Analisis Data S SOS 1101003 Chapter3

Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Handphone. Peneliti menggunakan handphone untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan selama penelitian ini berlangsung. c. Camera. Peneliti menggunakan camera untuk memotret ketika peneliti sedang melakukan penelitian, terutama ketika pembicaraan dengan informan, dan pertunjukan pawai seni Ngarak Posong berlangsung, sehingga dapat meningkatkan keabsahan penelitian yang lebih terjamin karena peneliti betul- betul melakukan pengumpulan data.

3.3.3 Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen atau informasi yang bisa diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk hasil penelitian terdahulu, arsip foto, cenderamata, jurnal kegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekedar barang yang tidak bermakna. Studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen atau informasi mengenai eksistensi seni Ngarak Posong dan pengaruhnya terhadap sosioekonomi masyarakat setempat yang dapat diperoleh dari Disbudpar Kabupaten Cianjur, budayawan setempat selaku penggagas atau pencipta seni Ngarak Posong , pemilik home industri dan pengolah belut, pengrajin posong , dan pemilik sanggar tari seni Ngarak Posong serta dokumentasi saat proses pengolahan belut, pembuatan posong , pelatihan nari, persiapan pertunjukan seni Ngarak Posong , pelaksanaan pawai seni Ngarak Posong, acara Cap Gomeh di Kabupaten Cianjur, dan penampilan pertunjukan seni Ngarak Posong serta penjualan olahan belut JSL Jemur Sari Lembur di CFD Car Free Day Cianjur pada tanggal 08 Maret 2015.

3.4 Analisis Data

Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, sehingga data diperoleh peneliti dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam, dan dilakukan secara terus-menerus hingga data tersebut jenuh. Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan analisis data banyak menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan Huberman yang sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2014, hlm. 91 mengemukakan bahwa: “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction , data display , dan conclusion drawingverification .” Model interaktif dalam analisis data ditunjukkan pada gambar berikut: Gambar 3.1 Komponen dalam analisis data interactive model 3.4.1 Data Reduction Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta dicari tema dan polanya. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis data yang bertujuan untuk menajamkan, mengelompokkan, memfokuskan, pembuangan yang tidak perlu dan mengorganisasikan data untuk memperoleh kesimpulan final. Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan dapat mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik, seperti notebook untuk membantu mencatat data hasil wawancara. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena Data collection Data reduction Data display Conclutions: drawingverifying Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu itu, apabila peneliti dalam melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan, keleluasaan, dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang dipandang cukup menguasai permasalahan yang diteliti. Melalui diskusi itu, wawancara peneliti akan berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan. Data mengenai eksistensi seni Ngarak Posong dan pengaruhnya terhadap sosioekonomi masyarakat setempat yang telah diperoleh peneliti dari mulai observasi partisipan, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi selama penelitian berlangsung dipilih dan dipilah mana yang penting dan diperlukan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, sehingga data yang penting tidak akan terabaikan dan menumpuk tanpa ada pemisah yang jelas. Dengan demikian, peneliti melakukan reduksi data dengan cara merangkum hasil wawancara dengan keempat informan utama, memilih hal-hal yang pokok terkait rumusan masalah penelitian, memfokuskan pada hal-hal yang penting agar mendapatkan data yang sesuai dengan kebutuhan peneliti, serta dicari tema dan polanya dari sekian banyak data yang telah didapatkan peneliti dari keempat informan utama tersebut. Selain daripada itu, karena peneliti masih baru dalam melakukan reduksi data, maka peneliti mendiskusikannya dengan seorang dosen muda yang pernah membuat tesis dengan tema dan lokus yang sama dengan peneliti yang berjudul folklor seni Ngarak Posong , seorang dosen muda tersebut peneliti pandang menguasai permasalahan yang sedang diteliti oleh peneliti, sehingga sangat membantu peneliti yang akhirnya peneliti mampu mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan. 3.4.2 Data Display Penyajian Data Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah berikutnya setelah proses reduksi data berlangsung adalah data display atau penyajian data. Miles dan Huberman dalam Idrus, 2009, hlm. 151 memaknai: “ Data Display penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. ” Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, dan terperinci akan memudahkan peneliti dalam memahami gambaran-gambaran terhadap aspek- aspek yang diteliti baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian. Data yang sesuai dengan rumusan masalah dan pertanyaan-pertanyaan penelitian kemudian disortir, dipelajari, dimengerti dan dipahami oleh peneliti. Setelah alur dari data-data tersebut dapat dipahami oleh peneliti, langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu membuat tabel kualitatif agar data-data tersebut menjadi mudah dipahami dan dapat diidentifikasi dengan jelas, dan untuk tabel data display itu sendiri peneliti sisipkan pada lampiran 8 TabelDisplay Kualitatif. 3.4.3 Conclusion DrawingVerivication Penarikan KesimpulanVerifikasi Tahap akhir proses pengumpulan data adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi yang berarti upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data-data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dengan mengacu kepada tujuan penelitian. Dengan melakukan tahapan-tahapan ini diharapkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini dapat memperoleh data yang memenuhi kriteria suatu penelitian yaitu derajat kepercayaan, maksudnya adalah data yang diperoleh peneliti ini dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan kebenarannya. Tahap akhir proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan peneliti setelah data-data yang telah dipahami dan dibuat dalam bentuk tabel, kemudian ditarik kesimpulan yang menunjukan jawaban dari rumusan masalah mengenai proses mempertahankan eksistensi seni Ngarak Posong , respon masyarakat terhadap seni Ngarak Posong , kendala yang dihadapi dalam proses mempertahankan eksistensi seni Ngarak Posong , dan solusi untuk mengatasi Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kendala yang dihadapi, di mana keempat rumusan masalah tersebut memiliki pengaruh terhadap sosioekonomi masyarakat setempat terutama pemilik home industri olahan belut dan pengolah belut, pengrajin posong , dan pemilik sanggar tari seni Ngarak Posong . Hasil kesimpulan tersebut merupakan hasil pemaknaan dari semua temuan-temuan yang diperoleh peneliti selama melaksanakan penelitian dan hasil dari proses analisis yang dilakukan peneliti. Kesimpulan tersebut merupakan gagasan atau penemuan baru karena sebelumnya belum ada yang meneliti mengenai hal tersebut.

3.5 Uji Keabsahan Data