SISTEM INFORMASI PENILAIAN KINERJ A
SECURITY PT JASAMITRA PROPERTINDO
+
b Proses Proses
sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke
output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan
transformasi atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk menerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau kegiatan
yang dilaksanakan. Dan setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap sebagai berikut:
1 Identifikasi Proses Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis
pada bagian atas simbol.
Gambar 3.1 Simbol Proses
2 Nama Proses Menunjukkan apa yang sedang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses
harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya. Nama proses diletakkan dibawah identifikasi proses.
3 Data Store
Data Store digunakan sebagai sarana untuk pengumpulan data. Data store
disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data
store menunjukkan nama filenya. Data Store biasanya berkaitan dengan
penyimpanan file atau database yang dilakukan secara terkomputerisasi. Data store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen proses
pengertiannya sebagai berikut: a Alur data dari store yang berarti sebagai pengaksesan data untuk suatu
proses. b Alur data ke proses berarti meng-update data seperti nambah data,
mengurangi data maupun mengubah data. 4 Alur Data
Alur data dapat digambarkan dengan anak panah yang menuju ke dalam proses maupun ke luar proses. Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan
data atau informasi dari suatu bagian ke bagian lainnya. 5 Syarat-syarat pembuatan sebuah DFD adalah:
a Pemberian nama untuk setiap komponen DFD. b Pemberian nomor pada proses DFD.
c Memastikan DFD dibangun secara konsisten.
31
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Penulis melakukan kerja praktek di PT. Jasamitra Propertindo yang berdomisili di Surabaya. PT. Jasamitra Propertindo adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa yang mengelola Pusat Grosir Surabaya PGS. Perusahaan tersebut yang beralamat di Jl. Dupak No.1 Surabaya masih
menggunakan sudut pandang kabag dan manajemen perusahaan, dan hasil penilaian kinerja pada perusahaan tersebut masih kurang maksimal karena masih
menggunakan perangkat secara manual yang dapat mencari data rekap penilaian kinerja lebih lama pada saat segera dibutuhkan, rekap data tidak rapi, dan terdapat
data yang hilang, sehingga membutuhkan proses penilain kinerja secara komputerisasi dan agar proses penilaian tersebut bisa lebih maksimal, yaitu data
lebih mudah dicari pada saat segera dibutuhkan, dan akurasi terhadap penilaian kinerja lebih tinggi pada perusahaan tersebut, maka diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut : 1. Menganalisis proses bisnis
2. Menganalisis kebutuhan sistem. 3. Mendesain sistem document flow, system flow, Context Diagram, Jenjang
Proses HIPO, data flow diagram DFD, ERD, struktur tabel desain IO input-output, desain Interface.
4. Membangun sistem aplikasi.
Langkah-langkah di atas bertujuan untuk menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada pada PT. Jasamitra Propertindo yang lebih
jelasnya dapat dilihat pada penjelasan sub bab di bawah ini.
4.1 Menganalisis Proses Bisnis
Dalam menganalisis proses bisnis ini berisikan penjelasan proses bisnis penilaian kinerja yang terdapat pada PT. Jasanitra Propertindo. Langkah pertama
kali yaitu, personalia mendata siapa saja karyawan bagian security yang berakhir kontrak, yang nantinya diketahui oleh manajer operasional sebagai departemen
dari bagian security dan diketahui oleh kabag security. Kemudian, dari data karyawan tersebut yang berada di kabag security, terdapat lampiran berupa
formulir penilaian kinerja karyawan, formulir penilaian tersebut diisi oleh kabag security
dan setelah itu diberikan kembali pada personalia. Setelah proses penilaian kinerja dilakukan, personalia membuat jadwal untuk evaluasi kinerja
yang dilakukan oleh tim evaluasi. Setelah ditentukan jadwal untuk evaluasi kinerja, tim evaluasi mengadakan evaluasi kinerja terhadap karyawan bagian
security . Berkas-berkas dari evaluasi, diserahkan kembali kepada personalia. Dan
proses bisnis yang terakhir adalah, personalia melakukan rekap evaluasi kinerja, membuat daftar hasil evaluasi kinerja, dan membuat surat kontrak baru bagi yang
lulus dan surat berakhir kontrak bagi yang tidak lulus.
4.2 Menganalisis Kebutuhan Sistem
Sebelum mendesain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan adalah menganalisis kebutuhan sistem, dibuat dengan tujuan agar
mengetahui masalah-masalah yang ada sehingga dapat dihasilkan solusi yang tepat dari sistem yang dibuat. Tahapan-tahapan analisis kebutuhan yang dilakukan
adalah sebagai berikut: 1. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada manajer operasional yang terkait dengan penilaian kinerja. Wawancara ini bertujuan menghasilkan informasi-informasi
dibutuhkan sehingga dari informasi tersebut dapat dibangun sebuah sistem yang dibuat mampu menjawab kebutuhan sistem. Beberapa informasi yang
dihasilkan dari hasil wawancara tersebut adalah informasi mengenai data-data yang akan diolah, proses penilaian kinerja, evauasi kinerja, dan hasil evaluasi
kinerja. 2. Observasipengamatan
Observasi atau pengamatan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tambahan yang tidak didapatkan dari pengumpulan data dengan cara
wawancara. Dari hasil obersevasipengamatan yang dilakukan di perusahaan, informasi yang didapatkan adalah informasi mengenai fasilitas penyimpanan data
pada perusahaan tersebut sebagian besar masih menggunakan kertas dan menggunakan Microsoft Excel.
Dari analisis yang telah dijelaskan, proses penilaian kinerja karyawan pada PT. Jasamitra Propertindo tersebut, dapat untuk mengatasi permasalahan yang
ada, yaitu dengan pembuatan aplikasi penilaian kinerja bagian security yang