Perpanjangan Pengamatan yang berarti peneliti kembali ke lapangan,

Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Melihat bagian dari proses uji kredibilitas tersebut, akhirnya peneliti menggunakan beberapa teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara:

a. Perpanjangan Pengamatan yang berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Hal tersebut peneliti lakukan dengan cara: Pada tahap awal, peneliti mulai mengkaji tesis yang membahas mengenai folklore seni Ngarak Posong dan menemui peneliti tesis tersebut yaitu Febri Marindra Cysbya Erdlanda untuk menanyakan fokus penelitian selanjutnya yang perlu diteliti. Kemudian, peneliti melakukan pengamatan pada saat peneliti masih pada tahap pembuatan proposal skripsi. Pada saat itu peneliti mendatangi budayawan setempat selaku penggagas atau pencipta seni Ngarak Posong yaitu Bapak E. Supardi dan pemilik home industri olahan belut yaitu Bapak Asep Mukdas. Peneliti sudah mulai menanyakan fokus penelitian yang akan dilaksanakan nanti ketika proposal skripsi sudah diacc, dan kebetulan sehari setelah peneliti menemui kedua orang tersebut tepatnya pada tanggal 18 Agustus 2014 akan diselenggarakan pawai seni Ngarak Posong di Kabupaten Cianjur, di mana seni Ngarak Posong itu sendiri melakukan pertunjukan pawai untuk mewakili Kecamatan Cibeber. Semula peneliti hanya berniat untuk melakukan studi dokumentasi pada saat pawai seni Ngarak Posong itu berlangsung, namun ternyata sebuah kehormatan di mana Bapak E. Supardi dan Bapak Asep Mukdas meminta peneliti untuk ikut serta terlibat dalam rombongan pawai seni Ngarak Posong tersebut. Kebetulan pada saat pawai seni Ngarak Posong , peneliti berdampingan dengan Bapak E. Supardi, Bapak Asep Mukdas, dan Bapak Ucup Camat Cibeber, sehingga peneliti memanfaatkan kesempatan tersebut untuk banyak bertanya mengenai eksistensi seni Ngarak Posong dan pengaruhnya terhadap sosioekonomi masyarakat setempat. Kemudian, pada saat SK skripsi sudah keluar, peneliti pun melakukan penelitian kepada Bapak E. Supardi budayawan setempat dan pencipta seni Ngarak Posong , Bapak Asep Mukdas pemilik home industri olahan belut, Bapak Uju pengrajin posong , dan Bapak Arga pemilik sanggar tari seni Ngarak Posong dan sebagai penerus generasi kedua seni Ngarak Julivia Saptadini, 2015 EKSISTENSI SENI NGARAK POSONG DAN PENGARUHNYA TERHADAP SOSIOEKONOMI MASYARAKAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Posong . Penelitian pun dilakukan berulang-ulang agar dapat terlibat langsung dalam pembuatan olahan belut, pembuatan posong , dan latihan tari seni Ngarak Posong serta dapat mengecek kembali kebenaran data yang sudah diberikan oleh masing-masing informan sebelumnya.

b. Meningkatkan Ketekunan yang berarti melakukan pengamatan secara lebih