19
a. Faktor pasien: i.
merasa penyakitnya tidak serius ii. ketidakpuasan terhadap hasil terapi
iii. merasa pengobatan tidak efektif iv. pandangan negatif dari keluarga dan teman atau kurangnya dukungan sosial
b. Faktor komunikasi i.
tingkat pengawasan medis rendah. ii.
kurangnya penjelasan yang lengkap, tepat, dan jelas. iii.
kurang informasi yang seimbang tentang risiko dan efek samping. iv.
kurangnya strategi yang dilakukan oleh profesional kesehatan untuk mengubah sikap dan kepercayaan pasien.
v. rendahnya kepuasan pasien dalam berinteraksi dengan profesional kesehatan
vi. interaksi dengan profesional kesehatan sedikit atau tidak ada sama sekali.
vii. profesional kesehatan dianggap tidak ramah dan kurang perhatian. viii. profesional kesehatan tidak membiarkan pasien terlibat dalam membuat
keputusan. c. Perilaku
i. Ingin menguji efikasi obat.
ii. Pengalaman dengan pengobatan sedikit atau memiliki pengalaman buruk
dengan pengobatan. iii.
Kurangnya pengetahuan tentang penyakit yang diderita.
2.6.3 Metode Pengukuran Tingkat Kepatuhan
Menurut Osterberg dan Terrence 2005, tingkat kepatuhan terhadap pengobatan dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
20
a. Metode langsung Pengukuran kepatuhan melalui metode langsung dapat dilakukan dengan
beberapa cara, seperti mengukur konsentrasi obat atau metabolit obat di dalam darah atau urin, mengukur atau mendeteksi petanda biologi di dalam tubuh.
Metode ini umumnya mahal, memberatkan tenaga kesehatan, dan rentan terhadap penolakan pasien.
b. Metode tidak langsung Pengukuran kepatuhan melalui metode tidak langsung dapat dilakukan
dengan bertanya kepada pasien tentang penggunaan obat , menggunakan kuesioner, menilai respon klinik pasien, menghitung jumlah pil obat, dan
menghitung tingkat pengambilan kembali resep.
2.6.4 Pengaruh Kepatuhan terhadap Keberhasilan Terapi Hipertensi
Menurut Badan POM RI. 2006, kepatuhan pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan terapi terutama pada terapi penyakit tidak menular,
misalnya diabetes, hipertensi, asma, dan sebagainya. Menurut WHO 2003, hampir 75 pasien dengan diagnosis hipertensi gagal mencapai tekanan darah
optimum dikarenakan rendahnya kepatuhan penggunaan obat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lailatushifah 2012,
menunjukkan bahwa perilaku kepatuhan dalam mengkonsumsi obat harian merupakan faktor penting dalam menentukan tingkat kesembuhan pasien yang
menderita penyakit kronis. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Salem, dkk. 2011, juga menunjukkan bahwa keberhasilan terapi hipertensi tergantung pada
tingkat kepatuhan pengobatan yang dilakukan oleh pasien.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committe on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
JNC VII tahun 2003, hipertensi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan diastolik ≥90 mmHg. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan yang tinggi didalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung dan
kerusakan ginjal Ruhyanudin, 2006. Menurut WHO dan the international society of hypertension ISH yang
dikutip oleh Rahajeng dan Tuminah 2009, hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini dan disebut sebagai the silent killer. Diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi di Amerika. Saat ini terdapat 600 juta penderita
hipertensi di seluruh dunia. Menurut data Global Status Report on Noncommunicable Diseases
2010 dari WHO menyebutkan, di kawasan Asia Tenggara 36 persen orang dewasa menderita hipertensi. Sesuai dengan data WHO
bulan september 2011, menyebutkan bahwa hipertensi menyebabkan 8 juta kematian pertahun diseluruh dunia dan 1,5 juta kematian pertahun di wilayah Asia
Tenggara WHO, 2011. Hasil survei Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013 mencatat
prevalensi hipertensi di indonesia sebesar 25,8 yang didapat dari pengukuran tekanan darah pada umur diatas 18 tahun. Kemajuan teknologi, perubahan sosial
Universitas Sumatera Utara