METODE PENELITIAN Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data Variabel Dependen Variabel Independen

7 menjadi cerminan bahwa daerah tersebut telah memiliki tata kelola pemerintahan yang baik. Daerah yang telah memiliki tata kelola pemerintahan yang baik tentunya akan memiliki sistem penyusunan laporan keuangan yang baik sehingga waktu yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan akan lebih singkat. Semakin singkat daerah dalam menyusun laporan keuangannya maka akan semakin memperpendek audit delay yang terjadi. Semakin cepat laporan keuangan disampaikan kepada BPK untuk diperiksa maka akan semakin pendek pula audit delay yang terjadi. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis yang akan diuji adalah: H4: Opini auditor berpengaruh terhadap audit delay

C. METODE PENELITIAN

A. Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data

Penelitian ini berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih yang disebut dengan penelitian kausal komparatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemerintah kota dan kabupaten di Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, dengan kriteria : 1 Pemerintah daerah yang menyusun LKPD tahun 2014 dan telah diaudit oleh BPK; dan 2 Pemerintah daerah yang akuntabilitasnya telah dinilai oleh KEMENPAN.

B. Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah Audit Delay. Audit Delay adalah selisih waktu antara berakhirnya tahun fiskal sampai dengan tanggal diselesaikannya laporan audit. Maka variabel ini mengunakan variabel dummy.Jika pemerintah daerah mengalami audit delay, maka diberikan nilai 1. Sedangkan, jika pemerintah daerah tidak mengalami audit delay, maka diberikan nilai 0.

C. Variabel Independen

a. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah suatu kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan 8 tindakan seseorang atau badan hukum dan pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah diukur dengan skor hasil evaluasi akuntabilitas kinerja pemerintah kabupatenkota yang diterbitkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara KemenPAN.

b. Tipe Pemerintah Daerah

Dalam penelitian ini tipe pemerintah daerah dikategorikan menjadi kota dan kabupaten yang menggunakan variabel dummy. Variabel dummy adalah sebuah variabel nominal yang digunakan di dalam regresi berganda yang diberi kode 1 dan 0. Kota diberi nilai 1 dan kabupaten diberi nilai 0.

c. Temuan Audit

Temuan audit diukur dengan jumlah temuan yang muncul dalam laporan hasil pemeriksaan BPK RI yang terdapat dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester 1 dan 2.

d. Opini Auditor

Opini audit merupakan pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditor dalam menilai kewajaran atas laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Variabel opini audit menggunakan variabel dummy, yang diambil dari laporan auditor independen tahun sebelumnya. Angka 1 untuk laporan hasil pemerikasaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah yang menerima opini wajar tanpa pengecualian unqualified sedangkan angka 0 untuk laporan hasil pemerikasaan BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah yang menerima opini wajar dengan pengecualian qualified Damayanti dan sudarma,2008. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik logistic regression. Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Keterangan : 9 = Dummy Variable audit delay kategori 1 untuk LHP yang mengalami audit delay dan 0 LHP yang tidak mengalami audit delay. α = Konstanta β = Koefisien masing-masing variabel Akun = Akuntabilitas kinerja Tipe = Tipe pemerintah daerah Temuan = Temuan audit Opini = Opini Auditor

D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 86 82

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

10 143 107

Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Pembiayaan Hutang, Belanja Daerah, Dan Tipe Pemerintahan Daerah Terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

7 57 105

Pengaruh Konflik Audit Dan Independensi Auditor Terhadap Opini Audit

1 3 70

Pengaruh Pengendalian Intern Dan Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik (Survey Pada Inspektorat di Pemerintah Kota Bandung)

2 19 61

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UKURAN PEMERINTAH DAERAH, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP KELEMAHAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia)

0 0 21

Pengaruh Kualitas Audit, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Dan Rasio Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

0 0 13

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Pembiayaan Hutang, Belanja Daerah, Dan Tipe Pemerintahan Daerah Terhadap Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

0 0 10