Jika manfaat tidak tercapai, maka akad menjadi rusak sejak tujuannya hilang; ketiga, tujuan akad harus dibenarkan
syara’, jika syarat ini tidak terpenuhi, maka akad tidak sah, seperti akad riba dan sebagainya.
B. Tinjauan Umum Tentang Hukum Ekonomi Syariah
1. Pengertian Ekonomi Syariah
Secara terminologi pengertian ekonomi telah banyak diberikandijelaskan oleh para pakar ekonomi. Disini dikemukakan pengertian ekonomi Islam yaitu yang
ditulis Yusuf Halim al-Alim
21
yang mengemukakkan bahwa ilmu ekonomi Islam adalah ilmu tentang hukum-hukum syarat aplikatif yang diambil dari dalil-dalil
yang terperinci terkait dengan mencari, membelanjakan, dan tata cara membelanjakan harta. Fokus kajian ekonomi Islam adalah mempelajari perilaku
muamalah
22
masyarakat Islam yang sesuai dengan nash
23
Al-Quran, Al Hadis, Qiyas
24
, dan Ijma’
25
dalam kebutuhan hidup manusia dalam mencari ridha Allah SWT. Ekonomi syariah berorientasi tidak hanya dunia saja tetapi juga kepada hal-
hal yang bersifat ukhrawi sebagai ibadah kepada Allah SWT. Menurut M. Akram Khan
26
yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah “Islamic economic aims the study of human falah well being achived by
organizing the resources of the earth on the basic of coorperation and
21
Yusuf Halim al-alim, Al-Nizam al-Sujasi wa al-Iqtishadi fi al Islam, Dar al Qalm, Beirut, Lebanon, 1975, hlm. 19.
22
Hukum-hukum syara ’ yang berkaitan dengan urusan dunia, dan kehidupan manusia,
seperti jual beli, perdagangan, dan lain sebagainya.
23
Teks dalil yang maknanya jelas dan tidak mengandung kemungkinan makna lainnya
24
Menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan suatu hukum suatu perkara baru yang belum ada pada masa sebelumnya namun memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat,
bahaya dan berbagai aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama.
25
Kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu masalahperistiwa hukum tertentu berdasarkan Al-Quran dan al-Hadis
26
Akram Khan, Economic Message of The Qur’an, Islamic Book Publisher, Kuwait,
1996, hlm. 43.