Batasan Lansia Teori Sosial Tentang Masa Usia Lanjut

2.2.2 Batasan Lansia

Menurut Monks dan Haditono 2002:330 “Masa puncak lanjut usia adalah 50- 60 tahun yang sekaligus menandai masuk dewasa akhir”. Hurlock 2004:380 menambahkan bahwa “usia 60 biasanya dipandang sebagai garis pemisah antara usia madya dan usia lanjut”. Lebih lanjut Hurlock mengatakan “... ada kecebderungan yang meningkat untuk menggunakan usia 65 sebagai usia pensiun dalam berbagai urusan, sebagai tanda mulainya usia lanjut”. Batasan umur untuk usia lanjut dari waktu kewaktu berbeda. WHO membagi umur tua sebagai berikut : a. Umur lanjut elderly :60-74 tahun b. Umur tua old : 75-90 tahun c. Umur sangat tua very old : lebih dari 90 tahun Menurut Levinson dalam Monks, 2004:329: 1. Masa anak dan masa remaja 0-20 tahun 2. Masa dewasa awal 17-45 tahun 3. Masa dewasa madya 40-65 tahun 4. Masa dewasa akhir 60 tahun keatas Menurut Hurlock 2004:14 dalam tahapan perkembangan dalam rentang kehidupan mengatakan bahwa batasan masa tua atau masa usia lajut adalah usia 60 tahun sampai meninggal Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa awal dari usia lanjut usia adalah 60 tahun hingga orang tersebut meninggal.

2.2.3 Teori Sosial Tentang Masa Usia Lanjut

Ada beberapa teori mengenai masa lanjut usia antara lain : a. Teori Aktivitas Teori ini menyatakan hanya dengan terus melakukan berbagai akvitas, para lanjut usia mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan. Maksudnya dengan tetap aktif dan berprestasi serta merasa tetap dibutuhkan oleh orang lain mernbuat para lanjut usia dapat menikmati kebahagiaan dimasa usia lanjut. Mereka yang merasa tidak dibutuhkan lagi akan merasa tidak puas dan tidak bahagia Havighurst dalam Neurgarten, 1968:161. b. Teori Disengagemen Pelepasan Menurut teori yang dikemukakan oleh Cumning dan Henry Havighurst dalam Neurgarten, 1968:161 ,proses menjadi tua ditentukan menjadi dua arah. Disatu pihak orang menjadi tua makin tidak terlibat secara emosional dengan dunia disekitarnya. Individu makin melepaskan dirinya dari berbagai ikatan. Sebaliknya individu dilepaskan oleh kehidupan bersama pada waktu pensiun. Pelepasan diri yang ditentukan oleh dua arah yang berbeda, menurut teori ini merupakan proses yang wajar dalam kehidupan manusia laniut usia. Manusia menjadi tua dan mengalami pelepasan menjadi lebih bahagia dengan kebebasan yang didapat, kewajiban-kewajibannya akan menjadi berkurang terhadap lingkungan sosial dan terhadap kehidupan bersama. c. Teori Keterikatan Selektif Munichs dalam Monk dkk, 2002:355, mengemukakan bahwa seseorang yang telah memasuki masa usia lanjut dan tidak mempunyai peranan dalam masyarakat atau kehilangan aktivitas sosialnya, maka seseorang akan berusaha untuk memasuki lingkungan sosial yang lain, namun lebih terbatas akan memberikan peran yang baru bagi mereka. Mereka akan melakukan dengan rasa senang dan puas karena merasa mempunyai banyak waktu untuk melakukan kegiatan baru yang sesuai dengan kemampuannya. Sebagai contoh seorang kakek yang pensiun, kemudian memilih tinggal dirumah dengan aktivitas mengasuh cucunya. Ketiga teori menunjukkan bahwa ada beberapa macam cara untuk mencapai kebahagiaan hidup pada manusia lanjut usia, yaitu dengan cara mencari aktivitas lain, dengan membiarkan masa itu berlalu karena memang sudah dinanti, juga dengan cara memilih kegiatan apa yang sesuai dengan kemampuannya.

2.3 Perbedaan Kepuasan Hidup Kelompok Pensiunan Dosen