Kerangka Berpikir Instrumen Penelitian

48 Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa kompetensi guru, salah satunya yaitu kompetensi pedagogik memberikan kontribusi positif terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji adakah pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.

2.3 Kerangka Berpikir

Penerapan dari kompetensi yang dimiliki oleh guru menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu kompetensi yang sangat berperan dalam kegiatan mengajar adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa. Kompetensi pedagogik guru memungkinkan guru untuk dapat memahami siswa dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan lebih baik dan lebih menyenangkan. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang membedakan antara guru sekolah dasar dengan guru sekolah pada jenjang yang lebih rendah atau jenjang yang lebih tinggi. Pemahaman terhadap karakteristik siswa sekolah dasar menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran pada jenjang SD. Siswa sekolah dasar yang masih belajar pada tahap konkret dan masih senang bermain berbeda dengan siswa pada jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penguasaan kompetensi pedagogik guru sangat penting bagi kinerja guru dalam mengajar yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. 49 Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru. Untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan ilustrasi kerangka berpikir sebagai berikut: Gambar 2.2. Kompetensi Pedagogik Berpengaruh terhadap Kinerja Guru.

2.4 Hipotesis

Sugiyono 2014: 99 menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

2.4.1 Hipotesis Operasional

Ho: tidak ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru sekolah gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Kompetensi Pedagogik Guru X - Menguasai karakteristik siswa. - Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. - Menguasai kurikulum. - Kegiatan pengembangan yang mendidik. - Memanfaatkan TIK. - Pengembangan potensi siswa. - Komunikasi dengan siswa. - Penilaian dan evaluasi. - Memanfaatkan hasil penilaian. - Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Rifa’i dan Anni 2011: 8 Kinerja Guru Y - Perencanaan pembelajaran - Pelaksanaan pembelajaran - Evaluasi pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012: 9 50 Ha: ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.

2.4.2 Hipotesis Statistik

Ho: r = 0 Ha: r ≠ 0 51 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dalam skripsi ini membahas tentang metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji instrumen, serta pengolahan dan analisis data.

3.1 Metode Penelitian

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian dan prosedur penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif merupakan pendekatan yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik Sugiyono 2014: 11. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif. Kerlinger 1996 dalam Riduwan 2013 : 49 menjelaskan bahwa “penelitian 52 survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Data yang terkumpul dikelompokkan menurut jenis, sifat, atau kondisinya kemudian dibuat kesimpulan Arikunto 2013: 3. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian survey tentang pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.

3.1.2 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti secara teratur dan sistematis selama kegiatan penelitian. Secara umum, prosedur penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.1.2.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang peneliti lakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Adapun tahapan-tahapannya dijelaskan sebagai berikut. 1 Mengajukan topik Pada tahap ini, peneliti mengajukan tiga topik skripsi ke lembaga PGSD UPP Tegal FIP UNNES. Tiga topik yang diusulkan kemudian diseleksi oleh ahli, kemudian dipilih salah satunya sebagai topik untuk penelitian. Topik yang 53 terpilih dari tiga topik yang peneliti ajukan yaitu pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru. 2 Menentukan tempat penelitian Pada tahap ini, peneliti menentukan tempat untuk melaksanaan penelitian. Peneliti memilih Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebagai tempat penelitian, karena sekolah dasar di kedua gugus tersebut memiliki permasalahan yang sama mengenai kinerja guru dalam mengajar. 3 Melakukan wawancara Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru untuk mendapatkan data awal penelitian berupa jumlah dan nama-nama guru, serta permasalahan yang ada di sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Wawancara yang digunakan berupa wawancara tidak terstruktur yang dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 16-17 Januari 2015. 4 Menentukan populasi dan sampel Pada tapap ini, peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yairu semua guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. 5 Menyusun proposal skripsi Pada tahap ini, peneliti menyusun proposal skripsi yang selanjutnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing yaitu Drs. Noto Suharto, M.Pd. 54 6 Membuat instrumen penelitian Pada tahap ini, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa angket tertutup dengan skala Likert yang terdiri dari empat jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju. 7 Seminar proposal Pada tahap ini, proposal yang telah disusun oleh peneliti diseminarkan di hadapan dua dosen penguji Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd. dan Sri Ismi Rahayu, M.Pd. dan dosen pembimbing Drs. Noto Suharto, M.Pd.. Seminar proposal dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2015 di ruang A5-112 PGSD UPP Tegal FIP UNNES. 8 Mengurus perizinan penelitian Pada tahap ini, peneliti mengurus perizinan penelitian yang dimulai dari lembaga PGSD UPP Tegal, Kesbangpolinmas Kabupaten Kebumen, BAPPEDA Kabupaten Kebumen, UPTD Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, dan selanjutnya ke masing-masing Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.

3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan tahap dilaksanakannya penelitian. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut. 1 Melakukan uji coba instrumen Uji coba instrumen berupa angket dilakukan kepada 17 guru selain guru yang dijadikan sebagai sampel penelitian di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Item angket yang 55 diujicobakan berjumlah 60 item untuk angket kompetensi pedagogik guru dan 53 item untuk angket kinerja guru. Uji coba instrumen bertujuan untuk menentukan item angket yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. 2 Menganalisis hasil uji coba instrumen Analisis hasil uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Hasil uji coba instrumen dianalisis menggunakan program SPSS versi 20. 3 Melaksanakan penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan membagikan instrumen penelitian berupa angket kepada guru yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Angket yang dibagikan kepada sampel penelitian yaitu angket dengan item yang telah dinyatakan valid dan reliabel berdasarkan hasil uji coba instrumen. Pengisian angket diberi waktu selama 7 hari yaitu dari hari Kamis, 16 April 2015 sampai dengan hari Rabu, 22 April 2015.

3.1.2.3 Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian merupakan tahap setelah penelitian dilaksanakan. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut. 1 Menulis deskripsi data hasil penelitian. Data pengisian angket ditulis pada program Microsoft Office Excel 2007 yang selanjutnya akan diolah datanya menggunakan program SPSS versi 20. 2 Menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian diolah menggunakan program SPSS versi 20 untuk menjawab hipotesis penelitian. 56 3 Menyimpulkan hasil penelitian. Hasil penelitian disimpulkan berdasarkan pengolahan data yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan.

3.2 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono 2014: 64, “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ”. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.2.1 Variabel bebas

Varibel bebas variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru.

3.2.2 Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan variabel lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja guru dalam mengajar. Hubungan antara kompetensi pedagogik guru variabel bebas terhadap kinerja guru variabel terikat dapat ditunjukkan pada skema berikut: Gambar 3.1. Hubungan antara Variabel Bebas X dan Variabel Terikat Y Kompetensi Pedagogik Guru X Kinerja Guru Y 57

3.3 Definisi Operasional

Pada penelitian ini, variabel yang diteliti yaitu variabel kompetensi pedagogik guru X dan variabel kinerja guru Y. Variabel-variabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut.

3.3.1 Kompetensi Pedagogik Guru X

Kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa. Indikator kompetensi pedagogik guru mencakup beberapa hal, yaitu: 1 menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual; 2 menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; 3 menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu; 4 terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik; 5 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik; 6 memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; 7 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa; 8 terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; 9 memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; 10 melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 58

3.3.2 Kinerja Guru Y

Kinerja guru dalam mengajar merupakan penampilan kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan bimbingan belajar, baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. Terdapat tiga dimensi kinerja guru dalam mengajar yang terdiri dari 10 indikator. Dimensi kinerja guru dalam mengajar mencakup kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasipenilaian pembelajaran. Dimensi pertama yaitu dimensi perencanaan pembelajaran yang terdiri dari empat indikator, yaitu: 1 perumusan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulumsilabus dan memperhatikan karakteristik siswa; 2 penyusunan bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual dan mutakhir; 3 perencanaan kegiatan pembelajaran yang efektif; 4 Pemilihan sumber belajarmedia pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran. Dimensi kedua yaitu dimensi pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga indikator, yaitu: 1 membuka pelajaran; 2 mengelola kegiatan inti; 3 menutup pembelajaran. Dimensi ketiga yaitu dimensi evaluasi pembelajaran yang terdiri dari empat indikator, yaitu: 1 penyusunan alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar siswa.; 2 penggunaan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar siswa dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP; 3 pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi siswa tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. 59

3.4 Populasi dan Sampel

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai populasi dan penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2014: 119. Menurut Riduwan 2013: 54, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, yang diuraikan sebagai berikut. Tabel 3.1. Data Populasi Penelitian No. Sekolah Jumlah Guru 1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun 8 orang 2. SD Negeri 2 Jlegiwinangun 11 orang 3. SD Negeri 1 Triwarno 9 orang 4. SD Negeri 2 Triwarno 9 orang 5. SD Negeri Korowelang 9 orang 6. SD Negeri 1 Pejagatan 8 orang 7. SD Negeri 2 Pejagatan 7 0rang 8. SD Negeri Ungaran 8 orang 9. SD Negeri Mrinen 10 orang Jumlah 79 orang Berdasarkan perhitungan jumlah populasi yang telah diuraikan, maka diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 79 guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. 60

3.4.2 Sampel

Menurut Sugiyono 2014 : 120, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Sugiyono 2014: 122. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling. Menurut Riduwan 2013: 58, “proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan sampling ini apabila anggota populasinya heterogen tidak sejenis”. Pengambilan jumlah sampel menggunakan tabel krecjie dengan taraf kesalahan 5, menghasilkan jumlah sampel sebanyak 62 dari jumlah populasi 79. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus proporsional random sampling dari Sugiyono 1999: 67 yang dikutip oleh Riduwan 2013: 66 yaitu: Keterangan: ni = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya 61 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka sampel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. Tabel 3.2. Data Sampel No. Nama Sekolah Jumlah Populasi Jumlah Sampel 1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun 8 orang 879 x 62 = 6 2. SD Negeri 2 Jlegiwinangun 11 orang 1179 x 62 = 9 3. SD Negeri 1 Triwarno 9 orang 979 x 62 = 7 4. SD Negeri 2 Triwarno 9 orang 979 x 62 = 7 5. SD Negeri Korowelang 9 orang 979 x 62 = 7 6. SD Negeri 1 Pejagatan 8 orang 879 x 62 = 6 7. SD Negeri 2 Pejagatan 7 0rang 779 x 62 = 6 8. SD Negeri Ungaran 8 orang 879 x 62 = 6 9. SD Negeri Mrinen 10 orang 1079 x 62 = 8 Jumlah 79 orang 62 orang Berdasarkan perhitungan pada tabel 3.2, maka dapat dibaca sampel penelitian untuk guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebanyak 62 guru dari jumlah populasi 79 guru.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu angketkuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.5.1 AngketKuesioner

Sugiyono 2014: 193 mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat 62 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaanpernyataan tertutup atau terbuka. Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berupa pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.

3.5.2 Dokumentasi

Menurut Arikunto 2013: 274 “metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya ”. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang jumlah dan nama-nama guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, foto-foto penelitian, dan rekaman wawancara.

3.5.3 Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur. Sugiyono 2014: 191 menjelaskan bahwa wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas tanpa menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap. Wawancara digunakan untuk melakukan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara terhadap kepala sekolah dan beberapa guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. 63

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian. Dalam penelitian ini digunakan instrumen non tes. Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur dua variabel, yaitu variabel kompetensi pedagogik guru dan variabel kinerja guru. Angket yang digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogik dan kinerja guru dalam penelitian ini adalah angket berbentuk skala Likert yang terdiri dari empat jawaban dengan skala penilaian sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor 3, kurang setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1 untuk pernyataan positif. Tabel 3.3. Skala Likert Jawaban Skor Pernyataan Positif Negatif Sangat setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Kurang setuju KS 2 3 Tidak setuju TS 1 4 Untuk mengetahui instrumen yang dibuat telah valid dan reliabel, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.

3.7 Uji Instrumen

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA

8 61 310

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 3 19

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PROFESIONAL DI SEKOLAH DASAR GUGUS YUDHISTIRA KECAMATAN SELOGIRI Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 17

PENDAHULUAN Kompetensi Pedagogik Guru Profesional Di Sekolah Dasar Gugus Yudhistira Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri.

0 2 12

PENGARUH MOTIVASI KERJA, PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN AMBAL KABUPATEN KEBUMEN.

0 0 23

Pengaruh Kompetensi Pedagogik Dan Motivasi Terhadap Kinerja Guru Penjasorkes : Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Taktakan Kota Serang.

1 2 47

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA.

0 3 139

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.

0 0 386

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI PROFESIONAL TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SEKECAMATAN KARANGSAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN

0 0 83

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS SIKAPAT DAN SIPAYUNG KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

0 1 76