B. Mekanisme Pengawasan Inspektorat dalam Peningkatan Pendayagunaan
Aparatur.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah disebutkan bahwa pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah meliputi:
59
1. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Propinsi
2. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupatenkota
3. Pelaksanaan urusan pemerintahan desa.
Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Propinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf a terdiri dari:
60
1. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat wajib
2. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat pilihan
3. Pelaksanaan urusan pemerintahan menurut dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupatenkota sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 huruf b terdiri dari:
61
1. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat wajib
2. Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah yang bersifat pilihan
3. Pelaksanaan urusan pemerintahan menurut tugas pembantuan.
59
Pasal 20 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
60
Pasal 21 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
61
Pasal 22 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah meliputi:
62
1. Pembinaan atas pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Propinsi,
kabupatenkota dan pemerintahan desa 2.
Pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah Propinsi, kabupatenkota, dan pemerintahan desa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah diketahui bahwa pengawasan terhadap urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah sesuai dengan
fungsi dan kewenangannya. Aparat Pengawas Intern Pemerintah sebagaimana dimaksud adalah Inspektorat Jenderal Departemen, Unit Pengawasan Lembaga
Pemerintah Non Departemen, Inspektorat Propinsi, dan Inspektorat KabupatenKota. Pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh pejabat pengawas
pemerintah. Pejabat pengawas pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 3 ditetapkan oleh MenteriMenteri NegaraPimpinan Lembaga Pemerintah Non
Departemen ditingkat pusat, oleh Gubernur ditingkat Propinsi, dan oleh Bupati Walikota ditingkat kabupatenkota sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
63
Menurut Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara bahwa mekanisme pengawasan
di Daerah, meliputi :
64
62
Pasal 23 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
63
Pasal 24 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
64
Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
1. Inspektorat Jenderal Departemen dan BPKP dalam melaksanakan pemeriksaan
di Daerah, secara bertahap wajib mengikutsertakan Inspektorat Propinsi dan Inspektorat KabupatenKota.
2. Pelaksanaan pengawasan dilaksanakan dengan mengidentifikasi risiko dan
peluang terjadinya kondisi tertentu dimasa mendatang yang dapat mempengaruhi kinerja instansi dalam pencapaian tujuan
3. Dalam rangka peningkatan kapasitas pengawasan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, masing-masing Pemerintah Daerah mengalokasikan anggaran minimal 1 dari APBD untuk Inspektorat Propinsi dan Inspektorat
KabupatenKota, yang diharapkan meningkat secara proporsional pada setiap tahun anggaran. Alokasi anggaran tersebut dapat dilaksanakan untuk :
a. Tunjangan Kelangkaan Profesi sesuai Pasal 39 ayat 1 dan ayat 2
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 59 Tahun 2007 b.
Anggaran biaya khusus bagi pengawasan c.
Peningkatan kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah melalui pendidikan dan pelatihan sesuai bidangnya.
d. Penanganan pengaduan instansi dan masyarakat.
Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah adalah jabatan fungsional yang melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan teknis
urusan pemerintahan di daerah di luar pengawasan keuangan, meliputi:
65
1. Pengawasan atas Pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan
2. Pengawasan atas Pelaksanaan urusan pemerintahan
65
Ibid
Universitas Sumatera Utara
3. Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah.
4. Pengawasan atas Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
5. Pengawasan untuk Tujuan Tertentu.
6. Melaksanakan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di daerah.
Mendukung terlaksananya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang berkualitas, kompetitif, produktif, efisien dan efektif secara
optimal, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, transparan, bersih dan bebas dari praktek-praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Pemerintah
Propinsi Sumatera Utara melakukan pengawasan. Pengawasan terhadap komponen dan unit pelaksana teknis tersebut
diimplementasikan melalui : 1.
Pemeriksaan reguler yaitu pemeriksaan secara berkala dan komperehensif terhadap kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah, barang daerah, dan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan obyek pemeriksaan berdasarkan Daftar Materi Pemeriksaan, meliputi pemeriksaan APBD Propinsi
di lingkup Pemerintahan Propinsi Sumatera Utara dan APBD Propinsi yang diperbantukan pada Pemerintah KabupatenKota. Pemeriksaan ini
dimaksudkan untuk menilai kinerja obyek pemeriksaan secara utuh dan lengkap sesuai dengan sasaran pemeriksaan yang ditetapkan, dengan
menghimpun menemukan informasi untuk menguji dan menilai kelayakan pelaksanaan kegiatan dan atau laporan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah atas: a.
Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Universitas Sumatera Utara
b. Efisiensi dan kehematan penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi SKPD c.
Efektivitas dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.
Pemeriksaan Penanganan Pengaduan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menampung dan menanggapi aspirasi dan
pengawasan masyarakat yang disertai dengan buktiidentitas awal yang jelas terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah serta mengklarifikasi sejauh
mana kebenaran dari pengaduan tersebut. 3.
Pemeriksaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pemeriksaan dilakukan atas pelimpahan kewenangan yang telah dilakukan
oleh Menteri kepada Gubernur. Dalam hal belum dilakukan pelimpahan, maka dilakukan pemeriksaan dengan mekanisme joint audit Pengawasan Terpadu
dalam Kegiatan dan Programnya dan peningkatan capacity building sesuai kesepakatan yang dilakukan antara Inspektorat PropinsiKabupatenKota
dengan Inspektorat Jenderal terkait. 4.
Pemeriksaan Khusus atau Pemeriksaan Serentak Pemtak Pemeriksaan dilakukan dalam rangka tujuan tertentu atas perintah dan atau
permintaan pejabat berwenang, antara lain pemeriksaan terhadap operasional SKPD dan UPTD, pemeriksaan dalam rangka memenuhi permintaan
instansiBUMD dilingkungan Pemerintah PropinsiKabupatenKota serta pemeriksaan bantuan sosial maupun bantuan keuangan Pemerintah Propinsi
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
5. Monitoring
Dilakukan terhadap seluruh tahap pelaksanaan tugas pokok instansi pemerintah lingkup Pemerintah Propinsi Sumatera Utara sejak tahap
perencanaan sampai dengan tahap pengendalianpelaporan, sebagai salah satu bentuk pengarahan dan penjagaan terhadap pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi instansi lingkup Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. 6.
Evaluasi terhadap Kebijakan Daerah Dilakukan atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, dengan melihat unsur
keselarasan kebijakan dengan kepentingan umum, peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi, dan peraturan daerah lainnya.
7. Reviu Laporan Keuangan
Berdasarkan PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Permendagri Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan Keuangan Daerah, salah satu kewajiban Inspektorat Propinsil Inspektorat KabupatenKota selaku aparat
pengawasan intern pemerintah APIP pada pemerintah daerah adalah untuk melakukan reviu atas laporan keuangan dan kinerja dalam rangka meyakinkan
keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan oleh
GubernurBupatiWalikota kepada Badan Pemeriksa Keuangan. 8.
Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Evaluasi terhadap LAKIP dilaksanakan sebagai stimulasi bagi instansi
dilingkungan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara untuk terus berusaha menyempurnakan praktik penyelenggaraan pemerintahan yang baik
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan prinsip-prinsip good governance dan fungsi manajemen berbasis kinerja secara taat.
C. Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat Propinsi Sumatera Utara