6.1 Atraksi Wisata KAJIAN PEMANFAATAN RUANG KAWASAN TEPI PANTAI UNTUK

2.3.5.2 Aktivitas dalam Kawasan Rekreasi

Aktivitas dalam suatu kawasan rekreasi yang merupakan bagian dari kawasan wisata terbagi atas 4 empat aktivitas, yaitu: a. Aktivitas penerima, yaitu aktivitas dengan kegiatan utamanya menerima kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. b. Aktivitas pengunjung, meliputi aktivitas yang dilakukan pengunjung dalam kawasan untuk melakukan aktivitas rekreasi. c. Aktivitas pengelola, meliputi aktivitas para pengelola kawasan rekreasi dalam mengelola dan melayani pengunjung yang datang ke kawasan rekreasi tersebut. d. Aktivitas penunjang, yaitu aktivitas yang menunjang terhadap aktivitas utama para pengunjung kawasan rekreasi atau aktivitas yang menunjang aktivitas rekreasi suatu kawasan.

2.3.6 Peranan Komponen Penawaran Rekreasi sebagai Penunjang Kepariwisataan

Peranan fasilitas dari komponen penawaran rekreasi akan menentukan sejauh mana dukungannya terhadap obyek wisata dalam pengembangan kepariwisataan. Untuk mengetahui dukungan fasilitas apa saja terhadap obyek wisata diperlukan jaringan pergerakan yang berupa infrastruktur beserta rute dan moda transportasi dalam menghubungkan fasilitas pelengkap dan akomodasi yang tersedia.

2.3. 6.1 Atraksi Wisata

Atraksi yang diperlihatkan merupakan daya tarik utama mengapa seseorang datang berkunjung ke suatu tempat. Oleh karena itu keaslian dari atraksi wisata yang disuguhkan haruslah diperhatikan sehingga hanya di tempat tersebut wisatawan dapat melihat dan menyaksikan obyek dan atraksi tersebut. Di Indonesia banyak terdapat tempat yang dijadikan atraksi wisata, misalnya kesenian rakyat tradisional, upacara adat, dan sebagainya. Atraksi wisata berpotensi sebagai daya tarik wisata Made Sukarsa. 2000: 40. Kekhasannya suatu atraksi menyebabkan wisatawan mengunjungi obyek wisata Pearce, 1989: 26. Atraksi merupakan salah satu penyebab pertumbuhan, jadi atraksi merupakan hal yang dapat menarik pengunjung ke sebuah obyek wisata, artinya pembangunan cenderung menjadi prioritas untuk dikembangkan terlebih dahulu. Untuk mencapai hasil tersebut, perlu diperhatikan bahwa atraksi wisata yang baik adalah: a. Kegiatan dan obyek yang merupakan atraksi itu sendiri harus dalam keadaan baik. Atraksi yang berupa warisan budaya harus dalam kondisi bagus terlebih dahulu sebelun diperlihatkan pada wisatawan, atraksi yang sudah dibenahi harus dipelihara baik-baik. b. Karena atraksi wisata itu harus disajikan kepada wisatawan, maka cara penyajiannya harus tepat dengan mengatur perspektif ruang, perspektif waktu dan perspektif sosial budaya. c. Keadaan di tempat atraksi harus dapat menahan wisatawan cukup lama. Dengan asumsi bahwa akan semakin besar keuntungan yang diharapkan dari kehadiran mereka. Wisatawan juga akan tahan tinggat lebih lama bila di tempat obyek wisata lingkungan bagus, fasilltas pendukung yang cukup di dalam obyek wisata. d. Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi wisata harus diupayakan bertahan selama mungkin. Caranya dengan mengikatkan kesan itu pada obyek yang tidak cepat rusak dan dapat dibawa pulang Sukadijo, 1997: 62. Obyek wisata dapat berupa alami dan hasil budaya suatu bangsa yang dapat dilihat : a. Yang berasal dari alam yaitu iklim, pemandangan alam, cagar alam flora dan fauna. b. Yang merupakan hasil kebudayaan suatu bangsa dapat berupa; monumen, bangunan peninggalan sejarah masa lalu, museum, tempat ibadah, musik nyanyian rakyat, tarian, bahasa, perayaan tradisional, upacara adat. Pearce, 1989: 25.

2.3.6.2 Akomodasi

Cooper menyatakan bahwa akomodasi merupakan salah satu komponen produk wisata yang penting serta merupakan kebutuhan dasar bagi wisatawan selama mereka berada di daerah tujuan wisata. Fasilitas akomodasi adalah tempat menginap, makanminum orang yang melakukan perjalanan. Dalam arti luas akomodasi dalam pariwisata sering diartikan sebagai hotel, restoran, tetapi ada juga yang lebih sempit yaitu sebagai Hotel dan berarti penginapan Made Sukarsa, 1999, 25.

2.3 6.3 Transportasi