30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian yaitu pendekatan asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan
dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala. Sugiyono, 2010: 11.
3.2. Definisi Operasional Variabel
Defenisi operasional adalah petunjuk bagaimana suatu variabel diukur atau untuk mengetahui baik buruknya suatu penelitian dan untuk mempermudah
pemahaman dalam membahas penelitian. Defenisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Debt To Equity Ratio sebagai variabel bebas X
1
dimana Debt to equity Ratio DER digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang
dimiliki perusahaan. Menurut Ang 1997 debt to equity ratio digunakan untuk mengukur tingkat leverage penggunaan hutang terhadap total
shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. Rasio ini adalah
Universitas Sumatera Utara
31
31 perbandingan yang terdapat antara kekayaan bersih dan jumlah seluruh utang
perusahaan. Rasio ini diperoleh dengan membagi kekayan bersih terhadap seluruh utang baik yang sedang berjalan maupun utang jangka panjang
2. Profitabilitas sebagai variabel bebas X
2
dimana profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset ROA dan return
on equity ROE. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas dalam penelitian ini adalah return on asset ROA. Rasio ini
menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva.
3. Ukuran perusahaansebagai variabel bebas X
3
yang merupakan ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang
dimiliki perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah ditunjukkan dari total aktiva.
4. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan
variabel terikat Y dimanaketepatan waktu menunjukkan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan
informasi. Ketepatan waktu diukur dengan dummy variabel, dimana kategori 2 untuk perusahaan yang tepat waktu timeliness dan kategori 1 untuk
perusahaan yang tidak tepat waktu tidak timeliness. Perusahaan dikatergorikan terlambat jika laporan keuangan dilaporkan setelah tanggal 31
Maret, sedangkan perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan sebelum tanggal 31 Maret.
Universitas Sumatera Utara
32
32
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian