Metode Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian

56

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jenis penelitian korelasional correlational study yaitu mencari hubungan di antara variabel bebas dengan variabel terikat. Metode korelasi bertujuan meneliti kaitan variasi pada satu faktor dengan variasi pada faktor lain Jalaluddin Rahmat, 1998: 27. Dalam penelitian ini dicari kaitannya antara minat belajar X 1 dan kondisi lingkungan belajar X 2 dengan prestasi belajar IPA Y.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas tiga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri di tiga SLTP Negeri, yaitu SLTP Negeri 1, SLTP Negeri 2, dan SLTP Negeri 3 di Kecamatan Kesesi sebanyak 536 siswa pada tahun pelajaran 20072008. Suharsimi Arikunto 1983: 120 menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi, jika jumlah subyeknya besar dapat diambil 15. Pengambilan sampel menggunakan rumus sebagai berikut: n = Z² ² . SE q p Y. Slamet, 1998: 24 dimana: n = besarnya sampel yang akan ditarik Z = besar satuan standar deviasi p q = proporsi sub-sub sampel SE = standar error 57 Ditentukan besarnya confidence internal sebesar 95 dengan SE = ± 10, karena proporsi sub sampel antar sekolah sebesar 0,5 : 0,42 dengan rumus di atas jumlah sampel yang diambil: n = 1,96² ² 1 , 1 , 42 , 5 , x x = 80,673 ≈ 80 siswa

D. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dengan “Combined Sampling” Suharsimi Arikunto, 1983: 96 yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan mengkombinasikan beberapa cara pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan sebagai berikut:

1. Cluster Random Sampling

Cluster random sampling Sutrisno Hadi, 1983: 229 adalah dalam pemilihan sampel tidak memilih individu-individu, melainkan cluster-cluster atau rumpun-rumpun. Kemudian memilih sub cluster-sub cluster yang terpilih untuk mewakili populasi.

2. Proportional Sampling

Proportional sampling Suharsimi Arikunto, 1983: 100 yaitu penarikan sampel dengan mempertimbangkan proporsi atau perbandingan dari banyaknya subyek dalam masing-masing strata. Sesuai data di lapangan, bahwa jumlah masing-masing sub populasi tidak sama, sehingga dalam 58 penarikan sampel perlu memperhatikan proporsi dari jumlah setiap sub populasi. Dengan demikian, maka teknik sampling yang digunakan adalah cluster proportional random sampling Sutrisno Hadi, 1983: 229. Pelaksanaan penarikan sampling sebagai berikut: a. Semua siswa kelas III SLTP Negeri di Kecamatan Kesesi dipilih sebagai populasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. b. Menarik sampel siswa kelas III dari masing-masing SLTP Negeri di Kecamatan Kesesi setiap kelasnya. c. Dari sampel kelas masing-masing SLTP Negeri kemudian dilakukan pengambilan sampel kelas secara acak sederhana. d. Pengambilan sampel kelas dengan mempertimbangkan pertimbangan banyaknya siswa pada masing-masing SLTP Negeri. e. Dari sampel kelas dilakukan pengambilan sampel secara undian dengan pengembalian agar probabilitasnya terpenuhi. Proporsi hasil pengambilan sampel dan besar sampel yang dipilih dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut: Tabel 1. Proporsi Pengambilan Sampel dengan Teknik Cluster Proporsional Random Sampling NO NAMA SEKOLAH JUMLAH SISWA PROPORSI SAMPEL SAMPEL 1 SLTP N 1 235 15 35 2 SLTP N 2 245 15 37 3 SLTP N 3 56 15 8 JUMLAH 536 15 80 59

E. Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain Hatch dan Farhady dalam Sugiyono, 2001: 20. Menurut Kerlinger, variable adalah simbollambang yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai. Menurut Direktorat Pendidikan Tinggi Depdikbud yang disunting oleh Cholid Narbuko 1999: 118, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Lebih lanjut, Cholid Narbuko menjelaskan bahwa variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritis dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Menurut Sugiyono 2001: 21, bahwa variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel independenterikat sedangkan variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel bebas a. Minat belajar IPA X 1 b. Kondisi Lingkungan Belajar Siswa X 2 2. Variabel terikat yaitu prestasi belajar IPA Y.

F. Batasan Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BELALAU TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 7 42

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI JURUSAN IPS SMA NEGERI I PANINGGARAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008

0 4 87

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv SD Muhammadiyah 23 Surakarta Tahun Ajaran

0 2 17

Hubungan minat belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas III SMA Negeri 2 Klaten.

0 1 179

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUANALAM (IPA) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO.

1 1 128

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI SE-GUGUS III PENGASIH KULON PROGO.

1 2 104

Hubungan antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Kemampuan Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA

0 1 8