2.4.2 Klasifikasi Senyawa Flavonoida
Flavonoida mengandung sistem aromatik yang terkonjugasi sehingga menunjukkan pita serapan kuat pada daerah spektrum sinar ultraviolet dan spektrum sinar tampak,
umumnya dalam tumbuhan terikat pada gula yang disebut dengan glikosida Harborne, 1987.
Dalam tumbuhan, flavonoid terdapat dalam berbagai bentuk struktur. Keragaman struktur flavonoid ini disebabkan karena perbedaan tahap modifikasi dari struktur dasar
flavonoid, antara lain :
1. Flavonoida O-glikosida Pada flavonoida O-glikosida Gambar 2.4 yang biasanya terdapat pada
flavonoid, dimana satu gugus hidroksil flavonoida atau lebih terikat pada satu gula lebih dengan ikatan hemiasetal yang tak tahan asam. Pengaruh glikolisasi
menyebabkan flavonoida menjadai kurang reatif dan lebih mudah larut dalam air, sifat ini memungkinkan penyimpanan flavonoid di dalam vakuola sel.
Walaupun gugus hidroksil pada setiap posisi dalam inti flavonoid dapat di glikosilasi, kenyataannya hidroksil pada tempat tertentu mempunyai peluang
yang lebih besar untuk terglikosilasi ketimbang tempat-tempat lain. Sudah diakui bahwa dalam tumbuhan O-glikosilasi dan metilasi terjadi sebagai salah
satu tahap akhir pada biosintesis dan katalisasi oleh enzim yang sangat khas. Ada kalanya glikosida mengalami modifikasi lebih lanjut, yaitu asilasi.
Glikosida terasilasi mempunyai satu gugus hidroksil gula yang berkaitan dengan asam asetat atau asam ferulat.
O O
OH OH
O O
ROH
2
C HO
HO OH
Gambar 2.4 Flavonoid-O-Glikosida Markham, 1988
Universitas Sumatera Utara
2. Flavonoida C-glikosida Gula terikat pada atom karbon flavonoida dan dalam hal ini gula tersebut
terikat langsung pada inti benzena dengan suatu ikatan karbon-karbon tahan asam jika disbanding dengan O-glikosida. Glikosida yang demikian disebut C-
glikosida Gambar 2.5. Gula yang terikat pada atom C hanya ditemukan pada atom C nomor 6 dan 8 dalam inti flavonoida. Jenis glukosa yang pada
umumnya dan galaktosa menjadi bagiannya juga ramnosa, xilosa, dan arabinosa. Jadi walaupun isoflavon, flavanon, dan flavonol kadang-kadang
terdapat dalam bentuk C-glikosida, sebegitu jauh hanya flavon C-glikosida yang paling lazim ditemukan.
O O
HO
OH OH
O CH
2
OH HO
OH
HO
Gambar 2.5 Flavonoid-C-glikosida Markham, 1988. 3. Flavonoida Sulfat
Senyawa ini mengandung satu ion sulfat atau lebih yang terikat pada hidroksi fenol atau gula. Senyawa ini sebenarnya bisulfat karena terdapat sebagai garam,
yaitu flavon-O-SO
3
K. Banyak yang berupa glikosida bisulfat, bagian bisulfat terikat pada hidroksil fenol yang mana saja masih bebas atau pada gula.
4. Biflavonoid Biflavonoid Gambar 2.6 adalah flavonoid dimer, walaupun prosianidin dimer
satuan dasarnya katekin biasanya tidak dimasukkan ke dalam golongan ini. Flavonoid yang biasanya terlibat ada;lah flavon dan flavanon yang secara
biosintesis mempunyai pola oksigenasi yang sederhana 5,7,4’ kadang-kadang 5,7,3’,4’ dan ikatan antar flavonoid berupa ikatan karbon-karbon atau ikatan
eter. Monomer flavonoid yang digabungkan menjadi biflavonoid bisa sama atau berbeda, dan letak ikatannya pun berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
O O
OH OH
O O
HO
OH OH
HO
Gambar 2.6 Biflavonoid Markham, 1988. 5. Aglikon flavonoid yang aktif-optik
Sejumlah aglikon flavonoid Gambar 2.7 mempunyai atom karbon asimetrik dan dengan demikian menunjukkan keaktifan optik yaitu memutar cahaya
terpolarisasi-datar. Yang termasuk dalam golongan flavonoida ini adalah flavanon, dihidroflavonol, katekin, rotenoid, dan beberapa biflavonoid. Putaran
aglikon flavonoid alam berkaitan dengan stereokimia mutlak flavonoid.
O O
OH
OH HO
H H
Gambar 2.7 Aglikon flavonoid yang aktif-optik Markham, 1988.
Robinson 1995, mengelompokkan flavonoid beradasarkan keragaman pada rantai C
3
yaitu : 1. Flavanon
Flavanon Gambar 2.8 terdapat di dalam kayu, daun dan bunga. Flavanon glikosida merupakan konstituen utama dari tanaman genus prenus dan buah
jeruk, dua glikosida yang paling lazim adalahneringenin dan hesperitin, terdapat dalam buah anggur dan jeruk.
O O
Gambar 2.8 Flavanon
Universitas Sumatera Utara
2. Flavon Flavon berbeda dengan flavonol dimana pada flavon tidak terdapat gugusan 3-
hidroksi. Hal ini mempunyai serapan UV-nya, gerakan kromatografi, serta reaksi warnanya. Flavon Gambar 2.9 dianggap sebagai induk dalam
nomenklatur kelompok
senyawa flavonoida
Gambar 2.9 Flavon 3. Flavonol
Flavonol Gambar 2.10paling sering terdapat terdapat sebagai glikosida, biasanya 3-glikosida, dan aglikon flavonoid yang umum yaitu kamferol,
kuersetin, dan mirisetin yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
O O
Gambar 2.10 Flavonol 4. Isoflavon
Merupakan isomer flavon, jumlahnya sangat sedikit dan sebagai fitoaleksin senyawa pelindung yang terbentuk dalam tumbuhan untuk pertahanan
terhadap penyakit. Isoflavon Gambar 2.11 sukar dicirikan karena reaksinya tidak khas dengan pereaksi manapun.
O O
Gambar 2.11 Isoflavon
O O
Universitas Sumatera Utara
5. Flavanonol Senyawa ini berkhasiat sebagai antioksidan dan hanya terdapat sedikit sekali
jika dibandingkan dengan flavonoida lain. Sebagian besar flavanonol Gambar 2.12 ini diabaikan karena konsentrasinya rendah dan tidak berwarna.
O O
OH
Gambar 2.12 Flavanonol 6. Kalkon
Khalkon adalah pigmen fenol kuning yang berwarna coklat tua dengan sinar UV bila dikromatografi kertas.Aglikon khalkon dapat dibedakan dari
glikosidanya karena hanya pigmen dalam bentuk glikosida yang dapat bergerak pada kromatografi kertas dalam pengembang air.Struktur kalkon dapat dilihat
pada gambar 2.13.
O
Gambar 2.13 Kalkon 7. Auron
Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga tertentu dan briofita. Auron Gambar 2.14 memiliki panjang gelombang maksimum pada
band I 340-430 nm. Dalam larutan basa senyawa ini berwarna merah ros dan tampak pada kromarografi kertas berupa bercak kuning, dengan sinar
ultraviolet karena kuning kuat berubah menjadi merah jingga bila diberi uap amonia.
Universitas Sumatera Utara
O CH
O
Gambar 2.14 Auron 8. Katekin
Katekin terdapat pada seluruh dunia tumbuhan, terutama pada tumbuhan berkayu.Katekin Gambar 2.15 dan proantosianidin adalah dua golongan
senyawa yang mempunyai banyak kesamaan dengan semua senyawa tanpa warna.
O OH
OH HO
OH OH
Gambar 2.15 Katekin
9. Antosianin Antosianin adalah pigmen pada daun, bunga dan batang tanaman yang
memiliki banyak warna biru, lembayung, violet, dan semua yang mendekati warna merah. Antosianin Gambar 2.16 terdapat juga dalam bagian lain
tumbuhan tinggi kecuali fungus. Antosianin selalu terdapat dalam bentuk glikosida. Faktor-faktor yang mempengaruhi warna dari antosianin yaitu pH,
logam dalam bentuk kompleks dan juga tanin.
O
OH
+
Gambar 2.16 Antosianin 10. Leukoantosianidin
Merupakan monomer flavan 3,4-diol, leukoantosianidin Gambar 2.17 jarang terdapat sebagai glikosida, namun beberapa bentuk glikosida yang dikenal
adalah apiferol, dan peltoginol.
Universitas Sumatera Utara
O
OH HO
OH OH
HO OH
Gambar 2.17 Leukoantosianidin
2.4.3 Sifat Kelarutan Flavonoida