Uji Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik

dari 4-dU yaitu 2.0685. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa: d = 2.063, dU = 1.9315, 4-dU = 2.0685, maka terdapat hubungan dU d 4 – DU atau 1.9315 2.063 2.0685 sehingga data tersebut bebas dari autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas berfungsi untuk menguji ada tidaknya ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode glesjer. Data terbebas dari heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi pada uji glesjer 0,05. Hasil pengujian heteroskedastisitas dilampirkan pada lampiran 8. Tabel 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Sig. B Std. Error 1Constant 1.067 .397 .012 OSHIP .023 .025 .382 ROA .060 .046 .194 BDOUT -.420 .413 .317 RECEIVABLE .028 .044 .537 AUDCHANGE -.121 .203 .554 AUDREPORT -.132 .199 .512 DCHANGE -.026 .192 .894 a. Dependent Variable: ABS_RESID Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap variabel independen terbebas dari heteroskedastisitas. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai signifikansi masing – masing variabel independen yang menghasilkan nilai signifikan 0,05. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa masing – masing variabel independen yaitu kepemilikan manajerial, target keuangan, effective monitoring, nature of industry, perubahan auditor, opini auditor eksternal dan perubahan direksi tidak menunjukan adanya gejala heteroskedastisitas.

C. Hasil Penelitian Uji Hipotesis

Pada pengujian hipotesis ini, analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software SPSS Statistics versi 17.00. Dasar penggunaan regresi linear berganda adalah skema tujuh variabel independen yang dihubungkan dengan satu variabel dependen.

1. Uji Koefisien Determinasi Adjusted R Square

Uji R 2 digunakan untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel indpenden. Dalam pengukuran koefisien determinasi, dapat dilihat dengan menggunakan standard error of the estimate, dimana standard error of the estimate merupakan penyimpangan antara persamaan regresi dengan nilai dependen riilnya. Persamaan regresi linear berganda dikatakan baik apabila nilai standard

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan dengan Perspektif Fraud Diamond (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

4 69 85

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI INDIKASI KECURANGAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL FRAUD DIAMOND (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015)

0 33 136

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2015.

6 40 37

ANALISIS FRAUD DIAMOND UNTUK MENDETEKSI TERJADINYA FINANCIAL STATEMENT FRAUD Analisis Fraud Diamond Untuk Mendeteksi Terjadinya Financial Statement Fraud Di Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015).

1 10 13

ANALISIS FRAUD DIAMOND UNTUK MENDETEKSI TERJADINYA Analisis Fraud Diamond Untuk Mendeteksi Terjadinya Financial Statement Fraud Di Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2015).

0 4 18

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

0 0 67

PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016

0 0 19

PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016

0 0 15

PENDEKTEKSIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2011-2014

0 0 14

Deteksi Kecurangan Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Perspektif Fraud Diamond -

0 0 14