Analisa Kekuatan Bentur Impact Strength Analisa Penyerapan Air oleh Komposit

14 2.9 PengujianKarakterisasi Bahan Komposit 2.9.1 Analisa Kekuatan Tarik Tensile Strength Kekuatan tarik merupakan salah satu sifat bahan polimer yang terpenting dan sering digunakan untuk uji sifat suatu bahan polimer. Penarikan suatu bahan biasanya menyebabkan terjadi perubahan bentuk dimana penipisan pada tebal dan pemanjangan. Kekuatan tarik tensile strength suatu bahan ditetapkan dengan membagi gaya maksimum dengan luas penampang mula-mula, dimensinya sama dengan tegangan. Pada peregangan suatu bahan polimer, pemanjangan tidak selalu berbanding lurus dengan beban yang diberikan, dan pada penurunan kembali beban,sebahagian regangannya hilang, karena bahan polimer bukan merupakan bahan sepenuhnya elastis tetapi ada sifat viskositasnya, [23].

2.9.2 Analisa Kekuatan Bentur Impact Strength

Pengujian impak dilakukan untuk mengetahui karakteristik patah dari bahan. Pengujian ini biasanya mengikuti dua metoda yaitu metoda Charpy dan Izod yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan impak, yang kadang juga disebut seabgai ketangguhan ketok notch toughness. Untuk metoda Charpy dan Izod, spesimen berupa dalam bentuk persegi dimana terdapat bentuk V-notch Gambar 2.6. Gambar 2.6 Spesimen V-Notch Metoda Charpy dan Izod [24] Universitas Sumatera Utara 15 Peralatan untuk melakukan kekuatan impak spesimen V-notch ditunjukkan pada Gambar 2.6. Beban didapat dari tumbukan pendulum yang dilepas dari ketinggian h. Spesimen diletakkan di dasar seperti pada Gambar 2.6. Ketika dilepas ujung pisau pada pendulum akan menghantam dan mematahkan spesimen pada titik ketoknya notch yang bekerja sebagai titik tegangan untuk benturan kecepatan tinggi. Pendulum terus berayun, naik sampai ketinggian maksimum h yang lebih rendah dari h. Energi yang diserap, yang diukur dari perbedaan ketinggian h dan h merupakan pengukuran kekuatan impak. Perbedaan antara metoda Charpy dan Izod yaitu bergantung pada peletakan support spesimen seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6 [24] Gambar 2.7 Skema Pengujian Impak

2.9.3 Analisa Penyerapan Air oleh Komposit

Menurut Lokantara dan Suardana 2009, penyerapan air water-absorption dalam komposit merupakan kemampuan komposit dalam menyerap uap air dalam waktu tertentu. Penyerapan air pada komposit merupakan salah satu masalah terutama dalam penggunaan komposit di luar ruangan. Semua komposit polimer akan menyerap air jika berada di udara lembab atau ketika polimer tersebut dicelupkan di dalam air. Salah satu sifat bentonit adalah dapat mengembang atau swelling, ketika struktur dari montmorillonit yang merupakan penyusun utama Specimen Anvil End of Swing Pointer Scale Hammer Starting Position Universitas Sumatera Utara 16 bentonit mengalami kontak dengan air, akan terjadi pertukaran ion dan air akan masuk ke antara lapisan. Hal ini dapat mengakibatkan pengembangan pada lapisan struktur montmorillonit. Hal ini membuktikan bahwa struktur dari clay dapat mempercepat laju penyerapan air [25]. Penurunan dari ikatan interface yang diakibatkan oleh penyerapan air dapat menurunkan sifat mekanis komposit [26]. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa penyerapan air pada komposit karena pengaruh penyerapan air yang sangat penting.

2.9.4 KARAKTERISASI FOURIER-TRANSFORM INFRA-RED FT – IR.