Pengertian Sertifikasi Guru Dasar Hukum Sertifikasi Guru

12

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Pada bagian ini akan dijelaskan landasan teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Uraian mengenai kajian pustaka yaitu sebagai berikut:

2.1 Landasan teori

Pada bagian landasan teori akan diuraikan teori-teori yang relevan dengan penelitian ini. Teori-teori yang akan diuraikan dalam landasan teori meliputi: pengertian sertifikasi guru, dasar hukum sertifikasi guru, tujuan sertifikasi guru, manfaat sertifikasi guru, kriteria peserta sertifikasi guru, prosedur sertifikasi guru, pengertian kinerja guru, kompetensi guru, dan penilaian kinerja guru.

2.1.1 Pengertian Sertifikasi Guru

Dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Bab I Pasal 1 Ayat 11 tentang guru dan dosen, dijelaskan bahwa sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen. Sedangkan sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan profesionalitas yang diberikan kepada guru dan dosen Suyatno 2008:2. Menurut Mulyasa 2007: 34, sertifikasi guru adalah “proses uji kompetensi yang dirancang untuk mengungkapkan penguasaan kompetensi seseorang sebagai landasan pemberian sertifikat pendidik”. 13 Kemudian menurut Kunandar 2011 : 79 menjelaskan bahwa “sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertifikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi”. Guru yang telah mendapat sertifikat pendidik mempunyai kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu. National Comission on Educational Services NCES dalam Mulyasa 2007: 34 menjelaskan bahwa “certification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a teacher candidate’s creditials and provides him or her a license to teach”. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa sertifikasi adalah prosedur untuk menentukan apakah seorang calon guru layak diberikan izin dan kewenangan untuk mengajar. Beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikatnya sertifikasi merupakan pemberian sertifikat kepada pendidik. Sertifikat tersebut merupakan bukti formal bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, sehingga orang tersebut layak diberikan izin untuk mengajar.

2.1.2 Dasar Hukum Sertifikasi Guru

Menurut Suyatno 2008: 4-5 dasar hukum sertifikasi profesi guru adalah sebagai berikut: secara umum, sertifikasi guru dianggap sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Undang- Undang Sisdikanas Pasal 42 Ayat 1 dijelaskan bahwa, “pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang 14 kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Lebih lanjut Pasal 43 Ayat 2 menjelaskan bahwa, “sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi”. Secara khusus, sertifikasi guru dilakukan mengacu pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen UUGD. Pasal 8 menyatakan bah wa “guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikast pendidik, sehat jasmani, serta memliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasioal”. Lebih lanjut Pasal 11 UUGD menjelaskan “sertifikat pendidik sebagaimana tersebut dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan”. Pedoman Operasional sertifikasi guru mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan.

2.1.3 Tujuan Sertifikasi Guru