Nippon Steel Profil Baja

12 400C 400 Nmm 2 JIS G 3101 SS Steel SS490 275 490 610 - 21 JIS G 3106 SM Steel SM490A 315 490 610 - 24 SM 490B 315 490 610 - 21 SM 490C 315 490 610 - 22 JIS G 3136 SM Steel SM 490B 325 445 490 610 80 21 SM 490C 325 445 490 610 80 22

2.2 Nippon Steel

Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation NSSMC didirikan pada Oktober 2012 yang merupakan kerja sama antara Nippon Steel Corporation dan Sumitomo Metal Industries, Ltd adalah salah satu perusahaan Jepang penghasil baja terdepan di dunia yang berpartisipasi dalam pembuatan material struktur inovatif yang bersifat tahan kerusakan dan memiliki masa layan yang panjang. Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation telah mengembangkan baja mutu tinggi kelas 1000 N kuat tarik 950 Nmm 2 . PT Krakatau Steel Tbk KRAS dan Nippon Steel Corporation NSC bekerjasama untuk mengembangkan infrastruktur dan bangunan tahan gempa Universitas Sumatera Utara 13 berbahan dasar baja di Indonesia. Produsen baja asal Jepang ini menggandeng PT Krakatau Steel dalam mengembangkan Nittetsu Super Frame atau struktur tahan gempa. Produk buatan Nippon Steel Corporation ini punya keunggulan dibanding konstruksi konvensional karena tahan gempa bumi, biaya lebih murah, konstruksi singkat dan hemat energi. Dalam bidang infrastruktur, Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation mempromosikan perkembangan dari produk baru baja Hollow tube untuk menjawab kebutuhan akan struktur yang lebih tahan terhadap gempa, dan biaya yang lebih murah dalam pembangunan dan perbaikan. Nippon steel memiliki spesifikasi sendiri, dimana Sifat fisik dari Nippon Steel memiliki beberapa tipe Lampiran 1 dan Nippon steel mengacu pada JIS Japan Industrial Standard.

2.3 Profil Baja

Baja tersedia dalam berbagai bentuk penampang yang sering dikenal dengan profil. Berdasarkan cara pembentukan penampang profil baja, dikenal 2 macam baja, yaitu Hot Rolled Sections dan Cold Rolled Sections. Baja tipe hot rolled section dibentuk rolled pada kondisi panas sedangkan baja tipe cold rolled section dibentuk pada kondisi dingin. Baja Hot Rolled Sections memiliki beberapa penampang, yaitu dapat dilihat pada gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara 14 Gambar 2.1 Strandar tipe penampang profil baja canai panas Macdonad, 2002 Secara teoritis terdapat jumlah bentuk yang tidak terbatas dapat digunakan untuk memikul beban tekan dalam suatu struktur. Tetapi dari segi praktis, jumlah bentuk penampang elemen tekan menjadi terbatas karena beberapa pertimbangan yaitu: profil yang tersedia, masalah sambungan, tipe struktur. Berikut merupakan inersia dari penampang WF dan Hollow Tub: Universitas Sumatera Utara 15 Tabel 2.2 Inersia Penampang WF dan Hollow Tub Wiryanto Dewobroto, 2015 Tampang Tub untuk pekerjaan konstruksi bangunan Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation terus melakukan perkembangan akan produk-produknya, dalam menciptakan baja yang memiliki kekuatan tinggi dan biaya yang lebih ekonomis. Karena itu Nippon Steel Sumitomo Metal Corporation menciptakan dan menyuplai baja tabung yang unik dan metode penyambungannya untuk memenuhi kebutuhan ini. Universitas Sumatera Utara 16 Beberapa kelebihan tampang tube antara lain : a Radius girasi yang konstan b Tidak memerlukan bracing c Lebih mudah dalam pengecatan d Permukaan yang lebih sedikit untuk dicat dengan lapisan tahan api e Mempunyai tegangan torsi yang baik f Permukaan yang lebih baik dari segi estetika g Profil bulat baja hollow memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap angin. h Tidak mudah kotor seperti pada bagian sayap dari profil terbuka WF. i Untuk beban dinamis, baja tabung memiliki frekuensi getar yang lebih tinggi dari penampang baja lain. For tubular sections, higher strength to weight ratio could result in upto 30 savings in steel “Comparison Between Conventional Steel Structures And Tubular Steel Structures ”, M.G.Kalyanshetti, G.S. Mirajkar; 2012. Beberapa kelemahan dari penampang pipa dan persegi atau segi empat adalah: 1. Memerlukan penutup pada ujung penampang untuk mencegah korosi. 2. Mempunyai berat yang lebih besar dibandingkan dengan profil IWF untuk modulus penampang yang sama. 3. Dalam hal sambungan dengan rivet atau baut, tetapi dapat diatasi dengan alat penyambung las. Universitas Sumatera Utara 17 Ada beberapa jenis sambungan yang digunakan untuk kolom tampang hollow dengan balok baja WF. Berikut merupakan beberapa jenis sambungan yang digunakan, yaitu: a Internal diaphragm b Eksternal diaphragm c Through diaphragm Gambar 2.2. Detail Sambungan Ying Qin , 2013 Universitas Sumatera Utara 18 2.4 Alat sambung Baut 2.4.1 Pendahuluan

Dokumen yang terkait

Analisa Sambungan Balok Dengan Kolom Menggunakan Sambungan Baut Berdasarkan SNI 03-1729-2002 Dibandingkan Dengan PPBBI 1983

2 64 84

Analisa Portal Dengan Menggunakan Kolom Nippon Steel Tampang Hollow Tube Dibandingkan Dengan Menggunakan Kolom Beton Bertulang Untuk Highrise Building

0 32 90

Analisa Portal Dengan Menggunakan Kolom Nippon Steel Tampang Hollow Tube Dibandingkan Dengan Menggunakan Kolom Beton Bertulang Untuk Highrise Building

1 15 90

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 15

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 1

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 1 6

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 28

Analisa Portal dengan Menggunakan Kolom Tampang Hollow Tube Standar JIS Dibandingkan dengan Kolom Tampang WF Standar SNI untuk High Rise Building

0 0 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Analisa Portal Dengan Menggunakan Kolom Nippon Steel Tampang Hollow Tube Dibandingkan Dengan Menggunakan Kolom Beton Bertulang Untuk Highrise Building

0 0 40

ANALISIS PORTAL DENGAN MENGGUNAKAN KOLOM NIPPON STEEL TAMPANG HOLLOW TUBE DIBANDINGKAN DENGAN MENGGUNAKAN KOLOM BETON BERTULANG UNTUK HIGH-RISE BUILDING

0 0 11