Kelengkapan Laporan Rawat Jalan Tingkat Pertama dan Rawat Inap Tingkat Pertama

3. Distribusi Anggaran Jamkesmas Untuk Pelayanan Dasar

Tingkat pendistribusi anggaran Jamkesmas pelayanan dasar puskesmas secara nasional mencapai 98,91, pada 21 Provinsi 63,6 sangat baik 100, sedangkan 12 Provinsi lainnya masih terdapat sisa anggaran namun demikian pendistribusian anggaran rata-rata sudah diatas 50, hanya 1 Provinsi yaitu Provinsi Papua Barat yang pendistribusinya di bawah 50, hal ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut : Tabel 4. Distribusi Penyaluran Dana Jamkesmas Tingkat Pelayanan Dasar Tahun 2010 Sumber : Ditjen Bina GIZIKIA Bila dibandingkan tingkat distribusi anggaran Jamkesmas dengan kelengkapan laporan data puskesmas di tingkat KabupatenKota, tampak kesenjangan yang mencolok. Persentase laporan data puskesmas baik rawat inap maupun rawat jalan tampak sangat rendah dibandingkan dengan persentase distribusi anggaran, seperti tampak pada grafik 8 dan 9. Persentase laporan rawat jalan tampak relatif lebih baik daripada laporan rawat inap. 11 Gr af ik 9 . P er ban ding an Pe rs ent ase D is tr ibu si An gg ar an D en gan Pe rs en ta se La po ran R JT P Ka bu pa te n Ko ta d an Pu sk esma s T ah un 2 01 S um be r : P 2J K d an D itje n B in a G IZ IK IA Dar i gr afik 9 di ata s tam pa k ad a ad a 10 pr ovinsi yan g tela h didis tr ibusikan an gg ar an Jam kesm as na m un tida k ad a lapo ran da ta RJT P da ri K ab up aten K ota m au pu n da ri pu ske sm as yaitu pr ovinsi B an ten , D K I Jaka rta, K alim an ta n T en ga h, S ulawesi B ar at, S ula wes i T en gg ar a, S ulawesi Utar a, M aluku , M aluku Utar a, P ap ua da n P apu a Bar at. P en yeb ab kese njang an distr ib usi an gg ar an da n kele ng kap an lap or an pa da RJT P da n RIT P ad alah kem un gkina n kar en a an gg ar an yan g didistr ibu sikan oleh K em en ter ian K es eh ata n, tida k da pa t dim an faa tkan diser ap oleh P uskesm as. Hal ini kem un gkina n kar en a m eka nism e pe rtan gg un gjawaba n an gg ar an Jam kesm as yan g tida k m ud ah , seh ingg a p uskesm as e ng ga n m em an faa tkan nya . Gr afik 1 0. P er ba nd inga n Per sen tase Distrib usi A ng ga ran Deng an P er sen tase La po ran RIT P K ab up ate nKota da n P uskesm as T ah un 20 10 S um be r : P 2J K d an D itje n B in a G IZ IK IA 96 99.9 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99.9 100 100 100 91.7 99.6 97.9 100 100 100 100 100 100 100 98.2 100 98.9 99 46 78.3 13.3 5.3 81.8 6.7 63.6 85.7 71.4 100.0 64.3 61.5 20.0 85.7 79.0 88.9 100.0 57.1 100.0 33.3 9.1 100.0 100.0 40.0 53.1 74.4 7.6 45.1 1.7 52.1 93.3 42.9 41.6 73.6 45.4 12.2 63.8 45.3 55.2 93.4 51.5 73.9 25.0 7.2 89.4 82.7 26.1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi Sumatera Selatan Riau Kepulauan Riau Bangka Belitung Bengkulu Lampung Banten DKI Jakarta Jawa Barat D.I Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Timur Bali Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tengah Gorontalo Sulawesi Tenggara Sulawesi Utara Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat D is tr ib u s i An g g a ra n K a b K o ta la p o r P K M l a p o r 96 99.5 100 100 100 100 100 97.9 100 100 100 100 100 99.9 100 100 99.9 100 100 100 100 100 100 100 91.7 99.6 97.9 100 98.2 100 98.9 99 46 74 10 55 7 57 71 64 64 38 79 71 56 29 9 100 46 43 64 80 25 53.4 12.9 50.8 1.2 55.6 57.7 81.1 39.7 30.4 51.3 82.1 32.1 28.4 5.9 82.6 31.3 23.7 37.6 64.2 19.1 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Jambi Sumatera Selatan Bangka Belitung Kepulauan Riau Riau Bengkulu Lampung Banten Jawa Barat DKI Jakarta Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Jawa Tengah Bali Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tengah Gorontalo Sulawesi Utara Kalimantan Selatan kalimantan Tengah Kalimantan Barat Kalimantan Timur Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat D is tr ib u si a n g g a ra n K a b K o ta la p o r P K M P er a w a ta n la p o r 12 Dari grafik 10 di atas tampak ada ada 13 provinsi yang telah didistribusikan anggaran Jamkesmas namun tidak ada laporan data RITP dari KabupatenKota maupun dari puskesmas yaitu provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Rendahnya dan tidak adanya laporan RITP, kemungkinan disebabkan rendahnya minat peserta Jamkesmas untuk dirawat di puskesmas perawatan, kemungkinan lain karena kemampuan puskesmas perawatan untuk merawat inap pasien masih rendah. Sehingga kemungkinan kasus-kasus yang seharusnya dapat dirawat di tingkat pelayanan dasar Puskesmas Perawatan akan ditemukan dirawat di tingkat pelayanan rujukan RS.

4. Sepuluh 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas Tahun 2010

Berikut adalah gambaran distribusi 10 besar penyakit berdasarkan laporan data RJTP di puskesmas dari 23 provinsi yang melapor. Grafik 11 . Sepuluh Besar Penyakit RJTP Tahun 2010 Sumber : P2JK Dari seluruh laporan yang ada terlihat bahwa jumlah kasus terbanyak adalah infeksi akut lain pada saluran pernapa- san bagian atas dengan jumlah kasus sebanyak 2.522.113 kasus dan jumlah kasus terendah adalah penyakit kulit infeksi dengan jumlah kasus sebanyak 359.454 kasus. Tampak penyakit menular masih mendominasi pola penyakit pada peserta Jamkesmas.

5. Sepuluh 10 Besar Penyakit Rawat Inap Tingkat Pertama di Puskesmas Tahun 2010

Gambaran 10 besar penyakit RITP di puskesmas tahun 2010 bersumber dari laporan 20 provinsi sebagai berikut. Grafik 12. Distribusi 10 Besar Penyakit RITP Tahun 2010 Sumber : P2JK 13 6. Pemanfaatan Jamkesmas Untuk Kesehatan Ibu dan Bayi di Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Tahun 2010 a. Kelengkapan Laporan Kunjungan Ibu Hamil, Ibu Hamil Dirujuk, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan dan Kunjungan Bayi Baru Lahir KN Peserta Jamkesmas di Puskesmas Tahun 2010 Dari 33 Provinsi yang ada terdapat 25 Provinsi 75,7 yang melaporkan pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara on line, sedangkan yang melaporkan secara manual sebanyak 7 Provinsi sehingga total 96,9 32 dari 33 provinsi, dan 1 Provinsi laporannya tidak masuk ke P2JK yaitu DKI Jakarta. Adapun kelengkapan laporan yang masuk adalah sebagai berikut : Tabel 5. Distribusi Kelengkapan Laporan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Tahun 2010. Sumber : P2JK 14 Laporan di atas bila dibandingkan persentase kelengkapannya menurut kabupatenkota yang lapor dan puskesmas yang lapor, tampak kelengkapan puskesmas yang lapor lebih rendah. Hal ini kemungkinan karena tidak ada peserta Jamkesmas yang mendapat pelayanan kesehatan ibu dan bayi tersebut, atau puskesmas tidak belum melapor. Terdapat tujuh provinsi yang laporan puskesmasnya tidak ada namun laporan kabupaten kota ada, hal ini karena laporan dilakukan secara manual paperbase. Secara nasional Kelengkapan laporan masih rendah untuk kabupatenkota 63 dan laporan puskesmas 54,3. Grafik 13. Persentase Kelengkapan Laporan Kesehatan Ibu dan bayi Tahun 2010 Sumber : P2JK Grafik 14. Cakupan Pelayanan K4 Ibu Hamil, Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dan KN Bayi Melalui Jamkesmas Terhadap Populasi Penduduk Sasaran dan Terhadap Populasi Sasaran Masyarakat Miskin Tahun 2010 Sumber : P2JK Dari grafik di atas tampak secara nasional pemanfaatan Jamkesmas untuk pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan dan kunjungan bayi KN masih sangat rendah 1, sedangkan untuk kunjungan ibu hamil K4 sedikit lebih baik 4,8. Bila dibandingkan dengan populasi kelompok sasaran pada penduduk miskin, tampak lebih baik tetapi masih rendah. Hal ini mungkin karena kelengkapan laporan secara nasional masih rendah, untuk 2 3 .3 2 1 .1 8 1 .8 1 3 .3 100 100 8 5 .7 100 6 4 .3 100 7 3 .1 80 100 100 100 100 100 5 7 .1 100 3 3 .3 100 9 .1 8 .3 100 4 6 .6 7 100 75 9 .1 100 3 9 .1 63 1 5 .7 1 .2 7 6 6 .0 5 1 1 .9 3 6 6 .0 7 7 1 .8 8 9 3 .3 3 7 4 .7 7 3 .6 2 7 1 .3 2 6 8 .0 3 8 9 .6 6 9 7 .9 2 9 8 .2 8 9 3 .4 2 5 1 .4 7 7 3 .9 3 3 2 .6 7 7 .9 1 2 .7 8 9 8 .8 2 8 2 .6 8 6 4 .0 8 .6 3 5 4 .3 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 S u m a ter a U ta ra S u m a ter a B a ra t Ja m b i S u m a ter a S el a ta n B a n g k a B e li tu n g R ia u K e p u la u a n R ia u B e n g k u lu L a m p u n g B a n te n D K I Ja k a rta Ja w a B a ra t D .I Y o g y a k a rta Ja w a T en g a h Ja w a T im u r B a li K a li m a n ta n S e la ta n K a li m a n ta n T e n g a h K a li m a n ta n B a ra t K a li m a n ta n T im u r S u la w e s i S e la ta n S u la w e s i B a ra t S u la w es i T en g a h S u la w e s i T e n g g a ra G o ro n ta lo S u la w es i U ta ra N u s a T e n g g a ra B a ra t N u s a T e n g g a ra T im u r M a lu k u M a lu k u U ta ra P a p u a P a p u a B a ra t N a s io n a l Kab Kota lapor Pkm lapor 15