Manfaat Tes MAB – II untuk Bimbingan dan Konseling

DEWANG SULISTIANA, 2014 ADAPTASI DAN STANDARISASI MULTIDIMENSIONAL APTITUDE BATTERY – II SEBAGAI TES INTELEGENSI BAGI SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu b. Pemahaman pihak pengguna hasil tes tentang makna tes psikologis dan data yang dihasilkannya. Pihak pengguna jasa layanan tes perlu mengetahui apa tes psikologis itu dan data seperti apa yang dihasilkannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan perlakuan terhadap tes dan hasilnya. c. Persetujuan dari individu yang akan dites untuk melaksanakan tes psikologis. Hal ini perlu diketahui karena ketepatan hasil tes psikologis akan sangat tergantung pula pada bagaimana individu mengaktualisasikan diri atau bagaimana individu tersebut merespon tes. d. Tujuan yang ingin dicapai dengan penggunaan tes. Tes psikologis umumnya dibuat berlandaskan pada konsep tertentu dan mengungkap aspek tertentu. Tes psikologis tidak tepat digunakaan untuk tujuan di luar jangkauan tes tersebut. e. Kualitas tes psikologis. Tes psikologis yang baik teruji secara empirik, baik reliabilitas, validitas, norma yang digunakan untuk penafsiran atau persyaratan yang lainnya seperti kemudahan skoring, tingkat kesulitan, daya pembeda, dan sebagainya.

4. Manfaat Tes MAB – II untuk Bimbingan dan Konseling

Secara umum yang didapat dari hasil tes MAB II sebagai instrumen pengungkap inteligensi siswa, skor yang diperoleh dapat membantu pembimbing untuk lebih mengungkap permasalahan yang dihadapi anak dan membantu pembimbing dalam menentukan strategi dan materi bimbingannya. Sebagai contoh, Anak yang skor subtes Information dan Comprehension nya sangat rendah diperkirakan memerlukan dorongan untuk meningkatkan minat belajar dan bimbingan sosial-pribadinya. Implikasi-implikasi dari pencapaian skor siswa dalam setiap subtes MAB II seperti terurai pada bagian deskripsi subtes, dapat dijadikan acuan atau rambu-rambu baik untuk menentukan strategi bimbingan maupun dalam menentukan materi bimbingan. Selain itu respon-respon anak selama tes berlangsung juga sering merupakan informasi yang lebih penting dibanding jawaban anak atas pertanyaan soal tes DEWANG SULISTIANA, 2014 ADAPTASI DAN STANDARISASI MULTIDIMENSIONAL APTITUDE BATTERY – II SEBAGAI TES INTELEGENSI BAGI SISWA SMA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu dan sangat berharga untuk diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh tester, apalagi bila yang menjadi tester adalah pembimbingnya. Manfaat lain dari penggunaan MAB II dalam bimbingan dan konseling secara lebih khusus adalah sebagai berikut: a. MAB- II merupakan suatu instrumen pengukuran inteligensi siswa yang memiliki rentang usia sasaran cukup lebar, yakni dimulai dari usia 16 tahun hal ini memungkinkan penggunaan MAB II untuk anak usia dan SMA dan sederajat sebagai landasan pengembangan program bimbingan dan konseling di sekolah. b. MAB – II memiliki 2 sub tes yaitu verbal dan performa yang masing masing sub tes terdiri atas 5 bagian yang secara kesatuan mengungkap kemampuan global individu dan mampu memberikan rambu-rambu yang lebih jelas tentang potensi yang dimiliki siswa khususya dalam hal intelegensi dan bakat. Bagi kegiatan bimbingan dan konseling, hal ini merupakan hal yang sangat penting untuk difahami dan dikembangkan dalam rangka mengopimalkan potensi siswa di sekolah. c. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan dan adaptasi tes intelegensi khususnya pada tes MAB II sebagai upaya pemahaman lebih lanjut tentang kondisi intelegensi siswa dalam konteks bimbingan dan konseling.

B. Inteligensi