Kerangka Pemikiran Hipotesis LANDASAN TEORI

4 Heteronuclear Multiple Bond Correlation HMBC HMBC merupakan salah satu jenis H NMR dua dimensi yang digunakan untuk pembuktian struktur molekul struktur dua dimensi senyawa. Melalui data HMBC ini dapat diketahui proton-karbon dengan jarak dua atau tiga ikatan sehingga secara tidak langsung dapat digunakan untuk mengetahui karbon-karbon tetangga yang memiliki jarak dua sampai tiga ikatan dengan suatu proton tertentu Mitchell, 2007.

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian mengenai isolasi senyawa kimia dari spesies C. inophyllum telah banyak dilakukan di luar negeri namun penelitian serupa dengan sampel yang berasal dari Indonesia belum banyak dilaporkan. Perbedaan penelitian yang telah dilakukan di luar negeri meliputi asal sampel yang digunakan dan jenis pelarut yang digunakan pada proses isolasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan mengelusidasi struktur senyawa aromatik dari daun C. inophyllum dari daerah Klaten. Isolasi awal dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol untuk mengambil semua komponen yang terdapat pada daun C. inophyllum. Ekstrak yang didapat selanjutnya dilakukan ekstraksi cair-cair dengan n-heksan untuk memisahkan senyawa non aromatik yang kebanyakan bersifat non polar seperti klorofil, steroid, dan triterpenoid yang ikut terambil. Senyawa kimia aromatik yang didapatkan selanjutnya difraksinasi dengan kromatografi vakum cair dan dimurnikan dengan kromatografi flash serta kromatografi kolom yang dipandu dengan kromatografi lapis tipis. Plat KLT yang digunakan adalah plat silika yang spesifik untuk senyawa aromatik yaitu plat silika GF 254 . Reagen penyemprot yang digunakan adalah reagen umum CeSO 4 2 yang dapat mendeteksi semua senyawa. Kemurnian senyawa hasil isolasi dianalisa menggunakan metode KLT dengan beberapa eluen berbeda. Selanjutnya isolat yang didapat dielusidasi struktur senyawanya dengan spektrofometri IR, UV, 1 H NMR, 13 C NMR dan NMR dua dimensi untuk mengetahui struktur senyawanya. Penentuan struktur juga dibantu dengan membandingkan data senyawa hasil isolasi dengan data literatur atau senyawa pembanding.

C. Hipotesis

Senyawa aromatik yang berhasil diisolasi menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol dan dielusidasi dengan IR, UV, 1 H NMR, 13 C NMR dan NMR 2 dimensi dari daun C. inophyllum yang berasal dari daerah K laten diduga termasuk golongan kumarin atau benzodipiranon. 40

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium. Isolasi senyawa kimia dari daun tumbuhan C. inophyllum dari daerah Klaten menggunakan metode maserasi dan kromatografi. Maserasi dengan pelarut metanol dilakukan untuk mengambil komponen kimia dalam daun tumbuhan C. inophyllum. Pemisahan dan pemurnian isolat yang didapat menggunakan teknik kromatografi yaitu kromatografi vakum cair KVC, kromatografi flash dan kromatografi kolom yang dipandu dengan kromatografi lapis tipis KLT. Identifikasi struktur dilakukan dengan metode berbasis spektrofotometri seperti spektrofotometer UV Vis, spektrofotometer infra merah IR, dan analisis NMR meliputi 1 H NMR, 13 C NMR APT dan NMR dua dimensi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Isolasi dan pemurniaan senyawa pada penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNS dan laboratorium Pusat MIPA Sub Laboratorium Biologi Pusat UNS. Sedangkan determinasi tumbuhan dilakukan di bagian Biologi Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta. Analisis spektroskopi UV dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNS. Analisis spektroskopi inframerah dilakukan di Laboratorium Kimia Organik FMIPA UGM Yogyakarta, sedangkan untuk analisis 13 C NMR APT, 1 H NMR dan NMR dua dimensi dilakukan di LIPI Serpong. Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan dari bulan Mei 2009 sampai Maret 2010.

C. Alat dan Bahan

1. Alat-alat yang digunakan Isolasi dan pemurnian senyawa digunakan KVC dengan diameter kolom 9 cm, kolom kromatografi flash 3 cm, 2 cm dan 1 cm, sedangkan pada kromatografi kolom digunakan kolom berdiameter 2 cm. Penyaringan ekstrak 41