Metode-metode pelatihan On the job training adalah sebagai Metode-metode pelatihan Off the Job Training adalah sebagai

33 kelemahan dan kelebihan. Disamping itu suatu cara latihan tertentu mungkin cocok untuk mendapatkan kemampuan atau ketrampilan tertentu, tapi tidak atau kurang cocok untuk yang lain, beberapa cara atau metode latihan yaitu : a Sistem magang, b Sistem ceramah, c Sistem peragaan, d Sistem bimbingan, e Sistem latihan praktek, dan f Sistem kombinasi. Diantara sistem diatas yang lebih sering digunakan dalam pelatihan menjahit tingkat dasar adalah sistem latihan praktek karena lebiih cepat paham dan mengerti, warga belajar lebih termotivasi dengan sistem ini:

2.6.5.1 Metode-metode pelatihan On the job training adalah sebagai

berikut a. Job instruction atau latihan instruksi jabatan adlah pelatihan dimana ditentukan seseorang bertindak sebagai pelatih untuk menginstruksikan bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses kerja. b. Coacing adalah bentuk pelatihan dan pengembangan ditempat kerja yang dilakukan oleh atasan dengan membimbing petugas melakukan pekerjaan secara informal dan biasanya tidak terencana. c. Job rotation adalah program yang direncanakan secara formal dengan cara menugaskan pegawai pada beberapa pekerjaan yang berbeda dan dalam bagian yang berbeda dengan organisas untuk menambah pengetahuan mengenai pekerjaan dalam organisasi. 34 d. Apprenticeship adalah pelatihan yang mengkombinasikan antara pelajaran kelas dengan praktek di lapangan yaitu setelah sejumlah teori diberikan peserta, peserta dibawa praktek lapangan.

2.6.5.2 Metode-metode pelatihan Off the Job Training adalah sebagai

berikut : a. Lecture atau kuliah adalah presentasi atau ceramah yang diberikan oleh pelatihan atau pengajar kepada sekelompok pendengar, biasanya kelompok yang cukup besar. b. Video presentatif adalah presentasi atau pengajaran yang disajikan melalui film, televise atau video tentang pengetahuan atau bagaimana melakukan suatu pekerjaan. c. Vestibule trainingsimulasi adalah latihan yang diberikan disebuah temapat yang khusus dirancang menyerupai tempat kerja, yang dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti tempat kerja. d. Role playing adalah metode pelatihan yang dilakukan dengan cara para peserta diberi peran tertentu untuk bertindak dalam situasi khusus. e. Case study adalah studi kasus yang dilakuka dengan memberikan beberapa kasus tertentu, kemudian para peserta diminta memecahkan kasus tersebut melalui diskusi disuatu kelompok belajar. Kasus-kasus yang diberikan sesuai dengan situasi nyata suatu pekerjaan akan menimbulkan transference. 35 f. Self study adalah meminta peserta untuk belajar sendiri melalui rancangan materi yang disusun dengan baik. Untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampiilan ada beberapa hal pokok yang harus diperhatikan dalam program pelatihan, hal tersebut mempunyai pengaruh terhadap berhasil tidaknya pelatihan yang dijalankan yaitu : 1. Metode Menurut syaiful Djamarah dan Aswan Zain 2002 :53. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 2. Media Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan A swan Zain 2002 : 54. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. 3. Evaluasi Menurut Cascio 1991 melalui program pelatihan akan diperoleh 2 hal yaitu apakah program pelatihan tersebut bergunatidak. Selama berlangsungnya pelaksanaan pelatihan perlu adanya kegiatan bimbingan baik individu maupun kegiatan bimbingan baik individual maupun kelompok , oleh karenanya perlu disediakan waktu dan berbagai kemudahan yang menunjang program bimbingan atau pembinaan fungsional. Pada akhir pelatihan dilaksanakan tes tertulis, dan menentukan tingkat kelulusan para peserta, serta mempersiapkan sertifikat bagi peserta yang dinilai lulus. Selanjutnya pengelola program mulai 36 memikirkan pelaksanaan program pasca pelatihan melalui kerja sama dengan atasan langsung dimana peserta bekerja.

2.6.6 Materi Pelatihan