Variabel Kepribadian Deskriptif Variabel Penelitian

kriteria baik, 10 guru 33 memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria cukup, tidak ada guru yang memiliki tingkat kepribadian dengan kriteria tidak baik dan sangat tidak baik, dapat ditunjukkan secara klasikal dari 74 tingkat kepribadian guru termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang kepribadian guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini. Gambar 4.1 Diagram Batang Kepribadian Guru Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki kepribadian yang baik yaitu sebesar 50. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen merasa telah mempunyai kepribadian yang mantap dalam hal mentaati peraturan, mampu menjalin komunikasi yang baik, dan mempunyai konsistensi dalam bertindak sebagai seorang pendidik. Aspek kedewasaanpun dirasa baik dengan adanya etos kerja yang tinggi, konsistensi dalam menjalankan tugas dari kepala sekolah secara mandiri, tuntas, dan bertanggungjawab, mau menerima saran dan kritik serta telah mampu meletakkan masalah sesuai tempatnya. Sebagai seorang pendidik, guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga cukup memiliki akhlak yang mulia dan dapat menjadi teladan bagi anak didiknya, sebagian besar juga memiliki kepribadian yang arif serta mampu menunjukkan kewibawaan yang baik sehingga disegani oleh peserta didiknya.

4.1.1.2 Variabel Profesionalitas

Pada variabel deskriptif variable profesionalitas, penilaian dilakukan dengan 8 indikator, diantaranya adalah perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, karya pengembangan profesi, kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, prestasi akademik, keikutsertaan dalam forum ilmiah, penghargaan yang relevan dalam bidang pendidikan. Berikut adalah tabel deskriptif profesionalitas. Tabel 4.2 Distribusi Variabel Profesionalitas Interval Persen Kriteria Frekuensi Persentasi Rata rata klasikal 84,01 - 100 Sangat Baik 72 68,01 - 84 Baik 24 80 52,01 - 68 Cukup 6 20 36,01 -52 Kurang ≤ 36 Sangat kurang Jumlah 30 100 B Sumber : Data Penelitian, Diolah Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 30 guru diperoleh keterangan tentang profesionalitas sebagai berikut. Tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria sangat baik, 24 guru 80 memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria baik, 6 guru 20 memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria cukup, dan tidak ada guru yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria tidak baik maupun yang memiliki tingkat profesionalitas dengan kriteria sangat tidak baik. Secara klasikal persentasi tingkat profesionalitas sebesar 72 dan termasuk dalam kriteria baik. Untuk menggambarkan tentang profesionalitas guru disajikan secara grafis oleh diagram batang berikut ini. Gambar 4.2 Diagram Batang Profesionalitas Guru Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru ekonomi- akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen memiliki profesionalitas dalam kategori baik yaitu sebesar 80. Dalam hal ini guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen telah mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dengan baik, sebagian besar telah memiliki kualifikasi akademik yang baik, serta mendapatkan pendidikan dan pelatihan yang baik terkait mata pelajaran ekonomi-akuntansi maupun bidang pendidikan yang lain. Sebagian besar guru ekonomi-akuntansi SMA Negeri se-Kabupaten Kebumen juga telah memiliki pengalaman mengajar yang sangat baik sehingga mampu membimbing dan mengarahkan anak didiknya dengan baik. Kategori cukup sebesar 20 dapat

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI (AKUNTANSI) MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 4 233

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMA DI KOTA PATI

6 129 187

PENGARUH PEMBELAJARAN AKUNTANSI YANG BERKARAKTER DAN KEPRIBADIAN GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

0 15 137

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/201

0 1 17

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARANEKONOMI AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Akuntansi Siswa SMA Al-Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 13

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGELOLAAN KELAS DAN KOMUNIKASI GURU PADA SISWA PROGRAM Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Ditinjau Dari Pengelolaan Kelas Dan Komunikasi Guru Pada Siswa Program Keahlian Akuntansi Di Seko

0 1 13

PENGARUH TIPE BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Tipe Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Karangpanda

0 0 15

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 SEMARANG.

0 0 1

PENGARUH PEMBELAJARAN AKUNTANSI YANG BERKARAKTER DAN KEPRIBADIAN GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK N 2 SEMARANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 3