43
sebagian besar terkait penatalaksanaan non farmakologi termasuk gejala, faktor resiko, dan komplikasi, serta hanya sebagian kecil pengetahuan yang terkait
tentang penatalaksanaan farmakologi perilaku minum obat pada pasien hipertensi, sedangkan kepatuhan yang dimaksud adalah kepatuhan yang terkait
tentang penatalaksanaan farmakologi perilaku minum obat pada pasien hipertensi.
4.8 Hubungan tingkat pengetahuan dengan keberhasilan terapi hipertensi
Keberhasilan terapi pada pasien hipertensi dilakukan dengan pengukuran tekanan darah sebanyak 2 kali pada interval waktu ± 2 minggu. Kemudian
dilakukan pengkategorian antara pasien yang mempunyai tekanan darah 14090 mmHg dan ≥ 140 mmHg.
Tabel 4.15 Hasil analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan keberhasilan
terapi Hipertensi n=100 Kategori
tingkat pengetahuan
Jumlah Nilai signifikansi
Berhasil Tidak berhasil
Kurang Cukup
Baik 7
19,4 19
33,9 4
50 29
80,6 37
66,1 4
50 0,190
Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa pada kategori tingkat pengetahuan kurang, persentase pasien yang mengalami keberhasilan terapi sebanyak 19,4
dan yang mengalami ketidakberhasilan terapi sebanyak 80,6. Sedangkan pada kategori tingkat pengetahuan cukup persentase pasien yang mengalami
keberhasilan terapi sebanyak 33,9 dan yang mengalami ketidakberhasilan terapi sebanyak 66,1. Kategori tingkat pengetahuan baik persentase pasien yang
Universitas Sumatera Utara
44
mengalami keberhasilan terapi sebanyak 50 dan yang mengalami ketidakberhasilan terapi sebanyak 50. Berdasarkan hasil tersebut dapat
diperoleh gambaran bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan pasien mengenai hipertensi maka semakin tinggi pula persentase pasien yang mengalami
keberhasilan terapi. Namun dari nilai signifikansi yaitu 0,190 menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keberhasilan
terapi hipertensi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan pengetahuan pasien mengenai hipertensi tidak mempengaruhi keberhasilan terapi hipertensi. Hal ini
sejalan dengan hasil penelitian Mulyati 2013, yang menyatakan bahwa pengetahuan pasien tidak mempengaruhi perilaku pasien untuk mengontrol
tekanan darah.
4.9 Hubungan tingkat kepatuhan dengan keberhasilan terapi Hipertensi
Hasil analisis ini menunjukkan ada tidaknya hubungan antara tingkat kepatuhan pasien dengan keberhasilan terapi hipertensi. Untuk mengetahuinya
dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square.
Tabel 4.16 Hasil analisis hubungan tingkat kepatuhan dengan keberhasilan terapi
Hipertensi n=100 Kategori
kepatuhan Jumlah
Nilai signifikansi
Berhasil Tidak berhasil
Rendah Sedang
Tinggi 9
13,0 18
69,2 4
80 60
87,0 8
30,8 1
20 0,000
Tabel 4.16 pada kategori tingkat kepatuhan rendah, persentase pasien yang mengalami keberhasilan terapi sebanyak 13,0 dan yang mengalami
Universitas Sumatera Utara
45
ketidakberhasilan terapi sebanyak 87,0. Sedangkan pada kategori tingkat kepatuhan sedang persentase pasien yang mengalami keberhasilan terapi sebanyak
69,2 dan yang mengalami ketidakberhasilan terapi sebanyak 30,8. Kategori tingkat kepatuhan tinggi persentase pasien yang mengalami keberhasilan terapi
sebanyak 80 dan yang mengalami ketidakberhasilan terapi sebanyak 20. Berdasarkan hasil tersebut dapat diperoleh gambaran bahwa semakin tinggi
tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat antihipertensi maka semakin tinggi pula persentase pasien yang mengalami keberhasilan terapi.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan nilai signifikansi yaitu 0,000 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kepatuhan pasien dengan keberhasilan
terapi. Sehingga
dapat disimpulkan
bahwa kepatuhan
mengkonsumsi antihipertensi mempengaruhi keberhasilan terapi hipertensi. Hasil ini serupa
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Morgado, dkk., 2011, bahwa kepatuhan dapat menurunkan tekanan darah hingga mencapai tekanan darah
terkontrol. Kepatuhan terhadap pengobatan farmakologis untuk hipertensi dianggap sebagai faktor kunci dalam menjamin hasil terapi yang sukses Brigitte,
2010.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a. karekteristik pasien umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan riwayat
keluarga tidak mempengaruhi pengetahuan pasien hipertensi p 0,05. b. karakteristik pasien umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan riwayat
keluarga tidak mempengaruhi kepatuhan pasien hipertensi p 0,05. c. tingkat pengetahuan pasien mengenai hipertensi tidak mempengaruhi
kepatuhan pasien p 0,05. d. tingkat pengetahuan yang tinggi sebanyak 8 pasien 8, pengetahuan sedang
56 pasien 56, pengetahuan rendah sebanyak 36 pasien 36. Tingkat pengetahuan pasien mengenai hipertensi tidak mempengaruhi keberhasilan
terapi hipertensi p 0,05. e. tingkat kepatuhan yang tinggi sebanyak 5 pasien 5 , kepatuhan sedang
sebanyak 26 pasien 26 , kepatuhan rendah sebanyak 69 pasien 69. Tingkat kepatuhan pasien mempengaruhi keberhasilan terapi hipertensi
p0,05.
5.2 Saran
Diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan edukasi atau penyuluhan kepada pasien, keluarga pasien sebagai perawat pasien dirumah, dan masyarakat
mengenai pentingnya kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat harian antihipertensi dalam mengontrol tekanan darah pasien.
Universitas Sumatera Utara