34
a. Variabel Bebas, yaitu variabel yang akan diselidiki hubungannya. Variabel
bebas sebagai adalah mengambil 5 kompetensi guru dari 10 kompetensi guru karena 5 kompetensi tersebut terkait dengan penanganan KBM di kelas, serta
kurikulum berbasis kompetensi, yaitu: 1
Kompetensi guru, dengan sub variabel sebagai berikut: a Penguasaan materi
b Mengelola program belajar mengajar c Mengelola Kelas
d Penggunaan media atau sumber e Menilai prestasi untuk kepentingan pelajaran
2 Kurikulum Berbasis Kompetensi, dengan sub variabel sebagai berikut:
a Hal-hal yang baru dalam KBK dan hal yang sama dengan kurikulum
sebelumnya. b
Perbedaan Kurikulum 1994 dengan kurikulum Berbasis Kompetensi d
Komponen KBK e Penerapan pendekatan CTL contextual teaching and learning
f Penerapan KBK di sekolah-sekolah. b.
Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau variabel akibat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah variabel profesionalisme
guru.
C. Instrumen penelitian
Jenis instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah:
35
1. Kuesioner atau angket.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya
atau hal-hal yang ia ketahui. Dalam penelitian ini jenis kuisioner yang dipakai adalah kuesioner pilihan ganda atau kuesioner tertutup yaitu kuisioner yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Dalam membagikan kepada responden dan pengisian angket diambil sehari setelah
pembagian dan peneliti ketemu langsung dengan responden. Dan data kuisioner ini digunakan untuk mengetahui masalah profesionalisme guru yang
dihadapi mahasiswa pendidikan geografi pada angkatan 2000. 2.
Dokumentasi Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, serta arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan
dengan masalah penelitian. Dalam hal ini metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai mahasiswa yang sudah melaksanakan PPL
pada mahasiswa angkatan 2000 yang diperoleh dari UPT PPL Universitas
Negeri Semarang.
Data mempunyai kedudukan yang penting dalam suatu penelitian, sehingga benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian.
Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpul data Arikunto, 1998: 157. Instrumen atau alat pengumpul data
yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu valid dan reliabel, yaitu:
36
a. Validitas instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah intrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dikehendaki. Pada penelitian ini
untuk uji validitas pengumpul data dengan menggunakan validitas logis. Untuk memeproleh validitas yang logis dalam penyusunan instrumen
bertindak hati-hati dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yaitu memecah variabel menjadi sub variabel baru memasukan
dibutir-butir pertanyaan sehingga menurut logika dicapai suatu validitas yang dikehendaki.
Untuk mengukur validitas tidaknya setiap butir dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor faktor tertentu dengan skor total, dengan
menggunakan korelasi product moment dengan angka dasar yang dikemukakan oleh Pearson, sebagai berikut:
{ }
{ }
2 2
2 2
xy
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
r
Dimana:
xy
r = koefisien korelasi skor item dan skor total
ΣX = jumlah skor item.
ΣY = jumlah skor total.
ΣX
2
= jumlah kuadrat skor item ΣY
2
= jumlah kuadrat skor total
37
ΣXY = jumlah perkalian skor item dan skor total
Arikunto, 1998: 160 Sedangkan untuk menentukan valid tidaknya instrumen adalah dengan
cara mengkonsultasikan hasil perhitungan koefisien korelasi dengan tabel nilai koefisien korelasi r pada taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan
95. Apabila hasil perhitungan koefisien korelasi lebih besar dibandingkan dengan nilai yang ada pada tabel maka instrumen tersebut dinyatakan valid,
sehingga instrumen tersebut sudah layak untuk mengambil data. Harga r
xy
yang diperoleh dari tiap-tiap butir soal dikonsultasikan dengan harga r
tabel
dengan taraf signifikansi 5 pada n = 15 diperoleh r
tabel
= 0,514. Apabila harga r
xy
r
tabel
maka butir soal dapat dinyatakan valid dan sebaliknya r
xy
r
tabel
maka soal dinyatakan tidak valid. Dari perhitungan yang diperoleh bahwa butir soal yang memiliki r
tabel
0,514 dinyatakan valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37. Sedangkan butir soal lain yang memiliki rtabel 0,514 dinyatakan tidak valid adalah nomor 2, 8, 10, 14, dan 15. Uji
validitas dapat dilihat pada lampiran 5. b
Reliabilitas Instrumen. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Reliabilitas
menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik Arikunto, 1998:169.
38
Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas dengan rumus alpha,
⎟ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎜
⎝ ⎛
− −
=
∑
2 t
2 b
11
1 1
k k
σ σ
r
Keterangan:
11
r
= reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2 b
σ = jumlah varians butir
2 t
σ = varians total Arikunto, 1998:191
Dari r
11
hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan harga r
tabel
dengan taraf signifikansi 5. Apabila r
11
lebih besar dari r
tabel
maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel. Untuk tingkat reliabilitas instrumen, setelah
diadakan perhitungan butir-butir soal yang dipergunakan dalam penelitian ini mempunyai reliabilitas instrumen uji coba adalah r
11
= 0,950 dan diperoleh r
tabel
= 0,514, pada n=15 dan dengan taraf signifikansi 5 yang berarti r
11
r
tabel
maka instrumen reliabel dan dapat digunakan untuk mengambil data. Uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 4.
D. Metode Pengumpulan Data