59
b. Jonswap Parameters Cara Kedua:
1. Tinggi Gelombang
H
mo
= 0,243
�
= 0,243 =
, �
,
2. Periode Gelombang T
p
= 8,13
�
= 8,13 T
p
=
� , ,
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.8 Perhitungan Tinggi Gelombang dan Periode Gelombang Tahun 2006 Berdasarkan Fetch Jonswap Parameters Cara Kedua
No Bulan
Arah Angin
Kec. Angin knot
Kec. UL mdt
RL UW
mdt UA
mdt Tinggi Gel
m Periode Gel
detik
1 Januari
NE 2,9
1,4906 1,865
2,7800 2,4971
0,1545 2,0694
2 Februari
N 3,0
1,5420 1,858
2,8650 2,5914
0,1663 2,1476
3 Maret
NE 3,5
1,7990 1,824
3,2814 3,0620
0,2322 2,5376
4 April
NE 3,4
1,7476 1,830
3,1981 2,9667
0,2180 2,4587
5 Mei
NE 3,3
1,6962 1,838
3,1176 2,8751
0,2048 2,3828
6 Juni
NE 4,2
2,1588 1,770
3,8211 3,6927
0,3378 3,0603
7 Juli
NE 4,3
2,2102 1,764
3,8988 3,7853
0,3549 3,1371
8 Agustus
E 4,3
2,2102 1,764
3,8988 3,7853
0,3549 3,1371
9 September
NE 4,6
2,3644 1,746
4,1282 4,0612
0,4085 3,3657
10 Oktober
SW 5,6
2,8784 1,690
4,8645 4,9695
0,6117 4,1185
11 November
N 4,4
2,2616 1,757
3,9736 3,8749
0,3719 3,2113
12 Desember
W 3,5
1,7990 1,824
3,2814 3,0620
0,2322 2,5376
Universitas Sumatera Utara
61
Demikian seterusnya untuk tahun 2007 – 2015 lihat lampiran, dari data
dan tinggi gelombang diatas dapat dicari kumulatif jumlah arah gelombang berdasarkan penggolongan tinggi gelombang dan dihitung jumlah data untuk
masing – masing range, disajikan dalam Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Jumlah Kejadian Gelombang di Pelabuhan Belawan Tahun 2006-2015 Jonswap Parameters Cara Kedua
Tinggi Gel meter
Arah Angin Jumlah
Kejadian N
NE E
SE S
SW W
NW 0,00 - 0,20
12 25
37 0,20 - 0,40
10 22
2 7
41 0,40 - 0,60
14 9
3 1
27 0,60 - 0,80
4 3
2 1
1 1
2 14
0,80 - 1,00 1
1 Jumlah
40 59
8 1
1 9
2 120
Dari Tabel 4.9 dapat dicari persentase gelombang dominan dengan cara sebagai berikut: Pada data gelombang tinggi 0,00
– 0,20 meter dan mempunyai arah angin Timur Laut terdapat 25 buah data, sehingga jika dihitung berdasarkan
jumlah data persentasenya sebesar 20,83. Demikian seterusnya untuk masing
– masing arah, sehingga dapat dibuat persentase arah angin dan tinggi gelombang dalam Tabel 4.10.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.10. Persentase Kejadian Gelombang di Pelabuhan Belawan Tahun 2006-2015 Jonswap Parameters Cara Kedua
Tinggi Gel meter
Arah Angin Jumlah
N NE
E SE
S SW
W NW
0,00 - 0,20 10
20,83 30,83
0,20 - 0,40 8,33
18,33 1,67
5,83 34,17
0,40 - 0,60 11,67
7,5 2,5
0,83 22,5
0,60 - 0,80 3,33
2,5 1,67
0,83 0,83
0,83 1,67
11,67 0,80 - 1,00
0,83 0,83
Jumlah 33,33
49,17 6,67
0,83 0,83
7,5 1,67
100
Dari Tabel 4.10 dapat dibuat gambaran Wave Rose untuk menggambarkan persentase data arah gelombang dominan, dengan cara yang sama seperti pada
penggambaran Wind Rose, Wave Rose dapat digambarkan pada Gambar 4.7.
Universitas Sumatera Utara
63
NORTH
SOUTH WEST
EAST 10
20 30
40 50
WIND SPEED ms
= 11,1 8,8 - 11,1
5,7 - 8,8 3,6 - 5,7
2,1 - 3,6 0,0 - 2,1
Calm s : 0,00
Gambar 4.7. Wave Rose Tahun 2006 –2015
Jonswap Parameters Cara Kedua
Dari Gambar 4.7 dapat disimpulkan bahwa prevailing wind terjadi pada arah Timur Laut dengan persentase 49,17 sedangkan tinggi gelombang yang
paling dominan terjadi pada interval 0,00 – 0,20 meter dengan persentase 20,83.
Untuk perencanaan ini arah gelombang yang dipakai untuk perhitungan adalah : arah Timur Laut tinggi gelombang 0,20 meter yang terjadi pada interval
0,00 – 0,20 meter, dengan persentase sebesar 20,83.
Adapun perhitungan tinggi H dan periode gelombang T berdasarkan fetch dapat dicari dengan langkah
– langkah sebagai berikut: 1. Berdasarkan kecepatan maksimum yang terjadi tiap bulan dalam 1
tahunnya dalam perhitungan kali ini, digunakan data angin tahun 2006 pada Tabel 4.5 dicari dari nilai
R
L
dengan mengggunakan grafik hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat. Misal pada bulan Januari 2006 untuk arah
Universitas Sumatera Utara
64
Timur Laut, kecepatan angin = 2,9 knot, maka U
L
= 2,9 knot x 0,514 = 1,4906 mdet, Berdasarkan grafik hubungan antara kecepatan angin di laut
U
W
dan di darat
U
L
dalam Gambar 4.8.
Gambar 4.8. Grafik Hubungan Antara Kecepatan Angin di Laut dan di Darat Cara Kedua
Dari Grafik di atas didapat nilai R
L
= 1,865 2. Hitung
U
W
dengan rumus : U
W
= U
L
x R
L
= 1,4906 x 1,865 = 2,7800 mdet 3. Hitung
U
A
dengan rumus :
U
A
= 0,71 x
U
W 1,23
= 0,71 x 2,7800
1,23
= 2,4971 mdet 4. Berdasarkan nilai
U
A
dan besarnya fetch, tinggi dan periode gelombang dapat dicari dengan menggunakan rumus Jonswap Parameters Cara
Kedua, sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
65
1. Tinggi Gelombang H
mo
= 0,243
�
= 0,243 =
, �
,
=
, � ,
,
= 0,1545 m
2. Periode Gelombang T
p
= 8,13
�
= 8,13
T
p
=
� , ,
T
p
=
, � ,
,
T
p
= 2,0694 detik
Dari perhitungan cara kedua Metode Jonswap didapatkan hasil Tinggi Gelombang m dan Periode Gelombang detik, yaitu:
Tinggi Gelombang : 0,1545 m Periode Gelombang : 2,0694 detik
Universitas Sumatera Utara
66
c. Finite Water Depth Cara Ketiga: