Analisis Regresi Panel METODE PENELITIAN

3.5.1 Analisis Regresi Panel

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Regresi Panel, yang merupakan gabungan antara data cross section dan time series. Menurut Agus Widarjono dalam Noviana, 2013:67 ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan Degree Of Freedom yang lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel omitted variable. Dalam mengestimasi parameter dari persamaan dengan data panel, ada tiga model persamaan yang dapat dibuat, yaitu: 1. Ordinary Least Square OLS Metode ini menggunakan metode kuadrat terkecil yang diterapkan dalam data yang berbentuk pool menggabungkan data cross section dengan data time series. Kemudian data tersebut diregresikan dengan metode OLS. Penggunaan estimasi dengan metode ini tidak realistis. Misalkan kita ingin menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah daerah terhadap pertumbuhan daerah. Dengan menggunakan OLS maka kita akan memperoleh nilai intercept dan koefisien parameter yang konstan untuk seluruh daerah. Apakah mungkin setiap daerah memiliki intercept yang sama? Oleh karena itu, penggunaan dua metode lainnya yakni Fixed Effect Model dan Random Effect Model lebih baik. Universitas Sumatera Utara 2. Fixed Effect Model FEM Model ini memiliki intercept persamaan yang tidak konstan atau terdapat perbedaan pada setiap individu data cross section. Sementara itu, slope koefisien dari regresi tidak berbeda pada setiap individu dan waktu. 3. Random Effect Model REM Pada model ini, perbedaan antar individu terdapat di error term dari persamaan. Model ini memperhitungkan bahwa error term mungkin berkorelasi sepanjang time series dan cross section. Oleh karena ada dua metode yang sesuai untuk data panel, beberapa pakar ekonometrika membuat kesimpulan dari pembuktian untuk menentukan metode apa yang paling sesuai untuk digunakan, yaitu: 1. Jika jumlah runtun waktu lebih besar dibandingkan jumlah individu, maka disarankan untuk menggunakan metode FEM, 2. Jika jumlah runtun waktu lebih sedikit dibandingkan jumlah individu, maka disarankan untuk menggunakan metode REM. Pengujian lain yang disarankan dalam menentukan metode apa yang paling sesuai untuk digunakan pada data panel adala uji Chow dan dilanjutkan uji Hausman. Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan uji F untuk memilih model mana yang terbaik diantara ketiga model tersebut dilakukan uji Chow dan uji Hausman. Uji Chow dilakukan untuk menguji antara model commont effect dan fixed effect, sedangkan uji Hausman dilakukan untuk menguji apakah data dianalisa dengan menggunakan fixed effect atau random effect, pengujian tersebut dilakukan dengan eviews. Dalam melakukan uji Chow, data diregresikan dengan Universitas Sumatera Utara menggunakan model commont effect dan fixed effect terlebih dahulu kemudian dibuat hipotesis untuk diuji,. Hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: � : maka digunakan model commont effect model pool � � : maka digunakan model fixed effect dan dilanjut uji Hausman Pedoman yang akan digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji Chow adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai probability F ≥ 0,05 artinya � diterima ; maka model commont effect. 2. Jika nilai probability F 0,05 artinya � ditolak ; maka model fixed effect, dan dilanjutkan dengan uji Hausman untuk memilih apakah menggunakan model fixed effect atau model random effect. Selanjutnya untuk menguji Hausman test data juga diregresikan dengan model random effect, kemudian dibandingkan antara fixed effect dan random effect dengan membuat hipotesis: � : maka, model random effect � � : maka, model fixed effect Pedoman yang digunakan dalam pengambilan kesimpulan uji Hausman adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai probability Chi-square ≥ 0,05, maka � diterima, yang artinya model random effect. 2. Jika nilai probability Chi-square 0,05, maka � ditolak, yang artinya model fixed effect. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kesimpulan dari pembuktian diatas, maka penelitian ini menggunakan Random Effect Model REM, dengan modelnya yaitu: DEBT = α + β 1 FCF + β 2 MOWNS + β 3 INST + ε Keterangan : DEBT : ratio debt to equity FCF : ratio free cash flow MOWNS : persentase kepemilikan saham oleh manajerial INST : persentase kepemilikan saham oleh institusional ε : error term

3.5.2 Uji signifikansi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

1 70 120

ANALISIS PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG

0 15 23

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, FREE CASH FLOW DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PERUSAHAAN

0 3 44

PENGARUH FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, KEBIJAKAN UTANG, DAN Pengaruh Free Cash Flow Profitabilitas Likuiditas Kebijakan Utang Dan Collateralizable Assets Terhadap Kebijakan Deviden (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 3 17

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

0 0 10

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

0 0 6

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia

0 0 8