3 cermati proses dilakukannya pemeriksaan atau audit tentunya memakan waktu,
sehingga memunculkan jarak antara berakhirnya periode akuntansi hingga diterbitkannya laporan auditor, dan pada umumnya memakan waktu yang tidak
sebentar. Inilah yang disebut dengan audit delay, rentang waktu antara berakhirnya periode akuntansi 31Desember hingga tanggal diterbitkannya
laporan auditor. Audit delay menurut Halim 2000 didefinisikan sebagai lamanya waktu
penyelesaian audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Senada dengan pernyataan Halim, Aryati 2005
menyebutkan audit delay sebagai rentang waktu penyelesaian laporan audit laporan keuangan tahunan, diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan
untuk memperoleh laporan keuangan auditor independen atas audit laporan keuangan perusahaan sejak tanggal tutup buku perusahaan, yaitu per 31 Desember
sampai tanggal yang tertera pada laporan auditor independen.
B. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Teori Kelembagaan
Kelembagaan berasal dari kata dasar lembaga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, lembaga berarti pola perilaku manusia yang mapan,
terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan. Menurut Scott 2008, lembaga institution terdiri dari unsur kultural kognitif,
norma, dan regulasi yang terkait secara bersama-sama dalam aktivitas dan sumber daya untuk memberikan stabilitas dan makna kehidupan sosial
Pemerintah pusat telah menyusun peraturan-peraturan yang mengatur batas waktu penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah kepada DPRD dan
pemerintah pusat. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah diatur dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No. 1
Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Terkait hal
tersebut, perilaku pemerintah daerah sebagai sebuah organisasi juga tidak lepas dari ketiga unsur tersebut di atas. Perilaku pemerintah daerah yang berkaitan
4 dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dapat didasarkan pada
unsur regulatif, normatif danatau kultural kognitif. Pemerintah daerah dapat berperilaku secara regulatif untuk menyampaikan laporan secara tepat waktu demi
mendapatkan keuntungan baginya yaitu berupa terhindarnya dari sanksi yang diberikan apabila melanggar regulasi yang ada. Pemerintah daerah dapat
berperilaku secara normatif untuk menyampaikan laporan secara tepat waktu karena hal itu merupakan suatu keharusan baginya. Pemerintah daerah dapat
berperilaku secara kultural kognitif untuk menyampaikan laporan keuangan secara
tepat waktu karena tindakan tersebut merupakan tindakan yang dianggap benar. 2.
Pengaruh akuntabilitas kinerja terhadap audit delay pemerintah kabupatenkota di Indonesia
Menurut Sulistoni dalam Sopanah dan Wahyudi, 2008 pemerintah yang akuntabel memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Mampu menyajikan informasi
penyelenggaraan secara terbuka, cepat, tepat kepada masyarakat, 2 Mampu memberikan pelayanan yang memuaskan bagi publik, 3 Mampu memberikan
ruang bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan dan pemerintahan, 4 Mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap
kebijakan publik secara proporsional, dan 5 Adanya sarana bagi publik untuk menilai kinerja pemerintah.
Melalui pertanggungjawaban publik, masyarakat dapat menilai derajat pencapaian pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah. Seperti yang sudah
dijelaskan bahwa fokus utama akuntabilitas finansial adalah pelaporan yang akurat dan tepat waktu tentang penggunaan dana publik, yang biasanya dilakukan
melalui laporan yang telah diaudit secara profesional. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa dana publik telah digunakan untuk tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan secara efisien dan efektif. Daerah yang memiliki akuntabilitas finansial yang baik diharapkan akan melaporkan penggunaan dana publik secara
tepat waktu sehingga dapat meminimalisasi audit delay. Hasil penilaian baik dari masayarakat maupun pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pedayagunaan
Aparatur Negara diharapkan menjadi motivasi dan pendorong pemerintah daerah
5 dalam melakukan pelaporan keuangan secara tepat waktu. Berdasarkan hal
tersebut, hipotesis yang akan diuji adalah: H1: Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah berpengaruh terhadap audit delay
3. Pengaruh tipe pemerintah daerah terhadap audit delay pemerintah