EFEKTIVITAS METODE READING GUIDE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK

(1)

EFEKTIVITAS METODE

READING GUIDE

TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB

SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK

SKRIPSI

diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Fredina Fransiska NIM : 2303411015

Prodi : Pendidikan Bahasa Arab Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada :

hari : Kamis

tanggal : 23 April 2015

Pembimbing,

Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag.,M.Ag. NIP 197103041999031003


(3)

(4)

iv

NIM : 2303411015

Prodi/jurusan : Pendidikan Bahasa Arab/ Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:

EFEKTIVITAS METODE READING GUIDE TERHADAP

KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK yang telah saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya saya sendiri, yang saya hasilkan setelah melalui sebuah analisis, bimbingan, diskusi, dan pemaparan/ ujian. Adapun sumber informasi atau kutipan, baik yang langsung maupun tidak langsung, telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penelitian karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan seperlunya.

Semarang, 23 April 2015

Yang membuat pernyataan

Fredina Fransiska


(5)

v

:نمحرلا( ِنابِذَكُت اَمُكِبَر ِءاآ ِيَاِبَف

۳۱

)

“Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

ٍرَمَث َاِب ِرَجَشلاَك ٍلَمَع َاِب ُمْلِعلا

)

تاظوفحملا

(

“Ilmu tanpa pengamalan itu bagaikan pohon tak berbuah”


(6)

vi

1. Bapak Sunaryo dan Ibu Asiyah beserta keluarga besarku yang selalu menyayangi dan mendo’akan ku

2. Seseorang yang selalu memberikan do’a, semangat dan motivasinya 3. Almamater tercinta UNNES dan PP HQ Al-Asror


(7)

vii

telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “EFEKTIVITAS METODE READING

GUIDE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA ARAB

SISWA KELAS XI IPS MAN DEMAK” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Progam Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW sang suri tauladan terbaik sepanjang masa.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila peneliti mengungkapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Sunaryo, Ibu Asiyah dan semua keluarga tercinta yang telah memberikan do’a dan ridhonya demi kesuksesan peneliti

2. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perijinan penyusunan skripsi

3. Dr. Zaim El Mubarok, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang dan pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan untuk menyelesaikan skripsi ini


(8)

viii untuk menguji skripsi ini

5. Mukhlisin Nawawi Lc.,M.A., yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi berbahasa Arab

6. Hasan Busri, S.Pd.I.,M.S.I., selaku penguji 1 yang telah meluangkan waktunya untuk menguji skripsi ini

7. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES, yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan motivasinya kepada peneliti

8. Ibu Nyai Masruroh Mahmudah Al-Hafidhoh beserta keluarga yang memberikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

9. Semua teman-teman Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES khususnya Durotun Nashiah, Khumaidi Hamzah, dan Rokhati yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini

10. Chari Yogi Anwar, S.Pd., Khusnul Muasyaroh, S.Pd. yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini

11. Segenap keluarga besar MAN Demak yang telah berkenan membantu lancarnya penelitian

12. Keluarga Besar Pondok Pesantren Hufadhul Qur’an AL Asror khususnya teman-teman kamar Khodijah yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini


(9)

ix

Peneliti berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat, khususnya bagi peneliti sendiri dan pembaca umumnya. Amin.

Semarang, 23 April 2015 Yang membuat pernyataan

Fredina Fransiska NIM 2303411015


(10)

x

Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag.,M.Ag.

Kata Kunci : metode reading guide, keterampilan membaca bahasa Arab, peningkatan

Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah/ reading skill) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara langsung didalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis. Berdasarkan observasi awal di MAN Demak pada bulan November 2014 masih ditemukan sejumlah masalah dalam pembelajaran bahasa Arab. Masalah tersebut antara lain : (1) minat membaca siswa (terutama dalam membaca teks-teks berbahasa Arab) masih kurang, kategori kurang dalam hal ini dapat dilihat dari respon siswa dalam pembelajaran bahasa Arab masih lambat, ketika disodori teks-teks berbahasa Arab, siswa enggan untuk membacanya, (2) kurang bervariasinya metode pebelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab, dan (3) ketika pelajaran bahasa Arab siswa merasa takut karena merasa tidak bisa. Oleh karena itu, perlu ada alternatif metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca bahasa Arab pada siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode reading guide.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah Metode Reading Guide Efektif Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak .

Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen, dengan cara membandingkan hasil kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan dengan kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Teknik pengumpulan data berupa tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji hipotesis.

Dari data tes dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan jumlah 34 siswa setiap kelasnya mengalami peningkatan. Rata-rata nilai pre-test kelas kontrol 60,74 dan rata-rata nilai post-testnya 73,00. Sedangkan rata-rata nilai pre-test kelas eksperimen 65,06 dan rata-rata nilai post-testnya 81,50. Hasil tes kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hipotesis yang diterima adalah hipotesis kerja yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide efektif terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak .


(11)

xi

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... vi

PRAKATA ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5


(12)

xii

2.2.1 Keterampilan Membaca Bahasa Arab ... 13

2.2.2 Metode Reading Guide ... 21

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 30

3.2 Variabel Penelitian ... 31

3.3 Subjek Penelitian ... 32

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.5 Instrumen Penelitian ... 33

3.6 Hipotesis ... 36

3.7 Uji Instrumen ... 37

3.7.1 Validitas ... 37

3.7.2 Realibilitas ... 38

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.9 Teknik Analisis Data ... 42

3.9.1 Rata-Rata Kelas ... 43

3.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)... 43

3.9.3 Menghitung Data dengan Menggunakan Uji t-test ... 44


(13)

xiii

4.1.2 Tabulasi Data Hasil Tes ... 58

4.2 Pembahasan ... 73

4.2.1 Nilai rata-rata ... 73

4.2.2 Uji Kesamaan Dua Varians... 78

4.2.3 Uji Hipotesis ... 78

BAB 5 PENUTUP ... 83

5.1. Simpulan ... 83

5.2 Saran ... 85

Daftar Pustaka ... 85


(14)

xiv

Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab

Siswa Kelas XI IPS MAN Demak ... 17

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membaca Bahasa Arab ... 31

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Keterampilan Membaca Bahasa Arab ... 33

Tabel 3.3 Tabel Interpretasi Nilai r ... 39

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pre-Test ... 40

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Post-Test ... 41

Tabel 4.1 Skor Nilai Instrumen ... 48

Tabel 4.2 Validitas Menentukan Tema dan Judul ... 49

Tabel 4.3 Interpretasi Nilai r ... 51

Tabel 4.4 Validitas Menyimpulkan Isi Wacana ... 51

Tabel 4.5 Interpretasi Nilai r ... 53

Tabel 4.6 Validitas Menentukan ide pokok dalam satu paragraf ... 53

Tabel 4.7 Interpretasi Nilai r ... 55

Tabel 4.8 Analisis Validitas Isi ... 55

Tabel 4.9 Analisis Aspek Instrumen ... 56

Tabel 4.10 Interpretasi Nilai r ... 58


(15)

xv

Tabel 4.14 Presentase Hasil Penelitian Post-Test Kelas Kontrol ... 65

Tabel 4.15 Nilai Pre-Test Kelas Eksperimen ... 66

Tabel 4.16 Presentase Hasil Penelitian Pre-Test Kelas Eksperimen ... 68

Tabel 4. 17 Nilai Post-Test Kelas Eksperimen ... 69

Tabel 4.18 Presentase Hasil Penelitian Post-Test Kelas Eksperimen ... 71


(16)

xvi

Gambar 4.1 Diagram Presentase Nilai Pre-Test Kelas Kontrol ... 62

Gambar 4.2 Diagram Presentase Nilai Post-Test Kelas Kontrol ... 65

Gambar 4.3 Diagram Aspek Penilaian Pre-Test Kelas Eksperimen ... 68

Gambar 4.4 Diagram Aspek Penilaian Post-Test Kelas Eksperimen ... 72

Gambar 4.5 Diagram Garis Pre-Test dan Post-Test Kelas Kontrol ... 74

Gambar 4.6 Diagram Garis Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen ... 76


(17)

xvii

Lampiran 2 Surat Bukti Penelitian ... 91

Lampiran 3 Daftar Siswa Kelas Kontrol ... 92

Lampiran 4 Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ... 93

Lampiran 5 Silabus ... 94

Lampiran 6 RPP Kelas Kontrol ... 97

Lampiran 7 RPP Kelas Eksperimen ... 132

Lampiran 8 Soal Pre-Test ... 171

Lampiran 9 Soal Post-Test ... 173

Lampiran 10 Checklist Validitas Isi ... 175

Lampiran 11 Dokumentasi Kegiatan Penelitian ... 177


(18)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Membaca merupakan kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Untuk keperluan tersebut, selain perlu menguasai bahasa yang dipergunakan, seorang pembaca perlu juga mengaktifkan berbagai proses mental dalam sistem kognisinya (Iskandarwassid dan Sunendar 2008:246).

Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah/ reading skill) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Membaca hakekatnya adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya, maka secara langsung didalamnya ada hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan bahasa tulis (Hermawan 2010:143).

Menurut Mujib dan Rahmawati (2012:60) membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata terhadap bacaan. Pembaca, dalam kegiatan membaca memproses informasi dari teks yang dibaca untuk memperoleh makna. Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, membaca tidak hanya untuk memperoleh informasi, tetapi juga berfungsi memperluas pengetahuan dan bahasa seseorang.

Keterampilan membaca pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran keterampilan berbahasa Arab karena setiap pembelajaran bahasa Arab bertujuan agar para siswa mempunyai keterampilan berbahasa. Keterampilan


(19)

berbahasa Arab mencakup mendengar, berbicara, membaca dan menulis (listening, speaking, reading dan writing). Dua tahap yang pertama berkaitan dengan bahasa lisan dan dua tahap terakhir berkaitan dengan bahasa tulisan. Anak mulai berbahasa dengan mendengar terlebih dahulu barulah kemudian dia mulai berbicara. Dua tahap berikutnya membaca dan menulis. Membaca dalam masyarakat modern, merupakan bagian yang tidak bisa dikesampingkan karena tanpa kemahiran ini dunia kita akan tertutup dan terbatas pada apa yang ada di sekitar kita (Dardjowidjojo 2005:299).

Berdasarkan observasi awal di MAN Demak pada bulan November 2014 masih ditemukan sejumlah masalah dalam pembelajaran bahasa Arab. Masalah tersebut antara lain : (1) minat membaca siswa (terutama dalam membaca teks-teks berbahasa Arab) masih kurang, kategori kurang dalam hal ini dapat dilihat dari respon siswa dalam pembelajaran bahasa Arab masih lambat, ketika disodori teks-teks berbahasa Arab, siswa enggan untuk membacanya, (2) kurang bervariasinya metode pebelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab, (3) ketika pelajaran bahasa Arab siswa merasa takut karena merasa tidak bisa, dan (4) pembelajaran bahasa Arab lebih banyak melatih siswa untuk melakukan latihan-latihan tertulis dan menghafalkan kata atau tata bahasa Arab. Akibat dari masalah-masalah tersebut adalah (1) banyak siswa yang kurang dan bahkan tidak suka dengan pelajaran bahasa Arab, (2) nilai bahasa Arab siswa rata-rata masih di bawah KKM, hal ini dapat buktikan dengan nilai-nilai siswa yang diperlihatkan oleh guru bahasa Arab MAN Demak kepada peneliti ketika


(20)

observasi awal, dan (3) siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran lain selain pelajaran bahasa Arab dibadingkan dengan pelajaran bahasa Arab.

Solusi yang dapat diberikan untuk permasalahan di MAN Demak adalah dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif, menggunakan media pembelajaran yang bervariatif, dan kerjasama antara guru dan siswa dalam pembelajaran lebih ditingkatkan agar tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dapat tercapai.

Sebagai salah satu solusi dalam penelitian ini adalah dengan memberikan metode pembelajaran yang berbeda dengan metode pembelajaran yang biasanya digunakan. Jika biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah untuk mengajarkan semua keterampilan berbahasa Arab, maka dalam penelitian ini peneliti menawarkan metode reading guide sebagai salah satu metode alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran keterampilan membaca bahasa Arab.

Metode reading guide merupakan metode membaca terbimbing. Metode reading guide dilaksanakan dengan cara guru memilih materi yang akan dipelajari pada hari itu. Lalu guru membuat daftar pertanyaan sebanyak mungkin berdasarkan materi yang akan dipelajari (Ismail 2008:82). Ketika pembelajaran berlangsung, guru membagikan kepada siswa materi beserta dengan daftar pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya. Tugas siswa memepalajari bahan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Di akhir pelajaran guru memberi ulasan tentang materi secukupnya, setelah sebelumnya pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dibahas dengan menanyakan jawabannya kepada peserta didik.


(21)

Metode reading guide dipilih dalam penelitian ini, karena metode ini sesuai dengan permasalahan keterampilan membaca bahasa Arab yang terdapat di MAN Demak. Kesesuain metode reading guide dengan permasalahan di MAN Demak adalah siswa perlu bimbingan yang bertahap agar mereka menyukai pelajaran bahasa Arab khususnya keterampilan membaca dan metode reading

guide merupakan metode pembelajaran yang menggunakan bimbingan bacaan

berupa kisi-kisi dalam proses pembelajaran.

Penelitian ini menerapkan efektivitas metode reading guide terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak, karena banyak siswa yang kurang tertarik dengan metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru bahasa Arab mereka, dengan metode reading guide ini, memungkinkan siswa untuk lebih tertarik dan merasa tertantang untuk menyelesaikan setiap kegiatan pembelajaran, karena metode ini mengedepankan keaktifan siswa sebagai partisipan aktif dan komunikatif. Oleh karenanya peneliti memberikan tawaran solusi dengan melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak .

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah metode reading guide efektif terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak?


(22)

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode reading guide terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan karena beberapa alasan. Salah satu alasannya adalah karena ingin memberikan kebermanfaatan bagi banyak orang. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang metode pembelajaran dalam pembelajaran bahasa Arab dan pengetahuan tentang penelitian eksperimen.

1.4.2 Manfaat Praktis 1. Bagi sekolah

a. Dapat memberikan kontribusi untuk sekolah dalam bidang metode pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Dapat dijadikan kontribusi sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas guru, siswa dan sekolah.

2. Bagi Guru

a. Sebagai alternatif bagi guru dalam pemilihan metode pembelajaran mata pelajaran bahasa Arab.


(23)

b. Memberikan informasi penggunaan metode reading guide dalam pembelajaran Bahasa Arab.

3. Bagi siswa

a. Meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Arab.

b. Meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi peneliti

a. Dapat menambah wawasan tentang penelitian eksperimen.

b. Dapat memberikan alternatif pilihan metode dalam proses belajar mengajar.


(24)

7 BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab 2 dalam penelitian ini memaparkan tentang perbandingan penelitian-penelitian terdahulu dengan penelitian-penelitian ini, baik kemiripan maupun perbedaan dari segi metode, subjek penelitian, dan sebagainya. Selain itu, peneliti juga akan mendiskripsikan landasan reori yang relevan dengan penelitian ini.

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai efektivitas metode pembelajaran maupun metode pengajaran bukanlah suatu hal baru dalam dunia pendidikan. Para mahasiswa di perguruan tinggi telah banyak melakukan penelitian mengenai efektivitas suatu metode.

Penelitian mengenai efektivitas suatu metode yang telah dilakukan, dan dapat dijadikan tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah, penelitian dari Ahmad Muzakki (Universitas Negeri Semarang, 2010), Khoiriyya Nurlaili (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011), Kurnia Asti Madasari (Universitas Negeri Semarang, 2011) dan Lindawati (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).

Penelitian Muzakki (2010) yang berjudul Upaya Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bacaan Berbahasa Arab Dengan Menggunakan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IV SD Islam Tunas Harapan Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar subjek penelitian dari tiap pertemuan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil selama penelitian bahwa rata-rata


(25)

peningkatan keterampilan membaca pemahaman bacaan bahasa Arab dengan menggunakan media puzzle menunjukkan hasil yang baik.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Muzakki adalah (1) penelitian ini penerapan metode reading guide, sedangkan penelitian Muzakki penerapan media puzzle, (2) penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimen, sedangkan penelitian Muzakki menggunakan desain penelitian tindakan kelas, dan (3) subjek penelitian, subjek penelitian dalam penelitian Muzakki adalah siswa kelas IV SD, sedangkan subjek penelitin dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MAN. Persamaan ini dengan penelitian Muzakki adalah dalam hal keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab.

Penelitian Khoiriyya Nurlaili (2011) yang berjudul Efektivitas Metode Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis Inklusi Bagi Siswa Tunanetra Kelas X di MAN Maguwoharjo Depok Sleman. Penelitian yang dilakukan Khoiriyya ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas metode yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas X MAN Maguwoharjo, dan untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode tersebut, serta untuk mengetahui usaha yang dilakukan oleh guru dan pihak sekolah untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi.

Hasil penelitian yang dilakukan Khoiriyya menunjukkan bahwa pembelajaran yang ada telah efektif dengan adanya faktor-faktor yang mendukung yaitu menggunakan bilingual dalam pembelajaran, tape recorder sebagai salah satu media pembelajaran, dan kemauan siswa yang baik untuk belajar bahasa Arab. Faktor penghambatnya adalah minimnya sarana dan prasarana, pengetahuan dasar bahasa Arab, serta guru yang tidak mampu membaca dan menulis huruf braille.


(26)

Relevansi penelitian yang dilakukan Khoiriyya Nurlaili dengan penelitian ini terletak pada tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui efektivitas metode dalam pembelajaran bahasa Arab, sedangkan perbedaannya terletak pada (1) subjek penelitian, penelitian yang dilakukan Khoiriyya Nurlaili subjek penelitiannya adalah Siswa Tunanetra Kelas X di MAN Maguwoharjo Depok Sleman, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak, (2) desain penelitian yang digunakan, penelitian yang dilakukan oleh Khoiriyya Nurlaili menggunakan desain penelitian analisis deskriptif, sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian eksperimen, dan (3) metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, Khoiriyya Nurlaili menggunakan metode pembelajaran bahasa Arab berbasis inklusi, sedangkan peneliti menggunakan metode reading guide dalam penelitian ini.

Penelitian Kurnia Asti Madasari (2011) tentang Penggunaan Media Reading box dalam Meningkatkan Keterampilan Membaca Pemahaman Bahasa

Arab pada Siswa Kelas XI MAN 2 Kudus Tahun Ajaran 2011/2012 menunjukkan

adanya peningkatan. Hal ini diketahui dengan nilai rata-rata tiap pertemuannya yaitu pada prasiklus diperoleh nilai rata-rata 63,68 sampai pada siklus yang kedua dengan nilai rata-rata 87,36. Selain itu, dari hasil nontes berupa observasi, wawancara dan angket diketahui terjadi peningkatan minat dan motivasi siswa.

Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Madasari adalah terletak pada keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab yang ingin diteliti oleh peneliti. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) desain penelitian yang dilakukan oleh Madasari adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan peneliti menggunakan desain eksperimen. 2) subjek penelitian yang dilakukan oleh Madasari adalah siswa kelas XI MAN 2 Kudus, sedangkan subjek


(27)

penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak. 3) penerapan media dan metode, penelitian Madasari menerapkan media reading box, sedangkan penelitian ini menerapkan metode reading guide.

Penelitian Lindawati (2013) yang berjudul Efektivitas Model Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) Terhadap Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTsN Wonokromo Bantul Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian yang dilakukan Lindawati ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran bahasa Arab dengan penerapan model Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) dilengkapi teknik kancing gemerincing daripada metode ceramah terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa. Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen (Experimental Research), penelitian experiment research ini dilakukan dengan pemberian perlakuan (treatment) kepada suatu kelas yang selanjutnya disebut dengan kelas eksperimen akan diperbandingkan dengan kelas yang tidak diberikan perlakuan (treatment) yang selanjutnya disebut kelas kontrol.

Adapun siswa yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 65 siswa, yang terdiri dari kelas A yang dijadikan sebagai kelas eksperiment dengan jumlah 31 siswa dan kelas B yang dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi.

Analisis data yang digunakan berupa analisis komparatif dengan menggunakan uji “t”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa arab dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD) dilengkapi teknik kancing gemerincing lebih efektif secara signifikan daripada metode ceramah terhadap hasil belajar bahasa Arab siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan menggunakan bantuan SPSS 16. Hasil output menunjukkan bahwa pada uji independent sample t-test nilai post-test siswa kelas sampel didapat bahwa nilai sig. sebesar 0,002 <


(28)

0,05, maka H0 ditolak. Berarti rata-rata nilai post-test siswa kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan nilai post-test siswa kelas kontrol.

Persamaan penelitian yang dilakukan Lindawati dan penelitian ini terletak pada desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen serta tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas metode. Sedangkan perbedaanya terletak pada (1) subjek penelitian, penelitian yang dilakukan Lindawati subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII MTsN Wonokromo Bantul tahun ajaran 2012/2013, sedangkan penelitian ini subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak, (2) metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, metode pembelajaran yang digunakan Lindawati dalam penelitiannya adalah metode Cooperative Learning Tipe Spontaneous Group Discussion (SGD), sedangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode reading guide, dan (3) keterampilan bahasa Arab, fokus penelitian Lindawati adalah pada keterampilan bahasa Arab secara umum, sedangkan fokus penelitian ini adalah pada keterampilan membaca bahasa Arab.

Tabel 2.1 Relevansi dan Perbedaan Penelitian

No Pustaka Persamaan Perbedaan

1. Ahmad Muzakki (Universitas Negeri Semarang, 2010

Keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab

1. Penerapan metode

reading guide dan

penerapan media puzzle 2. Desain penelitian eksperimen dan PTK 3. Subjek penelitian yaitu siswa SD dan siswa MAN

2. Khoiriyya Nurlaili (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011)

Tujuan dari penelitian 1.Subjek penelitian yaitu siswa tunanetra kelas X dan siswa kelas XI MAN 2.Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian


(29)

analisis deskriptif dan eksperimen

3.Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu metode pembelajaran behasa Arab berbasis inklusi dan metode reading guide

3.

Kurnia Asti Madasari (Universitas Negeri Semarang,

Keterampilan membaca pemahaman bahasa Arab

1. Desain penelitian yaitu desain eksperiman dan penelitian tindakan kelas 2. Subjek penelitian yaitu siswa kelas XI MAN 2 Kudus dan siswa kelas XI MAN Demak

3. Penerapan media yaitu media reading box dan metode reading guide

4.

Lindawati (UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2013)

1.Desain penelitian yang digunakan yaitu penelitia eksperimen

2.Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui efektivitas metode

1. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VII MTs Wonokromo dan siswa kelas XI MAN Demak 2. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian yaitu metode cooperative learning tipe

spomtaneous group

discussion dan metode

reading guide.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya membuktikan bahwa penelitian ini adalah penelitian baru yang tidak sama dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keteramplian Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak sebagai salah satu sumbangsih peneliti terhadap penelitian keterampilan membaca bahasa Arab.


(30)

2.2 Landasan Teori

Keterampilan membaca dan pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian ini. Berbagai teori mengenai keterampilan membaca, aspek membaca, tujuan membaca, jenis-jenis membaca, hakikat metode pembelajaran, dan metode reading guide akan diurakan dibawah ini: 2.2.1Pengertian Keterampilan Membaca

Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Berdasarkan konsep ini, dapat dikatakan bahwa proses membaca merupakan kegiatan yang melibatkan pengguna (pembaca) secara langsung. Pembaca membaca hasil dan persandian dan melakukan penyandian kembali. Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif (Rahim 2008:2).

Membaca adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya dalam hati. Pada hakikatnya, membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dengan penulis melalui teks yang ditulisnya. Maka, secara langsung, di dalamnya terjadi hubungan kognitif antara bahasa lisan dengan tulisan. Tarigan berpendapat bahwa membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Nuha 2012:108-109).


(31)

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai pengertian: 1) membaca sebagai proses melisankan paparan tulis, 2) membaca sebagai kegiatan mempersepsi tuturan tulis, 3) membaca adalah penerapan seperangkat keterampilan kognitif untuk memperoleh pemahaman dari tuturan yang dibaca, 4) membaca sebagai proses pemberian makna kepada simbol-simbol visual, 5) keterampilan berbahasa yang mempunyai kegiatan melisankan, mempersepsi penerapan keterampilan kognitif dan pemahaman berfikir, dan bernalar serta pemberian makna terhadap simbol-simbol visual, 6) membaca proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Haryadi 2006: 1-2).

Membaca merupakan kemampuan yang kompleks, membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata-mata. Bermacam-macam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya supaya lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya (Haryadi 2006: 76).

Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca adalah keterampilan untuk mengenali dan memahami lambang-lambang tertulis dan suatu proses interaktif yang melibatkan kegiatan fisik manusia yaitu gerakan tangan, bibir, dan mata.


(32)

2.2.2 Aspek-Aspek Membaca

Menurut Effendy (2004:124) kemahiran membaca mengandung dua aspek, yaitu :

1. Aspek mengubah lambang tulis menjadi bunyi.

Abjad Arab mempunyai sistem yang berbeda dengan abjad latin. Perbedaan lain adalah sistem penulisan bahasa Arab yang dimulai dari kanan ke kiri, tidak dikenalnya huruf besar dengan bentuk tertentu untuk memulai kalimat baru, menulis nama orang atau tempat, dan perbedaan bentuk huruf-huruf Arab ketika berdiri sendiri, di awal, di tengah, dan di akhir.

2. Aspek memahami makna bacaan.

Ada tiga unsur yang harus diperhatikan dan dikembangkan dalam pelajaran membaca untuk pemahaman ini, yaitu unsur kata, kalimat, dan paragraf. Ketiga unsur ini bersama-sama mendukung makna dari suatu bahan bacaan.

2.2.3 Tujuan Membaca

Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2008:289) tujuan umum dari keterampilan membaca yaitu: (1) mengenali naskah tulisan suatu bahasa, (2) memaknai dan menggunakan kosakata asing, (3) memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dan implisit, (4) memahami makna konseptual, (5) memahami nilai komunikatif dari suatu kalimat, (5) memahami hubungan dalam


(33)

kalimat, antarkalimat, antarparagraf, (6) menginterpretasi bacaan, (7) mengidentifikasi informasi penting dalam wacana, (8) membedakan antara gagasan utama dan gagasan penunjang, (9) menentukan hal-hal penting untuk dijadikan rangkuman, (10) skimming, dan (11) scanning untuk menempatkan informasi yang dibutuhkan.

2.2.4 Jenis-Jenis Membaca

Menurut Effendy (2004:126) untuk melatih dua aspek kemahiran membaca, ada beberapa jenis membaca antara lain :

1. Membaca keras. Penekanan dalam kegiatan membaca keras adalah kemampuan membaca dengan (1) menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab baik dari segi makhraj maupun sifat-sifat bunyi yang lain, (2) irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis, (3) lancar dan tidak tersendat-sendat, dan (4) memperhatikan tanda baca.

2. Membaca dalam hati bertujuan untuk memperoleh pengertian, baik pokok-pokok maupun rinciannya. Penciptaan suasana kelas yang tertib dalam kegiatan membaca dalam hati perlu dilakukan sehingga memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi terhadap bacaannya.

3. Membaca cepat. Tujuan utama membaca cepat ialah untuk menggalakkan siswa agar berani membaca lebih cepat dari pada kebiasaanya. Siswa tidak diminta memahami rincian-rincian isi dalam membaca cepat ini, tetapi cukup dengan pokok-pokoknya saja. Namun perlu diingat bahwa tidak setiap bahan bacaan dapat dijadikan bahan membaca cepat.


(34)

4. Membaca rekreatif. Tujuan membaca rekreatif adalah untuk memberikan latihan kepada para siswa membaca cepat dan menikmati apa yang dibacanya. Tujuannya lebih jauh adalah untuk membina minat, keterampilan dan kecintaan membaca.

5. Membaca analisis. Tujuan utamanya ialah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. Siswa dilatih agar dapat menggali dan menunjukkan detail-detail yang memperkuat ide utama yang disajikan penulis.

Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan jenis membaca dalam hati.

2.2.5 Keterampilan Membaca Bahasa Arab

Keterampilan membaca bahasa Arab (maharah al- qira’ah/ reading skiil) adalah kemampuan mengenali dan memahami isi sesuatu yang tertulis (lambang-lambang tertulis) dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati (Hermawan 2010:143).

Makna yang lebih luas, membaca tidak hanya terpaku kepada kegiatan melafalkan dan memahami makna bacaan dengan baik, yang hanya melibatkan unsur kognitif dan psikomotorik, namun lebih dari itu menyangkut penjiwaan atas isi bacaan. Jadi pembaca yang baik adalah pembaca yang mampu berkomunikasi secara intim dengan bacaan, ia bisa gembira, marah, kagum, rindu, sedih, dan sebagainya sesuai gelombang isi bacaan. Membaca dalam makna yang luas ternyata tidak mudah, sebab banyak variabel yang terlibat, namun untuk sekedar pendahuluan, kemampuan melafalkan kata-kata dan memahami makna secara


(35)

utuh sudah termasuk baik. Adapun penjiwaan dan implementasi makna dalam kehidupan akan muncul kemudian dengan memperbanyak latihan.

2.2.6 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak

Standar Kompetensi membaca di MAN Demak kelas XI IPS semester genap adalah memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum.

Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca Bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog tentang fasilitas umum.

1. Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan wacana tulis secara tepat dan benar. 2. Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar.

3. Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat.

2.2.7 Tes Keterampilan Membaca

Tes kemampuan membaca diartikan sebagai kemampuan untuk memahami informasi yang disampaikan pihak lain melalui sarana tulisan. Tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur kompetensi siswa memahami isi informasi yang terdapat dalam bacaan. Oleh karena itu, teks bacaan yang diujikan hendaklah yang mengandung informasi yang menuntut untuk dipahami (Nurgiyantoro 2010:371). Nurgiyantoro menegaskan bahwa tes kemampuan membaca dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa untuk


(36)

memahami wacana tulis. Misalnya, kemampuan menemukan informasi tersurat maupun tersirat dalam suatu wacana tulis, menentukan ide pokok dalam suatu paragraf, menyimpulkan isi wacana dan menentukan tema atau judul bacaan.

Persoalan yang muncul dalam tes keterampilan membaca adalah bagaimana mengukur kemampuan pemahaman isi pesan tersebut, yaitu apakah sekadar menuntut siswa memilih jawaban yang telah disediakan atau menanggapi dengan bahasa sendiri. Selama ini, bentuk soal yang lazim dipakai adalah merespon jawaban yang telah dibuat dan belum terlihat memaksimalkan tugas-tugas yang menuntut siswa mendayakan potensi yang dimilki untuk merespon wacana dengan kemampuannya sendiri (Nurgiyantoro 2010:376).

Jika sebuah tes sekadar menuntut siswa mengidentifikasi, memilih atau merespon jawaban yang telah disediakan, misalnya bentuk soal objektif seperti pilihan ganda, tes itu merupakan tes tradisional. Sebaliknya, jika tes pemahaman pesan tertulis itu sekaligus menuntut siswa untuk mengkonstruksi jawaban sendiri, baik secara lisan maupun tertulis, maka tes itu menjadi tes otentik. Mengkonstruksi jawaban sendiri artinya peserta uji membuat jawaban sesuai dengan pemahamannya terhadap pesan dan kemampuannya membahasakan kembali baik secara tertulis maupun lisan. Kedua macam tes tersebut sama-sama diperlukan untuk mengukur hasil pembelajaran siswa. Pada ujian akhir yang waktunya dibatasi dalam hal pengerjaan oleh siswa maupun guru yang mengoreksi jawaban, soal bentuk tradisional tampak lebih efektif dipilih. Apalagi soal bentuk ini mampu menampung banyak soal sehingga validitas dan reliabilitas tes secara teoritis lebih memungkinkan untuk terpenuhi. Namun, untuk ujian


(37)

proses yang sekaligus sebagai bagian strategi pembelajaran, tugas-tugas yang berkadar otentik yang sebaiknya dipilih (Nurgiyantoro 2010:377).

2.2.8 Pengertian Metode dan Strategi

Menurut Nata (dalam Rohmah 2011:25) metode berasal dari dua kata, yaitu metha dan hodos yang berarti jalan atau cara. Dengan demikian metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Khusus dalam istilah pendidikan menurut Jalaluddin bahwa: “Metode adalah suatu cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik (peserta didik)” (dalam Soleh 2012:20). Jadi yang dimaksud dengan metode dalam hal ini adalah jalan atau cara yang dilalui untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik, sehingga tercapai tujuan pendidikan.

Menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2008:2) strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang. Strategia dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan cara yang dilalui untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai, sedangkan strategi adalah suatu teknik yang digunakan oleh guru atau pendidik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dirancang sebelumnya.


(38)

2.2.9Metode Reading Guide

1. Pengertian metode reading guide

Ada banyak metode yang bisa diberikan dalam proses pembelajaran diantaranya metode reading guide. Reading guide terdiri dari 2 kata yaitu reading dan guide. Reading menurut Echols dan Shadily adalah membaca atau melihat catatan (dalam Soleh 2012:20), menurut Mulyono membaca adalah “pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca untuk membangun suatu pengertian melalui pengalaman yang dimiliki” (dalam Abdurrahman 2003:200 -201).

Menurut Listiyanto Ahmad, membaca atau reading adalah suatu proses menalar (reading is reasoning). Aktivitas membaca dilakukan untuk mendapatkan dan memproses informasi hingga mengendap menjadi sebuah pengetahuan. Pengetahuan itu kemudian menjadi suatu dasar untuk dinamisasi kehidupan, memperlihatkan eksistensinya, berjuang mempertahankan hidup dan mengembangkan dalam bentuk sains dan teknologi sebagai kebutuhan hidup manusia (Ahmad 2010:14).

Sedangkan guide menurut Echols dan Shadily sebagai penuntun/pedoman (dalam Soleh 2012:20). Jadi reading guideadalah membaca terbimbing. Metode

reading guide adalah bentuk metode pembelajaran yang mengarah pada

penyampaian materi secara optimal karena banyaknya materi yang harus diselesaikan dengan lebih banyak melibatkan kegiatan membaca siswa melalui bimbingan berbentuk kisi-kisi (Hisyam dkk 2008:8).


(39)

Metode Reading Guide dilaksanakan dengan cara guru memilih materi yang akan dipelajari pada hari itu. Lalu guru membuat daftar pertanyaan sebanyak mungkin berdasarkan materi yang akan dipelajari (Ismail 2008:82). 2. Tujuan metode reading guide

Tujuan metode reading guide adalah membantu peserta didik fokus dalam memahami suatu materi pokok (Munir 2009:24).

Metode Reading Guide ini lebih mengedepankan aktivitas siswa dalam mencari, mengolah dan melaporkan informasi dari sumber belajar. Proses pembelajaran dalam susana menyenangkan. Dan yang paling utama adalah para siwa bisa lebih fokus pada materi pokok karena mereka secara langsung dibimbing dengan daftar pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, sehingga proses pembelajaran jelas akan lebih efektif dan efesien.

3. Prinsip-prinsip metode reading guide

Ada 5 prinsip strategi proses belajar mengajar dengan penggunaan metode reading guide (Soleh 2012:22) yaitu:


(40)

a. Motivasi

PBM tidak lepas dari adanya motivasi baik motivasi intrinsik yang berasal dari peserta didik seperti keinginan untuk belajar dengan baik atau motivasi ekstrinsik yang berasal dari luar peserta didik seperti dorongan dari orang tua dan guru.

b. Kooperatif dan Kompetisi

Ini dimaksudkan untuk pembentukan sikap kerja sama dalam mencapai suatu tujuan bersama seperti diskusi bersama tentang suatu materi.

c. Korelasi dan Integrasi

Berkaitan dengan sifat keterbatasan manusia untuk mengingat apa yang sudah dipelajarinya seperti siswa saling melengkapi kekurangan teman yang dimiliki siswa.

d. Aplikasi dan transformasi

Merupakan bentuk penerapan teori-teori/prinsip serta kaidah-kaidah yang telah dipelajari oleh siswa.

e. Individualisasi

Proses individualisasi dilakukan dengan diantara siswa aktif mencari tahu tentang materi dengan banyak membaca buku dan bertanya kepada guru atau orang tua.

Ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara siswa belajar aktif dengan dilakukannya strategi metode reading guide (Soleh 2012:22-24), yaitu :


(41)

a. Stimulasi belajar

Pesan yang diterima siswa dari guru melalui informasi biasanya dalam bentuk stimulus. Stimulus tersebut dapat berbentuk verbal/bahasa, visual, auditif, taktik, dan lain-lain. Ada dua cara yang mungkin membantu para siswa agar pesan tersebut mudah diterima. Cara pertama perlu adanya pengulangan sehingga membantu siswa dalam memperkuat pemahamannya. Cara kedua adalah siswa menyebutkan kembali pesan yang disampaikan guru kepada siswa. b. Perhatian dan motivasi

Perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara lain melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada siswa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian siswa, seperti gambar, foto, diagram, dan lain-lain. Sedangkan motivasi belajar bisa tumbuh dari dua hal, yakni tumbuh dari dalam dirinya sendiri dan tumbuh dari luar dirinya.


(42)

c. Respons yang dipelajari

Keterlibatan atau respons siswa terhadap stimulus guru bisa meliputi berbagai bentuk seperti perhatian, proses internal terhadap informasi, tindakan nyata dalam bentuk partisipasi kegiatan belajar seperti memecahkan masalah, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru, menilai kemampuan dirinya dalam menguasai informasi, melatih diri dalam menguasai informasi yang diberikan dan lain-lain.

d. Penguatan

Sumber penguat belajar untuk pemuasan kebutuhan berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Penguat belajar yang berasal dari luar diri seperti nilai, pengakuan prestasi siswa, persetujuan pendapat siswa, ganjaran, hadiah dan lain-lain, merupakan cara untuk memperkuat respons siswa. Sedangkan penguat dari dalam dirinya bisa terjadi apabila respons yang dilakukan siswa betul-betul memuaskan dirinya dan sesuai dengan kebutuhannya.

e. Pemakaian dan pemindahan

Belajar dengan memperluas pembentukan asosiasi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memindahkan apa yang sudah dipelajari pada situasi lain yang serupa di masa mendatang. Asosiasi dapat dibentuk melalui pemberian bahan yang bermakna, berorientasi kepada pengetahuan yang telah dimiliki siswa, memberi contoh yang


(43)

jelas, memberi latihan yang teratur, pemecahan masalah yang serupa, melakukan dalam situasi yang menyenangkan.

Dalam upaya memunculkan, merangsang, dan memupuk pertumbuhan kreativitas, pada proses penerapan metode reading guide guru harus menata sikap dan falsafah mengajarnya (Soleh 2012:24-25).

a. Sikap Guru

Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas siswa adalah dengan mendorong motivasi intrinsik. Semua anak harus belajar bidang ketrampilan di sekolah, dan banyak anak memperoleh ketrampilan kreatif melalui model-model berpikir dan bekerja kreatif. Motivasi intrinsik akan tumbuh, jika guru memungkinkan anak untuk diberi otonomi sampai batas tertentu di kelas.

Guru harus mengkondisikan ruang pembelajaran yang nyaman, ukuranya adalah siswa merasa tidak tertekan atau tegang sehingga motivasi internal tumbuh, ketegangan kurang, dan belajar konseptual lebih baik. Pendekatan yang dipilih adalah tidak diawasi tapi diarahkan (non-controlling but directed), sehingga 2anak melihat dirinya sebagai lebih kompeten di sekolah dan mempunyai rasa harga diri yang lebih tinggi dari pada anak-anak yang melihat lingkungan kelas mereka sebagai mengawasi. Penekananya lebih pada belajar bukan pada penilaian, dengan sikap ini guru betul-betul dapat menjadi kolaborator dalam belajar.


(44)

b. Falsafah Mengajar

Falsafah mengajar yang mendorong kreativitas anak secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

1) Belajar adalah sangat penting dan sangat menyenangkan. 2) Anak patut dihargai dan disayangi sebagai pribadi yang

unik.

3) Anak hendaknya menjadi pelajar yang aktif. Mereka perlu didorong untuk membawa pengalaman, gagasan, minat, dan bahan mereka di dalam kelas. Siswa diberi kesempatan untuk membicarakan bersama dengan guru mengenai tujuan bekerja/belajar setiap hari, dan perlu diberi otonomi dalam menentukan bagaimana mencapainya.

4) Anak perlu merasa nyaman dan dirangsang di dalam kelas sehingga tidak ada tekanan atau ketegangan.

5) Guru merupakan nara sumber, bukan polisi atau dewa. Anak harus menghormati guru, tetapi merasa aman dan nyaman dengan guru.

6) Anak perlu merasa bebas untuk mendiskusikan masalah secara terbuka, baik dengan guru maupun dengan teman sebaya. Ruang kelas adalah milik mereka juga dan mereka berbagi tangung jawab dalam mengaturnya.


(45)

4. Langkah-Langkah Metode Reading Guide (Zaini dkk 2007:8)

Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide diantaranya :

a. Tentukan bacaan yang akan dipelajari

b. Buat pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi. c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya

kepada peserta didik.

d. Tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan.

e. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya kepada peserta didik.

f. Di akhir pelajaran beri ulasan secukupnya.

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Reading Guide (Zulaikhoh 2010:27-28) Pada penerapan metode pembelajaran Reading Guide terdapat kelebihan dan kekurangan, adapun kelebihan dan kekurangan dalam penerapan metode pembelajaran Reading Guide diantaranya adalah :

a. Kelebihan Metode Pembelajaran Reading Guide:

1. Peserta didik lebih berperan aktif dalam menjawab dan berani mengajukan pertanyaan pada guru.


(46)

2. Materi dapat lebih cepat diselesaikan dalam kelas. 3. Memotivasi peserta didik untuk senang membaca. 4. Membangkitkan minat baca peserta didik.

5. Mempermudah guru dalam mengelola kelas. 6. Menciptakan suasana kelas yang kondusif. b. Kekurangan Metode Pembelajaran Reading Guide:

1. Peserta didik yang tidak berani bertanya maupun menjawab pertanyaan guru akan semakin tertinggal dalam pencapaian KKM.

2. Guru harus menyiapkan lembar bacaan dan lembar pertanyaan dalam jumlah sesuai dengan jumlah peserta didik sehingga dibutuhkan persiapan yang matang.


(47)

30 BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab 3 ini akan diuraikan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain : (1) jenis dan desain penelitian, (2) variabel penelitian, (3) subjek penelitian, (4) lokasi dan waktu penelitian, (5) instrument penelitian, (6) hipotesis, (7) uji instrumen, (8) teknik pengumpulan data, dan (9) teknik analisis data. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bab 3, sebagai berikut : 3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena data yang disajikan berhubungan dengan angka-angka, dan teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Eksperimen merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan sebab-akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen (Ainin 2013:92). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental, desain ini terbagi menjadi dua bentuk desain yaitu time series design dan nonequivalent control group design (Sugiyono 2010:114). Penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-post-test control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random (Sugiyono 2010:116) adalah sebagai berikut:


(48)

O1 X O2

O3 O4

Keterangan :

O1= pre-test kelompok eksperimen

O2= post-test kelompok eksperimen

X = perlakuan

O3= pre-test kelompok kontrol

O4= post-test kelompok kontrol

Desain penelitian ini, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dikenakan (observasi sebelum eksperimen dan biasa disebut pre-test) dan (observasi sesudah eksperimen dan biasa disebut post-test), tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang mendapat perlakuan X. Pengaruh perlakuan X terhadap Y adalah ( (Sugiyono 2010: 116).

3.2Variabel Penelitian

Istilah “variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian, F.N. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran (dalam Arikunto 2010: 159). Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya (dalam Sugiyono 2013:61).

Sedangkan menurut Sugiyono (2013:61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.


(49)

Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu: 1) Variabel Bebas (X)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode reading guide. 2) Variabel Terikat (Y)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak.

Gambar 3.1 Paradigma Sederhana 3.3Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Arikunto (2010:88) adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel melekat, dan yang dipermasalahkan. Sesuai dengan fokus penelitian, yaitu eksperimen mengenai efektivitas metode reading guide terhadap keterampilan membaca bahasa Arab siswa kelas XI IPS MAN Demak, subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS MAN Demak, terdiri dari kelas XI IPS 4 dan kelas XI IPS 5 dengan jumlah 80 siswa. Alasan diambilnya dua kelas ini karena dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang menghendaki adanya kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XI IPS 4 merupakan kelas kontrol dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 14 siswa dan 26 siswi dan kelas XI IPS 5 merupakan kelas eksperimen dengan jumlah 40 siswa yang terdiri dari 14 siswa dan 26 siswi. Alasan memilih sampel kelas XI IPS karena pembelajaran bahasa


(50)

Arab yang rendah disebabkan kurang bervariasinya metode pembelajaran yang digunakan dan kurangya minat siswa dalam pembelajaran bahasa Arab.

3.4Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas XI IPS 4 dan XI IPS 5 semester genap di Madrasah Aliyah Negeri Demak (MAN Demak) dengan alamat Jalan Diponegoro No. 27 Wonosalam Demak. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Januari 2015 sampai 26 Februari 2015 dengan empat kali pertemuan pada kelas eskperimen dan kelas kontrol.

3.5 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:305) kualitas instrumen penelitian dalam penelitian kuantitatif berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis buatan peneliti yang telah disesuaikan dengan materi pembelajaran pada kompetensi dasar yang ingin dicapai dan disesuaikan dengan silabus kelas XI IPS MAN Demak serta RPP yang digunakan ketika penelitian berlangsung. Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain dengan tes intelegensi (IQ), tes minat, tes bakat, dan tes prestasi.

Tes prestasi buatan peneliti ini digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari sesuatu, sehingga yang diukur adalah pemahaman


(51)

siswa tentang materi yang dipelajari sebelum dan sesudah menggunakan metode reading guide.

Aspek-aspek dalam penilaian keterampilan membaca dalam penelitian ini telah disesuaikan dengan aspek penilaian tes keterampilan membaca yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro. Penilaian setiap aspek dalam instrumen tes ditentukan skor sebagai patokan atau ukuran. Pengkategorian tersebut meliputi kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Kategori kurang jika skor diperoleh kurang dari 75 (بس ), kategori cukup bila skor diperoleh antara 75-79 ( قم ), kategori baik jika mendapat skor antara 80-89 (ديج), kategori sangat baik jika skor yang didapatkan siswa antara 90-100 (دج ديج ), adapun penskoran dari setiap aspek dapat dilihat dengan tabel berikut :

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Membaca Bahasa Arab

No Kriteria

Penilaian Skor Kriteria Kategori

1. Menentukan tema dan judul bacaan

16- 20 Siswa dapat menentukan tema dan judul bacaan tanpa adanya

kesalahan

Sangat baik (دجديج ) 11- 15 Siswa dapat mentukan tema dan

judul bacaan dengan kesalahan 1 kata

Baik (ديج) 6-10 Siswa dapat menentukan tema dan

judul bacaan dengan kesalan 2 kata

Cukup ( قم) 1-5 Siswa dapat menentukan tema dan

judul bacaan dengan kesalan 3 kata

Kurang )بسار( 2

Menyimpul-kan isi wacana

16-20 Siswa dapat menyimpulkan isi wacana secara keseluruhan tanpa ada kesalahan

Sangat baik (دجديج )


(52)

11-15 Siswa dapat menyimpulkan isi wacana secara keseluruhan dengan kesalahan 1 kata

Baik (ديج)

6-10 Siswa dapat menyimpulkan isi wacana secara keseluruhan dengan kesalahan 2 kata

Cukup ( قم) 1-5 Siswa dapat menyimpulkan isi

wacana secara keseluruhan dengan kesalahan 3 kata

Kurang

)بس (

3. Menentukan ide pokok dalam satu

paragraph

50-60 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf tanpa adanya kesalahan

Sangat baik (دجديج ) 40-50 Siswa dapat menentukan ide

pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan 1-2 kata dalam setiap paragrafnya

Baik (ديج)

30-40 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan 3-4 kata dalam setiap paragrafnya

Cukup ( قم)

10-30 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan 5-6 kata dalam setiap paragrafnya

Kurang

)بس (

0-10 Siswa dapat menentukan ide pokok dalam setiap paragraf dengan kesalahan lebih dari 6 kata dalam setiap paragrafnya

Sangat kurang

Kategori penilaian keterampilan membaca telah disesuaikan dengan kategori penilaian sekolah seperti dalam tabel berikut :


(53)

Tabel 3.2 Kategori Penilaian Keterampilan Membaca Bahasa Arab

No. Kategori Nilai

1 Sangat baik) دج ديج( 91-100

2. Baik )ديج( 81-90

3. Cukup ) قم( 76-80

4. Kurang )بس ) <75

5. KKM 75

3.6Hipotesis

Hipotesis berasal dari dua kata yaitu “hypo” yang artinya “di bawahdan

“thesa” yang artinya “kebenaran” (Arikunto 2010:110). Sedangkan menurut Nazir (dalam Ainin 2013:36) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang sebenarnya harus diuji secara empiris. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian (Arikunto 2010:112-113) yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol.

Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan dua kelompok. Ha dirumuskan dengan kalimat positif “ada/terdapat”. Sedangkan hipotesis nol (Ho), yaitu hipotesis yang akan diuji, sehingga nantinya akan diterima atau ditolak. Menerima Ho berarti menolak Ha, begitu pula sebaliknya. Hipotesis nol berarti menunjukkan “tidak ada” dan biasanya dirumuskan dengan kalimat negatif.

Hipotesisi nol dalam penelitian ini adalah :

Ho= Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide tidak efektif pada keterampilan membaca bahasa Arab.


(54)

Adapun hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah :

Ha= Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide efektif pada keterampilan membaca bahasa Arab.

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan, artinya hipotesis Alternatif akan diterima atau ditolak. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang hendak dicapai dan dipecahkan. Hipotesis hanya bersifat dugaan yang mungkin benar atau justru mungkin salah. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t. Nilai tes dianalisis dengan uji statistika untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan pos-ttest setelah kelompok tersebut diberi pembelajaran menggunakan metode reading guide.

3.7Uji Instrumen 3.7.1 Validitas

Menurut Arikunto (2010:211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Penelitian ini menggunakan validitas internal instrument yang meliputi validitas isi (Content Validity) dan validitas konstruk (Contruck Validity) (Sugiyono 2013:176). Validitas konstruk menurut Nurgiyantoro (2010:185) merupakan proses penentuan skor sebuah tes berkaitan dengan skor lainnya.

Untuk instrumen yang berbentuk test, maka pengujian validitas isi dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono 2010:353). Untuk mengukur validitas isi tes ini maka diperlukan konsultasi ahli dengan melalui penelaahan kisi-kisi tes dengan menyertakan silabus, RPP, kisi-kisi soal dan soal tes yang peneliti buat.


(55)

Untuk mengukur tingkat validitas konstruk (Construck validity), peneliti menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (dalam Arikunto 2010:213), yaitu :

r

xy=

∑ ∑ ∑

√ ∑

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah responden

X : Nilai variabel X/skor item Y : Nilai variabel Y/skor total (Arikunto 2010:213)

Keputusan uji :

rxy rtabel = item soal tersebut valid

rxy rtabel = item soal tersebut tidak valid

(Ridwan 2008:227)

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas internal instrumen yang berupa tes yang meliputi validitas isi dan validitas konstruk.

3.7.2 Realibilitas

Reliabilitas adalah hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan


(56)

alat pengukur yang sama pula (Siregar 2010: 173). Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2013:348).

Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas instrumen koefisien reliabilitas Alpha Cronbach karena diterapkan pada tes uraian yang mempunyai skor berskala, dengan rumus sebagai berikut :

Rumus koefisien reliabilitas Alpha:

r

11=

-

)

Keterangan:

r11= Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ = Jumlah varian butir

= Varian total (Arikunto 2010:239)

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah

Sangat rendah (Tak berkorelasi) Sumber: (Arikunto 2010:319)

3.8Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.


(57)

Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain: tes untuk mengukur inteligensi (IQ), tes minat, tes bakat khusus, dan sebagainya. Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa digunakan di sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) tes buatan guru dan (2) tes terstandar (Arikunto 2010:266).

Teknik tes digunakan untuk mengambil data berupa kemampuan siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan keterampilan membaca siswa kelas XI IPS MAN Demak. Tes diberikan kepada siswa pada awal pertemuan (pre-test) dan akhir pertemuan (post-test) setelah diberi perlakuan, yaitu penggunaan metode reading guide. Jenis tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang memiliki skor berkala.

Adapun kisi-kisi pre-test (tes yang dilakukan pada awal pertemuan) untuk kelas kontrol dengan kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Kisi-Kisi Pre-Test

No. Soal Indikator Kompetensi

Dasar Standar Kompetensi 1 2 3

ع

ما

ام

با لا

لا

؟

ام

فلا

م

ئ لا

با لا

لا

؟

ك ة ك

فا ما

عا

! ماعلا

 Menentukan tema

wacana tulis  Menentukan ide pokok dari wacana tulis

 Menentukan informasi rinci dari wacana tulis

Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar

Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat

Membaca/qiro’ah (Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog tentang fasilitas umum


(58)

4

5

ا ام

يف ع ة

ع

؟ ماعلا فا ماب

ملكلا نعم ام

؟

اهت تلا

أ عيطتس ه

ع أ ده ش

يف م ع قف ؟ ت ك ج

 Menafsirkan makna kata/ungkap an sesuai konteks

 Menjawab pertanyaan mengenai informasi tertentu dari wacana tulis

Sedangkan kisi-kisi untuk post-test (test yang dilakukan setelah dilakukan perlakuan) untuk kelas eksperimen dan post-test untuk kelas kontrol adalah:

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Post-Test

No. Soal Indikator Kompetensi

Dasar Standar Kompetensi 1 2

ام

ا ه ع

ما

؟

لا

فلا

ام

ئ لا

م

؟ با لا

لا

فلا

ام

 Menentukan tema

wacana tulis  Menentukan ide pokok dari wacana tulis

Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara tepat dan benar

Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana secara tepat

Membaca/qiro’ah (Memahami wacana tulis berbentuk

paparan atau dialog tentang fasilitas umum


(59)

3

4

5

ئ لا

؟ ا فلا

أ نم عفانم ركذ

!ءابرهكلا

صنلل لكشلا عض ةقباسلا !

جسم

له

ل

ا ا

! ك ا ؟ ا ا

 Menentukan informasi rinci dari wacana tulis

 Menafsirkan makna kata/ungkap an sesuai konteks  Menjawab

pertanyaan mengenai informasi tertentu dari wacana tulis

3.9Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan artinya hipotesis akan diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t-test. Nilai tes dianalisis dengan uji statistika untuk menentukan ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test setelah kelompok tersebut diberi pembelajaran menggunakan metode reading guide. Peneliti menggunakan rumus t-test untuk


(60)

menguji hipotesis tersebut, dan sebelum dibandingkan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen akan dicari masing-masing mean dari hasil pre-test dan post-test.

3.9.1 Rata-Rata Kelas

Data yang berupa nilai rata-rata (mean) dari kelas kontrol dan kelas eksperimen didapatkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Me=

Keterangan :

Me = Nilai rata-rata (mean) ∑ = Jumlah Skor/nilai Jumlah Siswa (Sugiyono 2013:49).

3.9.2 Uji Kesamaan Dua Varians (Homogenitas)

Disamping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto 2013:363-364).

Untuk menentukan rumus t-tes, akan dipilih utuk pengujian hipotesis, maka perlu diuji dulu varians ke dua sampel homogen atau tidak. Pengujia homogenitas varias digunaka uji F dengan rumus sebagai berikut:

F =


(61)

Keputusan uji:

Jika : maka tidak homogen

Jika : , maka homogen

(Suprapto 2013:149)

3.9.3 Menghitung Data dengan Menggunakan Uji t-test

Rumus t-test secara umum, pola penelitian dilakukan terhadap dua kelompok, yang satu merupakan kelompok eksperimen (yang dikenal dengan perlakuan) dan kelompok kontrol atau kelompok pembanding yang tidak dikenai perlakuan.

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menguji adanya perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

Ho = Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide tidak efektif pada keterampilan membaca bahasa Arab ( ).

Ha = Pembelajaran dengan menggunakan metode reading guide efektif pada keterampila membaca bahasa Arab ( ).

Sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, maka teknik analisis yang dapat digunakan adalah uji t satu pihak kanan. Rumus t data yang digunakan sangat ditentukan oleh hasil uji kesamaan varians antara dua kelompok tersebut. Setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua kelompok diolah dengan membandingkan kedua mean.


(62)

Adapun runus uji t untuk dua kelompok atau dua sampel yang tidak saling berkorelasi atau tidak berpasangan ada dua macam:

1). Separated varian

t =

̅ ̅

Keterangan:

t = nilai t hitung ̅ = mean

S2 = varian

n = jumlah sampel 2). Polled varian

t =

̅ ̅

Adapun pedoman penggunaan rumus tersebut adalah sebagai berikut:

a). Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen ( = ) maka

dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated maupun poll varian. Untuk melihat harga t-tabel digunakan dk = n1 + n2– 2.

b). Bila n1 n2, dan varian homogen ( = ) maka dapat digunakan rumus


(63)

c). Bila n1 = n2, dan varian tidak homogen ( ) dapat digunakan rumus

separated maupun poll varian, dengan dk = n1– 1 atau n2– 2. Jadi bukan n1 + n2

– 2. (Phopan, 1973).

d). Bila n1 n2 dan varian tidak homogen ( ). Untuk ini digunakan t-test

dengan separated varian, sebagai pengganti tabel dihitung dari selisih harga t-tabel dengan dk (n1 – 1) dan dk (n2 – 2) dibagi dua, dan kemudian ditambahkan

dengan harga t yang terkecil (Sugiyono 2010:272-273). Keputusan uji:

Ho diterima jika

⁄ artinya rata-rata hasil belajar dan aktivitas siswa kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan kelompok kontrol.

Ha diterima jika > artinya rata-rata hasil belajar dan aktivitas siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada dengan kelompok kontrol.


(64)

47 BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bab 4 adalah sebagai berikut:

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan di MAN Demak tentang “Efektivitas Metode Reading Guide Terhadap Keterampilan Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas XI IPS MAN Demak ”, peneliti telah memperoleh data dari tes. Data yang berasal dari tes, diambil dari kegiatan pre-test maupun post-test. Data hasil tes tersebut kemudian dilakukan tabulasi data hasil tes, kemudian dianalisis dengan melakukan penghitungan nilai rata-rata (mean), uji kesamaan dua varians dan uji hipotesis. Hasil analisis data dan pembahasannya akan diuraikan sebagai berikut:

4.1.1 Uji Instrumen

Sebelum melaksanakan pengambilan data, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang diberikan pada 29 siswa. Uji coba instrumen bertujuan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen tersebut sebelum digunakan sebagai penelitian. Untuk menghitung validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan skor nilai dari uji coba instrumen tersebut, seperti terurai dalam tabel berikut ini:


(65)

Tabel 4.1 Skor Nilai Instrumen

No. Kode Siswa Menentukan Tema dan Judul Menyimpulkan isi wacana Menentuka n ide pokok

dalam satu paragraf

Skor Total

1 I-1 16 16 50 82

2 I-2 10 10 32 52

3 I-3 15 15 43 73

4 I-4 15 15 47 77

5 I-5 10 10 25 45

6 I-6 4 4 31 39

7 I-7 15 15 45 75

8 I-8 15 15 42 72

9 I-9 15 15 52 82

10 I-10 13 12 40 65

11 I-11 8 7 22 37

12 I-12 13 12 41 66

13 I-13 13 12 41 66

14 I-14 15 15 42 72

15 I-15 15 15 20 50

16 I-16 10 10 41 61

17 I-17 15 15 47 77

18 I-18 20 15 45 80

19 I-19 15 15 37 67

20 I-20 15 15 37 67

21 I-21 10 10 27 47

22 I-22 15 15 46 76

23 I-23 15 15 40 70

24 I-24 15 15 42 72

25 I-25 10 10 37 57

26 I-26 10 10 35 55

27 I-27 9 9 26 44

28 I-28 9 8 41 58

29 I-29 15 15 48 78

Jumlah 375 365 1122 1862

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang akan dihitung dengan rumus sebagai berikut:


(66)

4.1.1.1 Validitas

4.1.1.1.1 Validitas Konstruk

Untuk mengetahui kevalidan atau kesahihan suatu instrumen tersebut, peneliti menggunakan validitas konstruk (construck validity) yang dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

1. Menentukan Tema dan Judul

Tabel 4.2 Validitas Menentukan Tema dan Judul

Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2

I-1 16 82 1312 256 6724

I-2 10 52 520 100 2704

I-3 15 73 1095 225 5329

I-4 15 77 1155 225 5929

I-5 10 45 450 100 2025

I-6 4 39 156 16 1521

I-7 15 75 1125 225 5625

I-8 15 72 1080 225 5184

I-9 15 82 1230 225 6724

I-10 13 65 845 169 4225

I-11 8 37 296 64 1369

I-12 13 66 858 169 4356

I-13 13 66 858 169 4356

I-14 15 72 1080 225 5184

I-15 15 50 750 225 2500

I-16 10 61 610 100 3721

I-17 15 77 1155 225 5929

I-18 20 80 1600 400 6400

I-19 15 67 1005 225 4489


(67)

Lanjutan . . .

Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2

I-20 15 67 1005 225 4489

I-21 10 47 470 100 2209

I-22 15 76 1140 225 5776

I-23 15 70 1050 225 4900

I-24 15 72 1080 225 5184

I-25 10 57 570 100 3249

I-26 10 55 550 100 3025

I-27 9 44 396 81 1936

I-28 9 58 522 81 3364

I-29 15 78 1170 225 6084

Jumlah 375 1862 25133 5155 124510

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dan dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan N = 29 diperoleh = 0,367. Jika > berarti instrumen dinyatakan valid, karena > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menentukan tema dan judul tersebut dinyatakan valid.

� ∑ ∑ ∑

√ � ∑ ∑ � ∑ ∑


(68)

Tabel 4.3 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah

Sangat rendah (Tak berkorelasi) Berdasarkan tabel interpretasi nilai r dengan maka tingkat validitas untuk aspek Menentukan tema dan judul tinggi.

2. Menyimpulkan Isi Wacana

Tabel 4.4 Validitas Menyimpulkan Isi Wacana

Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2

I-1 16 82 1312 256 6724

I-2 10 52 520 100 2704

I-3 15 73 1095 225 5329

I-4 15 77 1155 225 5929

I-5 10 45 450 100 2025

I-6 4 39 156 16 1521

I-7 15 75 1125 225 5625

I-8 15 72 1080 225 5184

I-9 15 82 1230 225 6724

I-10 12 65 780 144 4225

I-11 7 37 259 49 1369

I-12 12 66 792 144 4356

I-13 12 66 792 144 4356

I-14 15 72 1080 225 5184

I-15 15 50 750 225 2500

I-16 10 61 610 100 3721


(69)

Lanjutan . . .

Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2

I-17 15 77 1155 225 5929

I-18 15 80 1200 225 6400

I-19 15 67 1005 225 4489

I-20 15 67 1005 225 4489

I-21 10 47 470 100 2209

I-22 15 76 1140 225 5776

I-23 15 70 1050 225 4900

I-24 15 72 1080 225 5184

I-25 10 57 570 100 3249

I-26 10 55 550 100 3025

I-27 9 44 396 81 1936

I-28 8 58 464 64 3364

I-29 15 78 1170 225 6084

Jumlah 365 1862 24441 4873 124510

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dan dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan N = 29 diperoleh = 0,367. Jika > berarti instrumen dinyatakan valid, karena > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menyimpulkan isi wacana tersebut dinyatakan valid.

� ∑ ∑ ∑

√ � ∑ ∑ � ∑ ∑


(70)

Tabel 4.5 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200

Tinggi Cukup Agak rendah

Rendah

Sangat rendah (Tak berkorelasi) Berdasarkan tabel interpretasi nilai r dengan maka tingkat validitas untuk aspek menyimpulkan isi wacana adalah tinggi.

3. Menentukan ide pokok dalam satu paragraf

Tabel 4.6 Validitas Menentukan ide pokok dalam satu paragraf

Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2

I-1 50 82 4100 2500 6724

I-2 32 52 1664 1024 2704

I-3 43 73 3139 1849 5329

I-4 47 77 3619 2209 5929

I-5 25 45 1125 625 2025

I-6 31 39 1209 961 1521

I-7 45 75 3375 2025 5625

I-8 42 72 3024 1764 5184

I-9 52 82 4264 2704 6724

I-10 40 65 2600 1600 4225

I-11 22 37 814 484 1369

I-12 41 66 2706 1681 4356

I-13 41 66 2706 1681 4356

I-14 42 72 3024 1764 5184

I-15 20 50 1000 400 2500

I-16 41 61 2501 1681 3721


(71)

Lanjutan . . .

Kode Siswa X Y Xy (x)2 (y)2

I-17 47 77 3619 2209 5929

I-18 45 80 3600 2025 6400

I-19 37 67 2479 1369 4489

I-20 37 67 2479 1369 4489

I-21 27 47 1269 729 2209

I-22 46 76 3496 2116 5776

I-23 40 70 2800 1600 4900

I-24 42 72 3024 1764 5184

I-25 37 57 2109 1369 3249

I-26 35 55 1925 1225 3025

I-27 26 44 1144 676 1936

I-28 41 58 2378 1681 3364

I-29 48 78 3744 2304 6084

Jumlah 1122 1862 74936 45388 124510

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh dan dapat diketahui bahwa pada taraf signifikansi atau = 5 % dengan N = 29 diperoleh = 0,367. Jika > berarti instrumen dinyatakan valid, karena > maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek menentukan ide pokok dalam satu paragraf tersebut dinyatakan valid.

� ∑ ∑ ∑

√ � ∑ ∑ � ∑ ∑


(1)

لل صص ما ا مما ا ف حلا ب

:ي اثلا لا يف ج اهت ا م ف شكم ا

كه ا يلا ا ا

ل ئام ع جسما لعج

بلصم . با لا لا ئ لا فلا ام ؟

! ك ا ؟ ا ا ل ا ا جسم له ب ابعلا اكم جسما ا ف ع ئاعش مل ما ف لا

جسما اك لب , هن

ب لع لا ا صا ما إ ع لل اً م ل ِاب ب عماج اكف

ااثم - لا م لعلا ف

ا ا لا لا لثم ماعلا م لعلا ب لفلا ع ب لا

ا عف َ ,اااجم ل أ يف جا ما م هريغ يف عماجلا ا ه يف ا لا اك با ل

م لا م اائ ش ب

ا ماع لا لع كلا لع لص ا اك لب بام

ب

؟ لا ا ه ع ماام ب ؟ ا فلا ئ لا فلا ام ب


(2)

LAMPIRAN 10


(3)

(4)

LAMPIRAN 11

DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN

Pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah

Pembelajaran dengan mengunakan metode reading guide

Para siswa sedang


(5)

memperhatikan penjelasan dari guru

Para siswa sedang mengerjakan soal post-test


(6)

LAMPIRAN 12

BIODATA DIRI

Nama : Fredina Fransiska

Tempat, Tanggal Lahir : Kudus, 26 Desember 1993

Alamat : Loram Wetan Rt. 02 Rw. 06 Jati, Kudus

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 2 Loram Wetan Jati Kudus 1999-2005

2. SMPN 1 Jati Kudus 2005-2008

3. SMAN 1 Mejobo Kudus 2008-2011

4. Universitas Negeri Semarang 2011-Sekarang

E-mail : fredina.pba2011@yahoo.com