Klasifikasi gagal ginjal kronis

Tabel 3. Klasifikasi Penyakit Ginjal kronis atas dasar diagnosis etiologi Penyakit Tipe mayor contoh Penyakit ginjal diabetes Diabetes tipe 1 dan 2 Penyakit ginjal non diabetes Penyakit glomerular penyakit autoimun, infeksi sistemik, obat, neoplasia Penyakit vascular penyakit pembuluh darah besar, hipertensi, mikroangiopati Penyakit tubulointersitial pielonefritis kronik, batu, obstruksi, keracunan obat Penyakit kistik ginjal polikistik Penyakit pada transplantasi Rejeksi kronik keracunan obat siklosporintakrolimus Penyakit recurrent glomerular Transplant glomerulopathy Sumber : Buku ajar IPD jilid II edisi V, 2010

e. Patofisiologi

Patofisiologi penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit yang mendasarinya, tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan masa ginjal mengakibatkan hipertrofi struktural dan fungsional nefron yang masih tersisa surviving nephrons sebagai upaya kompensasi, yang diperantai oleh molekul vasoaktif seperti sitokin dan growth factor. Hal ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti dengan penurunan fungsi nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah tidak aktif lagi. Adanya peningkatan aktivitas aksis renin-angiotensin-aldosteron intrarenal, ikut memberikan kontribusi terhadap terjadinya hiperfiltrasi, sklerosis dan progresifitas tersebut. Aktivitas jangka panjang aksis renin-angiotensin-aldosteron, sebagian diperantai oleh growth factor seperti transforming growth factor � TGF- �. Beberapa hal yang juga dianggap berperan terhadap terjadinya progresifitas Penyakit ginjal kronik adalah albuminuria, hipertensi, hiperglikemia, dislipidemia. Terdapat variabilitas interindividual untuk terjadinya sklerosis dan fibriosis glomerulus maupun tubulointerstitial. Pada stadium paling dini penyakit ginjal kronik, terjadi kehilangan daya cadang ginjal renal reserve, pada keadaan mana basal LFG masih normal atau malah meningkat. Kemudian secara perlahan tapi pasti, akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif, yang ditandai dengan peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 60, pasien masih belum merasakan keluhan asimptomatik, tapi sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada LFG sebesar 30, mulai terjadi keluhan pada pasien seperti, nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang dan penurunan berat badan. Sampai pada LFG di bawah 30, pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata seperti, anemia, peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan kalsium, pruritus, mual, muntah dan lain sebagainya. Pasien juga mudah terkena infeksi seperti, infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas, maupun infeksi saluran cerna. Juga akan terjadi gangguan keseimbangan air seperti hipo atau hipervolemia, gangguan keseimbangan elektrolit antara lain natrium dan kalium. Pada LFG di bawah 15 akan terjadi gejala dan

Dokumen yang terkait

Sindrom Depresi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis

0 40 9

Sindrom Depresi Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis

2 45 9

Perbedaan Tekanan Darah Pasien Gagal Ginjal Kronik Sebelum Dan Sesudah Hemodialisa Di Ruang Hemodialisa BLUD Dr Pirngadi Medan

10 63 66

HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK DENGAN KADAR KREATININ DAN ASAM URAT DARAH PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK TERMINAL DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 4 59

PENGARUH ERITROPOIETIN TERHADAP KADAR T4 DARAH PADA PENYAKIT GAGAL GINJAL KRONIK DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 3 46

KESESUAIAN GAMBARAN ULTRASONOGRAFI GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KADAR KREATININ PLASMA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RS PEMBINA KESEJAHTERAAN UMAT MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 1 5

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT DEPRESI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di RS PKU

0 0 17

PERBEDAAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK BERDASARKAN LAMA MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Kadar Ureum dan Kreatinin pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan Lama Men

0 0 12

HUBUNGAN LAMANYA HEMODIALISA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Lamanya Hemodialisa dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 11

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN ASUPAN KALIUM DENGAN KADAR UREUM DAN KREATININ PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

0 0 18