Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Faktor–faktor yang Mempengaruhi Ukuran Perusahaan

12 12 Merupakan suatu ikhtisar yang memuat penjelasan mengenai kebijakan- kebijakan akutansi yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan.Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan atau bagian integral dari suatu laporan keuangan perusahaan. Alasannya adalah karena laporan keuangan itu sendiri singkat dan padat, sebab itu tak mungkin menyajikan semua informasi penting yang berhubungan dengan suatu rekening tertentu.Karena itu penjelasan yang tidak bisa diringkas dijelaskan secara lebih terinci pada Catatan Atas Laporan Keuangan yang merupakan penjelasan tertulis mengenai aspek- aspek penting dari berbagai item.

4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Beberapa sifat dan keterbatasan laporan keuangan Syafrida hani, 2012: 15 adalah: 1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara; 2. Laporan keuangan menunjukkan angka yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi dasar penyusunannya dengan standart nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah; 3. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan; 4. Laporan Keuangan bersifat historis yang merupakan laporan kejadian-kejadian di masa lalu atau yang telah lewat; 5. Laporan Keuangan itu bersifat umum, dan bukan untuk memenuhi keperluan tiap-tiap pemakai; 6. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam sikapnya menghadapi ketidakpastian; Universitas Sumatera Utara 13 13 7. Laporan keuangan lebih menekankan keadaan yang sebenarnya dilihat dari sudut ekonomi daripada berpegang pada formilnya; dan 8. Laporan keuangan dengan menggunakan istilah-istilah teknis, sering terdapat istilah-isilah yang umum tetapi diberi pengertian yang khusus. Berdasarkan pendapat di atas diketahui bahwa sifat dan keterbatasan laporan keuangan diantaranya yaitu laporan keuangan bersifat historis, umum, melaporkan informasi material, bersifat konservatif, menekankan pada makna ekonomis, menggunakan istilah-istilah teknis,menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan bersifat kualitatif dan fakta.

5. Pengguna Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2010: 2 pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi : 1. Investor Penanam modal berisiko dan penasehat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Universitas Sumatera Utara 14 14 2. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan.Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan Kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepeningan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan. Universitas Sumatera Utara 15 15 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berbeda dibawah kekuasaannya bekepentingan dengan alokasi sumber daya dank arena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan.Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarkat Peusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic.Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.

2.1.2. Ketepatan Waktu Timeliness

Menurut IAI 2009 bahwa “Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi”. Informasi yang relevan akanbermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Menurut Baridwan 2010,“Tepat waktu diartikan bahwa informasi Universitas Sumatera Utara 16 16 harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut”. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimunkinkan jika laporan keuangan tidak tepat waktu. Menurut Mc Gee 2007,“Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan kualitas pelaporan keuangan adalah ketepatan waktu”. Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan ke publik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya.Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan.Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu. Hendriksen dan Van Breda 2006 dalam Adhy 2010: 45 menyatakan bahwa “Informasi tidak dapat relevan jika tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan.Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu”.Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan.Akumulasi, peringkasan dan penyajian Universitas Sumatera Utara 17 17 selanjutnya informasi akuntansi yang dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktu juga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktu yang teratur yang memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. Dyer dan Mc Hugh 1975 dalam Hilmi dan Ali 2008:198 menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: 1. Preliminary lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa, 2. Auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor di tanda tangani, 3. Total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. Sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diambil dikatakan tepat waktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut.Keterlambatan laporan keuangan bisa berakibat buruk bagi perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.Secara tidak langsung, para investor mungkin menanggapi keterlambatan tersebut sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan.Secara langsung, sebagai contoh di pasar modal Indonesia pada tahun 2009, perusahaan- perusahaan publik yang melanggar prinsip keterbukaan informasi dengan tidak menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu telah dikenakan sanksi administrasi dan denda. Universitas Sumatera Utara 18 18

2.1.3. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan.Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan profitable. Tanpa adanya keuntungan profit, maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari kas. Dalam melakukan analisis perusahaan, di samping melihat laporan keuangan perusahaan, juga harus dilakukan dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio profitabilitas terbagi menjadi dua jenis rasio, yaitu: 1 Rasio profitabilitas yang terkait dengan penjualan 2 Rasio yang berkaitan dengan investasi Agnes sawir hal 17 , profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Profitabilitas ini diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolok ukur keberhasilan perusahaan seperti aktiva perusahaan, penjualan dan investasi, sehingga dapat diketahui efektivitas pengelolaan keuangan dan aktiva dalam perusahaan. Menurut Harahap 2007: 303 bahwa : Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas meggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Rasio ini Universitas Sumatera Utara 19 19 menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba disebut juga Operating Ratio. ROA yang digunakan diukur dengan membagi laba bersih Net Income After Tax dengan total aktiva Average Total Asset, dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA = NET INCOME AFTER TAX X 100 AVERAGE TOTAL ASSET

2.1.4. Debt to Equity Ratio DER

Debt to equity ratio dikenal juga sebagai rasio financial leverage. Menurut Harahap hal 303 bahwa : Debt to equity ratio digunakan umtuk menggambarkan sampai sejauhmana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar.Semakin kecil rasio ini semakin baik.Rasio ini disebut juga rasio laverage. Untuk keamanan ihak luar rasio terbaik jika jumlah modal lebih besar dari jumlah utang atau minimal sama. Namun bagi pemegang saham atau manajemen rasio leverage ini sebaiknya besar. Tingginya rasio debt to equity mencerminkan tingginya rIsiko perusahaan.Tingginya risiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok ataupun bunganya. Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini dapat dihitung denan rumus, yaitu: DER = TOTAL DEBT TOTAL SHARE HOLDERS EQUITY Universitas Sumatera Utara 20 20

2.1.5. Ukuran Perusahaan 1. Pengertian Ukuran Perusahaan

Menurut Ferry dan Jones, 1979 dalam Panjaitan, 2014, hal. 84 bahwa : Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, kapitalisasi pasar, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi. Semakin besar total aktiva, penjualan, log size, nilai pasar saham, dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium-size, dan perusahaan kecil small firm.Sedangkan menurut Yusuf dan Soraya 2004: 168 bahwa“Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan, ditunjukan oleh natural logaritma dari total aktiva”. Ariyanto 2002:164 menjelaskan bahwa “Besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan berpengaruh terhadap struktur modal, semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan investasi”. Semakin besarukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal asing apabila modal sendiri tidak mencukupi. Menurut Agnes Sawir 2004:101-102 ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda: Universitas Sumatera Utara 21 21 a. Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan. b. Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan kemungkinan pembuatan kontrakyang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang. c. Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen. Sudarmadji 2007:89 menjelaskan bahwa ”Penentuan perusahaan ini berdasarkan kepada total asset perusahaan. Total aktiva dipilih sebagai proksi ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan”. Semakin besar aktiva suatu perusahaan, maka akan semakin besar pula modal yang ditanam, semakin besar total penjualan suatu perusahaan maka akan semakin banyak juga perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan di kenal oleh masyarakat. Universitas Sumatera Utara 22 22

2. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan sangat berpengaruh pada tiga faktor utama, yaitu : a. Besarnya total aktiva b. Besarnya hasil penjualan c. Besarnya kapitalisasi pasar Namun disamping faktor utama diatas, ukuran perusahaan pun dapat ditentukan oleh faktor tenaga kerja, nilai pasar saham, log size, dan lain-lain yang semuanya berkorelasi tinggi.Variabel ukuran perusahaan diukur dengan Logaritma Natural Ln dari total aktiva. Hal ini dikarenakan besarnya total aktiva masing-masing perusahaan berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga dapat menyebabkan nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total aktiva perlu di Ln kan. Logaritma Natural sendiri adalah logaritma yang berbasis e adalah 2,7182818….yang terdefinisikan untuk semua bilangan real positif x dan dapat juga didefinisikan untuk bilangan kompleks yang bukan nol. Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Kebutuhan akan pendanaan yang lebih besar memiliki kecenderungan bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan dalam laba. Menurut Bambang Riyanto 2008:299-300, “Suatu perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau Universitas Sumatera Utara 23 23 tergesernya control dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan”. Sebaliknya perusahaan yang kecil di mana sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penambahan jumlahsaham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya control pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka pada perusahaan yang besar di mana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil. Ukuran perusahaan adalah suatu skala atau nilai dimana perusahaan dapat diklasifikasikan besar kecilnya berdasarkan total aktiva, log size, nilai saham, dan lain sebagainya.Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar.Jika semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasarnya maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Ketiga variabel tersebut dapat digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar ukuran perusahaan tersebut, misal semakin besar aktiva maka akan semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka akan semakin besar pula perusahaan itu dikenal dalam masyarakat. Ukuran perusahaan sangat berpengaruh kepada struktur pendanaan dengan didasarkan pada kenyataan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka akan ada kecenderungan untuk menggunakan jumlah pinjaman yang lebih besar pula. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar. Dan salah satu pemenuhan dana yang tersedia adalah dengan pendanaan Universitas Sumatera Utara 24 24 eksternal. Pendanaan eksternal ini dapat diperoleh dari penerbitan saham, penerbitan obligasi dan hutang, sehingga dalam rangka pemenuhan kebutuhan pendanaan tersebut perusahaan akan lebih meningkatkan kualitas implementasi corporate governance dalam menjalankan perusahaan. Perusahaan yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki profitabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan atau bertahan dalam industry. Pada sisi lain, perusahaan dengan skala kecil lebih fleksibel dalam menghadapi ketidakpastian, karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak. Adapun perhitungan ukuran perusahaan menurut Yusuf dan Soraya 2004:130 adalah sebagai berikut : Ukuran Perusahaan =Ln. Total Aktiva

2.2. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu sehubungan dengan pengaruh laba bersihterhadap harga saham akan disajikan pada tabel berikut : Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti Judul penelitian Variabel penelitian Hasil penelitian Ukagko 2004 Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Variabel Independen : Debt to equity ratio, firm size, Debt to equity ratio, profitability dan operation of complexity untuk tahun 2002 secara signifikan berpengaruh Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

1 10 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 26

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2

1 12 16

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 21

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 1