata Schiffn. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun

ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang
ventral , g sisik daun
Bazzania paradoxa (Sande Lac.) Steph. a habitus ventral, b daun
lateral: 1 pelebaran seperti kuping, c daun ventral, d sel daun lateral: 1
trigon berbentuk segitiga, e tepi dan sel tepi daun lateral, f cabang
ventral , g sisik daun
Bazzania pectinata (Lindenb. & Gottsche) Schiffn. a habitus ventral, b
daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun, f
perianth (pelindung struktur reproduksi), g cabang ventral , h sisik
daun
Bazzania praerupta (Reinw. et al.) Trevis. a habitus dorsal, b daun
lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi dan sel daun ventral, f
cabang ventral , g sisik daun
Bazzania spiralis (Gottsche & Lindenb.) Trevis. a habitus ventral, b
daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral: 1 bergigi dan
bergerigi, e ujung dan sel daun ventral: 1 sel hialin, f cabang ventral , g
sisik daun
Bazzania subtilis (Sande Lac.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral:
1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e tepi daun lateral, f
cabang ventral , g sisik daun

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

12

13

14

Bazzania tridens (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun
lateral, c daun ventral d tepi daun lateral, e sel daun ventral, f cabang
ventral , g sisik daun
Bazzania vittata (Lindenb. & Gottsche) Trevis. a habitus ventral, b
daun lateral: 1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e
permukaan daun ventral kasar (verrucose), f cabang ventral
Bazzania sp. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d ujung
daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang ventral , g sisik daun

16

17
18

DAFTAR LAMPIRAN
1
2

Variasi daun lateral jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak
Variasi daun ventral jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak

21
22

PENDAHULUAN
Hutan Sibayak merupakan salah satu ekosistem darat dengan
keanekaragaman hayati yang tinggi di Sumatra Utara. Hutan Sibayak sudah
banyak dikunjungi oleh peneliti taksonomi tumbuhan, tetapi eksplorasi yang
dilakukan hanya meliputi jenis-jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sementara itu
tumbuhan lumut di Hutan Sibayak masih jarang diteliti. Hutan Sibayak terletak di
Gunung Sibayak dengan ketinggian 700-2050 m di atas permukaan air laut. Hutan
Sibayak memiliki curah hujan 2400-2800 mm/tahun, kelembapan berkisar 8090% dan temperatur 13-14 °C. Kondisi lingkungan di Hutan Sibayak mendukung
pertumbuhan lumut, sehingga keanekaragaman tumbuhan ini cukup tinggi, salah
satunya marga Bazzania.
Bazzania merupakan salah satu marga tumbuhan lumut hati berdaun
(Jungermaniopsida, Marchantiophyta) yang termasuk bangsa Jungermaniales, dan
suku Lepidoziaceae (Gradstein 2011). Bazzania umumnya hidup sebagai epifit,
namun beberapa jenis dapat ditemukan hidup pada substrat kayu lapuk atau tanah
hutan (Meijer 1960). Ciri-ciri Bazzania antara lain memiliki tiga baris daun yang
terdiri atas dua baris daun lateral yang tersusun secara incubus (daun bawah
menutupi daun atas) dan satu baris daun di sisi ventral (daun ventral),
percabangan dikotom, dan terdapat cabang berbentuk flagel di sisi ventral
(Gradstein 2011). Marga ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah hingga
dataran tinggi, khususnya di daerah hutan lembap di Asia tropis (Kitagawa 1977).
Informasi keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sedikit dilaporkan.
Jenis-jenis Bazzania tercatat sebanyak 14 jenis di Kalimantan (Menzel 1988), 7
jenis di Sulawesi (Gradstein et al. 2005), dan 34 jenis di Jawa (Söderström et al.
2010). Berdasarkan penelusuran pustaka, terdapat 14 jenis di Kepulauan Maluku
dan 10 jenis di Bangka (Schiffner 1898; Stephani 1909; Meijer 1960). Sebanyak
40 jenis Bazzania di Sumatra telah dilaporkan oleh beberapa peneliti terdahulu,
yaitu B. connata, B. densa, B. echinata, B. erosa, B. fallax, B. inaequilatera, B.
intermedia, B. javanica, B. longicaulis, B. loricata, B. paradoxa, B. praerupta, B.
reninstipula, B. sandei, B. subtilis, B. sumatrana, B. vittata, dan B. wiltensii
(Schiffner 1898). Evans (1933) menambahkan B. tridens, B. pectinata, B.
fuscescens, dan B. subserrulata. Meijer (1960) melaporkan jenis B. acutifolia, B.
calcarata, B. conophylla, B. desciscens, B. diminuta, B. distans, B. everetti, B.
gedeana, B. harpago, B. horridula, B. indica, B. patentistipula, B. recurva, B.
serpentina, B. uncigera, B. uncigera var. gibba, dan B. zollingeri terdapat di
Sumatra. Bazzania spiralis dilaporkan distribusinya di Sumatra oleh Meijer
(1960) dan B. japonica oleh Kitagawa (1967).
Bazzania yang telah dilaporkan dikoleksi dari beberapa daerah di Sumatra,
seperti Sumatra Barat dan Jambi (Schiffner 1898; Meijer 1960), Aceh dan
Sumatra Utara (Kitagawa 1977, 1979). Lumut yang dikoleksi dari Sumatra Utara
berasal dari Konservasi Alam Sikundur, sedangkan keanekaragaman Bazzania di
Hutan Sibayak belum pernah dilaporkan sebelumnya, sehingga penelitian ini
bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan
Sibayak, Sumatra Utara.

2

METODE
Tempat Penelitian
Spesimen dikoleksi dari Hutan Sibayak, Sumatra Utara dengan metode
eksplorasi mengikuti jalur pendakian utama dan jalur-jalur yang bisa dilewati.
Spesimen diidentifikasi di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Berpembuluh,
FMIPA-IPB.
Koleksi Sampel
Spesimen yang digunakan adalah herbarium Bazzania sebanyak 167 yang
dikoleksi dari Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen dikoleksi oleh Etti Sartina
Siregar, SSi, MSi pada April, September, dan Oktober 2012.
Identifikasi Sampel
Spesimen direndam dalam air agar lembab dan mudah diamati. Selanjutnya,
daun lateral dan daun ventral diambil dan diamati menggunakan mikroskop
majemuk. Beberapa karakter yang diamati adalah warna herbarium, ukuran
perawakan, susunan daun, bentuk daun, ujung daun, tepi daun, pangkal daun,
keberadaan vita (beberapa deret sel pada daun lateral yang memiliki ciri berbeda
dari sel lainnya, dari bentuk, ukuran atau warna), dinding sel, keberadaan trigon
(penebalan dinding sel pada bagian sudut-sudut sel), bentuk sel, warna sel,
permukaan sel, ukuran daun, dan merofit ventral (bagian ventral batang,
ukurannya dinyatakan dengan jumlah baris sel di antara satu daun lateral dengan
daun lateral berikutnya). Daun yang diamati adalah daun lateral dan daun ventral.
Sampel diidentifikasi berdasarkan kunci identifikasi Bazzania oleh Gradstein
(2011) dan beberapa jurnal yang memuat kunci identifikasi dan deskripsi marga
Bazzania (Evans 1933; Meijer 1960; Kitagawa 1967, 1977, 1979; Pόcs 1969; Lai
1978).
Analisis Data
Hasil identifikasi dibuat daftar jenis, jumlah sampel, dan substrat (Tabel 1).
Ciri morfologi masing-masing jenis dibuat matrik pembanding (Lampiran 1 dan
2) dan disusun kunci identifikasi bentuk paralel menuju jenis. Deskripsi masingmasing jenis dibuat berdasarkan ciri morfologi yang diamati.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Keanekaragaman Bazzania
Empat belas jenis Bazzania di Hutan Sibayak ditemukan epifit pada substrat
pohon (akar dan batang). Selain sebagai epifit, beberapa jenis Bazzania dijumpai

3

hidup pada substrat kayu lapuk, yaitu B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B.
loricata, dan B. pectinata. Jenis Bazzania yang paling umum ditemukan dan
paling melimpah di Hutan Sibayak adalah B. subtilis sebanyak 36 sampel,
meskipun Gradstein (2011) dalam kunci identifikasi Bazzania menyebutkan
bahwa B. subtilis merupakan jenis yang jarang (rare species). Jenis yang jarang
ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis dengan
jumlah 3 sampel (Tabel 1).
Tabel 1 Keanekaragaman jenis, kemelimpahan, dan substrat Bazzania di Hutan
Sibayak
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Jenis
B. calcarata
B. densa
B. erosa
B. indica
B. japonica
B. loricata
B. paradoxa
B. pectinata
B. praerupta
B. spiralis
B. subtilis
B. tridens
B. vittata
Bazzania sp.

Jumlah sampel
3
21
27
5
20
3
9
13
3
3
36
15
4
5

Substrat
Batang pohon
Akar pohon, batang pohon, kayu lapuk
Batang pohon, kayu lapuk
Akar pohon, kayu lapuk
Batang pohon, kayu lapuk
Batang pohon, kayu lapuk
Batang pohon
Batang pohon, kayu lapuk
Batang pohon
Batang pohon
Batang pohon
Batang pohon
Batang pohon
Batang pohon

Kunci Identifikasi
Kunci identifikasi jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara
dibuat berdasarkan matrik pembanding (Lampiran 1 dan 2).
1
1
2
2
3
3
4

4
5
5
6
6
7
7

Ujung daun lateral rata ................................................................. B. loricata
Ujung daun lateral bergigi 2 atau 3 ............................................................. 2
Ujung daun lateral selalu bergigi 2 ........................................... Bazzania sp.
Ujung daun lateral bergigi 3 ....................................................................... 3
Pangkal daun lateral di bagian distal berkuping ....................................... 4
Pangkal daun lateral di bagian distal rata .................................................. 5
Trigon daun lateral segitiga-menyambung, pelekatan daun ventral rata,
kedua sisi pangkal daun ventral berapendiks (1 baris sel, 4-5 sel) ................
.................................................................................................... B. calcarata
Trigon daun lateral segitiga, pelekatan daun ventral melengkung, kedua
sisi pangkal daun ventral berkuping ......................................... B. paradoxa
Daun lateral memiliki vita .......................................................................... 6
Daun lateral tanpa vita ................................................................................ 7
Permukaan sel daun halus, sel daun ventral hijau atau kecoklatan ...............
....................................................................................................... B. subtilis
Permukaan sel daun kasar, sel daun ventral hialin ......................... B. vittata
Daun ventral tersusun oleh sel hialin sebagian atau seluruhnya ................. 8
Daun ventral tersusun oleh sel berkloroplas, tidak ada sel hialin ..................
................................................................................................................... 11

4

8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13

Sel daun ventral seluruhnya tersusun oleh sel hialin ..................... B. tridens
Sel daun ventral tersusun oleh sel hialin di bagian ujung atau tepi daun ......
..................................................................................................................... 9
Daun ventral tersusun oleh sel hialin di bagian tepi ........................ B. erosa
Daun ventral tersusun oleh sel hialin di bagian ujung .............................. 10
Bentuk daun lateral oblong-bulat telur, ukuran daun lateral 2 kali lebih
panjang dibandingkan dengan lebar ................................................ B. densa
Bentuk daun lateral oblong, ukuran daun lateral 3 kali lebih panjang
dibandingkan dengan lebar ........................................................... B. spiralis
Ujung daun lateral bergigi 3 dengan tepi bergerigi, tepi daun ventral
beringgit .......................................................................................... B. indica
Ujung daun lateral bergigi 3 dengan tepi rata, runcing, tepi daun ventral
berlobus atau bergigi ................................................................................. 12
Tepi daun ventral berlobus, bentuk daun lateral segitiga-bulat telur .............
................................................................................................... B. praerupta
Tepi daun ventral bergigi, bentuk daun lateral lanset ............................... 13
Ukuran daun ventral lebih panjang dibandingkan dengan lebar ....................
..................................................................................................... B. japonica
Ukuran daun ventral lebih lebar dibandingkan dengan panjang ....................
.................................................................................................... B. pectinata
Deskripsi Jenis Bazzania di Hutan Sibayak

Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. (Gambar 1)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.533.78 mm. Merofit ventral 12 sel. Daun lateral tersusun berjarak, daun berbentuk
lanset, pangkal lebar kemudian menyempit ke ujung, panjang 1.53-2.35 mm dan
lebar 0.55-0.98 mm; pangkal daun sisi proksimal dan distal berkuping kecil,
pelekatan melengkung dan salah satu sisi berlekatan dengan daun ventral, tepi
rata, ujung bergigi 3, runcing dan panjang; sel berbentuk persegi panjangpoligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon
besar saling menyambung (berbentuk seperti jam pasir). Daun ventral tersusun
berjarak, berbentuk persegi, panjang 0.5-0.68 mm dan lebar 0.35-0.90 mm;
pangkal daun berapendiks (1 baris sel dengan panjang 5-6 sel), pelekatan rata, tepi
bergigi panjang, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal,
berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar; ciri sel sama dengan
sel pada daun lateral. Cabang ventral dengan panjang 9-17 mm; sisik daun
berbentuk persegi memanjang, pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi; sel berbentuk
poligonal, berkloroplas, dinding sangat tebal, trigon besar.
Spesimen yang diperiksa: ES 285, 680, 1576.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (658-980 m dpl).
Persebaran geografi: Malesiana meliputi Filipina (Kitagawa 1977);
Malaysia (Petiot 2011); Sumatra (Stephani 1909); Jawa dan Kalimatan (Schiffner
1898); New Guinea (Stephani 1909).
Bazzania calcarata dilaporkan sebagai jenis yang jarang ditemukan di Jawa.
Bazzania calcarata pernah dikoleksi dari Gunung Gadang, Sumatra Barat dan
Gunung Kerinci, Jambi (1600-2000 m dpl) (Meijer 1960). Bazzania calcarata
juga dikoleksi dari Gunung Kusemun, New Guinea dengan ketinggian 1400 m dpl

5

dengan ukuran perawakan berkisar 2.4-3.0 mm dengan bentuk daun lateral bulat
telur-lanset (Kitagawa 1979), sedangkan B. calcarata di Hutan Sibayak hanya
berbentuk lanset. Bazzania calcarata memiliki kemiripan dengan B. paradoxa
karena keduanya memiliki pelebaran daun seperti kuping pada bagian distal.
Keduanya dibedakan berdasarkan ciri daun ventral dan trigon. Daun ventral B.
paradoxa bagian pangkal berkuping dan trigon berbentuk segitiga.
2

a

0,5 mm b

0,5 mm

c

1

0,1 mm

d

1

20 µm

1

e

20 µm f

0,5 mm g

20 µm

Gambar 1 Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun
lateral, c daun ventral: 1 apendiks, d pangkal daun lateral: 1 kuping
distal, 2 kuping proksimal, e sel daun lateral: 1 trigon, f cabang
ventral, g sisik daun
Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. (Gambar 2)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau tua kecoklatan
pada spesimen; lebar 1.55-3.18 mm. Merofit ventral 9-13 sel. Daun lateral
tersusun berdekatan dan/atau rapat, berbentuk oblong-bulat telur, panjang 0.781.55 mm dan lebar 0.4-0.8 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, kedua sisi
pangkal distal melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan
pendek; sel berbentuk persegi panjang di bagian tengah daun, berbentuk persegipoligonal ke arah tepi, ukuran sel di bagian tepi lebih kecil dibandingkan dengan
bagian tengah daun, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal tanpa trigon di
bagian tepi, dinding tipis di bagian tengah daun dengan trigon kecil, permukaan
sel halus. Daun ventral tersusun berjarak, bentuk persegi-membulat, panjang 0.130.40 mm dan lebar 0.15-0.53 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, tepi
beringgit, ujung melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjangpoligonal, berkloroplas kecuali bagian ujung hialin (tanpa kloroplas), dinding
tebal, permukaan halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan panjang 5-15 mm;
sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung membulat; sel
berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas pada bagian pangkal, bagian
lainnya hialin, dinding tebal, trigon kecil.
Spesimen yang diperiksa: ES 88, 91, 93, 95, 97, 212, 257, 359, 545, 670,
685, 715, 716, 778, 1474, 1586, 1602, 1627, 1818, 2030, 2057.

6

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan
pegunungan bawah (867-1600 m dpl).
Persebaran geografi: Malesiana meliputi Malaysia (Petiot 2011); Sumatra
dan Jawa (Schiffner 1898).
Bazzania densa pernah dikoleksi di Jawa dengan ketinggian 750-1800 m dpl
(Meijer 1960). Jenis ini sebelumnya dikoleksi di Sumatra Utara, yaitu di
Konservasi Alam Sikundur dengan ketinggian 100-250 m dpl dan Gunung
Kemiri, Aceh dengan ketinggian 1600-1800 m dpl dan 1800-2500 m dpl. Menurut
Kitagawa (1977) jenis ini cukup sulit untuk diidentifikasi karena daun lateral
sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran meskipun dalam satu batang.
Ujung daun ventral B. densa memiliki kesamaan dengan B. spiralis, yaitu
melekuk ke arah ventral dan tersusun oleh sel hialin. Keduanya dibedakan dari
bentuk dan ujung daun lateral. Bentuk daun B. densa oblong-bulat telur dengan
ujung bergigi 3 dengan tepi rata, sedangkan B. spiralis berbentuk oblong dengan
ujung bergigi 3 dengan tepi bergerigi.
1

0,5 mm

a

e

b

20 µm d

0,1 mm c

20 µm

f

0,5 mm

g

0,1 mm

20 µm

Gambar 2 Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c
sel daun ventral, d daun ventral: 1 ujung melekuk, e tepi dan sel daun
lateral, f cabang ventral, g sisik daun
Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. (Gambar 3)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau kekuningankecoklatan pada spesimen; lebar 1.78-4.88 mm. Merofit ventral 10-15 sel. Daun
lateral tersusun sangat rapat, berbentuk melidah-bulat telur, panjang 0.98-2.55
mm dan lebar 0.53-1.35 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, salah satu sisi
pangkal distal melekat dengan daun ventral, tepi bergerigi, ujung bergigi 3 dengan
tepi bergerigi; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita,
berkloroplas, dinding sel tipis, permukaan sel halus, trigon besar. Daun ventral
tersusun sangat rapat, berbentuk membulat, panjang 0.20-0.93 mm dan lebar 0.331.25 mm; pangkal daun rata atau ada yang memiliki kuping kecil, pelekatan daun
melengkung, tepi daun beringgit, ujung daun rata; sel berbentuk persegi panjangpoligonal, berkloroplas kecuali sel di tepi daun (2-4 baris) hialin (tanpa kloroplas),
dinding tipis, permukaan sel halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang
6-17 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung membulat;

7

sel berbentuk poligonal, berkloroplas kecuali pada bagian ujung hialin, dinding
tebal, trigon besar.
Spesimen yang diperiksa: ES 145, 346, 441, 494, 652, 675, 751, 766, 784,
785, 881, 885, 987, 1290, 1295, 1378, 1507, 1509, 1596, 1643, 1665, 1781, 1954,
1990, 1998, 2002, 2011.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan
pegunungan bawah (870-1680 m dpl).
Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Thailand (Lai et al. 2008);
Malaysia (Petiot 2011); Sabah (Kitagawa 1977); Sumatra (Schiffner 1898);
Bangka (Kitagawa 1977); Jawa (Schiffner 1898); New Guinea (Stephani 1909);
Fiji (Söderström et al. 2011).
Bazzania erosa memiliki variasi yang luas khususnya pada ukuran dan
bentuk daun. Daun lateral B. erosa berbentuk segitiga-bulat telur sampai melidahbulat telur dan pangkal daun ventral melengkung atau berkuping (Kitagawa
1977), sedangkan B. erosa di Hutan Sibayak memiliki bentuk melidah-bulat telur
dan pelekatan daun ventral melengkung. Jenis ini juga dikoleksi dari Jawa dengan
ketinggian 1000-2000 m dpl (Meijer 1960). Jenis B. erosa pernah dikoleksi dari
Gunung Kinabalu, Sabah (1300 m dpl) dan Gunung Kemiri, Aceh (1800-2500 m
dpl) (Kitagawa 1977). Bazzania erosa memiliki kemiripan dengan B. indica pada
bentuk dan ujung daun lateral yaitu melidah-bulat telur dan bergigi 3 dengan tepi
bergerigi. Keduanya dibedakan dari ada tidaknya sel hialin pada daun ventral, B.
indica tidak memiliki sel hialin pada daun ventral.

a

0,5 mm

0,5 mm

b

0,1 mm d

c

0,1 mm

1

e

20 µm f

0,5 mm g

20 µm

Gambar 3 Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral,
c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun ventral: 1
deretan sel hialin, f cabang ventral, g sisik daun
Bazzania indica (Gottsche & Lindenb.) Trevis. (Gambar 4)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau pucat sampai hijau kecoklatan pada
spesimen; lebar 2.03-3.33 mm. Merofit ventral 12 atau 13 sel. Daun lateral
tersusun sangat rapat, daun berbentuk melidah-bulat telur dengan pangkal lebar,
panjang 0.85-1.93 mm dan lebar 0.68-1.15 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata,
salah satu sisi melekat dengan daun ventral, tepi bergerigi, ujung bergigi 3 dengan
tepi bergerigi; sel berbentuk persegi panjang-oval, ukuran sel bagian tepi lebih

8

kecil, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon
besar. Daun ventral tersusun sangat rapat, berbentuk bulat-persegi, panjang 0.20.7 mm dan lebar 0.35-0.88 mm; pangkal daun rata, pelekatan melengkung, tepi
beringgit, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-oval, sel bagian tepi
berukuran lebih kecil, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar.
Cabang ventral dengan panjang 4-17 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal
rata, tepi rata, ujung meruncing; sel berbentuk persegi panjang, berkloroplas,
dinding sel tipis, trigon besar.
Spesimen yang diperiksa: ES 207, 1571, 1574, 1578, 1600.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (980-1025 m dpl).
Persebaran geografi: Asia meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia
(Petiot 2011); Singapura (Schiffner 1898); Sumatra dan Jawa (Meijer 1960).
Jenis ini dilaporkan hidup pada substrat batang pohon (Kitagawa 1967)
sedangkan di Hutan Sibayak hidup pada substrat akar pohon dan kayu lapuk.
Bazzania indica memiliki bentuk, ujung, dan tepi daun lateral yang sama dengan
B. erosa. Keduanya dibedakan oleh daun ventral. Bazzania indica memiliki
bentuk bulat-persegi dan seluruh daunnya tersusun oleh sel berkloroplas,
sedangkan B. erosa berbentuk membulat dan tepi daun tersusun oleh sel hialin.

1

a

0,5 mm

e

b

0,1 mm

20 µm f

c

0,1 mm

0,5 mm g

d

20 µm

20 µm

Gambar 4 Bazzania indica (Gottsche & Lindenb.) Trevis. A habitus ventral, b
daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 trigon besar, d tepi
daun ventral, f cabang ventral, g sisik daun
Bazzania japonica (Sande Lac.) Lindb. (Gambar 5)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau sampai hijau kecoklatan-kekuningan
pada spesimen; lebar 1.75-4.58 mm. Merofit ventral 10 atau 13 sel. Daun lateral
tersusun sangat rapat, berbentuk lanset, panjang 0.58-2.1 mm dan lebar 0.33-0.75
mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, salah satu sisi pangkal distal melekat
dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing; sel berbentuk persegi
panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sangat tebal, permukaan
halus, trigon besar. Daun ventral tersusun berdekatan dan/atau rapat, berbentuk
persegi, lebih panjang dibandingkan dengan lebar, panjang 0.25-0.63 mm dan
lebar 0.25-0.58 mm; pangkal daun rata atau ada yang berkuping, pelekatan
melengkung, tepi daun bergigi, bagian tengah cembung apabila diamati dari sisi

9

dorsal, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding
sangat tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 6-16
mm; sisik daun berbentuk persegi memanjang, pangkal rata, tepi rata, ujung
bergigi 3; sel berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding sel sangat tebal, trigon
besar.
Spesimen yang diperiksa: ES 207, 440, 495, 570, 571, 573, 708, 750, 792,
1280, 1292, 1646, 1649, 1650, 1655, 1657, 1659, 2011, 2030.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan
pegunungan bawah (928-1755 m dpl).
Persebaran geografi: Asia meliputi Japan (Stephani 1909; Kitagawa 1967);
Korea (Choi et al. 2013); Hongkong (So dan Zhu 1996); Taiwan (Wang et al.
2011); Vietnam (Pόcs 1969); Thailand (Lai et al. 2008); Sumatra (Kitagawa
1967).
Bazzania japonica memiliki bentuk daun ventral yang sama dengan B.
pectinata, yaitu keduanya dibedakan berdasarkan ukuran daun ventral. Jenis B.
japonica memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan lebar, sedangkan B.
pectinata memiliki ukuran lebih lebar dibandingkan dengan panjang.

0,5 mm

0,1 mm b

a

e

20 µm f

c

0,5 mm

0,5 mm g

d

20 µm

20 µm

Gambar 5 Bazzania japonica (Sande Lac.) Lindb. a habitus ventral, b daun lateral,
c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi daun lateral, f cabang ventral, g
sisik daun
Bazzania loricata Schiffn. (Gambar 6)
Perawakan tumbuhan berwarna kuning pucat-hijau pucat pada spesimen;
lebar 1.85-2.73 mm. Merofit ventral 13 atau 15 sel. Daun lateral tersusun sangat
rapat, daun berbentuk segitiga-bundar, panjang 1.13-1.45 mm dan lebar 1.38-1.55
mm; pangkal daun distal meruncing, pelekatan melengkung, tepi bergerigi, ujung
rata dengan tepi bergerigi melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjangpoligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon
besar. Daun ventral tersusun sangat rapat, bentuk membulat, panjang 0.53-1.13
mm dan lebar 1.23-1.5 mm; pangkal daun berkuping, pelekatan melekuk, tepi
bergerigi, bagian tengah cembung, ujung melekuk ke arah ventral; sel berbentuk
persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon
besar. Cabang ventral dengan panjang 1-8 mm; sisik daun berbentuk pesegi-

10

membulat, pangkal rata, tepi rata, ujung tumpul; sel berbentuk poligonal,
berkloroplas, dinding tipis, trigon besar.
Spesimen yang diperiksa: ES 1502, 1584, 1598.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (927-1150 m dpl).
Persebaran geografi: Asia meliputi Filipina (Stephani 1909); Thailand (Lai
et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Sumatra dan Jawa (Schiffner 1898).
Bazzania loricata tidak memiliki kemiripan dengan jenis lain yang
ditemukan di Hutan Sibayak. Jenis ini mudah dibedakan dari jenis yang lain
berdasarkan daun lateral berbentuk segitiga-bundar dengan ujung rata dan
melekuk ke arah ventral. Susunan daun lateral dan ventral sangat rapat, dan
percabangan dikotom pendek.

a

0,5 mm

0,5 mm b

e

20 µm

f

c

0,5 mm g

0,5 mm d

0,1 mm

20 µm

Gambar 6 Bazzania loricata Schiffn. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun
ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang
ventral, g sisik daun
Bazzania paradoxa (Sande Lac.) Steph. (Gambar 7)
Perawakan tumbuhan berwarna kuning-kecoklatan pada spesimen; lebar
3.53-5.05 mm. Merofit ventral 14 atau 15 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat,
daun berbentuk lanset, panjang 2.13-3.28 mm dan lebar 0.83-1.40 mm; pangkal
daun sisi distal melebar seperti kuping (auriculate), pelekatan melengkung, salah
satu sisi menempel daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan panjang;
sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding
tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun rapat atau sangat
rapat, berbentuk persegi, panjang 0.55-1.33 mm dan lebar 0.83-1.73 mm; pangkal
daun melebar seperti kuping, pelekatan melengkung, tepi bergigi panjang, ujung
rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tebal,
permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 8-20 mm; sisik
daun berbentuk persegi (lebih lebar dibandingkan dengan panjang), pangkal rata,
tepi rata, ujung bergigi tiga, sel berbentuk persegi panjang-poligonal,
berkloroplas, dinding sel sangat tebal, trigon besar
Spesimen yang diperiksa: ES 311, 480, 482, 709, 1274, 1281, 1323, 1457,
1478.

11

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan
pegunungan bawah (882-1600 m dpl).
Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Thailand (Lai et al. 2008);
Malaysia (Petiot 2011); Singapura (Pippo et al. 2002); Sumatra dan Borneo
(Kitagawa 1967); Jawa (Evans 1933); Samoa (Kitagawa 1967); Fiji (Söderstörm
et al. 2011); Tonga (Söderstörm et al. 2012).
Bazzania paradoxa dilaporkan di Jawa pada ketinggian 1200-1630 m dpl.
Jenis ini pernah dikoleksi dari Gunung Tandikat, Gunung Sago, dan Gunung
Singgalang, di Sumatra (Meijer 1960). Evans (1933) melaporkan B. paradoxa
hidup pada substrat bersamaan dengan B. tridens. Daun lateral B. paradoxa
berukuran lebih lebar dibandingkan dengan B. calcarata. Trigon pada B.
calcarata berbentuk segitiga menyambung (bentuk seperti jam pasir).

a

0,5 mm

e

b

1

20 µm f

1
0,5 mm

c

0,1 mm

d

0,5 mm g

20 µm

20 µm

Gambar 7 Bazzania paradoxa (Sande Lac.) Steph. a habitus ventral, b daun
lateral: 1 pelebaran seperti kuping, c daun ventral, d sel daun lateral: 1
trigon berbentuk segitiga, e tepi dan sel tepi daun lateral, f cabang
ventral, g sisik daun
Bazzania pectinata (Lindenb. & Gottsche) Schiffn. (Gambar 8)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau tua sampai kecoklatan pada spesimen,
lebar 1.7-4.05 mm. Merofit ventral 12-16 sel. Daun lateral rapat, berbentuk lanset,
bagian pangkal lebar dan menyempit ke ujung daun, panjang 1.1-2.3 mm dan
lebar 0.45-1.25 mm; pelekatan daun rata, melekat dengan daun ventral, tepi daun
rata, ujung daun bergigi 3, runcing dan menyebar; sel berbentuk persegi panjangpoligonal, semakin ke tepi ukuran semakin kecil, daun tanpa vita, berkloroplas,
dinding sel tebal, permukaan halus, trigon kecil. Daun ventral tersusun berjarak,
berbentuk persegi, lebih lebar dibandingkan dengan panjang, panjang 0.18-0.53
mm dan lebar 0.25-0.78 mm; pangkal daun melengkung, tepi daun bergigi besar,
ujung daun rata, kadang melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjangpoligonal, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan sel halus, trigon kecil.
Cabang ventral dengan panjang 4-20 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal
rata, tepi rata, ujung bergigi, sel berbentuk persegi panjang-poligonal,
berkoroplas, dinding sel tipis, trigon besar.

12

Spesimen yang diperiksa: ES 269, 305, 344, 362, 481, 513, 883, 995,
1372, 1511, 1534, 2003, 2021.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (880-998 m dpl).
Persebaran geografi: Asia meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia
(Petiot 2011); Sumatra (Evans 1933); Bangka dan Borneo (Stephani 1909); Jawa
dan Ambon (Schiffner 1898).
Bazzania pectinata ditemukan hidup dengan jenis lumut lainnya. Bentuk
daun lateral bervariasi dari bulat telur-melidah sampai melidah (Evans 1933),
sedangkan koleksi di Hutan Sibayak berbentuk oblong-bulat telur. Bazzania
pectinata dikoleksi dari Jawa dengan ketinggian 1000-2000 m dpl pada batang
pohon, sedangkan di Hutan Sibayak jenis ini ditemukan pada ketinggian kurang
dari 1000 m dpl pada batang pohon dan kayu lapuk. Jenis ini juga pernah
dikoleksi di Sumatra dari Gunung Sago, Gunung Singgalang, Gunung Gadang,
Gunung Tandikat, dan Gunung Kerinci (Meijer 1960). Jenis ini memiliki
kesamaan dengan B. japonica, keduanya dibedakan dari bentuk daun ventral
(dijelaskan pada B. japonica).

a

0,5 mm b

0,5 mm

c

0,5 mm d

e

20 µm

f

1 mm

g

0,5 mm

h

0,1 mm

20 µm

Gambar 8 Bazzania pectinata (Lindenb. & Gottsche) Schiffn. a habitus ventral, b
daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun, f
perianth (pelindung struktur reproduksi), g cabang ventral, h sisik daun
Bazzania praerupta (Reinw. et al.) Trevis. (Gambar 9)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.44.05 mm. Merofit ventral 8 atau 10 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat,
berbentuk segitiga-bulat telur, panjang 1.25-2.3 mm dan lebar 0.75-1.25 mm;
pelekatan daun rata, kedua sisinya berlekatan dengan daun ventral, tepi daun rata,
ujung daun bergigi 3, runcing, kecil, dan menyebar; sel berbentuk poligonal-oval,
daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon besar.
Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk bulat-persegi, panjang 0.28-0.48 mm
dan lebar 0.4-0.78 mm; pangkal daun berkuping atau rata, pelekatan melengkung,
tepi berlobus, ujung rata; sel berbentuk poligonal-oval, berkloroplas, dinding sel
tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 3-14 mm;
sisik daun berbentuk persegi-membulat, pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi, sel
berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding sel tebal, trigon besar.

13

Spesimen yang diperiksa: ES 805, 886, 1534.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan
pegunungan bawah (944-1260 m dpl).
Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Assam, Burma (Schiffner
1898); India, Nepal, Taiwan, Thailand, Vietnam, Japan, Filipina (Pόcs 1969);
Sumatra, Jawa dan Borneo (Meijer 1960); Sulawesi dan Hawai (Pόcs 1969).
Bazzania praerupta tersebar secara luas di wilayah Asia bagian tenggara
hingga mencapai Himalaya dan ditemukan pada substrat batang dan cabang pohon
(Kitagawa 1967). Jenis ini juga dilaporkan persebarannya di Jawa pada ketinggian
1700-2500 m dpl pada cabang pohon dan di Sumatra pernah dikoleksi di Gunung
Sago dan Gunung Singgalang (Meijer 1960). Jenis ini mirip dengan B. paradoxa,
akan tetapi B. praerupta memiliki bentuk daun segitiga-bulat telur dan ukuran
daun ventral lebih kecil dibandingkan dengan B. paradoxa.

a

0,5 mm

e

b

0,5 mm

20 µm

f

c

0,1 mm

0,5 mm

g

d

20 µm

20 µm

Gambar 9 Bazzania praerupta (Reinw. et al.) Trevis. a habitus dorsal, b daun
lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi dan sel daun ventral, f
cabang ventral, g sisik daun
Bazzania spiralis (Gottsche & Lindenb.) Trevis. (Gambar 10)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.83.78 mm. Merofit ventral 12 atau 13 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat,
bentuk daun oblong, panjang 1.63-2.3 mm dan lebar 0.48-0.65 mm; pangkal daun
rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi bergerigi, ujung bergigi 3
dengan tepi bergerigi; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel bagian tepi
berukuran lebih kecil, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tipis di bagian
tengah daun, dinding sel tebal bagian tepi, pemukaan halus, trigon kecil di bagian
tengah daun. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk bulat-persegi, panjang
0.25-0.33 mm dan lebar 0.45-0.55 mm; pelekatan daun rata, melekat dengan daun
lateral, tepi daun beringgit, ujung daun melekuk ke arah ventral; sel berbentuk
persegi panjang-poligonal, berkloroplas kecuali ujung daun bagian yang melekuk
hialin, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan
panjang 7-18 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung
membulat; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas kecuali pada
bagian ujung daunnya hialin, dinding tebal, trigon besar.

14

Spesimen yang diperiksa: ES 283, 800, 989.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan
pegunungan bawah (921-1260 m dpl).
Persebaran geografi: Asia meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia
(Petiot 2011); Jawa (Stephani 1909); Sumatra, Bangka, Borneo (Kitagawa 1967).
Bazzania spiralis dilaporkan pernah dikoleksi di Gunung Khao Luang,
Thailand (1780 m dpl) pada substrat batang pohon. Bentuk daun lateral segitigaoblong dan pangkal daun bagian distal dengan apendiks (Kitagawa 1967). Jenis B.
spiralis dan B. densa memiliki kemiripan berdasarkan ciri ujung daun ventral
(dijelaskan pada B. densa). Jenis ini mudah dibedakan dari jenis yang lain dari
bentuk daun lateral yang oblong, ujung daun bergigi 3 dengan tepi bergerigi,
ujung daun ventral melekuk dan bagian yang melekuk hialin.

1

a

b

0,5 mm

0,5 mm

c

0,5 mm

d

0,1 mm

1

e

20 µm

f

0,5 mm

g

20 µm

Gambar 10 Bazzania spiralis (Gottsche & Lindenb.) Trevis. a habitus ventral, b
daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral: 1 bergigi dan
bergerigi, e ujung dan sel daun ventral: 1 sel hialin, f cabang ventral,
g sisik daun
Bazzania subtilis (Sande Lac.) Trevis. (Gambar 11)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau kecoklatan pada
spesimen; lebar 1.43-3.3 mm. Merofit vental 10, 11, atau 12 sel. Daun lateral
tersusun berdekatan, daun berbentuk oblong, panjang 0.6-1.75 mm dan lebar 0.330.68 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi
rata, ujung bergigi 3, tumpul; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel bagian
tepi berukuran lebih kecil, daun memiliki vita (7-10 baris sel), dinding sel tipis di
bagian tengan dan dinding tebal di bagian tepi, berkloroplas, permukaan sel halus,
trigon kecil di bagian tengah daun. Daun ventral tersusun berjarak, berukuran
kecil, berbentuk persegi-membulat, panjang 0.15-0.3 mm dan lebar 0.18-0.43
mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk
persegi panjang-poligonal, sel berwarna kuning-kecoklatan, dinding sel tebal,
permukaan halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan panjang 3-17 mm; sisik
daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi beringgit, ujung rata, sel berbentuk
persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tipis, trigon kecil.

15

Spesimen yang diperiksa: ES 318, 348, 349, 428, 501, 509, 537, 542, 543,
550, 557, 729, 730, 731, 755, 960, 974, 988, 990, 991, 992, 993, 997, 1002, 1014,
1015, 1016, 1017, 1530, 1538, 1539, 1540, 1569, 1579, 1594, 1759.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah sampai hutan
pegunungan bawah (922-1979 m dpl).
Persebaran geografi: Malesiana meliputi Filipina (Stephani 1909);
Malaysia (Petiot 2011); Sabah (Kitagawa 1977); Sumatra dan Jawa (Schiffner
1898); Bangka (Kitagawa 1977); Ambon (Kitagawa 1977).
Bazzania subtilis merupakan jenis yang paling umum dijumpai di Hutan
Sibayak dan ditemukan sampai ketinggian hampir 2000 m dpl, sedangkan di Jawa
jenis ini merupakan jenis yang jarang ditemukan (Meijer 1960; Gradstein 2011).
Jenis ini memiliki ukuran daun ventral terkecil. Jenis ini mirip dengan B. densa,
akan tetapi B. subtilis memiliki vita yang jelas terlihat pada daun lateral dan daun
vental yang lebarnya hampir sama dengan lebar batang, ujung daun rata.

1

1

a

0,5 mm

e

b

0,1 mm c

20 µm

f

20 µm

0,5 mm

g

d

20 µm

20 µm

Gambar 11 Bazzania subtilis (Sande Lac.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral:
1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e tepi daun lateral, f
cabang ventral, g sisik daun
Bazzania tridens (Reinw. et al.) Trevis. (Gambar 12)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau tua kecoklatan
pada spesimen, lebar 1.33-4.25 mm. Merofit ventral 11 atau 12 sel. Daun lateral
tersusun rapat atau sangat rapat, berbentuk oblong-bulat telur, panjang 0.73-2.10
mm dan lebar 0.33-0.88 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan
daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan pendek; sel berbentuk persegi
panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tipis, permukaan sel
halus, trigon kecil. Daun ventral tersusun berjarak dan/atau berdekatan, berbentuk
persegi, panjang 0.18-0.70 mm dan lebar 0.20-0.63 mm; pangkal daun rata,
pelekatan rata, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal,
sel hialin, bagian pangkal 2-4 deret sel berkloroplas, dinding sel tipis, permukaan
sel halus, tanpa trigon. Cabang ventral dengan panjang 5-13 mm; sisik daun
berbentuk persegi, pangkal rata, tepi beringgit, ujung meruncing; sel berbentuk
poligonal, berkloroplas bagian pangkal, selain itu hialin, dinding tipis, trigon
kecil.

16

Spesimen yang diperiksa: ES 88, 90, 92, 295, 458, 538, 551, 623, 648,
723, 749, 1534, 1595, 1601, 1729.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah sampai hutan
pegunungan bawah (867-1630 m dpl).
Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Burma, India (Schiffner 1898);
Thailand (Lai et al. 2008); Vietnam (Pόcs 1969); Taiwan (Wang et al. 2011);
Malaysia (Petiot 2011); Singapura (Pippo et al. 2002); Sumatra (Pόcs 1969);
Bangka, Jawa, Borneo (Schiffner 1898); Sulawesi (Stephani 1909); Fiji
(Söderström et al. 2011); Tonga (Söderström et al. 2012).
Bazzania tridens tersebar secara luas di daerah tropis dan Asia bagian
tenggara dengan suhu hangat (Kitagawa 1967). Koleksi tersebar di Jawa pada
ketinggian 1000-2500 m dpl hidup di substrat kayu lapuk (Meijer 1960). Daun
ventral B. tridens memiliki kemiripan dengan B. vittata dalam bentuk, tepi, dan
warna sel penyusunnya. Meskipun memiliki kemiripan pada warna sel penyusun
daun ventral, pada B. tridens 2 sampai 4 baris sel di bagian pangkal berkloroplas,
sedangkan B. vittata tersusun seluruhnya oleh sel hialin.

0,5 mm

a

e

0,1 mm c

b

20 µm

f

0,1 mm d

0,5 mm g

20 µm

20 µm

Gambar 12 Bazzania tridens (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun
lateral, c daun ventral d tepi daun lateral, e sel daun ventral, f cabang
ventral, g sisik daun
Bazzania vittata (Lindenb. & Gottsche) Trevis. (Gambar 13)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau kebiruan pada spesimen, lebar 0.951.18 mm. Merofit ventral 5 atau 6 sel. Daun lateral tersusun berdekatan, daun
berbentuk oblong-bulat telur, panjang 0.48-0.53 mm dan lebar 0.3-0.33 mm;
pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung
bergigi 3, tumpul; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, memiliki vita (7-8
baris sel), sel berwarna hijau-kecoklatan, dinding sel tipis di bagian tengah daun
dan tebal di bagian tepi daun, permukaan kasar (verrucose), trigon kecil di bagian
tengah daun. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk persegi, panjang 0.23-0.28
mm dan lebar 0.23-0.25 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan
daun lateral, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk poligonal panjang, hialin,
dinding sel tipis, permukaan kasar, tidak terdapat trigon. Cabang ventral dengan

17

panjang 2-4 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi beringgit, ujung
rata; sel berbentuk poligonal, hialin, dinding sel tipis, tanpa trigon.
Spesimen yang diperiksa: ES 665, 1070, 1551, 1652.
Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (879-926 m dpl).
Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Taiwan (Wang et al. 2011);
Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Sumatra, Borneo, dan Jawa
(Schiffner 1898); Sulawesi, Ambon, dan New Guinea (Stephani 1909); Fiji
(Söderström et al. 2011).
Bazzania vittata di Hutan Sibayak dapat dengan mudah dibedakan dari jenis
lain berdasarkan vita pada daun lateral, habitusnya yang berwarna hijau pucat
sampai kebiruan, dan berukuran paling kecil. Jenis ini termasuk ke dalam catatan
baru di Taiwan (Lai 1978). Jenis ini pernah dikoleksi di Gunung Sago dan
Gunung Singgalang, Sumatra dan di Jawa pada ketinggian 1200-2700 m dpl.
(Meijer 1960).

1

a

0,5 mm

b

0,1 mm

c

20 µm

e

10 µm

f

0,5 mm

1

d

20 µm

Gambar 13 Bazzania vittata (Lindenb. & Gottsche) Trevis. a habitus ventral, b
daun lateral: 1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e
permukaan daun ventral kasar (verrucose), f cabang ventral
Bazzania sp. (Gambar 14)
Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau kecoklatan saat
spesimen, lebar 1.25-2.95 mm. Merofit ventral 8 atau 9 sel. Daun lateral tersusun
berjarak, daun berbentuk lanset, dengan ujung menyempit, panjang 0.63-1.48 mm
dan lebar 0.28-0.38 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun
ventral, tepi rata, ujung selalu bergigi 2