Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan pendidikan secara keseluruhan. Kualitas pembelajaran sangat bergantung pada kemampuan guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen yang saling mempengaruhi, keempat keterampilan bahasa tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, setiap keterampilan berhubungan dengan keterampilan lainnya dengan proses-proses berpikir yang mendasari bahasa Tarigan 1990:1. Dalam bahasa Arab komponen-komponen itu disebut maharotul lughoh. Keterampilan membaca adalah keterampilan ketiga yang harus dikuasai dalam belajar bahasa yaitu setelah keterampilan menyimak dan keterampilan berbicara. Namun membaca tidak boleh hanya dipandang sebagai batu loncatan bagi keterampilan lainnya, tetapi membaca harus mendapat perhatian yang serius, Azies, 1996:108. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan 1 baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang. Keterampilan membaca untuk memahami bentuk-bentuk tertulis merupakan hal yang mendasar dan sangat diperlukan siswa dalam kegiatan belajarnya. Kemampuan ini merupakan landasan utama dalam mengetahui informasi-informasi terbaru dalam ilmu pengetahuan. Apabila siswa tidak mampu memahaminya secara baik, maka materi yang disajikan terasa berat dan efek yang banyak muncul adalah perasaan bosan untuk mempelajari materi-materi pelajaran. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca. Terlihat dalam semua petunjuk yang ada di tempat umum melibatkan kegiatan membaca. Dalam pembelajaran bahasa Arab, sering terjadi bahwa tidak semua siswa dapat menyerap dan memahami materi pada saat pertama kali diajarkan. Hal tersebut disebabkan karena setiap siswa memang memiliki potensi dan karakter yang berbeda. Berhasil atau tidaknya pembelajaran di sekolah ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor dari siswa,faktor dari guru, dan faktor lingkungan belajar yang kondusif. Keberhasilan guru bahasa Arab dalam menjalankan tugasnya sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, sebaiknya guru menyiapkan diri dalam menyajikan bahan belajar, menentukan kegiatan yang akan dilakukan bersama dengan para siswanya, mengupayakan agar bahan dan sajiannya dapat tercapai, mampu meningkatkan keterampilan khusus tertentu, alat dan sarana penunjang yang sesuai dengan bahan yang diajarkan, yang semuanya diramu agar mencapai tujuan yang hendak dicapai. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs terdapat kompetensi dasar membaca nyaring kalimat sederhana. Mengingat pentingnya membaca, guru harus pandai memilih pendekatan dan metode yang tepat sehingga indikator yang diharapkan dapat tercapai. Pendekatan dan metode yang digunakan guru juga harus mampu merangsang siswa untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran. Peningkatan kemampuan berpikir melalui membaca seharusnya dimulai sejak dini. Kesadaran fonologis perlu dilatihkan sejak dini sebagai landasan bagi mereka untuk menyambut tugas belajar membaca selanjutnya. Dalam pembelajaran bahasa Arab pengetahuan dan pemahaman fonologi sangat ditekankan, karena seperti kita ketahui bahwa huruf-huruf Arab huruf hijaiyah hamper sama dalam pengucapan fonologi. Tetapi bila dirangkai dalam kata atau kalimat artinya sangat jauh berbeda. Terlihat dari pentingnya penguasaan fonologis di atas, maka apabila terjadi kesalahan fonologis dalam membaca nyaring, mengakibatkan sulitnya siswa untuk menguasai keterampilan menyimak. Hal tersebut sangat mempengaruhi pembelajaran bahasa Arab selanjutnya. Selain itu juga akan mempengaruhi kemampuan berfikir siswa dalam membaca tingkat lanjut. Membaca nyaring dibutuhkan untuk semua siswa karena membantu siswa dalam keterampilan menyimak, memperhatikan sesuatu dengan lebih baik, memahami suatu cerita, mengingat secara terus-menerus pengungkapan kata-kata, serta membantu siswa dalam mengenali kata baru yang muncul dalam bacaan. Membaca nyaring suatu cerita membantu menambah perbendaharaan kata yang dimiliki, walaupun guru tidak menjelaskan makna kata yang terdapat dalam cerita tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti mengenai pengalaman guru yang mengajar bahasa Arab kelas VII A MTs Nurul Huda Dempet Kabupaten Demak, dalam pembelajaran membaca nyaring guru tersebut menggunakan metode langsung. Metode ini memang cocok untuk pembelajaran membaca tetapi untuk membaca pemahaman bukan membaca nyaring atau membaca permulaan. Siswa merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran membaca nyaring karena mereka belum mengetahui dan memahami fonologi huruf Arab dengan benar. Terdorong dengan hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti masalah meningkatkan keterampilan membaca nyaring dengan menggunakan metode global yang sesuai untuk pembelajaran membaca nyaring. Diharapkan metode pembelajaran ini dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca nyaring bahasa Arab. Siswa-siswi MTs Nurul Huda Dempet Kabupaten Demak banyak yang berasal dari Sekolah Dasar SD yang pada umumnya siswa belum terampil dalam membaca teks Arab. Pengetahuan dan pemahaman tentang fonologi huruf Arab juga masih kurang. Siswa kurang fasih mengucapkanmelafalkan huruf Arab dengan benar. Telah diketahui banyak perbedaan tipis dalam fonologi huruf Arab misalnya dzal ذ dan dza ز , tsa ﺚ dan sa س dan sya ش dan masih banyak lagi. Panjang pendeknya bacaan juga sering diabaikan siswa, padahal dalam membaca bahasa Arab panjang pendeknya bacaan sangat berpengaruh. Selain itu siswa juga kurang lancar membaca bahasa Arab, siswa sering mengulang-ulang dan memenggal kata-kata yang dapat merusak arti dan membingungkan pendengar. Intonasi dan jeda yang tepat dalam membaca juga tidak terlihat saat siswa membaca nyaring bahasa Arab. Hal ini merupakan keluhan bagi guru mata pelajaran bahasa Arab kelas VII A MTs tersebut. Terdorong oleh hal tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti masalah meningkatkan keterampilan membaca nyaring dengan metode global. Menurut Haryadi 2008:48 metode global merupakan metode yang digunakan atau diperuntukkan pembaca pemula dengan prosedur memperkenalkan bacaan secara utuh biasanya kalimat, membaca bagian demi bagian unsur bacaan, dan membaca secara utuh kembali. Metode ini menggunakan prosedur mengurai dan merangkai. Kekhasan dari metode global adalah mengutamakan keutuhan dari unsur-unsur bacaan. Metode global melatih kemahiran membaca siswa pada tingkat kalimat. Keberurutan penggunaan metode-metode itu disebabkan oleh penguasaan kemahiran membaca dimulai dari penguasaan unsur bagian bacaan yang paling kecil sederhana menuju ke yang besar kompleks.

1.2. Identifikasi Masalah