23
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA FAKULTAS
EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A. Sistem Pengawasan Intern Aktiva Tetap
Menurut Hall 2004: 6, ”Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan
yang sama”. Menurut Boynton dkk 2003: 373, Pengawasan adalah suatu proses yang
dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang
memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut : a. Keandalan pelaporan keuangan.
b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Menurut Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, “Pengawasan Intern adalah pengawasan terhadap kegiatanaktivitas yang ada dalam suatu wilayah
kerja apakah sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan- peraturan yang berlaku dalam wilayah kerja tersebut”.
Menurut Warren dkk 2005: 235, “Pengendalian Internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa
informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang-undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya”.
Menurut Romney dkk 2006: 229, “Pengendalian Internal adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset,
memberikan informasi yang akurat dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian
dengan kebijakan yang telah ditetapkan”.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hall 2004: 143, menyebutkan bahwa Sistem Pengawasan Intern adalah terdiri dari berbagai kebijakan, praktik, dan prosedur yang
diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya, yaitu: 1.
Menjaga aktiva perusahaan. 2.
Memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi akuntansi pencatatan dan informasi akuntansi.
3. Mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan.
4. Mengukur kesesuaian dengan kebijakan serta prosedur yang
ditetapkan oleh pihak manajemen.
Sistem Pengawasan Intern meliputi evaluasi menilai atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara membandingkan realisasi dengan rencana, dan melakukan
tindakan perbaikan apabila dipandang perlu jika ada penyimpangan yang merugikan. Misalnya meliputi persetujuan, pemisahan antara fungsi operasional
penyimpangan dan pencataan, serta pengawasan fisik atas kekayaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kebenaran data akuntansi, mengamankan harta
kekayaan dan catatan pembukuannya, dalam upaya menggalakkan efisiensi usaha, serta mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan.
Pengertian aktiva tetap menurut Fakultas Ekonomi USU adalah, “harta berwujud yang dimiliki perusahaan ataupun fakultas yang memiliki masa manfaat
lebih dari satu tahun dan tidak untuk dijual kembali yang memiliki manfaat bagi suatu organisasi atau departemen tersebut”.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2004:
16.2
, “Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan
dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam proses produksi, tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan normal
perusahaan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun”.
Menurut Warren dkk 2005: 504, “Aktiva tetap merupakan aktiva jangka panjang atau aktiva yang relatif permanen. Mereka merupakan aktiva
berwujud Tangible Assets karena ada secara fisik, aktiva tersebut dimiliki
Universitas Sumatera Utara
dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal”.
Menurut Mulyadi 2002: 179, “Aktiva Tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan
diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali”.
Secara umum, aktiva tetap berwujud didefenisikan sebagai barang yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan, yang dipakai atau digunakan secara aktif
dalam operasi normal, dan mempunyai umur atau masa kegunaan yang relatif permanen.
Arti penting aktiva tetap berwujud berbeda dari perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, tergantung pada sifat, jenis dan skala usahanya. Perusahaan
menempatkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki atau dikuasai dalam bentuk berbagai jenis aktiva tetap dengan tujuan pokok untuk digunakan dalam proses
produksi atau pengadaan dan distribusi barang atau jasa dalam jangka waktu relatif lama.
Dengan demikian, aktiva tetap harus mempunyai syarat : 1.
Dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan. 2.
Mempunyai bentuk fisik. 3.
Memberikan manfaat dimasa yang akan datang. 4.
Dipakai atau digunakan secara aktif di dalam kegiatan normal perusahaan, atau dimiliki tidak sebagai suatu investasi atau dijual kembali.
5. Mempunyai masa manfaat relatif permanen.
Universitas Sumatera Utara
Sistem pengawasan intern atas aktiva tetap meliputi penjagaan dan pencatatan akuntansi aktiva tetap yang memadai yang dimiliki organisasi untuk
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Penjagaan dari aktiva tetap meliputi :
1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aktiva tetap tersebut.
2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang melakukan
pencatatan aktiva tetap tersebut. 3.
Memiliki asuransi aktiva tetap terhadap kejadian–kejadian tertentu seperti kebakaran, pencurian, dan lain-lain.
4. Melakukan pembinaan kepada orang-orang yang menggunakan aktiva tetap
tersebut agar mereka dapat secara benar mengoperasikan aktiva tetap tersebut. 5.
Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yang teratur. 6.
Melindungi aktiva tetap dari hujan, panas, dan sebagainya. 7.
Mempertinggi keamanan di wilayah tersebut,misalnya orang-orang yang tidak berhubungan tidak diperbolehkan masuk ke daerah tersebut.
B. Jenis – jenis Aktiva Tetap