Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

37

2.3. Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir Peran Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dalam Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan Anggota dapat digambarkan sebagai berikut: VISI KOPMA 1. Menyiapkan kebutuhan mahasiswa dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas. 2. Menyiapkan insan yang berjiwa kooperatif dan wirausaha. 3. Mengembangkan ilmu perkoperasian dan mengupayakan penggunanya bagi kepentingan anggota dan mahasiswa universitas negeri semarang. MISI KOPMA 1. Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang adalah bagian dari usaha pengembangan pembangunan daerah dan nasional dalam bidang perkoperasian. 2. Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebagai penghubung antara ilmu perkopaerasian dan dunia kerja bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang. 3. Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang melaksanakan kegiatan berdasarkan pola penilaian dan analisa oleh anggota disertai pandangan masa depan. 4. Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berusaha mengembangkan : a. Kemampuan dan kualitas anggota b. Mobilitas dan pengalaman tentang perkoperasian c. Ilmu pengetahuan dan penerapannya d. Unit usaha yang dimiliki e. Kerjasama dengan pihak luar bagi pengembangan Koperasi Mahasiswa Universitas Negeri Semarang KEBUTUHAN MAHASISWA 1. Mandiri 2. Pengalaman 3. Modal berupa keterampilan 4. Pengetahuan kewirausahaan 5. Motivasi berwirausaha 6. Teknik berwirausaha PENGANGGURAN TERDIDIK PERATURAN PEMERINTAH PROGRAM KEWIRAUSAHAAN BAGI PEMUDA KEGIATAN KOPMA 1.Melatih cara berorganisasi 2.Mengenalkan dunia SDM HRD 3.Malatih prosedur pencatatan akuntansi, administrasi dan manajemen keuangan 4.Melatih memanajemen usaha 5.Melatih jiwa kepemimpinan manajerial 6.Melatih bekerjasama dengan orang lain

7. Sebagai sarana membangun

jaringan PERAN KOPMA 1. Motivator 2. Innovator 3. Fasilitator JIWA KEWIRAUSAHAAN 1. Percaya diri 2. Kreatif 3. Inovatif 4. Memiliki motif berprestasi 5. Memiliki jiwa kepemimpinan 6. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan PARTISIPASI ANGGOTA 1. pencurahan pendapat, kritik, saran, dan pikiran dalam pengambilan keputusan 2. pengawasan 3. kehadiran 4. keaktifan dalam rapat anggota 5. Berkontribusi dalam berbagai jenis simpanan Simpanan pokok, Simpanan wajib, Simpanan sukarela manasuka 6. Memanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi Berdasarkan data dari BPS tahun 2014 pengangguran di Indonesia masih sangat besar yaitu mencapai 7,2 juta orang, kebanyakan dari pengangguran ini adalah dari golongan terdidik. Kurangnya bekal kewirausahaan dan keterampilanlah yang menjadi penyebabnya, pada umumnya setelah lulus dari sekolah atau perguruan tingi mereka berorientasi untuk mencari pekerjaan bukan membangun usaha hal inilah pemikiran yang salah, jika saja mereka dapat membangun usaha maka tidak akan kekurangan lapangan pekerjaan di Indonesia ini dan tentunya pengangguran akan berkurang. Dengan adanya fenomena ini maka pemerintah menggalakkan program bahwa pemuda di Indonesia harus mampu mandiri dengan berwirausaha, hal ini dijelaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 tentang pengembangan kewirausahaan dan kepeloporan pemuda, serta penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan. Pasal 2 ayat 1, menyatakan bahwa Pengembangan kewirausahaan dan kepeloporan pemuda, serta penyediaan prasarana dan sarana kepemudaan merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten kota. Selain itu pada Pasal 16 menjelaskan, bahwa Pengembangan kewirausahaan pemuda dilaksanakan sesuai dengan minat, bakat, potensi pemuda, potensi daerah, dan arah pembangunan nasional. Seperti halnya mahasiswa pada umumnya, mahasiswa yang kuliah di UNNES ini adalah untuk mencari ilmu yang berguna untuk kehidupannya dikemudian hari, kebutuhan mahasiswa akan prestasi dan pendidikan memang penting, dulu prestasi dan pendidikan saja sudah cukup untuk mencari pekerjaan dan bertahan hidup namun di era yang sekarang ini tentu saja hal ini masih kurang tanpa adanya keahlian yang dikuasai mengingat sekarang ini banyak persaingan lulusan dari berbagai universitas dengan kemampuan dan ilmu yang sama. Para mahasiswa ini perlu adanya keahlian yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, pada jaman sekarang ini pemuda di Indonesia dituntut untuk dapat menjadi seorang wirausaha, namun pengetahuan dan pengalaman untuk menjadi wirausahawan masih sangat kurang oleh sebab itu maka perlu adanya wadah yang dapat menampung mereka dalam mengembangkan diri. Untuk mengatasi hal ini maka UNNES menyediakan berbagai UKM yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa UNNES salah satunya adalah Koperasi Mahasiswa KOPMA. Melalui KOPMA ini maka mahaiswa dapat mengambangkan diri mereka melalui kegiatan yang dapat menambah pengalaman dan menumbuhkan minat berwirausaha kegiatan yang dimaksud ini diantaranya yaitu Melatih cara berorganisasi, mengenalkan dunia SDM HRD, melatih prosedur pencatatan akuntansi, administrasi dan manajemen keuangan, melatih memanajemen usaha, melatih jiwa kepemimpinan manajerial, melatih bekerjasama dengan orang lain, serta sebagai sarana membangun jaringan. Namun semua kegiatan KOPMA ini akan berjalan dengan baik jika partisipasi dari mahasiswa khususnya mahasiswa anggota KOPMA tingi. Partisipasi mahasiswa anggota KOPMA dapat berupa: 1 pencurahan pendapat, 2 Memberikan kritik, saran, dan pikiran dalam pengambilan keputusan, 3 Turut serta dalam pengawasan jalannya KOPMA, 4 Kehadiran dan keaktifan dalam rapat anggota, 5 Berkontribusi dalam berbagai jenis simpanan Simpanan pokok, Simpanan wajib, Simpanan sukarela manasuka, serta 6 Memanfaatan pelayanan yang diberikan oleh koperasi. Dengan adanya partisipasi dari mahasiswa anggota KOPMA dalam bebagai kegiatan yang diselenggarakan KOPMA maka diharapkan mahasiswa yang menjadi anggota dapat mengembangkan diri serta dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan mereka dengan memiliki sikap kewirausahaan yaitu percaya diri, kreatif, inovatif, memiliki motif berprestasi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan. 41

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan perpaduan antara metode kualitatif dengan metode diskriptif kuantitatif. Pada permasalahan ke 1, 4,dan 5 menggunakan metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2012:9 menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme yang artinya memandang realitas sosial sebagai suatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan gejala bersifat interaktif. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan triangulasi, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Tujuan dari penggunaan metode kualitatif ini adalah untuk mengetahui gambaran seobyektif mungkin mengenai kegiatan Kopma Unnes, peran kegiatan Kopma Unnes dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan anggotanya, dan faktor penghambat dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan anggota. Pada permasalahan ke 2, dan 3 mengenai partisipasi anggota dan jiwa kewirausahaan anggota menggunakan metode penelitian diskriptif kuantitatif. Menurut Basuki 2010: 110 metode penelitian diskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian, penelitian diskriptif mencoba mencari diskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, obyek, proses, dan manusia.