Kualitas Gubal Induksi Pembentukan Gubal Gaharu dengan Perlakuan Frekuensi Injeksi Inokulum pada Tiga Bagian Batang

vertikal mengikuti arah jaringan pembuluh batang tanaman yang tersusun atas sel- sel vessel secara vertical dan berfungsi sebagai jalur transportasi air dan cairan nutrisi, di mana hifa jamur dapat menggunakan sel-sel tersebut untuk memperluas invasi, sedangkan perkembangan horizontal cenderung melambat seiring waktu.

d. Kualitas Gubal

Kualitas gubal didapatkan dari aroma gaharu dan mengamati perubahan warna batang. 1. Aroma Untuk mendapatkan kualitas gaharu, dapat juga dilakukan dengan membuat scoring rata – rata aroma gaharu kepada 10 orang responden. Potongan gaharu di sayat sedikit, lalu di bakar dan di cium aroma yang ditimbulkan. Tabel 5. Kualitas aroma gubal gaharu No Nama Kualitas 1x injeksi 2x injeksi 3x injeksi 1 Responden 1 1 2 3 2 Responden 2 1 1 2 3 Responden 3 1 1 2 4 Responden 4 1 2 2 5 Responden 5 1 2 2 6 Responden 6 1 2 2 7 Responden 7 1 2 3 8 Responden 8 1 2 3 9 Responden 9 1 2 2 10 Responden 10 1 2 2 Keterangan tingkat aroma 1. Tidak ber-aroma, 2. Kurang ber-aroma, 3. Ber-aroma Sedang, 4. Cukup ber- aroma, 5. Ber-roma kuat Rata – rata kualitas gaharu yang di dapat, rata – rata masih di bawah kualitas contoh gaharu yang di ujikan. Dari tabel 5 dapat di lihat bahwa rata – rata aroma untuk perlakuan dengan sekali injeksi adalah tingkat keharuman 1 tidak ber-aroma. Untuk dua kali dan tiga kali injeksi, rata – rata aromanya masih di Universitas Sumatera Utara tingkat keharuman kedua kurang er-aroma. Namun pada tiga kali injeksi, ada responden yang menyatakan bahwa tingkat keharumannya mencapat tingkat ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keharuman semakin baik, seiring bertambahnya frekuensi injeksi. Perubahan tingkat aroma yang di dapat juga tidak cenderung semakin baik berdasarkan perlakuan pembagian batangnya. Yunasfi 2002 menyatakan bahwa susunan variasi gen dapat berubah dalam berbagai proses. Begitu pula dengan aktifitas patogen dapat berubah – ubah dalam suatu periode waktu. Perubahan tersebut dapat disebabkan oleh proses hibridisasi, heterokariosis dan paraseksualisme . Itulah mengapa suatu patogen yang sama, bahkan yang memiliki cara perkembangbiakan yang sama dapat memiliki hasil infeksi yang berbeda karena perbedaan daerah dan perbedaan pohon. 2. Perubahan Warna Batang Perubahan warna batang dilihat disekitar lubang injeksi. apabila terinfeksi, maka akan terjadi perubahan warna yang signifikan antara batang yang sehat dengan yang terinfeksi. Biasanya batang yang terinfeksi berubah warna menjadi coklat hingga hitam.Selama 15 minggu pengamatan, kualitas gaharu yang dihasilkan menunjukkan hasil yang berbeda – beda. Untuk sekali injeksi di dapat perubahan warna menjadi putih kecoklatan. Untuk dua kali injeksi, peubahan warnanya menjadi coklat bergaris putih. Sedangkan untuk tiga kali injeksi, perubahan warna rata – ratanya menjadi coklat muda. Pada gaharu budidaya, proses produksi gaharu sangat ditentukan kuantitasnya oleh jumlah lubang atau luka yang di inokulasi dan kualitasnya tergantung lama waktu sejak inokulasi hingga panen. Semakin lama maka semakin banyak resin wangi yang Universitas Sumatera Utara terakumulasi dan semakin tinggi kualitas gaharu yang dihasilkan Mucharromah, 2010. a b c Gambar 4. Perubahan warna gaharu pada perlakuan 1x injeksi pada minggu ke-15 abatang tengah b batang atas c batang bawah a b c Gambar 5. Perubahan warna gaharu pada perlakuan 2x injeksi pada minggu ke-15 a batang bawah b batang tengah c batang atas. Universitas Sumatera Utara a b c Gambar 6. Perubahan warna gaharu pada perlakuan 3x injeksi pada minggu ke-15 a batang bawah b batang tengah c batang atas. Perubahan warna yang di dapat menunjukkan bahwa pada perlakuan 1 kali injeksi perubahan warnanya dirata-ratakan menjadi warna kecoklatan dengan garis – garis putih. Sedangkan untuk perlakuan dengan 2 kali injeksi perubahan warnanya coklat bergaris – garis putih. Sedangkan untuk perlakuan dengan 3 kali injeksi, warnanya berubah menjadi coklat bergaris hitam. Perubahan warna rata – rata yang didapat cenderung semakin baik dengan semakin banyaknya frekuensi injeksi yang dilakukan. Dan kemungkinan besar akan juga semakin baik lagi jika diuji lebih lama, hal ini disebabkan karena infeksinya juga masih menunjukkan panambahan panjang. Jadi besar kemungkinan perubahan warnanya juga semakin baik apabila diuji dengan waktu yang lebih lama. Universitas Sumatera Utara

e. Reisolasi Gubal Gaharu