52
4.3.1 MM1N Jalur Tunggal
Untuk menghitung secara teoritis diperlukan rumus, berikut adalah rumus dan perhitungan untuk delay waktu tunggu dan throughput. Seperti pada Tabel 4.3, besar
rata-rata antrian L
s
0,025 packets per detik. Delay
λ
s s
L W
=
; Throughput λ = ρ . μ
Dimana: L
s
= daftar antrian μ = tingkat pelayanan
λ = tingkat kedatangan ρ = kesibukan pelayanan
a. Perhitungan Delay
Pada menit 0 - 12, λ = 55,577 bit pada tabel 4.2 .
577 .
55 025
, =
s
W
W
s
= 0,000000449 jam W
s
= 0,00161 detik Untuk hasil selanjutnya terdapat pada Tabel 4.11. Dari hasil tersebut, terdapat
perbedaan antara hasil secara teoritis dengan hasil yang dilakukan dengan menggunakan simulasi. Perbedaan tersebut karena pada simulasi jumlah data yang melintas tidak
sepenuhnya melampaui dari kapasitas lintasan tersebut. Contohnya kecepatan data sebesar 11 Megabit per detik, jika disimulasikan maka kecepatan data tidak mencapai
angka tersebut, dikarenakan yang mempengaruhi adalah jarak antara pengguna dengan server spesifikasi komuputer juga mempengaruhi, hal ini yang menyebabkan adanya
perbedaan hasil antara simulasi dengan teori.
53 Tabel 4.11 Perbandingan Delay Hasil Simulasi dengan Hasil Teori
b. Perhitungan Antrian
Untuk menghitung antrian secara teori menggunakan rumus L
s
= W
s
. λ. Dimana W
s
terdapat pada Tabel 4.11 dan λ terdapat padapada Tabel 4.2.
Pada menit 0 – 12 , L
s =
0,000000449 x 55.557 = 0,025
Untuk hasil selanjutnya terdapat pada Tabel 4.12. Dari hasil tersebut, terdapat perbedaan antara hasil secara teoritis dengan hasil yang dilakukan dengan menggunakan
simulasi. Semakin besar packet yang dikirimkan maka semakin besar pula throughput dan delay nya. Hasil secara simulasi didapat dari grafik pada hasil simulasi dan hasil
secara teori didapat dari perhitungan menggunakan rumus. No
Hasil Simulasi Hasil Teori
Waktu menit Rata – Rata Delay
detik Rata – Rata Delay
detik 1
0 - 12 0,00351
0,00161 2
13 – 24 0,00364
0,00111 3
25 - 36 0,00367
0,00117 4
37 - 48 0,00371
0,00131 5
49 – 60 0,00373
0,00121 6
61 – 72 0,00365
0,00170 7
73 - 84 0,00360
0,00155 8
85 - 96 0,00361
0,00124 9
97 - 108 0,00351
0,00149 10
109 - 120 0,00362
0,00159
54 Tabel 4.12 Perbandingan Antrian Hasil Simulasi dengan Hasil Teori
c. Perhitungan
Throughput
Setelah mendapatkan hasil teoritis pada delay, selanjutnya perhitungan secara teoritis untuk throughput. Rumus untuk throughput adalah sebagai berikut:
λ = ρ . μ ρ = kesibukan pelayanan; μ = tingkat pelayanan.
μ = 128000 Pada menit 0-
12, ρ = 0,434 seperti pada Tabel 4.2, μ = 128000 λ = 0,434 x 128000
= 55.552 Pada menit 13-
24, ρ = 0,633, μ = 128000 λ = 0,633 x 128000
= 81.024 No
Hasil Simulasi Hasil Teori
Waktu menit Rata – Rata Antrian
Packet Rata – Rata Antrian
Packet 1
0 - 12 0,029
0,027 2
13 – 24 0,031
0,030 3
25 - 36 0,027
0,025 4
37 - 48 0,026
0,025 5
49 – 60 0,021
0,020 6
61 – 72 0,022
0,021 7
73 - 84 0,027
0,026 8
85 - 96 0,024
0,022 9
97 - 108 0,022
0,021 10
109 - 120 0,021
0,020
55 Untuk hasil selanjutnya terdapat pada Tabel 4.13. Dari hasil tersebut, hampir
tidak terdapat perbedaan antara hasil secara teoritis dengan hasil yang dilakukan dengan menggunakan simulasi.
Tabel 4.13 Perbandingan Throughput Hasil Simulasi dengan Hasil Teori
No Hasil Simulasi
Hasil Teori
Waktu menit
Rata – Rata Throughput bitsec
Rata – Rata Throughput bitsec
1 0 – 12
55.577 55.552
2 13 - 24
81.045 81.024
3 25 - 36
76.773 76.672
4 37 – 48
68.729 68.608
5 49 - 60
73.978 73.856
6 61 – 72
52.932 52.864
7 73 - 84
58.023 57.984
8 85 - 96
72.477 72.448
9 97 - 108
60.295 60.288
10 109 - 120
56.464 56.448
4.3.2 MM1N Jalur Seri
Pada jalur seri ini, terdapat dua server, pada server 1 yang disimulasikan adalah file print dan pada server 2 yang disimulasikan adalah video conferencing. Untuk
mendapatkah hasil secara teori membutuhkan perhituungan dengan menggunakan rumus, berikut adalah perhitungannya.
56
- Server 1
Untuk menghitung secara teoritis, diperlukan rumus, berikut adalah rumus dan perhitungan untuk delay dan throughput.
Delay, λ
s s
L W
=
Throughput, λ = ρ . μ
a. Perhitungan Delay
Pada menit 0- 12, λ = 2.103, L
s
= 0,018 packetsdetik
103 .
2 017
, =
s
W
= 0,0291
Pada menit 13- 24, λ = 2.248
248 .
2 021
, =
s
W
= 0,0336
Untuk hasil selanjutnya terdapat pada Tabel 4.14. Dari hasil tersebut, terdapat sedikit perbedaan antara hasil secara teoritis dengan hasil yang dilakukan dengan
menggunakan simulasi. Berbeda dengan perbandingan delay pada jalur tunggal yang mempunyai perbedaan yang lebih jauh.
Tabel 4.14 Perbandingan Delay Antara Hasil Simulasi dengan Hasil Teori
No Hasil Simulasi
Hasil Teori Waktu
Menit Rata – Rata Delay Detik
Rata – Rata Delay Detik 1
0 – 12 0,331
0,0291 2
13 - 24 0,299
0,0336
57 Tabel 4.14 Lanjutan
3 25 - 36
0,206 0,0298
4 37 – 48
0,152 0,0258
5 49 - 60
0,242 0,0354
b. Perhitungan Antrian
Untuk menghitung antrian secara teori menggunakan rumus L
s
= W
s
. λ. Dimana W
s
pada Tabel 4.14 dan λ pada Tabel 4.5. Pada menit 0 – 12 , L
s =
0,000000808 x 2.103 = 0,016
Untuk hasil selanjutnya terdapat pada Tabel 4.15. Dari hasil tersebut, terdapat perbedaan antara hasil secara teoritis dengan hasil yang dilakukan dengan menggunakan
simulasi.
Tabel 4.15 Perbandingan Antrian Hasil Simulasi dengan Hasil Teori
c. Perhitungan Throughput