Rancangan kurikulum harus diarahkan dan diprioritaskan terhadap pembelajaran dan layanan sebagai kerangka kerja untuk perencanaan kelas.
Menurut Mulyasa 2013:140 hal yang perlu dipertimbangkan adalah pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut:
1 Bagaimanakah guru menafsirkan tujuan, rasional, dan konsep
terhadap kurikulum; 2
Bagaimanakah guru menafsirkan minat dan kesiapan peserta dalam memahami materi dan membentuk kompetensi;
3 Apakah guru merasa nyaman dengan kompetensi dasar dan materi
standar, dan strategi belajar yang digunakan.
2.2.2.2. Tahap pelaksanaan proses pembelajaran
Evaluasi mengenai proses pelaksanaan pembelajaran akan mencakup: 1 kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan garis-garis
besar program pengajaran yang telah ditentukan; 2 kesiapan guru dalam melaksanakan program pembelajaran; 3 kesiapan peserta didik dalam mengikuti
proses pembelajaran; 4 minat atau pehatian peserta didik dalam mengikuti pembelajaran; 5 keaktifan peserta didik atau partisipasi peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung; 6 peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik yang memerlukannya; 7 komunikasi dua arah antara guru dan
murid selama proses pembelajaran berlangsung; 8 pemberian dorongan atau motivasi terhadap peserta didik; 9 pemberian tugas-tugas kepada peserta didik
dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh didalam kelas; 10 upaya meghilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan
yang dilakuakan disekolah. Penilaian proses dimaksudkan untuk menilai kualitas pembelajaran serta
internalisasi karakter dan pembentukan kompetensi peserta didik, termasuk
bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Dalam hal ini penilaian proses di lakukan untuk memenilai aktivitas, kreatifitas dan keterlibatan mental, emosional,
dan sosial dalam pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Anas Sudijono 2006:29
2.2.2.3. Evaluasi hasil belajar
Tujuan pendidikan merupakan perubahan perilaku yang direncanakan dapat dicapai melalui proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah hasil yang
dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar diukur untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan sehingga hasil
belajar harus sesuai dengan tujuan pendidikan Purwanto 2009:54. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis atau lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek danatau produk, portofolio, dan penilaian diri.
Pada hakekatnya evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi. Pada tahap ini kegiatan guru adalah
melakukan penilaian atas proses pembelajaran yang telah dilakukan. Evaluasi adalah alat untuk mengukur ketercapaian tujuan. Dengan evaluasi, dapat diukur
kuantitas dan kualitas pencapaian tujuan pembelajaran. Sebaliknya, oleh karena
evaluasi sebagai alat ukur ketercapaian tujuan, maka tolak ukur perencanaan dan pengembangannya adalah tujuan pembelajaran.
Evaluasi berfungsi sebagai alat ukur untuk menilai hasil pembelajaran dan juga sebagai umpan timbal balik dalam perbaikan proses pembelajaran, artinya
bahwa proses pembelajaran yang telah dilalui, apabila terdapat kekurangan- kekurangan akan terlihat setelah melakukan penilaian, otomatis dalam proses
pembelajaran selanjutnya akan membenahi alam menguasai materi yang diberikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Evaluasi pembelajaran
penilaian hasil belajar terdiri dari penilaian pembelajaran sebelum, selama, dan setelah pembelajaran, penilaian perilaku siswa dalam pembelajaran, serta hasil
pembelajaran itu sendiri. Evaluasi hasil belajar merupakan salah satu komponen penting dalam
pembelajaran yang juga harus direncanakan. Ini berarti, alat ukur atau instrumen evaluasi hasil belajar perlu lebih dahulu dipersiapkan sebelum proses
pembelajaran dilakukan. Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Penyusunan instrument evaluasi hasil belajar di awal, dan bukan setelah proses pembelajaran selesai, akan dapat berfungsi untuk memperjelas arah pembelajaran.
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran, baik tujuan umum maupun khusus, baik aspek kognitif, afektif
maupun psikomotorik Ahmad 2012:105. Dalam evaluasi atau penilaian hasil pembelajaran peserta didik, seorang
guru harus memiliki kemampuan sebagai berikut : 1 mampu memilih soal