TINJAUAN UMUM SURAT DAKWAAN

BAB II TINJAUAN UMUM SURAT DAKWAAN

Sebelum membahas tentang surat dakwaan terlebih dahulu sedikit dibahas mengenai lembaga yang berhak sebagai penuntut umum didalam persidangan. Lembaga penuntut umum seperti yang kita kenal sekarang berasal dari Prancis, yang akhirnya oleh negara-negara lain diambil oper dalam perundang- undangannya, juga oleh negeri Belanda yang memasukkan dalam Wetbook van Strafvoerdering Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana tahun 1838 serta dalam Inlands Reglement tahun 1848, menerapkannya di Indonesia. 2 2 Ansorie Sabuan, et. al. Hukum Acara Pidana. Cet. 10, Bandung: Angkasa, 1990, hlm. 119. Sejak masa-masa sewaktu belum ada suatu kekuasaan sentral yang menentukan sebagai kewajibannya untuk melaksanakan tugas-tugas peradilan, maka tidaklah banyak perbedaan antara pelaksanaan proses perdata dan proses pidana. Juga dalam hal-hal untuk memperoleh putusan hakim agar terhadap seseorang dijatuhi pidana tuntutan pidana, inisiatifnya adalah pada perseorangan, yaitu pada pihak yang dirugikan. Sistem ini lama kelamaan menunjukkan kekurangan-kekurangan yang menyolok. Penuntutan secara terbuka accusatoir murni, dengan sendirinya telah menyebabkan penuntutan kesalahan seseorang menjadi lebih sulit, sebab yang bersangkutan segera akan mengetahui dalam keseluruhannya, semua hal yang memberatkan dirinya, sehingga dengan demikian ia akan memperoleh kesempatan untuk menghilangkan sebanyak mungkin bukti-bukti atas kesalahannya. Universitas Sumatera Utara Sifat perdata dari penuntutan tersebut menyebabkan pula bahwa kerap kali sesuatu tuntutan pidana tidak dilakukan oleh orang yang dirugi- kan, karena ia takut terhadap pembalasan dendam atau ia tidak mampu untuk mengungkapkan kebenaran dari tuntutannya, sebab kekurangan alat- alat pembuktian yang diperlukan. Dengan demikian banyaklah pembuat tindak pidana yang sebenarnya terang bersalah tidak dapat dijatuhi pidana. Atas dasar alasan-alasan tersebut di atas maka pemerintah yang ber- tanggung jawab terhadap pembinaan peradilan yang baik, telah mengambil oper inisiatif tuntutan pidana tersebut dari perseorangan, dan menyerahkannya kepada suatu badan negara yang khusus diadakan untuk itu ialah Openbaar Ministerie atau Openbaar Aanklager, yang kita kenal sebagai penuntut umum. Sejak saat itu suatu tindak pidana yang merugikan kepentingan ang- gota masyarakat, akhirnya dianggap sebagai suatu perbuatan yang me- langgar kepentingan pribadi seseorang saja. Tuntutan pidana bukanlah soal pribadi lagi, tetapi adalah persoalan kepentingan umum dan oleh karena itu segala penuntutan pidana haruslah pemerintah yang melakukan atas nama masyarakat. Sejak itu penuntut umum atas nama pemerintah yang menuntut semua pelanggaran undang-undang di muka pengadilan, dan setelah hakim menjatuhkan putusan, ia pulalah yang menjalankan eksekusi putusan tersebut. Di dalam Pasal 13 KUHAP dinyatakan bahwa penuntut umum ada- lah jaksa yang diberi wewenang untuk melakukan penuntutan dan me- laksanakan penetapan hakim. Selain itu dalam Pasal 1 Undang-Undang Universitas Sumatera Utara Pokok Kejaksaan UU No. 15 tahun 1961 menyatakan, Kejaksaan R.I. selanjutnya disebut Kejaksaan, ialah alat negara penegak hukum yang terutama bertugas sebagai penuntut umum. Menurut Pasal 14 KUHAP, penuntut umum mempunyai wewenang: a. menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau pembantu penyidik; b. mengadakan pra penuntutan apabila ada kekurangan pada penyiclikan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 110 Ayat 3 dan Ayat 4, dengan memberi petunjuk dalam rangka menyempurnakan penyidikan dari penyidik; c. memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik; d. membuat surat dakwaan; e. melimpahkan perkara ke pengadilan; f. menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang telah ditentukan; g. melakukan penuntutan; h. menutup perkara demi kepentingan hukum; i. mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut umum menurut undang-undang; j. melaksanakan penetapan hakim. Di dalam penjelasan pasal tersebut dikatakan bahwa, yang dimak- sud dengan tindakan lain ialah antara lain meneliti identitas tersangka, Universitas Sumatera Utara barang bukti dengan memperhatikan secara tegas batas wewenang dan fungsi antara penyidik, penuntut umum, dan pengadilan. Setelah penuntut umum menerima, hasil penyidikan dari penyidik, ia segera mempelajari dan menelitinya dan dalam waktu tujuh hari wajib memberitahukan kepada, penyidik apakah hasil penyidikan itu sudah lengkap atau belum. Dalam hal hasil penyidikan ternyata belum lengkap, penuntut umum mengembalikan berkas perkara kepada penyidik disertai petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi dan dalam waktu empat belas hari sejak tanggal penerimaan berkas, penyidik harus sudah menyampaikan kembali berkas perkara itu kepada penuntut umum Pasal 138 KUHAP. Adapun yang dimaksud dengan meneliti di sini adalah tindakan penuntut umum dalam mempersiapkan penuntutan pra penuntutan apakah orang dan atau benda yang tersebut dalam hasil penyidikan telah sesuai, telah memenuhi syarat pembuktian yang dilakukan dalam rangka, pemberian petunjuk kepada penyidik. 3 Apabila penuntut umum berpendapat bahwa hasil penyidikan dari penyidik dapat dilakukan penuntutan, maka penuntut umum secepatnya membuat surat dakwaan. Dan apabila penuntut umum berpendapat bahwa hasil penyidikan penyidik tidak cukup bukti-buktinya, peristiwanya bukan merupakan tindak Setelah penuntut umum menerima kembali hasil penyidikan yang lengkap dari penyidik, ia, segera menentukan apakah berkas perkara itu sudah memenuhi persyaratan untuk dapat atau tidak diadakan penuntutan. 3 Ibid., hlm. 121. Universitas Sumatera Utara pidana, dan perkaranya ditutup demi hukum 4 , maka penuntut umum berwenang untuk tidak menuntut. 5

A. Pengertian Surat Dakwaan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Tentang Pertimbangan Penuntut Umum Dalam Membuat Surat Dakwaan Secara Terpisah Terhadap Tindak Pidana Yang Dilakukan Oleh Beberapa Orang ( Surat Tuntutan NO.REG/ PER:PDM – 190 / EP.1/Medan/2007 )

1 41 72

Analisis Hukum Terhadap Dakwaan Tindak Pidana Korupsi Oleh Jaksa Penuntut Umum (Putusan Mahkamah Agung No.2642 K/Pid/2006)

0 37 127

ANALISIS YURIDIS SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM BATAL DEMI HUKUM

0 3 15

Analisis konstruksi hukum penuntut umum dalam menyusun dakwaan terhadap tindak pidana yang mengandung perbarengan dan implikasi yuridisnya

0 4 80

KETERKAITAN PENYIDIKAN DENGAN PEMBUATAN SURAT DAKWAAN OLEH PENUNTUT UMUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA (Studi di Wilayah Hukum Poltabes Padang).

0 0 12

ALASAN PENUNTUT UMUM MELAKUKAN PEMISAHAN SURAT DAKWAAN DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi kasus di Kejaksaan Negeri Padang).

0 1 6

pengaruh ketidaktepatan penerapan undang-undang oleh jaksa penuntut umum dalam penyusunan surat dakwaan terhadap pelaku tindak pidana narkotika dihubungkan dengan putusan hakim dan kepastian hukum.

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pertimbangan Jaksa Penuntut Umum dalam Melakukan Tuntutan Pidana terhadap Anak yang Melakukan Tindak Pidana

0 0 14

Contoh Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum

0 0 13

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penetapan Pasal Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika dalam Surat Dakwaan Oleh Jaksa Penuntut Umum - PENETAPAN PASAL DAN BENTUK DAKWAAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA -

0 0 36