Obyek Wisata Sejarah Monumen Palagan Ambarawa

Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 rupiah, tidak mahal untuk sekedar menguji keberanian. Tiket parkir mobil 2.000 rupiah, tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti tracking. Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.

8. Obyek Wisata Sejarah Monumen Palagan Ambarawa

Monumen Palagan Ambarawa adalah sebuah monumen yang terdapat di pusat Kota Ambarawa , Kabupaten Semarang . Monumen ini merupakan simbol untuk mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12 Desember - 15 Desember 1945 Ambarawa. Pasukan Sekutu yang terdesak dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, dimana kini diperingati sebagai Hari Infanteri. Monumen Palagan Ambarawa ini terlihat menarik karena ada sebuah lokomotif tua di sebelah kirinya. Masih di dalam kompleks monumen, terdapat Museum Isdiman yang diresmikan pada tanggal 15 Desember 1974 dan dibangun untuk mengenang jasa Letkol Isdiman dalam pertempuran melawan Belanda yang terkenal dengan sebutan Palagan Ambarawa. Di bagian dalam museum terdapat beberapa diorama dan koleksi senjata serta pakaian asli dari para pejuang pada saat itu. Dan di bagian luarnya terdapat beberapa perlengkapan perang yang dulu digunakan Palagan Ambarawa, antara lain: tank, lokomotif, pesawat tempur, lori kereta, dan truk pengangkut pasukan. Awal cerita pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA. Kedatangan Sekutu ini mulanya disambut baik, bahkan Gubernur Jawa Tegah Mr Wongsonegoro menyepakati akan menyediakan bahan makanan dan keperluan lain bagi kelancaran tugas Sekutu, sedang Sekutu berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Republik Indonesia. http: www.wikipedia.com . Patung-patung yang terdapat pada monumen Palagan Ambarawa adalah patung Bp. Sudirman, Bp. Isdiman dan Bp. Gatot Subroto yang merupakan pahlawan-pahlawan Palagan Ambarawa. Terdapat juga Museum, dalam museum ini terdapat senjata-senjata, pakaian perang Palagan serta hasil rampasan dari tentara Jepang. Selain itu, terdapat pula lukisan-lukisan yang merupakan rangkaian peristiwa kemerdekaan RI, terbentuknya BKR, pertahanan tentara, kerjasama ABRI dan rakyat, serta perginya pasukan Inggris dari Ambarawa. Pesawat terbang yang terdapat pada halaman monumen adalah pesawat perang milik musuh yang jatuh tertembak di Rawa Pening.

9. Obyek Wisata Sejarah Teknologi Museum Kereta Api Ambarawa