SOP pembuatan cookies dapat dijadikan acuan internal Departemen Penelitian dan Pengembangan, PT Arnott’s Indonesia untuk mengembangkan
produk baru khususnya dalam skala laboratorium sebelum memasuki skala produksi.
B. Tujuan
Secara umum, tujuan penelitian magang di PT Arnott’s Indonesia adalah melatih keterampilan lapangan dan pengembangan wawasan berpikir
yang berkaitan dengan penguasaan konseptual dalam usaha pemahaman dan penerapan ilmu pengetahuan secara integral, serta mengaplikasikan ilmu dan
pemahaman terhadap proses pembuatan biskuit khususnya cookies, sedangkan secara khusus, tujuan penelitian adalah menyusun Standard Operating
Procedure SOP pembuatan cookies untuk skala laboratorium.
C. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah mendapatkan Standard Operating Procedure SOP untuk pembuatan cookies untuk skala
laboratorium.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Standard Operating Procedure SOP
Prosedur adalah dokumen tingkat dua pada struktur dokumentasi sistem mutu setelah pedoman mutu. Suatu prosedur secara umum dapat
didefinisikan sebagai cara yang ditentukan secara spesifik untuk melaksanakan aktifitas. Pada pelaksanaannya, suatu prosedur berfungsi
sebagai dokumen yang menyatakan aliran kegiatan dan menetapkan tanggung jawab, wewenang yang berhubungan dengan kegiatan tertentu Chatab, 1996.
Prosedur-prosedur mutu merupakan dokumentasi dasar dari manual mutu Singh, 1994. Prosedur dan instruksi kerja merupakan panduan untuk
keperluan intern perusahaan. Dokumen-dokumen ini berisi tentang prosedur operasional untuk aktifitas organisasi sehari-hari Hadiwiardjo dan Wibisono,
2000. Menurut Priyadi 1996, prosedur adalah cara tertulis yang ditentukan untuk melaksanakan suatu kegiatan oleh bagian atau personel, sedangkan
instruksi adalah cara kerja secara tertulis yang ditujukan kepada bagian atau personel untuk melakukan suatu kegiatan tertentu yang dapat disertai dengan
gambar proses, peta alur kegiatan, cara memproses, dan sebagainya. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penulisan prosedur
sebagai prioritas utama media komunikasi Chatab, 1996, sebagai berikut : a. Mempertimbangkan suara pembacanya.
b. Menggunakan bahasa sehari-hari. c. Memudahkan pemakaian.
d. Tidak bermakna ganda. e. Mempunyai urutan dan teknis.
f. Urutan prosesnya logis. g. Jelas, singkat, dan sistematis.
h. Rujukan penanggung jawab ditujukan kepada jabatan. i. Penggunaan diagram alir untuk menjelaskan proses secara umum.
Pada dasarnya ada empat tahapan dasar pada proses pembuatan prosedur Susilo, 1997, yaitu :
a. Menentukan kebutuhan dan tujuan pembuatan prosedur, ruang lingkup prosedur, penanggung jawab atau pemilik prosedur, dan personil yang
terkait. b. Mendiskusikan dengan personil yang terkait mengenai sistem dan
dokumen yang sudah ada, kemungkinan masalah yang akan timbul dan aspek-aspek mutu yang ada.
c. Mendefinisikan alur sistem atau proses yang akan dibuat prosedurnya, format atau struktur prosedur, wewenang yang mengesahkan prosedur dan
pendistribusian prosedur. d. Menggambarkan diagram alir sistem atau proses, siapa yang bertanggung
jawab, apa yang dilaksanakan dan diperlukan, kapan harus dilaksanakan, pencatatan atau formulir yang diperlukan.
Menurut Chatab 1996 ada beberapa metode penulisan yang dapat digunakan untuk menulis prosedur, yaitu :
a. Metode prosedur enam bagian six part procedure. b. Metode prosedur bagan alir flow chart procedure.
c. Kombinasi prosedur enam bagian dan prosedur bagan alir. Prosedur enam bagian six part procedure mencakup pengertian
umum sebagai berikut : a. Tujuan
Berisi masalah spesifik yang ingin dicapai sehingga prosedur tersebut dibuat atau berisi alasan prosedur.
b. Ruang lingkup Berisi penjelasan fungsi bidang atau personel di dalam penerapan
prosedur atau berisi mengenai ruang lingkup penerapan prosedur. c. Acuan atau referensi
Berisi daftar dokumen yang berisi informasi yang diperlukan untuk memahami prosedur atau dapat berupa dokumen eksternal dan internal
yang berhubungan dengan prosedur dan terkait dengan kegiatan prosedur.
d. Definisi Mendefinisikan istilah umum yang digunakan dalam prosedur atau
penjelasan suatu pekerjaan yang tidak umum dimengerti atau yang menggunakan pengertian spesifik dalam prosedur.
e. Rincian prosedur Rincian jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan atau kerangka
tindakan personel dan bidang atau bagian yang dilibatkan di dalam aktifitas tertentu atau berisi urutan aktifitas suatu proses berikut tanggung
jawab, material, dan peralatan yang diperlukan, sampai apabila memungkinkan mengenai proses pencatatannya.
f. Dokumentasi atau Lampiran Berisi formulir, records dan dokumen rujukan lainnya yang
dibutuhkan melengkapi jalannya proses seperti yang digambarkan dalam prosedur, atau setiap dokumen pendukung yang terkait dengan prosedur
instruksi kerja, formulir, form atau check list. Pada metode bagan alir, tahapan prosedur utama digambarkan oleh
simbol-simbol umum yang biasa digunakan untuk menggambarkan aliran proses pekerjaan atau kegiatan produksi dengan suatu flow chart. Teknik
penulisan dapat menggunakan kombinasi kedua metode, yaitu menggunakan prosedur enam bagian dan prosedur bagan alir sehingga format penulisan
menjadi seragam. Menurut Chatab 1996, untuk menilai hasil penulisan prosedur adalah
dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti : a. Kemudahan dalam pembacaannya.
b. Memadai dalam sistem penomoran dan pengendalian dokumen. c. Kemudahan dalam memahami.
d. Kelengkapan dokumen sesuai dengan kebutuhan internal. e. Kesesuaian dengan standar ISO 9000 yang digunakan.
f. Memenuhi gramatikalnya.
B. Uji Sensori