Overlay Peta untuk Peta Satuan Lahan Pengumpulan Data Kondisi Sifat Fisik Tanah dan Tingkat Kepekaan Erosi

Gambar 3.2 Kenampakan Penggunaan lahan pada Citra Landsat 7 542

3.5.2.2. Overlay Peta untuk Peta Satuan Lahan

Tumpang susun overlay peta dilakukan guna mendapatkan peta satuan lahan agar mempermudah dalam penetuan lokasi pengambilan sampel tanah. Pada tahap ini dilakukan penggabungan beberapa peta dengan cara menumpangsusunkan overlay peta-peta tersebut menjadi 1 satu dengan bantuan software Arc View 3.3. Adapun peta-peta yang di tumpang susunkan overlay adalah peta jenis tanah, peta kelas kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan daerah penelitian. Data yang dihasilkan digunakan untuk pedoman dalam melakukan survei lapangan dan lokasi penentuan untuk pengambilan sampel tanah.

3.5.2.3. Pengumpulan Data Kondisi Sifat Fisik Tanah dan Tingkat Kepekaan Erosi

Erodibilitas Tanah Pengumpulan data tahap ini dilakukan dengan melaksanakan survei lapangan di Kawasan Karst Kecamatan Sukolilo, dengan berpedoman pada peta satuan lahan hasil dari menumpang susunkan overlay beberapa peta seperti peta jenis tanah, peta kemiringan lereng dan peta penggunaan lahan Kawasan Karst Kecamatan Sukolilo sehingga menghasilkan 11 sebelas satuan lahan. Beberapa data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengukuran dilapangan, disamping itu juga data diperoleh dari analisis laboratorium yang dilaksanakan setelah pengambilan sampel. Sampel Data kondisi sifat fisik tanah yang didapatkan dari pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan adalah sebagai berikut ini. 1. Kedalaman Efektif Tanah Kedalaman tanah dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran di sebelas 11 satuan lahan ,dengan menggunakan alat bor tanah dan penggaris. Prinsip perhitungan nilai kedalaman tanah adalah mengukur perbedaan ketinggian tanah dari dasar ujung bagian bawah dengan batas tanah semula yang membekas di batang bor tanah menggunakan penggaris. 2. Suhu Tanah Suhu tanah dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran di sebelas 11 satuan lahan, dengan menggunakan soil thermometer. Prinsip yang digunakan dalam pengukuran suhu tanah adalah dengan menancapkan soil thermometer ke dalam tanah sampai kedalaman ± 20 cm, lalu dilihat berapa derajat suhu yang ditunjukkan oleh soil thermometer. Dalam membaca suhu tanah harus dilakukan dengan cepat dan cermat sehingga terhindar dari kesalahan paralaks. Suhu tanah pada umumnya lebih besar daripada suhu di atmosfer sekelilingnya. 3. Struktur Tanah Struktur tanah dapat ditentukan dengan melakukan pengukuran di sebelas 11 satuan lahan. Prinsip yang digunakan dalam menetukan struktur tanah adalah dengan melihat bentuk geometris dari tanah. 4. Warna Tanah Warna tanah ditentukan demean membandingkan warna tanah tersebut dengan warna standar pada buku Munsell Soil Color Chart. Diagram warna buku ini disusun dengan memperhatikan tiga 3 variable, yaitu : 1 hue, 2 value, 3 dan chroma. Hue adalah warna spectrum yang dominan sesuai dengan panjang gelombangnya. Value menunjukkan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan. Chroma menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum. Chroma didefinisikan juga sebagai gradasi kemurnian dari warna atau derajat pembeda adanya perubahan warna dari kelabu atau putih netral 0 ke warna lainnya. Data kondisi sifat fisik tanah yang akan dianalisis laboratorium didapatkan dari pengambilan sampel tanah pada saat melakukan survei. Pengambilan sampel tanah dilaksanakan pada sebelas 11 satuan lahan yang ada pada Kawasan Karst Kecamatan Sukolilo, cara pengambilan sampel ini menggunakan teknik purposive random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara acak dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan yang digunakan adalah dengan melihat kondisi tanah, kemiringan lereng dan jenis penggunaan lahan di lokasi penelitian. Data kondisi sifat fisik tanah yang didapatkan dari analisis laboratorium adalah sebagai berikut ini. 1. Tekstur Tanah 2. Permeabilitas Tanah 3. Kadar Air 4. Potensi Mengembang dan Mengerut Tanah COLE 5. Kerapatan Massa Tanah BV; Batas Cair BC; Batas Lekat BL; Batas Gulung BG; dan Batas Berubah Warna BBW 6. Kandungan Bahan Organik Tanah.

3.6 Tahapan Penelitian