Teori Penetapan Tujuan Goal-setting Theory Persepsi Motivasi

akhirnya peneriaan pendapatn negara juga akan meningkat, seperti diketahui bersama bahwa saat ini pendapata utama pemerintah yang paling besar adalah dari pajak. Melihat prospek yang cerah di masa depan serta segala peluang dan tantangan yang harus di hadapi pada penelitian ini peneliti mencoba memulai dengan melihat persepsi dari mahasiswa. Persepsi sendiri dapat dikatakan sebagai cara pandang seseorang tentang melihat suatu objek yang sama namun penginterpretasinay bisa saja berbeda. Dalam penelitian Sulityawati 2013 menemukan bahwa persepsi memiliki peran yang sangat penting dalam penentuan pilihan karir, selain itu dari penelitianya juga disebutkan supaya institusi profesional meningkatkan kesan positif profesi. Kesan positif dalam karir di bidang perpajakan sudah terlihat jelas sangat menjajikan di masa yang akan datang. Lestari 2013 dalam penelitianya juga menemukan bahwa mahasiswa memiliki persepsi positif terhadap pilihan karir. Selain persepsi, motivasi juga digunakan untuk melihat ketertarikan mahasiswa terhadap karir di bidang perpajakan. motivasi dapat digunakan untuk mendorong mahasiswa tersebut berkarir khususnya dalam bidang perpajakan. Motivasi merupakan hal yang melatarbelakangi individu berbuat untuk mencapai tujuan tertentu, begitu pula dengan mahasiswa dalam memilih jejang karir yang akan menjadi pilihanya di masa depan. Hal ini juga terlihat pada penelitian dari Dayshandi 2015 yang menemukan bahwa motivasi memiliki pengaruh terhadap pilihan karir di bidang perpajakan. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa program studi prodi akuntansi pada Universitas Nusantara PGRI Kediri dikarenakan Universitas Nusantara PGRI Kediri merupakan universitas terbesar di kediri dan banyak menampung mahasiswa yang bersasal dari sekitar kediri. Universitas Nusantara PGRI Kediri juga di angap mampu mewakili unversitas universitas lain yang berada di berbgai daerah di Indonesia yang dimana memiliki kesamaan dalam hal perkembangan dan masih harus terus memperbaiki diri supaya mampu bersaing dengan universitas yang sudah memiliki nama besar di Indonesia. Melihat perkembangan mahasiswa di daerah, hal ini akan menciptakan akuntan muda lebih cepat karena tidak berfokus pada universitas-universitas yang sudah memiliki nama besar. Terlahinya tenaga ahli di bidang perpajakan yang merata di setiap daerah juga akan semakin mempercepat pemerataan pengetahuan dan kesadaran dalam pemenuhan kewajiban perpajakan oleh setiap warga negara. Hal ini secara tidak langsung akan menciptakan pembangunan global yang berkelanjutan di bidang perpajakan. Tujuan dari penelian ini adalah untuk menguji persepsi terhadap pilihan karir di bidang perpajakan dengan menjadikan motivasi sebagai variabel intervening terhadap mahasiswa program studi prodi akuntansi pada Universitas Nusantara PGRI Kediri.

2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Literatur 2.1.1 Teori Harapan Expectancy Theory Teori harapan yang di jelaskan oleh Victor Vroom 1967 dalam Deniandriani 2015 menjelaskan bahwa kekuatan dari harapan akan mampu untuk mendorong secara kuat seseorang dalam melakukan suatu tindakan tertentu. Pertanyaaan utama yang ingin di jabarkan dalam teori adalah, apa yang menentukan kemauan seseorang untuk mencurahkan tenaga dan pikiran dalam menjalankan aktivitas. Victor Vroom 1964 dalam Rozaid 2015 mengembangkan sebuah teori motivasi berdasarkan kebutuhan interfal, tiga asumsi pokok Vroom dari teorinya adalah sebagai berikut : 1. Setiap individu percaya bahwa bila ia berperilaku dengan cara tertentu, ia akan memperoleh hal tetentu. Ini disebut sebuah harapan hasil outcome expectancy sebagai penilaian subjektif seseorang atas kemungkinan bahwa suatu hasil tertentu akan muncul dari tindakan orang tersebut. 2. Setiap hasil mempunyai nilai, atau daya tarik bagi orang tertentu. Ini disebut valensi valence sebagai nilai yang orang berikan kepada suatu hasil yang diharapkan 3. Setiap hasil berkaitan dengan suatu persepsi mengenai seberapa sulit mencapai hasil tersebut. Ini disebut harapan usaha effort expectancy sebagai kemungkinan bahwa usaha seseorang akan menghasilkan pencapaian suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Teori Penetapan Tujuan Goal-setting Theory

Teori penetapan tujuan yang dikembangkan Locke dan Latham 2006 dalam Akbar dan Irwandi 2014 Goal­setting theory menjelaskan bahwa seseorang akan bergerak jika memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Goal­setting theory juga menyatakan bahwa perilaku individu diatur oleh ide pemikiran dan niat seseorang Locke dan Latham 2006. Sasaran dapat dipandang sebagai tujuan atau tingkat kinerja yang ingin dicapai oleh individu. Jika seorang memiliki miant atau keinginan tertentu, maka secara tidak langsung hal ini akan mempengaruhi apa yang akan di kerjakannya, serta memengaruhi usaha yang akan dilakaukan untuk mencapai tujuan tersebut. ISSN 2460-0784 Seminar Nasional dan The 3rd Call for Syariah Paper 642 Syariah Paper Accounting FEB UMS

2.1.3 Persepsi

Menurut Robbins dan Timothy 2007:175 Persepsi merupakan proses di mana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan kesan sensoris guna memberikan arti bagi lingkungannya. Persepsi dapat di juga sebagai proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami setiap informasi tentang lingkungan melalui panca indra melihat, mendengar, mencium, dan merasakan, namun apa yang diterima seseorang pada dasarnya bisa berbeda dari realisasi objek. Melalui persepsi individu berusaha untuk merasionalkan lingkungan dan objek, orang dan peristiwa didalamnya. Karena setiap orang memberikan pengertian mereka sendiri terhadap stimulus, individu yang berbeda akan mempresentasikan hal yang sama dengan cara yang berbeda

2.1.4 Motivasi

Kreitner dan Angelo 2014:212 dalam bukunya menuliskan bahwa istilah motivasi berasal dari kata lain movere, yang berarti menggerakkan , dalam konteks masa kini motivasi mepresentasiakan proses- proses psikologis yang menyebabkan stimulasi, arahan dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara sukarela yang diarahkan pada suatu tujuan, sedangkan menurut Lubis 2010:84 motivasi merupakan proses yang dimulai dengan definisi fisiologis atau psikologis yang menggerakkan perilaku atau dorongan yang ditujukan utuk tujuan insentif. Motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya. 2.2. Pengembangan Hipotesis 2.2.1 Pengaruh Persepsi Terhadap Pilihan Berkarir dalam Bidang Perpajakan Goal­setting theory menyatakan bahwa perilaku individu diatur oleh ide pemikiran dan niat seseorang Locke dan Latham 2006. Melihat peluang yang luar biasa di masa yang akan, seperti melihat Informasi yang beredar menyatakan bahwa dirjen pajak akan membuka peluang yang besar untuk bergabung sebagai pegawai pajak, dan tentunya akan di ikuti peluang berkarir di bidang perpajakan lainnya. Informasi yang berkembang secara tidak langsung akan memberikan persepsi mahasiswa bahwa berkarir di perpajakan adalah pilihan yang tepat ketika mereka lulus. Robbins dan Timothy 2007:175 menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi adalah faktor faktor dalam diri si pengarti, dapat di artikan suatu objek dari apa yang dilihat memang tergantung dari faktor faktor yang dimulai dari diri si pengarti. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Setiawnta dan Istina 2013, di dapatkan hasil bahwa persepsi memberikan pengaruh yang signifikan terkait minat mahasiswa dalam berkarir di bidang perpajakan. H 1 : Terdapat pengaruh persepsi terhadap pilihan berkarir di bidang perpajakan

2.2.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Pilihan Berkarir dalam Bidang Perpajakan

Dokumen yang terkait

Pengaruh motivasi pengetahuan perpajakan, ekonomi, karir dan kualitas terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti brevet pajak: studi empiris pada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta.

11 46 187

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

5 108 124

PENGARUH KEADILAN PROSEDURAL KARIR, KEADILAN DISTRIBUTIF KARIR DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA DENGAN KOMITMEN AFEKTIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS SUMBER DAYA AIR KABUPATEN BANTUL

0 6 216

PENGARUH KOMITMEN KARIR TERHADAP KESUKSESAN KARIR DENGAN PERSEPSI EMOSI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PADA MAHASISWA MM UNS

4 13 84

PENGARUH MARKETING MIX DENGAN MINAT KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP KEPUTUSAN Pengaruh Marketing Mix Dengan Minat Konsumen Sebagai Variabel Intervening Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Win Mild Di Surakarta.

0 0 12

PENGARUH MARKETING MIX DENGAN MINAT KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP KEPUTUSAN Pengaruh Marketing Mix Dengan Minat Konsumen Sebagai Variabel Intervening Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Win Mild Di Surakarta.

1 2 15

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta).

0 2 12

Pengaruh Etnis Terhadap Kepatuhan Pajak Dengan Kepercayaan Sebagai Variabel Intervening Cover

1 0 18

Analisis Pengaruh Remunerasi Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Pemeriksa di BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara jurnal

0 0 10

Analisis Pengaruh Remunerasi Pengembangan Karir Terhadap Motivasi Berprestasi dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening pada Pemeriksa di BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara

0 0 2