maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, baik dengan sistem
pembayaran harian maupun borongan
g. Pekerja bebas di non pertanian adalah seseorang yang bekerja pada orang
lainmajikaninstitusi yang tidak tetap lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir, di usaha non pertanian dengan menerima upah atau
imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem pembayaran harian maupun borongan.
h. Pekerja keluarga tidak dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu
orang lain yang berusaha dengan tidak mendapat gajiupah, baik berupa uang maupun barang.
Pekerja tak dibayar tersebut dapat terdiri dari :
1. Anggota rumah tangga dari orang yang dibantunya, seperti istri yang membantu suaminya bekerja di sawah.
2. Bukan anggota rumah tangga tetapi keluarga dari orang yang dibantunya, seperti saudarafamili yang membantu melayani
penjualan di warung. 3. Bukan anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari orang yang
dibantunya, seperti orang yang membantu menganyam topi pada industri rumah tangganya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6. Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diukur dengan indikator utama yaitu Produk Domestik Regional Bruto PDRB BPS, Kota Medan Tahun 2010.
PDRB adalah suatu indikator untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah secara sektoral, sehingga dapat dilihat penyebab pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah tersebut. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
wilayahpropinsi dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto PDRB, baik atas dasar harga yang berlaku atau atas
dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan jumlah
seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya. Sedangkan PDRB
atas dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai dasar. PDRB atas dasar harga
berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomis. Sedangkan harga konstan digunakan untuk mengetahui pertambahan ekonomi dari tahun ke
tahun.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7 Analisis Shift Share
Analisis Shift Share adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui proses pertumbuhan ekonomi suatu daerah dalam kaitannya dengan perekonomian
daerah acuan yaitu daerah yang lebih besar regional atau nasional. Teknik analisis shift share ini membagi pertumbuhan sebagai perubahan G suatu
variabel wilayah, seperti tenaga kerja, nilai tambah, pendapatan atau output, selama kurun waktu tertentu menjadi pengaruh : pertumbuhan nasional N,
Proportional Shift P, dan Differential Shift D . Menurut Prasetyo Soepomo 1993 bentuk umum persamaan dari analisis shift share dan komponen-
komponennya adalah :
G ij = N ij + P ij + D ij
2.1.8 Analisis Tipologi Sektoral
Analisis ini mengembangkan hasil perhitungan indeks Location Quotient LQ1, komponen differential shift Dj0, dan komponen proporsional shift
Pj0 untuk ditentukan tipologi sektoral. Tipologi ini mengklasifikasikan sektor basis dan non basis serta komponen pertumbuhan internal dan eksternal. Dengan
menggabungkan indeks LQ dengan komponen Dj dan Pj dalam analisis shift share. Tipologi sektor tersebut adalah sebagai berikut :
Tipologi I : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata1 dan
pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan provinsi Dj rata rata 0 meskipun di tingkat provinsi pertumbuhannya cepat Pj rata rata 0
Universitas Sumatera Utara
Tipologi II : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata1 dan
pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan provinsi Dj rata rata 0 karena di tingkat provinsi pertumbuhannya lambat Pj rata rata 0
Tipologi III : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata1 dan di
Kota Medan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi Dj rata rata 0 karena di tingkat provinsi pertumbuhannya cepat Pj rata rata 0
Tipologi IV : Sektor tersebut adalah sektor basis dengan LQ rata-rata1 dan di
Kota Medan pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan provinsi Dj rata rata 0 padahal di tingkat provinsi pertumbuhannya juga lambat Pj rata rata 0
Tipologi V : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata 1 dan
pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi Dj rata rata 0 padahal di provinsi sendiri pertumbuhannya juga cepat
Pj rata rata 0
Tipologi VI : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata 1 dan
pertumbuhan di Kota Medan lebih cepat dibandingkan pertumbuhan di tingkat provinsi Dj rata rata 0 padahal di provinsi sendiri pertumbuhannya juga lambat
Pj rata rata 0
Tipologi VII : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata 1
dan pertumbuhan di Kota Medan lebih lambat dibandingkan provinsi Dj rata rata 0 karena di tingkat provinsi sendiri pertumbuhannya juga cepat Pj rata rata 0
Tipologi VIII : Sektor tersebut adalah sektor non basis dengan LQ rata-rata 1
dan pertumbuhan di Kota Medan lebih lambat dibandingkan provinsi Dj rata rata
Universitas Sumatera Utara
0 meskipun di tingkat provinsi sendiri pertumbuhannya juga lambat Pj rata rata 0
2.2. Pengembangan Wilayah