Metode mengajar Evaluasi Pengajaran Geografi

23 3. Globe merupakan model dan bentuk yang sangat mini dari bola bumi. Globe ini selain fungsinya sama dengan peta dan atlas, lebuh jauh lagi ia dapat membina dan mengembanngkan citra serta konsep tentang waktu, iklim, musim, dan gejala-gejala alam lainnya baik yang berkenaan dengan atmosfer, hidrosfer, maupun litosfernya.

D. Metode mengajar

Menurut Suharyono 1991:25-31 metode mengajar dikelompokan menjadi tiga jenis yang didasarkan pada tiga aspek yaitu: 1. Aspek penyampaian pesan a. metode ceramah b. metode tanya jawab c. metode demostrasi d. metode eksperimen e. metode tugas dan resitasi f. metode melatih 2. aspek pendekatan pengajaran a. metode problem solving b. metode discovery dan inquiri c. metode penjernihan nilai value clarification technique-VCT d. metode role playing e. metode simulasi 3. aspek pengorganisasian siswa a. karya wisata b. kerja kelompok c. diskusi d. proyekunit

E. Evaluasi Pengajaran Geografi

Menurut Sumaatmadja 1997:124 fungsi evaluasi pengajaran geografi yang juga berlaku pada pengajaran lainnya adalah sebagai berikut: 1. Mengungkapkan penguasaan siswa terhadap materi geografi yang telah diperolehnya dalam PBM, termasuk materi pokok dan pengayaanya. 24 2. Menemukan kelemahan materi yang telah disajikan, metode,media, strategi pengajaran geografi yang diterapkan, termasuk tujuan yang telah dirumuskan. 3. Mengungkap terpenuhi atau tidak terpenuhinya tugas guru dalam PBM geografi. 4. Mengungkap tingkat perkembangan siswa secara individual dalam mengajari geografi. Menurut Sumaatmadja 1997:124 tujuan yang ingin dicapai oleh evaluasi pengajaran geografi sebagai hasil PBM, sebagai berikut: a. Membuat laporan prestasi siswa berkenaan dengan hasil mempelajari geografi. b. Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi PBM geografi terhadap keberhasilan kerja guru geografi selam PBM itu dilaksanakan. c. Menemukan faktor-faktor pendorong dan penghambat keberhasilan PBM geografi, baik yang dialami oleh guru selama mengajar geografi maupun yang dialami para siswa dalam mempelajari geografi tersebut. d. Menyusun program bimbingan individual bagi para siswa yang mengalami kesukaran atau hambatan dalam mempelajari geografi. e. Meningkatkan rangsangan kegiatan belajar para siswa dalam bidang geografi, agar mereka memperoleh makna sebesar-besarnya dari proses mempelajari geografi itu. Menurut Sumaatmadja 1997:125 prinsip evaluasi pada pengajaran geografi adalah sebagai berikut: 1. Prinsip komprehensif atau prinsip keseluruhan 25 Bahwa evaluasi ini harus meliputi seluruh aspek pribadi siswa seperti pengetahuan atau penguasaan materi geografi, kecakapan, ketrampilan, kesadaran, dan sikap mentalnya setelah mempelajari geografi. 2. Prinsip kesinambungan atau Kontuinitas Prinsip ini menekankan kepada proses evaluasi pada pengajaran geografi yang wajib dilakukan secara berkasinambungan selama pengajaran geografi itu berlangsung. 3. Prinsip Obyektif Pelaksanaan evaluasi pengajaran geografi wajib mengevaluasi seadanya. Dalam evaluasi ini tiap individu siswa memiliki peluang dan kesempatan yang sama. Menurut Kartawidjaya 1988:81 proses evaluasi terdiri atas fase-fase sebagai berikut: a. Menentukan tujuan. b. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan menginterpretasikan bukti dari keberhasilan tujuan pengajaran. c. Menggunakan interpretasi untuk memperbaiki pengajaran dan melaporkan kemajuan belajar siswa. Menurut Rarasaning dan Sukatiar Pradjadipura 1986:9-10 jenis-jenis evaluasi di dalam kelas antar lain: 1. Evaluasi secara formal terhadap siswa baru untuk tujuan penempatan, apakah sudah cocok atau tidak cocok untuk ditempatkan di kelas itu. Penilaian dapat 26 berupa ujian resmi oleh sekolah berdasarkan standar yang telah ditetapkan, dinamakan evaluasi penempatan. 2. Evaluasi dari hari ke hari secara informasi; dapat dilakukan secra lisan, untuk mengetahui apakah pekerjaan siswa sudah terarah kepada penyelesai an tugas. Penilaian serupa ini disebut evaluasi diagnostik. 3. Penilaian formal terhadap tugas dan pekerjaan rumah PR yang selesai dikerjakan siswa, dengan memberikan nilai konkret terhadap hasil pekerjaan mereka tersebut. Evaluasi bentuk ini disebut juga evaluasi diagnostik. 4. Penilaian informal terhadap hasil belajar semua siswa baik secara lisan maupun tulisan. 5. Menilai secara formal mengenai sebagian pelajaran siswa dalam satu semester mid semester test, tujuannya lebih ditekankan kepada prestasi para siswa dalam jangka waktu cukup lama. Ini di sebut evaluasi formatif. 6. Evaluasi formal intern sekolah, disebut ujian semester sekolah, dan diperlukan untuk menentukan kenaikan kelas. 7. Evaluasi formal ekstern sekolah oleh lembaga penguji resmi. Tujuannya untuk mengetahui tingkat pencapaian standar prestasi siswa.

F. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH TERHADAP PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2010)

0 12 102

HUBUNGAN PROFESIONALISME DOSEN TERHADAP PRESTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

1 15 123

Pengaruh Minat Menjadi Guru dan Intelegensi Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Akuntansi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007 dan 2008 Universitas Negeri Semarang

0 11 126

PENGARUH PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN DAN PROFESI GURU TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATANIAGA STAMBUK 2011 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 4 27

(ABSTRAK) PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN INTELEGENSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2007 DAN 2008 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

0 0 2

Pengaruh Persepsi Terhadap Partisipasi Mahasiswa Pendidikan Geografi Dalam Program Universitas Negeri Semarang Sebagai Universitas Konservasi.

0 1 2

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KEMAMPUAN AKADEMIK DENGAN PROSES PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN AJARAN 2000.

0 0 2

Pengaruh Minat Menjadi Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata kuliah Akuntansi Pada Prodi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2001/2002.

0 0 2

KEMAMPUAN SOFT SKILLS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI ANGKATAN TAHUN 2011 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

0 3 177

TINGKAT ALTRUISME MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (Studi Angkatan Tahun 2013,2014 dan 2015) -

0 0 56