Metode Angket Instrumen Penelitian

62

I. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan beberapa metode, yaitu angket dan dokumentasi.

1. Metode Angket

Menurut Cholid Narbuko 1999: 76 dinyatakan bahwa metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode angket yang digunakan dengan model Skala Likert berupa soal pilihan ganda. Adapun pertimbangan-pertimbangannya sebagai berikut: a. Tujuan Tujuan pengumpulan data dilakukan dengan angket atau kuesioner adalah untuk: 1 Memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. 2 Memperoleh informasi mengenai suatu masalah secara serentak Cholid Narbuko, 1999: 77. b. Alasan Dengan metode kuesioner yang merupakan suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, maka subyek penelitian merasa tidak terpengaruh oleh peneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan jawaban yang jujur sesuai dengan kondisi yang ada. c. Skoring 63 Angket dalam penelitian ini menggunakan metode Likert yang dimodifikasi dengan soal pilihan ganda empat 4 alternatif jawaban. Masing-masing bernilai 1,2,3, dan 4. Penentuan alternatif nilai skor pada jawaban didasarkan pada indikator variabel yang telah tercantum dalam kisi-kisi angket. d. Prosedur Instrumen ini disusun dengan memperhatikan kesahihan isi content validity, kemudian diujicobakan pada kelas paralel. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik adalah sebagai berikut: 1 Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategori variabel. 2 Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala. 3 Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban dan lain-lain yang perlu. 4 Uji coba. 5 Penganalisaan hasil, analisa butir, melihat pola jawaban, peninjauan saran-saran dan sebagainya. 6 Mengadakan revisi terhadap butir-butir yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada pola data yang diperoleh sewaktu uji coba. 64 Sehingga dalam penyusunan alat ukur dilakukan setelah konsep yang diukur didefinisikan dengan jelas. Definisi yang dimaksud sudah harus operasional atau sudah dapat ditumpahkan dalam wujud pertanyaan. Dari definisi operasional konsep dicari dimensi-dimensinya. Dimensi tersebut lalu diterjemahkan dalam bentuk dimensi operasional. Dimensi operasional yang sudah terbentuk diperinci dalam bentuk pertanyaan. Setelah pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan yang sesuai dibuat, kemudian pertanyaan atau pernyataan tersebut diulas item review. Masing-masing butir harus diteliti satu per satu untuk melihat apakah pertanyaan atau pernyataan tersebut sudah memenuhi persyaratan dalam penulisannya. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkatan minat belajar siswa, maka dipergunakan teknik pengambilan data melalui angket. Angket yang telah teruji secara reliabel dan valid, yang sebelumnya telah diujicobakan dahulu diberikan kepada sampel untuk mendapatkan pernyataan-pernyataan, sehingga dapat diperoleh klasifikasi minat belajar siswa yang bersangkutan. Sedangkan angket lingkungan belajar siswa disusun berdasarkan konsep dan definisi operasional yaitu lingkungan fisik yang berkaitan dengan material yang ada di luar peserta didik yang mempengaruhi aktifitas belajar. Contohnya: kerapian lingkungan belajar, kondisi sarana belajar, dan kelengkapan sarana belajar. Lingkungan non fisik yaitu segala stimulus yang ada di luar diri peserta didik yang secara mental dapat mempengaruhi 65 aktifitas belajarnya. Contohnya: kondisi lingkungan yang bising, suasana keluarga dan penerimaan sosial yang kurang baik Farid Nasution, 2001: 41. Prestasi belajar sisa dapat dipengaruhi dari lingkungan siswa dimana mereka tinggal. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhammad Bandi 2001: 12, pendidikan berlangsung di dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan merupakan proses untuk mempengaruhi sejumlah aspek perilaku individu. Berdaarkan uraian di atas untuk memperoleh instrumen penelitian ini, terlebih dahulu disusun kisi-kisinya sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar IPA X 1 Model Soal Pilihan Ganda Nomor Butir Variabel Aspek Sub Variabel Indikator + - Ket Minat Belajar IPA X 1 1. Ketertarikan pada suatu obyek tertentu 2. Respon terhadap suatu obyek tertentu Kelengkapan fasilitas belajar Minat terhadap mata pelajaran Frekuensi kegiatan dalam periode waktu tertentu 2.1. Penghargaan pada waktu untuk belajar 2.2. Orientasi pada hasil belajar yang telah dicapai 2.3. Tingkatan Aspirasi 12, 13 23 24 25 1, 3, 4 15, 16, 17 8, 9, 10, 11 2 14, 66 3. Keinginan terhadap sesuatu hal 2.4. Keuletan dan ketabahan dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan. 2.5. Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan 3.1. Kecenderungan untuk memahami suatu konsep 3.2. Pengorbanan untuk mencapai tujuan 18, 19, 22 26, 27 5, 7 28, 29, 30 20, 21 6 Tabel 3. Hasil Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Kondisi Lingkungan Belajar Siswa X 2 Model Soal Pilihan Ganda Nomor Butir Variabel Aspek Sub Variabel Indikator + - Kondisi Lingkungan Belajar Siswa X 2 A. Lingkungan Fisik: 1. Kerapian lingkungan belajar 2. Keadaan sarana belajar 3. Kelengkapan sarana belajar 4. Lingkungan yang 1. Letak sarana belajar 1. Lingkungan sekitar rumah 2. Tidak adanya media belajar 3. Sarana pendukung: 1 Lantai ruang belajar 2 Ukuran ruang belajar 3 Ventilasi dan penerangan yang kurang di ruang belajar. 4 Ruang belajar yang tidak membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar. 1. Lokasi rumah 1,2,3 4,5,6 8,9,10, 11 12 13 14,15 16,18, 19,20 22,23,24 7 17,2 1 67 bising 5. Suasana keluarga 6. Penerimaan sosial penerimaan masyarakat terhadap keberadaan keluarga yang tidak baik. 2. Jumlah anggota keluarga 1. Keharmonisan keluarga 2. Mendapatkan rasa aman. 3. Pergaulan dengan lingkungan 4. Kejujuran, kesetiaan, keteguhan hati dan kesabaran. 5. Pelaksanaan kewajiban dalam keluarga. 6. Perhatian orang tua 1. Memperoleh pengakuan dari lingkungan. 2. Penghargaan diri self respect terhadap keluarga kurang baik. 3. Pengekangan anak. 26 27 28 29,30 31,32 33 34,35 36 39,40 25 37,3 8

2. Metode Tes

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 BELALAU TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 7 42

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI JURUSAN IPS SMA NEGERI I PANINGGARAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2008

0 4 87

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv SD Muhammadiyah 23 Surakarta Tahun Ajaran

0 2 17

Hubungan minat belajar siswa dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas III SMA Negeri 2 Klaten.

0 1 179

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUANALAM (IPA) SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS MULYODADI KECAMATAN BAMBANGLIPURO.

1 1 128

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI SE-GUGUS III PENGASIH KULON PROGO.

1 2 104

Hubungan antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Kemampuan Mengajar Guru dengan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 1 8

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA

0 1 8