Jokowi menjadi Walikota Solo
2012. Program kerja yang telah ia laksanakan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah pengambilalihan sumber daya air dari perusahaan
kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta pengingkatan upah minimum provinsi. Awalnya, buruh menuntut upah sejumlah Rp 3,7 juta
rupiah. Akan tetapi, setelah melaksanakan diskusi dengan berbagai macam pihak, upah yang disetujui adalah Rp 2,44 juta, melebihi usulan dari
Dewan Pengupahan sebesar Rp 1,9 juta. Kenaikan ini tetap ditanggapi buruh secara negatif, karena mereka menganggap Rp 3,7 juta adalah angka
mati. Mereka mencap Jokowi-Ahok sebagai “Bapak Upah Murah”. Program kerja yang sekarang sedang dilaksanakan oleh Jokowi adalah
pembangunan Angkutan Massal Cepat MRT, yang belum dilaksanakan oleh pemerintahan sebelumnya. Ia juga meresmikan pembangunan jalur
hijau Monorel Jakarta sepanjang sebelas kilometer. Selain itu, ia juga memberhentikan metromini dan kopaja yang dalam kondisi tidak layak,
serta mewajibkan para pengendara metromini untuk meremajakan kendaraannya.
Dalam hal transportasi, Jokowi juga menyurati Wakil Presiden Republik Indonesia 2009-2014, Boediono, untuk menyatakan ketidaksetujuannya
akan kebijakan pengedaran mobil murah. Hal ini dilakukan karena beredarnya mobil murah dirasa akan menambah kemacetan di Jakarta.
Pemerintahan Jokowi-Ahok menuai kritik di awal karena masalah banjir yang belum teratasi, padahal salah satu program kerja yang selalu
digembor-gemborkan Jokowi adalah tuntasnya masalah banjir di Jakarta. Akan tetapi, ternyata masalah banjir ini bukan belum teratasi karena
kinerja Jokowi-Ahok yang buruk, melainkan karena memang curah hujan di masa awal pemerintahan mereka sedang tinggi.
Jokowi-Ahok melaksanakan normalisasi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat, Waduk Rawa Bambon, Kali Pesanggrahan, serta
pembenahan berbagai saluran air, yang ternyata mempersempit area melubernya banjir. Hal ini mendapat pujian dari berbagai pihak. Program
kerja lain yang sedang dilaksanakan adalah berlakunya Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, razia topeng monyet, memberdayakan Jakarta
sebagai kota festival, pembenahan tata kota, serta penataan penjaja kaki lima.
5
✁
Sumber: http:bio.or.idbiografi-jokowi-joko-widodo diakses 12-10-2015