48 Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa
kompetensi guru, salah satunya yaitu kompetensi pedagogik memberikan kontribusi positif terhadap kinerja guru. Oleh karena itu, peneliti ingin mengkaji
adakah pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
2.3 Kerangka Berpikir
Penerapan dari kompetensi yang dimiliki oleh guru menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu
kompetensi yang sangat berperan dalam kegiatan mengajar adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa. Kompetensi pedagogik guru memungkinkan guru untuk dapat memahami
siswa dan melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat menerima pelajaran
dengan lebih baik dan lebih menyenangkan. Kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang membedakan antara guru sekolah dasar dengan guru sekolah
pada jenjang yang lebih rendah atau jenjang yang lebih tinggi. Pemahaman terhadap karakteristik siswa sekolah dasar menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan tujuan pembelajaran pada jenjang SD. Siswa sekolah dasar yang masih belajar pada tahap konkret dan masih senang bermain berbeda
dengan siswa pada jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penguasaan kompetensi pedagogik guru sangat penting bagi kinerja guru dalam mengajar
yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.
49 Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengaruh kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru. Untuk mempermudah pemikiran tersebut digunakan ilustrasi kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kompetensi Pedagogik Berpengaruh terhadap Kinerja Guru.
2.4 Hipotesis
Sugiyono 2014: 99 menyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah
penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Peneliti merumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:
2.4.1 Hipotesis Operasional
Ho: tidak ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru sekolah gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten
Kebumen.
Kompetensi Pedagogik Guru X
- Menguasai karakteristik siswa. - Menguasai
teori belajar
dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik. - Menguasai kurikulum.
- Kegiatan pengembangan
yang mendidik.
- Memanfaatkan TIK. - Pengembangan potensi siswa.
- Komunikasi dengan siswa. - Penilaian dan evaluasi.
- Memanfaatkan hasil penilaian. - Melakukan tindakan reflektif untuk
peningkatan kualitas pembelajaran. Rifa’i dan Anni 2011: 8
Kinerja Guru Y
- Perencanaan pembelajaran - Pelaksanaan pembelajaran
- Evaluasi pembelajaran
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan 2012: 9
50 Ha: ada pengaruh kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah
Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
2.4.2 Hipotesis Statistik
Ho: r = 0 Ha: r
≠ 0
51
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian dalam skripsi ini membahas tentang metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji instrumen, serta pengolahan dan analisis data.
3.1 Metode Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian dan prosedur penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana data yang diperoleh dari sampel penelitian kemudian dianalisis sesuai dengan metode
statistik yang digunakan lalu diinterpretasikan. Penelitian kuantitatif adalah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode penelitian kuantitatif
merupakan pendekatan yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik Sugiyono 2014: 11.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey deskriptif. Kerlinger 1996 dalam Riduwan 2013
: 49 menjelaskan bahwa “penelitian
52 survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis”. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain
yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Data yang terkumpul dikelompokkan menurut jenis, sifat, atau
kondisinya kemudian dibuat kesimpulan Arikunto 2013: 3. Dalam penelitian ini dilakukan penelitian survey tentang pengaruh
kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
3.1.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan peneliti secara teratur dan sistematis selama kegiatan penelitian. Secara umum, prosedur
penelitian dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.1.2.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahapan awal yang peneliti lakukan sebelum penelitian dilaksanakan. Adapun tahapan-tahapannya dijelaskan sebagai berikut.
1 Mengajukan topik
Pada tahap ini, peneliti mengajukan tiga topik skripsi ke lembaga PGSD UPP Tegal FIP UNNES. Tiga topik yang diusulkan kemudian diseleksi oleh ahli,
kemudian dipilih salah satunya sebagai topik untuk penelitian. Topik yang
53 terpilih dari tiga topik yang peneliti ajukan yaitu pengaruh kompetensi
pedagogik terhadap kinerja guru. 2
Menentukan tempat penelitian Pada tahap ini, peneliti menentukan tempat untuk melaksanaan penelitian.
Peneliti memilih Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebagai tempat penelitian, karena
sekolah dasar di kedua gugus tersebut memiliki permasalahan yang sama mengenai kinerja guru dalam mengajar.
3 Melakukan wawancara
Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah dan guru untuk mendapatkan data awal penelitian berupa jumlah dan nama-nama
guru, serta permasalahan yang ada di sekolah yang dijadikan sebagai tempat penelitian. Wawancara yang digunakan berupa wawancara tidak terstruktur
yang dilaksanakan pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 16-17 Januari 2015. 4
Menentukan populasi dan sampel Pada tapap ini, peneliti menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini yairu semua guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. 5
Menyusun proposal skripsi Pada tahap ini, peneliti menyusun proposal skripsi yang selanjutnya
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing yaitu Drs. Noto Suharto, M.Pd.
54 6
Membuat instrumen penelitian Pada tahap ini, peneliti menyusun instrumen penelitian berupa angket tertutup
dengan skala Likert yang terdiri dari empat jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju.
7 Seminar proposal
Pada tahap ini, proposal yang telah disusun oleh peneliti diseminarkan di hadapan dua dosen penguji Ika Ratnaningrum, S.Pd., M.Pd. dan Sri Ismi
Rahayu, M.Pd. dan dosen pembimbing Drs. Noto Suharto, M.Pd.. Seminar proposal dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2015 di ruang A5-112
PGSD UPP Tegal FIP UNNES. 8
Mengurus perizinan penelitian Pada tahap ini, peneliti mengurus perizinan penelitian yang dimulai dari
lembaga PGSD UPP Tegal, Kesbangpolinmas Kabupaten Kebumen, BAPPEDA Kabupaten Kebumen, UPTD Kecamatan Kutowinangun
Kabupaten Kebumen, dan selanjutnya ke masing-masing Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
3.1.2.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap dilaksanakannya penelitian. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut.
1 Melakukan uji coba instrumen
Uji coba instrumen berupa angket dilakukan kepada 17 guru selain guru yang dijadikan sebagai sampel penelitian di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan
Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Item angket yang
55 diujicobakan berjumlah 60 item untuk angket kompetensi pedagogik guru dan
53 item untuk angket kinerja guru. Uji coba instrumen bertujuan untuk menentukan item angket yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian.
2 Menganalisis hasil uji coba instrumen
Analisis hasil uji coba instrumen bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Hasil uji coba instrumen dianalisis menggunakan
program SPSS versi 20. 3
Melaksanakan penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan membagikan instrumen penelitian
berupa angket kepada guru yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Angket yang dibagikan kepada sampel penelitian yaitu angket dengan item yang telah
dinyatakan valid dan reliabel berdasarkan hasil uji coba instrumen. Pengisian angket diberi waktu selama 7 hari yaitu dari hari Kamis, 16 April 2015
sampai dengan hari Rabu, 22 April 2015.
3.1.2.3 Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap setelah penelitian dilaksanakan. Adapun tahapan-tahapannya sebagai berikut.
1
Menulis deskripsi data hasil penelitian.
Data pengisian angket ditulis pada program Microsoft Office Excel 2007 yang
selanjutnya akan diolah datanya menggunakan program SPSS versi 20.
2
Menganalisis data hasil penelitian.
Analisis data hasil penelitian diolah menggunakan program SPSS versi 20
untuk menjawab hipotesis penelitian.
56 3
Menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian disimpulkan berdasarkan pengolahan data yang sesuai
dengan hipotesis penelitian yang diajukan.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2014: 64, “variabel penelitian adalah suatu atribut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya ”. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas
dan variabel terikat. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.2.1 Variabel bebas
Varibel bebas variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru.
3.2.2 Variabel terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan variabel lain. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja guru dalam
mengajar. Hubungan antara kompetensi pedagogik guru variabel bebas terhadap
kinerja guru variabel terikat dapat ditunjukkan pada skema berikut:
Gambar 3.1. Hubungan antara Variabel Bebas X dan Variabel Terikat Y Kompetensi Pedagogik Guru X
Kinerja Guru Y
57
3.3 Definisi Operasional
Pada penelitian ini, variabel yang diteliti yaitu variabel kompetensi pedagogik guru X dan variabel kinerja guru Y. Variabel-variabel tersebut
didefinisikan secara operasional sebagai berikut.
3.3.1 Kompetensi Pedagogik Guru X
Kompetensi pedagogik guru merupakan salah satu kompetensi guru dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa. Indikator kompetensi pedagogik guru mencakup beberapa hal, yaitu:
1 menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, dan intelektual; 2
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; 3
menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu;
4 terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik;
5 memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik; 6
memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki;
7 berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa;
8 terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;
9 memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;
10 melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
58
3.3.2 Kinerja Guru Y
Kinerja guru dalam mengajar merupakan penampilan kerja yang dilakukan oleh seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam
memberikan bimbingan belajar, baik berupa pengetahuan maupun keterampilan. Terdapat tiga dimensi kinerja guru dalam mengajar yang terdiri dari 10 indikator.
Dimensi kinerja guru dalam mengajar mencakup kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasipenilaian pembelajaran.
Dimensi pertama yaitu dimensi perencanaan pembelajaran yang terdiri dari empat indikator, yaitu: 1 perumusan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai
dengan kurikulumsilabus dan memperhatikan karakteristik siswa; 2 penyusunan bahan ajar secara runtut, logis, kontekstual dan mutakhir; 3 perencanaan
kegiatan pembelajaran yang efektif; 4 Pemilihan sumber belajarmedia pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran.
Dimensi kedua yaitu dimensi pelaksanaan pembelajaran yang terdiri dari tiga indikator, yaitu: 1 membuka pelajaran; 2 mengelola kegiatan inti; 3
menutup pembelajaran. Dimensi ketiga yaitu dimensi evaluasi pembelajaran yang terdiri dari empat indikator, yaitu: 1 penyusunan alat evaluasi untuk mengukur
kemajuan dan keberhasilan belajar siswa.; 2 penggunaan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar siswa dalam
mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP; 3 pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi siswa
tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
59
3.4 Populasi dan Sampel
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai populasi dan penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian. Penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2014: 119. Menurut
Riduwan 2013: 54, populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa
dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, yang diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3.1. Data Populasi Penelitian
No. Sekolah
Jumlah Guru
1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
8 orang 2.
SD Negeri 2 Jlegiwinangun 11 orang
3. SD Negeri 1 Triwarno
9 orang 4.
SD Negeri 2 Triwarno 9 orang
5. SD Negeri Korowelang
9 orang 6.
SD Negeri 1 Pejagatan 8 orang
7. SD Negeri 2 Pejagatan
7 0rang 8.
SD Negeri Ungaran 8 orang
9. SD Negeri Mrinen
10 orang
Jumlah 79 orang
Berdasarkan perhitungan jumlah populasi yang telah diuraikan, maka diketahui jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 79 guru Sekolah Dasar
Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
60
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2014 : 120, “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu probability sampling. Probability
sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
Sugiyono 2014: 122. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling. Menurut Riduwan 2013: 58,
“proportionate stratified random sampling adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan
sampling ini apabila anggota populasinya heterogen tidak sejenis”.
Pengambilan jumlah sampel menggunakan tabel krecjie dengan taraf kesalahan 5, menghasilkan jumlah sampel sebanyak 62 dari jumlah populasi 79.
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus proporsional random sampling dari Sugiyono 1999: 67 yang dikutip
oleh Riduwan 2013: 66 yaitu:
Keterangan: ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah populasi seluruhnya
61 Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka sampel
dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. Tabel 3.2. Data Sampel
No. Nama Sekolah
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
1. SD Negeri 1 Jlegiwinangun
8 orang 879 x 62 = 6
2. SD Negeri 2 Jlegiwinangun
11 orang 1179 x 62 = 9
3. SD Negeri 1 Triwarno
9 orang 979 x 62 = 7
4. SD Negeri 2 Triwarno
9 orang 979 x 62 = 7
5. SD Negeri Korowelang
9 orang 979 x 62 = 7
6. SD Negeri 1 Pejagatan
8 orang 879 x 62 = 6
7. SD Negeri 2 Pejagatan
7 0rang 779 x 62 = 6
8. SD Negeri Ungaran
8 orang 879 x 62 = 6
9. SD Negeri Mrinen
10 orang 1079 x 62 = 8
Jumlah 79 orang
62 orang
Berdasarkan perhitungan pada tabel 3.2, maka dapat dibaca sampel penelitian untuk guru Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen sebanyak 62 guru dari jumlah populasi 79 guru.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
angketkuesioner, dokumentasi, dan wawancara. Uraian selengkapnya sebagai berikut.
3.5.1 AngketKuesioner
Sugiyono 2014: 193 mendefinisikan kuesioner atau angket sebagai teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
62 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner dapat berupa pertanyaanpernyataan tertutup atau terbuka. Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup yang berupa
pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru dan kinerja guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan
Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
3.5.2 Dokumentasi
Menurut Arikunto 2013: 274 “metode dokumentasi, yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa, catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya
”. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang
jumlah dan nama-nama guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen, foto-foto penelitian, dan
rekaman wawancara.
3.5.3 Wawancara
Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara tidak terstruktur. Sugiyono 2014: 191 menjelaskan bahwa wawancara tidak
terstruktur merupakan wawancara yang bebas tanpa menggunakan pedoman wawancara yang disusun secara sistematis dan lengkap. Wawancara digunakan
untuk melakukan studi pendahuluan untuk menghimpun informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam hal ini, peneliti melakukan wawancara
terhadap kepala sekolah dan beberapa guru di Sekolah Dasar Gugus Sadewa dan Bima Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen.
63
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data penelitian. Dalam penelitian ini digunakan instrumen non tes.
Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket.
Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur dua variabel, yaitu variabel
kompetensi pedagogik guru dan variabel kinerja guru. Angket yang digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogik dan
kinerja guru dalam penelitian ini adalah angket berbentuk skala Likert yang terdiri dari empat jawaban dengan skala penilaian sangat setuju diberi skor 4, setuju
diberi skor 3, kurang setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1 untuk pernyataan positif.
Tabel 3.3. Skala Likert
Jawaban Skor Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Kurang setuju KS 2
3 Tidak setuju TS
1 4
Untuk mengetahui instrumen yang dibuat telah valid dan reliabel, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
3.7 Uji Instrumen