23 tersebut akan mengalami perubahan panjang yang disebut dengan
pemanjangan elongation. Persamaan untuk pemanjangan :
Awal Panjang
panjang Perubahan
an Perpanjang
100 l
l l
ε
o o
Sementara sifat elastisitas suatu bahan polimer modulus young merupakan perbandingan antara tegangan tarik dengan pemanjangan, atau :
E
b. Uji Kekuatan Bentur Impact Strength dengan ASTM D 5942-96
Spesimen yang akan diuji bentur mengikuti metoda Charpy. Adapun persamaan untuk mendapatkan kekuatan impak dari komposit yaitu:
Jm Bahan
Penampang Luas
patah untuk
dibutuhkan yang
Energi Kekuatan
2
Adapun penelitian yang dilakukan Hartanto 2009 membuat dimensi
spesimen untuk uji impak Charpy seperti Gambar 3.5 berikut:
Gambar 3.5 Ukuran Dimensi Spesimen Metoda Charpy ASTM D 5942-96 [41]
...........................2
10,16 mm 32 mm
64 mm
12,7 mm
12,7 mm
o o
2 1
2 1
22
Universitas Sumatera Utara
24
c. Penyerapan Air Water Absorption dengan ASTM D 2842-01
Spesimen tes yang dibuat memiliki ukuran 15 cm lebar, panjang 15 cm dan ketebalan 7,5 cm. Spesimen kemudian dicelupkan ke dalam air dengan
ketinggian 5,1 cm dari permukaan air pada suhu ruangan dengan periode waktu 24, 48, dan 96 jam dan seterusnya sampai berat spesimen telah
konstan. Berat spesimen akan bertambah karena air masuk ke dalam jaringan polimer. Pada penelitian ini, komposit yang diuji adalah komposit yang
berpengisi bentonit. Perhitungan berat komposit setelah perendaman yang dapat dihitung dengan rumus:
100 x
Wo Wo
We Wg
Dimana : Wg
= Persentase pertambahan berat komposit We
= Berat komposit setelah perendaman Wo
= Berat komposit sebelum perendaman
d. KARAKTERISTIK FOURIER TRANSFORM INFRA-RED FTIR
Sampel yang dianalisa yaitu berupa resin epoksi, bentonit termodifikasi dan komposit epoksi berpengisi bentonit termodifikasi untuk melihat apakah
ada terbentuk sambung silang cross-linking atau tidak terbentuknya gugus baru. Analisa FTIR dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi di
Universitas Sumatera Utara, Medan.
e. ANALISA SCANNING ELECTRON MICROSCOPY SEM
Sampel yang dianalisa yaitu hasil uji bentur komposit epoksi berpengisi bentonit termodifikasi dengan salah satu komposisi yang memiliki sifat
paling baik diantara keempat variabel untuk melihat perubahan morfologi yang terjadi pada patahan komposit. Analisa SEM dilakukan di Laboratorium
Scanning Electron Microscope, Fakulats Farmasi Universitas Sumatera Utara, Medan.
...........................3
Universitas Sumatera Utara
25
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 KARAKTERISTIK FTIR FOURIER TRANSFORM INFRA RED RESIN EPOKSI
DAN KOMPOSIT
EPOKSI BERPENGISI
BENTONIT TERMODIFIKASI
Karakterisasi FTIR Fourier Transform Infra Red resin epoksi dan komposit epoksi berpengisi bentonit termodifikasi untuk mengidentifikasi gugus fungsi dari
senyawa resin epoksi dan komposit epoksi berpengisi bentonit termodifikasi. Karakteristik FTIR dari resin epoksi dan komposit epoksi berpengisi bentonit
termodifikasi dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini.
Keterangan analisa gugus fungsi [42] : - 2921,75 cm
-1
: regang alkana C-H - 2310,05 cm
-1
: regang asam karboksil O-H - 1725,83 cm
-1
: regang aldehid C=O
Gambar 4.1 Karakteristik FTIR Resin Epoksi dan Komposit Epoksi Berpengisi Bentonit Termodifikasi
60 70
80 90
100 110
120
397.336096 1168.862496
1940.388896 2711.915296
3483.441696
T ran
sm it
as i
Panjang Gelombang cm
-1
Komposit Murni
2921,75 2310,051
1725,83
Komposit Epoksi Resin Epoksi Murni
4165 2315
3240 1390
465
Universitas Sumatera Utara